5 - 2

1.5K 251 93
                                    

Got me hoping you'll page me right now, your kiss.
Got me hoping you'll save me right now.

----

Menjauhi kerumunan, Chanyeol menuntun Bobby menuju sisi lain rooftop yang membelakangi area pesta. Tidak seperti di pesta, tempat itu hampa, cahaya datang dari lampu neon yang menempel panjang di dinding. Binatang malam berterbangan menabrakkan diri mereka ke cahaya panas itu.

Chanyeol menghentikan langkahnya kemudian. Begitu pula Bobby.

Chanyeol berbalik menatap Bobby, kepada sepasang netra hazel yang juga memandangnya. Tidak ada kata yang terlontar di antara mereka, yang Bobby sadari saat itu hanya Chanyeol yang menghampirinya. Merangkum rahangnya dengan jemarinya yang besar dan hangat. Kemudian dalam hitungan detik, bibir pria itu mendarat di bibirnya. Bobby tidak terkejut sama sekali, sebaliknya, ia mengharapkan ini. Ia mengharapkan Chanyeol menginginkannya.

Bibir pria itu di bibirnya. Chanyeol memagut bibir bawahnya dengan lembut. Menunggu dengan sabar hingga Bobby menyerah kepadanya. Yang memang tak berselang lama, Bobby membalas kecupannya dengan keraguan yang samar. Bobby begitu kaku dalam pagutan itu, ia membiarkan Chanyeol mengambil kendali.

Dekapan Chanyeol jatuh ke pinggangnya begitu erat. Menekan tubuh mereka lebih dekat. Panas membayangi kulit mereka yang bersentuhan.

Pagutan Chanyeol begitu mendominasi. Sapuan panas lidahnya, gigitan bibirnya, dan deru napasnya.

Bobby merasa terbakar di tempatnya berdiri. Kepalanya seakan berputar. Ia terengah-engah ketika Chanyeol melepaskan pagutan mereka. Deru napasnya dan Chanyeol bersahutan.

Ketika desau dan sesak napasnya mereda, Bobby kembali merasakan kecanggungan di antara mereka. Ia merasa begitu kaku dalam dekapan Chanyeol. Bahkan ketika manik kelam itu menatapnya, Bobby tidak mampu berkata apa-apa.

"I miss you." Chanyeol berbisik di depan wajahnya. "I miss you."

Bobby menggigit bibirnya gugup. "Aku--aku tidak tau harus mengatakan apa."

"Jangan katakan apapun." Chanyeol menarik Bobby ke dadanya. Mendekap erat gadis itu dengan penuh kerinduan. "Hanya---seperti ini saja. Aku ingin bersamamu."

Bobby membalas pelukan Chanyeol ragu-ragu. Chanyeol dapat merasakan kebimbangan dalam diri gadis itu terhadapnya. Tidak Chanyeol pungkiri, keraguan yang terpancar jelas dari Bobby sangat melukainya. Ia bisa merasakan bagaimana kepercayaan sudah tidak ada di dalam diri wanita yang paling ia cintai.

Bobby tidak mempercayainya, dan itu mempengaruhi kedekatan mereka.

"Maafkan aku." Chanyeol berbisik kembali, jemari lebarnya menyusuri rambut merah Bobby.

Bobby tidak menjawabnya.
Bobby tidak tau bagaimana harus menjawabnya.

Ia ingin menghukum Chanyeol, membuat pria itu merasa terabaikan. Ia ingin Chanyeol menangis di bawah kakinya, ia ingin pria itu tidak memilikinya.

Tapi Bobby tidak mampu melakukan semua itu. Ia tidak memahami dirinya sendiri.

Ia mengira Chanyeol telah benar-benar pergi dari kehidupannya.

