20

887 41 5
                                    

Keesokan harinya..

Tok.. Tok.. Tok..

Mendengar suara ketukan pintu, Adiba segera membuka pintu rumahnya.

"Assalamualaikumm" salam Dirsya dan Razyla sangat bersemangat.

Adiba sedikit terkejut saat melihat kedatangan kedua sahabatnya. Tanpa aba-aba Dirsya dan Razyla memeluk Adiba seperti orang yang tidak pernah bertemu selama bertahun-tahun.

"Waalaikumsalam" jawab Adiba sembari membalas pelukan kedua sahabatnya dengan senyuman bahagia.

Setelah puas berpelukan Adiba menyuruh mereka untuk masuk ke dalam. Setelah itu ia pergi ke dapur menyiapkan suguhan untuk kedua sahabatnya. Lima menit kemudian ia membawa minuman dan camilan ke ruang tamu dan menaruhnya di atas meja, lalu ia langsung duduk di tengah-tengah kedua sahabatnya.

"Aku seneng banget kalian kesini" ucap Adiba.

"Kita juga seneng bisa ketemu lagi" jawab Razyla yang di angguki Dirsya.

"Oh ya, dimana Ammar?" tanya Dirsya.

Baru saja di tanya, Ammar sudah muncul.

"Itu dia" jawab Adiba sembari menoleh ke arah Ammar.

Ammar berjalan menghampiri mereka,
"Maaf saya baru nemuin kalian" ucap Ammar.

"Gapapa, lagian kita juga baru dateng" sahut Razyla.

Baru saja Ammar hendak duduk tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, tanpa basa-basi ia berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam"

Tidak asing dari suaranya, Adiba dan kedua sahabatnya sudah tau siapa yang datang, yaitu GJR sahabat Ammar. Adiba pun langsung bergegas ke dapur untuk mengambil minuman untuk mereka.

"MasyaAllah pengantin baru ini makin terlihat sangat tampan saja" puji Raga.

"Terimakasih atas pujiannya, tapi saya sudah tampan sejak lahir" sahut Ammar yang membuat raga langsung memasang wajah datar dan menyesal karena sudah memuji Ammar.

"Minimal disuruh masuk dulu kek" sindir Gazhi.

Ammar sedikit terkekeh,
"Silahkan masuk" ucap Ammar.

"Loh kalian juga kesini?" tanya Jean saat melihat Dirsya dan Razyla berada di ruang tamu.

"Iya" jawab Dirsya cuek.

"Cuek amat neng" sindir Jean, namun Dirsya hanya melirik malas ke arahnya.

Saat mereka sudah duduk di sofa, Raga menoleh ke kanan dan kiri.

"Dimana istrimu duhai Ammar" tanya Raga.

"Nah bener itu, kok gak keliatan batang hidungnya" Sahut Gazhi yang ikut bertanya.

"Kalo kalian kesini cuma untuk melihat istri saya, silahkan kalian pulang saja pintunya ada di sebelah sana" jawab Ammar datar.

"Yeuhh sensi amat dah. Kita kesini buat liat kalian berdua, karena cuma ada kamu dari tadi, makanya kita tanya dimana istrimu itu" jelas Gazhi.

"Oh. Makanya kalo ngomong itu yang jelas" sahut Ammar.

Tidak lama kemudian Adiba muncul sembari membawa minuman dan meletakannya di atas meja. Lalu ia kembali duduk di tengah-tengah kedua sahabatnya.

"Silahkan diminum" ucap Adiba.

"Iyaa dib siap, tanpa disuruh kita juga bakal minum" jawab Gazhi.

Akhirnya mereka pun mengambil gelas yang berisi jus satu persatu dan meminumnya.

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang