Beauty Psycho 92 : Password Brankas

1K 239 25
                                    

Perkataan Sean seketika membuat Elisha membeku ditempat. Tangannya langsung berkeringat dingin dan wajahnya semakin memucat.

Sean kembali mengulum senyum kecil sebelum mengeluarkan ponselnya lalu memutar satu video yang sukses membuat Elisha membelalakkan matanya.

"Video syur?" Seketika, Elisha menutup mulutnya yang terbuka saat melihat pemain dari video panas itu.

"Nyonya Erika dan Tuan Pradipta ..." Gadis itu benar-benar kaget dengan apa yang ia lihat.

Dah yang lebih mengagetkan lagi adalah bahwa Sean lah yang memiliki video yang bahkan Elisha sendiri tidak memilikinya. Elisha hanya sebatas memiliki beberapa foto mesra dan foto-foto di kafe dan restoran.

Astaga ..., Elisha mengernyit lalu menjauhkan ponsel Sean tersebut masih dengan bibir yang pucat. Ia bingung ingin berekspresi seperti apa. Dirinya dibuat tidak bisa berkata-kata.

"Lo dapat dari mana, Sean!?"

Sean tidak menjawab untuk beberapa detik. Namun, jawabannya setelah itu sukses membuat Elisha terbelalak.

"Dari Tuan Hans William."

Demi apa? Kakek? Mengapa Hans William memiliki video seperti itu? Video pribadi yang dapat menggemparkan jika tersebar di internet.

Namun, mengapa kakeknya malah memberikan video itu kepada Sean ketimbang Elisha? Apa ini taktik Hans agar Elisha dapat memperbaiki hubungan mereka melalui kerja sama?

Jika iya, maka sepulang dari sini Elisha harus berterimakasih kepada kakek tua itu. Mencoba untuk mengesampingkan darimana Sean mendapatkan video itu, Elisha jadi terpikirkan tentang rencana mereka.

"Di waktu yang tepat gue bakal mengungkapkan video ini ke publik. Kita tunggu tanggal mainnya aja, Sean," kata Elisha menahan diri untuk menyeringai.

Sean mengangguk puas. "Nggak lama lagi pesta ulang tahun dan pertunangan sepupu lo diadakan, kita bisa memanfaatkan itu sebaik mungkin."

Tunggu dulu? Sepupu Elisha sebentar lagi mengadakan pesta ulang tahun sekaligus meresmikan hubungan pertunangan?

"Apa maksud lo?" tanya Elisha keheranan.

"Lauren Giania Fernandez, sepupu lo, bukan? Gue dan Hans William membuat kesepakatan sebelumnya dan dia memberikan informasi ini kepada gue," jawabnya panjang.

Anjir! Elisha saja tidak tahu bahwa kediaman Fernandez akan mengadakan acara! Hei! Bagaimana bisa Sean dan kakeknya merencanakan ini dibelakangnya!?

"Kalau itu benar, gue bakal merencanakan kejutan besar. Gue rasa Gia nggak masalah untuk sedikit merusak pestanya."

Alis Sean kembali tertaut.

"Sepupu lo nggak akan marah? Secara Erika Alexander itu Bibi dia juga."

Elisha mengerdikan bahu. "Gia pasti bakal bantu gue terlepas dari hubungan darah dia sama Erika Alexander."

Mendengar itu, sedikit kelegaan mulai mengalir didada Sean. Setelah ini, mereka hanya perlu membuat drama kecil agar tampak sedang perang dingin.

"Untuk Ana dan Vidya ... lo?" Elisha bertanya berhati-hati. Mungkin saja Sean belum mengetahui, dan membuat Elisha menyesal karena mengatakan hal ini.

Sean terdiam sebelum terkekeh kecil. "Mereka saudari lo, 'kan?"

Elisha menutup rapat bibirnya dengan mata yang terbelalak kaget. Ia ingin bertanya tetapi lidahnya tak kunjung mengajukan pertanyaan.

Sebentar, bagaimana Sean mengetahui hal sebesar itu!?

Beauty Psycho (END)Where stories live. Discover now