[Ice Bullet!]
[Mana Bullet!]
Bam!
Dua sihir paling dasar dari elemen es dan tanpa elemen berbentur di tengah arena, menghasilkan suara yang seharusnya tidak bisa dihasilkan dari sihir serangan terlemah itu.
Setelah angin ledakan itu berlalu, penonton disana bisa melihat Aura dan Adeline yang hanya berdiri dan merapalkan mantera dengan cepat.
Whoong
Lima lingkaran sihir merah dan biru muncul di samping mereka dalam sekejap.
Orang-orang yang memiliki pengetahuan sebagai Magic User akan menyadari bahwa dua dari lima lingkaran sihir yang mereka rapalkan memiliki efek sama.
Dua lingkaran untuk mengubah Mana Angin menjadi Mana Murni, lalu Aura menggunakan dua lingkaran lain untuk mengubah Mana Murni itu menjadi Mana Api sedangkan Adeline menggunakan dua lingkaran untuk mengubah Mana Murni menjadi Mana Es.
[Flame Booster!]
Lingkaran sihir yang tersisa di depan Aura berputar cepat, diikuti dengan Rufus yang meloncat melewatinya.
Serigala itu mendarat dan menyadari keempat telapak kakinya sedang menyala dengan api putih membara dan dengan sihir penguat itu, Rufus mulai berlari untuk menyerang Adeline.
Jarak 50 meter diantara mereka bisa ditempuh oleh serigala raksasa itu dalam sekejap, tetapi Aura masih memiliki perasaan buruk.
'Dimana Contracted Beastnya?'
Rufus akhirnya sampai di depan gadis berambut biru itu dan mulai menunjukkan cakar kanannya.
Adeline masih terus merapalkan manteranya sampai ketika Rufus sudah sampai di depannya.
Disaat cakar itu hampir mencapainya, lingkaran biru di lantai batu itu tiba-tiba bergerak dan menghadang cakar itu.
Clang!
Suara benturan keras dapat terdengar dan bukan dihasilkan oleh lingkaran sihir yang terbuat dari Mana, melainkan oleh sebongkah es yang muncul darinya.
Melihat serangannya yang gagal itu, Rufus melompat mundur dan kembali ke depan Aura.
Semua penonton bisa melihat bongkahan es yang bisa menghentikan serangan Rank B+ Beast itu.
"Oh ya, kalian belum bertemu"
Bongkahan es itu terlihat membentuk sesuatu yang tidak asing, yang ternyata adalah sebuah telapak tangan. Tangan es itu mulai keluar dari lingkaran sihir biru yang berputar semakin cepat dan besar, menunjukkan pergelangan tangan, lengan, bahu, tubuh besar, kaki besar, dan kepala.
"Ini Contracted Beast-ku, Elsa"
Lingkaran sihir biru itu akhirnya berhenti berputar dan menghilang, ditempat itu sekarang berdiri raksasa yang terbuat dari bongkahan es biru setinggi lima meter. Kepala esnya itu menunjukkan ekspresi yang buas.
Groaaar!
Angin dingin berhembus kuat ke semua arah dan lantai batu di bawah Golem Es itu mulai membeku.
Aura melihat ini sambil terus memutar tongkat di tangannya seperti sedang menari, dilindungi oleh Rufus yang berdiri di depannya.
"Apa yang kau tunggu? Apimu tidak akan berguna disini"
Boom Boom
Adeline mengatakan itu sambil mengayunkan tongkat di tangannya juga, lalu Golem Es itu mulai melangkah pelan mendekati lawannya juga sambil menggetarkan arena itu dengan setiap langkahnya.
Aura mengerti apa yang dimaksud oleh Adeline itu.
Serangan Elemen Api memiliki dampak yang besar pada Sihir Elemen Es, tentu juga sebaliknya juga sama.
Panas dan dingin, sangat melukai satu sama lain.
