MPG 5 : Sahabat Bayaran

3.7K 559 32
                                    

Up sekarang, pengganti besok.

Jangan lupa vote ya.

PUKUL tujuh tepat Elisha baru menginjakkan kaki di pekarangan sekolah SMA Alger. Koridor terlihat sepi karena sekarang merupakan jam pelajaran artinya hampir seluruh siswa sedang berada di kelas dan sisanya kalau tidak bolos ya ngantin.

Elisha berjalan dengan anggun. Ia tidak terlihat tergesa-gesa, dengan santai ia memainkan rambutnya yang dibiarkan terurai. Baru setengah jalan, ia mendengar perdebatan kecil yang terdengar nyaring karena salah satu guru sedang menghidupkan mikrofon.

"Panggilan kepada Elisha Laudya kelas 12-1 agar segera ke kantor kepala sekolah sek——"

"Jangan lewatagbshajansjsn"

"Shshehdbhzaj"

"Wjsjejejsjsgus"

"Tapi!? Stsgmsjsjay?

Elisha yang merasa namanya dipanggil hanya tersenyum miring. Ia mengabaikan suara-suara aneh yang masih terdengar dengan nyaring karena kelalaian guru-guru itu.

Untuk apa Elisha kembali ke sana kalau tidak ada perbincangan yang berarti? Elisha tidak sudi mendengar yang sudah-sudah. Dengan kurang ajar, ia memutuskan untuk segera ke kelas karena ingin menemui kelincinya.

Pintu kelas yang kebetulan terbuka memudahkan Elisha untuk melenggang masuk. Namun sebelum itu ia mengatakan, "Excuse me.

Ya ... terlepas dari sikapnya yang dicap buruk, Elisha tidak akan bertindak kurang ajar kepada orang yang tidak bersalah. Kecuali ... Elisha memang tidak menyukai orangnya.

Elisha duduk di bangkunya sambil tersenyum miring menatap gadis bernama Anastasia yang hampir terperanjat jatuh saat melihat Elisha duduk disampingnya.

"K-kak, kok duduk disini?" tanyanya takut-takut membuat Elisha memiringkan kepalanya. "Gue duduk disini, harusnya gue yang nanya kenapa lo duduk di samping gue?" Elisha menyeringai saat gadis dihadapannya terlihat kelabakan panik.

"Disuruh ibu guru sama teman-teman sekelas." ujarnya lugu.

"Punya temen?" Elisha menaikkan sebelah alisnya. Anastasia mengangguk, "Semuanya baik sama aku, kok." ujarnya jujur.

Memang benar semua yang ada dikelas memperlakukan Anastasia dengan baik karena kehadiran Elisha di grup chat kelas. Elisha memberikan kalimat ancaman di grup chat tersebut dan menyuruh anak-anak kelas untuk tidak membully Anastasia dan memperlakukan dengan sangat baik.

Elisha tersenyum lembut lalu bersedekap dada, "Nama Lo?"

"Anastasia Biana, kak."

"Nama panggilan?"

"Sia, kak."

"Oke, Ana. Mulai sekarang ikutin gue kemanapun gue pergi. Jadi temen gue, tenang gue bayar, kok. Mau berapapun gue beri." ujar Elisha to the point tapi terlihat elegan di mata Ana. Ana menyadari kalau kakak kelasnya ini sedikit aneh.

"K-kemanapun?"

"Lo gak mau?"

Ana langsung saja mengangguk, "Mau, kak. Mau!" siapa yang bisa menolak permintaan Elisha? Sebenarnya ini tidak terdengar seperti permintaan tapi perintah.

"I like obedient rabbit."

Ana hanya bisa tersenyum canggung lalu menatap papan tulis dan menulis sesuatu di buku catatannya. Menit berganti menjadi jam, tak disangka sudah masuk jam istirahat membuat sebagian murid pergi ke kantin.

Elisha berdiri dari duduknya diikuti oleh Ana. Mereka berjalan dengan Elisha yang berada di depan dan Ana yang ada di belakang membuat Elisha memberhentikan langkahnya. "Lo temen gue bukan pembantu gue." ujar Elisha tanpa menoleh kebelakang.

Beauty Psycho (END)Where stories live. Discover now