"Aku pikir kau meninggalkan aku." Bobby berucap di dada Chanyeol. "Kau bilang--"

"Aku hanya marah." Chanyeol mengecup kening Bobby. "Dan bodoh. Aku marah dan bodoh." Ia melonggarkan dekapannya dan memperhatikan Bobby yang berdiri di depannya. Raut gadis itu sayu. "Aku tidak akan pernah menyerah kepadamu. Kau mungkin tidak mempercayaiku, Bobby, tapi aku mau kau mendengarkan ini, aku akan selalu menunggumu."

"..."

"Maafkan aku, aku seharusnya memberikanmu waktu untuk memikirkan segalanya." Chanyeol mengusap pipi Bobby lembut. Dengan helaan napas yang panjang, ia menarik Bobby menuju batas aman atap. Mereka bersandar di tepi pagar beton yang setinggi dada. Memperhatikan ledakan kembang api di bawah sana yang saling bersahutan.

"Berbohong padamu adalah kesalahan terbesarku. Terlebih ketika itu menyangkut mencium wanita lain."

Bobby terkekeh kecil mendengar ucapan Chanyeol.

"Tapi aku tidak tidur dengannya." Chanyeol meraih telapak tangan Bobby, menggenggam jemari gadis itu yang dingin. "Atau siapapun. Aku berhenti, aku tau cara berhenti."

"Kau yakin?" Bobby menimpali sarkastis. Ia sangat hapal kebiasaan Chanyeol yang sulit berhenti ketika berciuman.

"Kecuali darimu." Chanyeol tersenyum. "Aku merasa bersalah sudah mencium wanita lain selain kau, By. Aku takut kau meragukanku. Jadi aku membuat kesalahan paling besarku, berbohong padamu."

Bobby melirik Chanyeol sekilas dan menghela napas.

"Kau begitu payah dalam berhubungan."

"Aku tau." Chanyeol tertawa. Ia mendekati Bobby dan merangkul gadis itu dari belakang. Membagikan hangat suhu tubuhnya pada Bobby yang hanya mengenakan gaun berbahan tipis dan mantel yang hanya melindungi bagian atas tubuhnya.

"Aku tidak akan memaksamu memaafkanku sekarang. Atau membuat hubungan kita kembali seperti biasa." Chanyeol memutar Bobby agar menghadapnya. "Ambillah waktu sebanyak kau mau, aku akan menunggumu."

Bobby menatap Chanyeol dengan alis yang terangkat sebelah. "Kau kerasukan apa?"

"Aku serius."

"Kau yakin siap menungguku? Aku tau kau bukan orang yang sabaran."

Chanyeol mengangkat bahu. "Tahun baru, pribadi yang baru."

"Lucu." Bobby menggeleng-geleng.

Keheningan kembali terbentang di antara mereka. Suara ledakan kembang api dan alunan musik mengisi sunyi di antara mereka. Bobby menyamankan dirinya di dada Chanyeol. Menyandarkan kepalanya di leher pria itu selagi ia memandang warna warni lampu kota Seoul.

"Kau tau jika kau memberikan waktu untukku berpikir, aku bisa saja datang dengan kesimpulan tidak ingin bersamamu lagi, kan?"

"Aku tidak ingin memikirkannya." Chanyeol menarik napas. "Aku akan berusaha menerima apapun keputusanmu nanti, tapi aku tidak ingin memikirkannya sekarang. Momentnya terlalu menyenangkan."

"Jadi..., kau serius akan menunggu?"

Chanyeol mengangguk dan tersenyum. "Hanya jangan membenciku.."

Bobby mengerutkan keningnya mendengar persyaratan itu, tapi tidak pula ia memprotes. "Oke." sahutnya.

"Dan jangan mendekati pria lain...,"

"Aku...?"

"Jangan biarkan pria lain mendekatimu juga." Chanyeol memeluk Bobby lebih erat. "Kita hanya beristirahat, oke. Kita tidak berpisah."

"Oke."

"I'm sorry."

"I know."

-----

HIGH HEELS (PCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang