prolog

2K 114 2
                                    

HAPPY READING







Hari ini adalah awal dimana Adiba menjadi Mahasiswa Baru di Universitas Garuda. Universitas yang menjadi impiannya sejak dulu. Ia masih tak menyangka kalau dirinya termasuk bagian dari Mahasiswa dari Universitas Garuda.

Setelah selesai bersiap siap, Adiba segera turun dan menemui Bunda tercintanya itu di dapur. Lalu ia membantu Bundanya untuk menyiapkan sarapan.

Skipp..

Selesai sarapan, Adiba sudah bersiap untuk berangkat kuliah, begitupun dengan Adik dan Ayahnya yang siap untuk berangkat bekerja dan sekolah. Sebelum berangkat keluarga kecil ini wajib sekali melakukan rutinitasnya, yaitu mencium pipi Bundanya.

"Bundaa diba mau berangkat, salim" ucap Adiba.

"Alin juga"

"Ayah juga"

Adiba dan Alin mencium punggung tangan Bundanya, sedangkan Bunda mencium tangan sang Ayah. Setelah itu..

Cup.. Cup.. Cup..

Satu persatu dari mereka mencium kedua pipi Bunda tercintanya.

"DOAKAN KITA, PERGI PULANG SELAMAT DAN SAMPAI TUJUAN!" ucap mereka bertiga serentak

"Doakan Adiba lancar kuliahnya"

"Doakan Alin supaya tambah pinter"

"Doakan Ayah supaya bisa mendapatkan rezeki yang lebih untuk menghidupi keluarga bahagia ini"

Bunda tersenyum melihat kelakuan mereka. Mereka selalu melakukan hal itu sebelum berangkat pergi bekerja dan mencari ilmu.

"Baik, Bunda doakan semoga tidak ada hal buruk yang menghampiri kalian. SEMANGAT!"

"SEMANGAT!!" jawab mereka serentak.

Lalu mereka semua tertawa bersama, damai sekali melihat keluarga yang hangat dan romantis ini. Setelah itu mereka bergegas untuk berangkat.

•••

Kegiatan OSPEK di kampus telah selesai, dan Adiba bersiap untuk pulang ke rumahnya. Cukup melelahkan juga mengikuti kegiatan OSPEK ini.

Adiba berjalan kearah parkiran motor, saat sedang sibuk mencari motornya tiba-tiba ada yang menoel pundaknya dari belakang, Adiba sedikit terkejut lalu menoleh kebelakang. Lebih terkejut lagi saat ia melihat bahwa yang menoelnya adalah seorang laki-laki.

"Astaghfirullah" kaget Adiba.

"Sebelumnya maaf ya kak, kalo mau manggil saya jangan pegang pegang, cukup panggil aja, Saya kurang nyaman soalnya" tegur Adiba sopan.

Laki laki itu malah tersenyum saat Adiba mengatakan kalimat itu.

"Sorry sorry gue gak tau, emm by the way jangan panggil gue 'kak' karna gue juga maba disini" ucap laki laki itu.

Adiba terus menundukan pandangannya,
"Iya, ada perlu apa sama saya?".

"Gak sopan tau kalo ngomong sama orang tapi gak dilihat orangnya" sindir laki laki itu.

"Maaf sebelumnya, gak baik menatap seseorang yang bukan mahromnya lama lama" jawab Adiba.

Laki laki itu menanggapi ucapan Adiba dengan tawa.

"Hahaha, jadi lo ini cewek yang agamis banget ya" jawab laki laki itu.

"Jika gak ada kepentingan saya pamit dulu" Adiba hendak membalikan badannya, tapi laki laki itu langsung menghentikannya.

"Hey tunggu dulu".

"Gue cuma mau berteman sama lo, kenalin nama gue Samudra" ucap Samudra.

Adiba menghembuskan nafas kasar,
"saya Adiba".

"Nama lo cantik sama kaya orangnya. By the way lo pulang sendiri? mau gue anterin gak?".

"Astaghfirullahall'adzim, sinting" Adiba langsung pergi tanpa menghiraukan Samudra.

"Lah, kenapa gue dibilang sinting anjir" gumam Samudra yang bingung dan bertanya tanya apa ada yang salah sama ucapannya tadi.

"HAHAHAHA DICUEKIN GAK TUH!" celetuk seorang dari belakang Samudra. Seketika ia langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut.

Ternyata suara itu adalah suara FAREZ sahabat samudra, ternyata Farez memperhatikannya dari tadi, tidak hanya Farez saja namun semua anggota geng motor BLACK MOON juga ikut memperhatikan. Samudra langsung menghampiri mereka.

"Bisa bisanya leader kita dicuekin" celetuk salah satu anggotanya.

"Lak iya, biasanya boss kita gak pernah dicuekin cewek, malah para ciwi ciwi yang ngejar" sahut yang lainnya.

"Gimana bos, mau kita kasih paham gak?" Timbrung Farez.

"Gak usah, gue suka cewek yang kayak gitu, menurut gue dia menarik" sahut Samudra.

"Jual mahal banget dia bos, kenapa gak sama yang gampang dideketin aja, banyak cewek lain yang mau sama bos".

"Gue suka tantangan, dan menurut gue dapetin dia adalah sebuah tantangan" Dengan percaya diri Samudra mengucapkan kalimat itu.

"Gimanapun caranya, gue pasti bisa dapetin lo" gumam Samudra.

Dari sinilah awal mula kisah cinta Samudra yang tertarik kepada seorang perempuan yang paham agama, sedangkan samudra adalah kebalikan dari perempuan tersebut, yaitu Adiba.

*
*
*
Hallo guys, gimana kalian bacanya? Seru kah? Atau ngebosenin?.
Aku harap kalian terhibur dengan ceritanya, jangan lupa kasih ⭐ ya guys, biar tambah semangat Aku buat ceritanya.
Maaf juga kalo masih ada kalimat kalimat yang kurang pass.
Makasih all ❣❣

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang