Beauty Psycho 65 : Kesalahpahaman Manis

1K 195 7
                                    

"Beruang? Ide bagus, nanti gue ganti penjaga gue jadi Beruang aja," jawab Elisha sedikit berteriak.

Ah, Sean membawa motor ini sedikit lebih kencang hingga telinga Elisha tidak mendengar apa-apa selain mendengar bunyi kendaraan sekitar dan angin.

Sean mengernyitkan dahi, sayup-sayup mendengar jawaban Elisha. "Lah, beneran? Gue pinjemin uang mau?"

Kasihan, Elisha yang hidup sendirian harus memikirkan tentang uang untuk kedepannya. Sean jadi berpikir untuk membantu gadis ini.

Agak mengherankan, padahal Elisha tidak terlihat seperti orang yang kesusahan. Apa keuangan menipis dan Elisha belum membayar pekerja-pekerjanya, ya?

Elisha terkekeh, walaupun ia tidak bisa mendengar ucapan Sean yang terdengar seperti angin lalu, ia menjawab, "Nah, itu, gue nggak mau ditangkap pihak berwajib karena piara Beruang liar."

Semakin ngawur.

Sudah bisa dipastikan perempatan siku tercetak jelas di kening pemuda itu. "Kewajiban? Gue harus nafkahi lo terus gitu?"

Pacar? Bukan.  Istri apalagi, kenapa Elisha tiba-tiba minta dinafkahi? Seperti kode minta dihalalin gitu?

Mata Elisha membola, ia lalu menegakkan kepalanya sambil memukul-mukul punggung Sean. "Lo mau nikah!?" kagetnya.

Anjir, Elisha tidak tahu bahwa pemuda seperti Sean akan menikah dalam waktu dekat. Nafasnya tiba-tiba tidak terkontrol dengan tangan yang terkepal erat.

Sebentar, Sean sepertinya mendengar Elisha berteriak akan sesuatu. Tapi ia benar-benar tidak mendengarnya. Sebagai gantinya, pemuda itu mengangguk, "Iya."

"Siapa!? Siapa dia!?" Elisha dengan bar-bar bergerak dimotor membuat motor merah Sean oleng. Pemuda itu terkejut dengan atraksi dibelakangnya.

"Sha? Jangan gitu nanti kita jatuh!" Sean berteriak kaget. Demi apapun, Sean benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya dan Elisha terjatuh di aspal yang kotor itu.

Wajah Elisha memerah karena marah. Ia menatap wajah Sean dengan murka lewat spion. "Beneran!? Siapa!? Kapan!?"

Lah? Sean melihat sekeliling sebelum menghentikan motornya di pinggir jalan. Bisa meninggal karena kecelakaan jika terus dibiarkan seperti ini.

Elisha turun dengan rahang yang mengeras. Pemuda itu menatap Sean dengan tajam membuat pemuda itu mendelik bingung.

Lah, Elisha marah? Kenapa? Dia tersinggung karena mau Sean bantu dalam keuangan? Kan katanya tadi mau dinafkahi, Elisha memang benar-benar membuat Sean kebingungan.

"Lo-!" Elisha menunjuk Sean. "Jawab!"

Sungguh, Sean tidak paham dengan apa yang terjadi. Pemuda itu menatap sekeliling, banyak orang yang menatap mereka berdua dengan pandangan penasaran.

"Gue bisa jelasin!" teriaknya kepada kerumunan yang menatapnya dengan tatapan mengerikan. Astaga, situasi apa lagi ini? Sean benar-benar frustasi.

"Ganteng-ganteng tukang selingkuh ternyata."

"Kasihan ceweknya, ya?"

"Dih, ceweknya aja yang tempramen. Coba lihat tuh tatapannya, mana ada orang yang mau punya cewek kayak dia."

"Eh, tuh cewek pacarnya Satria, 'kan?"

"Bukan, dia pacarnya Galih."

"Elisha? Mantan gue kok ada disini?"

Sekarang, mereka berdua menjadi bahan perbincangan para netizen julit kurang kerjaan. Tak ingin jadi pusat perhatian, Sean menarik pergelangan tangan Elisha membuat gadis itu tertegun.

Beauty Psycho (END)Where stories live. Discover now