19

849 39 5
                                    

Waktu menunjukan pukul 04:13. Ammar yang sudah bangun sedari tadi beranjak naik ke kasur untuk membangunkan Adiba yang masih terlelap. Karena kurang beberapa menit lagi adzan subuh berkumandang.

Ammar setengah berbaring di sebelah Adiba sembari menatap sang istri yang masih tidur dengan nyenyak. Ia membelai wajah Adiba dengan lembut, tanpa sadar sang empunya terbangun.

Adiba yang setengah sadar, melihat wajah Ammar samar-samar dengan tatapan sayu. Setelah ia sadar kalau Ammar sedang menatapnya, ia segera bangun dari tidurnya.

"Assalamualaikum Zaujati" ucap Ammar dengan lembut sembari tersenyum.

Adiba tersenyum malu,
"Waalaikumsalam Zauji" sahut Adiba dengan suara khas bangun tidurnya.

"Gimana? nyenyak tidurnya?" tanya Ammar sembari merapikan rambut Adiba yang sedikit menutipi wajahnya.

Adiba mengangguk seperti anak kecil,
"Kok Mas udah bangun? Udah pake peci sama baju koko, Mas shalat malem?" tanya Adiba.

"Iya sayang, kenapa?" jawab Ammar.

"Ih kok gak bangunin aku sih Mas" rengek Adiba.

"Mas gak tega bangunin kamu, apalagi kamu tidurnya nyenyak banget. Lagian kamu pasti kecapean" jawab Ammar dengan lembut.

"Ya kan gapapa bangunin aja" eyel Adiba.

"Iya lain kali Mas bangunin" sahut Ammar.

"Bener ya?" tanya Adiba memastikan.

Ammar mengangguk,
"Iya sayangku" jawab Ammar.

Adiba tersenyum geli mendengarnya,
"Udah buruan kamu mandi terus habis ini kita shalat subuh, sebentar lagi adzan" ucap Ammar yang langsung di angguki oleh Adiba.

Tidak lama kemudian, Adzan berkumandang dan mereka pun segera melaksanakan shalat subuh. Setelah selesai berdoa, berdzikir dan muroja'ah bersama. Mereka sepakat untuk membuka kado pernikahan.

Saat sedang asik membuka kado bersama, Adiba membuka salah satu kado yang membuat ia sedikit terkejut saat melihat isinya, apalagi setelah membaca surat yang ada di dalamnya. Ternyata isi kadonya adalah dua baju lingerie, dan ia tau ulah siapa yang sudah memberi ia kado tersebut.

Adiba menghela kasar,
"Astaghfirullah sya, zyl" geramnya pelan.

ia melirik Ammar yang sedang sibuk membuka kado yang lain. Dengan sembunyi-sembunyi ia membaca suratnya, saat membaca suratnya Adiba membelalakan matanya, namun disisi lain ia tersenyum geli saat membaca surat tersebut. Hal itu di notis oleh Ammar.

"Kamu baca Apa sayang kok senyum-senyum sendiri? Coba sini liat apa isi suratnya" ucap Ammar yang membuat Adiba terkejut dan reflek menyembunyikan dua lingerie beserta surat di belakangnya.

Ammar melihat Adiba bingung,
"Kamu kenapa sayang? Kok malah di sembunyiin" tanya Ammar.

"Ee Mas gak boleh liat kado yang ini, bahaya Mas" jawab Adiba.

"Karena bahaya itu Mas harus tau, sini coba Mas liat" desak Ammar.

Adiba sedikit ragu-ragu untuk memberikan lingerie tersebut kepada Ammar. Ammar tersenyum geli saat melihat baju lingerie yang ada di tangannya, apa lagi saat membaca suratnya.

"Kenapa kok di sembunyiin hum?" tanya Ammar sembari tersenyum jahil.

Adiba bingung harus menjawab apa,
"Ya.. Karena itu bajunya kurang kain Mas"  jawabnya pelan.

Ammar terkekeh,
"Emang siapa yang ngasih ini?" tanya Ammar.

"Dirsya sama Razyla" jawab Adiba dengan nada-nada kesal.

Mencintai Dalam DiamWhere stories live. Discover now