Pada dasarnya Elemen Es adalah versi Elemen Air yang lebih kuat, tetapi hukum ini tidak berlaku diantara mereka saat ini.
Karena api putih milik Aura sama sekali tidak panas.
"Bersiaplah"
"Grrr..."
Tentu saja itu tidak memengaruhi Aura sedikitpun, dia sudah memiliki banyak cara untuk bertarung tanpa mengandalkan sifat terkuat dari elemen api itu.
Tanpa kemampuan untuk membakar apapun, Aura sudah menciptakan banyak taktik selama beberapa tahun dia membaca berbagai buku sendirian.
[Flame Booster, Flame Armanment, Red Leech]
Adeline melihat tiga lingkaran sihir muncul secara sejajar di depan Rufus dan mulai berputar perlahan. Dia menyelesaikan rapalannya dan satu lingkaran sihir biru besar muncul di bawah kaki Golem Es di depannya itu.
[Artic Armor]
Lingkaran sihir menyelimuti dua Beast itu secara bersamaan.
Seluruh tubuh Rufus mulai menyala dengan api putih dan lidah api dapat terlihat meloncat-loncat di tubuhnya juga. Ini adalah dua sihir api untuk meningkatkan kecepatan dan pertahanan, dan satu sihir serangan tingkat menengah-akhir.
Red Leech adalah sihir yang akan membakar lawannya dengan api yang tidak bisa dipadamkan dengan cara biasa, menggunakan Mana penggunanya sebagai bahan bakar awalnya lalu menghisap Mana sasarannya untuk menyala semakin kuat.
Tentu saja setelah modifikasi dari Aura menjadikan sihir ini sebagai sihir penyembuh yang tidak menghisap Mana sasarannya dan hanya menggunakan Mana miliknya saja.
Contracted Beast Adeline, Elsa itu juga mulai mengalami perubahan drastis setelah dilewati oleh lingkaran sihir biru itu.
Tubuh lima meternya itu mulai mengeluarkan duri-duri tajam dan juga semakin membesar.
Akhirnya dia menjadi raksasa es setinggi tujuh meter dengan duri-duri es besar yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
Boom Boom Boom
Golem Es itu mulai berlari secara pelan, tetapi karena ukurannya dia mampu memendekkan jarak dengan cepat.
Rufus juga mulai berlari dengan cepat untuk menyerang raksasa es itu.
Clang!
Cakar bertemu bongkahan es, Rufus meneruskan serangannya dan mengikis tubuh Golem Es sedikit demi sedikit.
Golem itu juga membalas dengan mengayunkan tinju besarnya tanpa berhasil mengenai Rufus.
Tentu saja ini bukan berarti Rufus tidak terluka sama sekali, melihat duri es di tubuh Golem itu bisa meluncur dengan cepat dan mengenai tubuhnya beberapa kali.
"Ruff...!"
Pelindung api di tubuhnya berhasil menghalau rasa dingin yang menusuk tulang dari Mana Es yang dipancarkan Golem es itu, sedangkan luka yang dihasilkan dari duri es itu disembuhkan oleh lidah api yang meloncat-loncat di tubuhnya.
Dua gadis di atas arena itu mulai meluncurkan sihir lanjutan. Mereka berdua sudah menyadari kecepatan merapalkan mantera sihir mereka hampir sama, jadi pertarungan ini akan ditentukan oleh kemampuan untuk memperkirakan gerakan berikutnya dari lawan mereka.
Lingkaran sihir yang mereka gunakan untuk mengubah Mana Angin menjadi Mana yang bisa mereka pakai dengan efisien sudah bertambah menjadi lima pasang, menyebakan gerakan Mana di sekitar mereka menjadi semakin ganas.
Tap!
Suara benturan dua tongkat pada lantai batu secara bersamaan dapat terdengar jelas. Lingkaran sihir besar mulai berputar di bawah kaki kedua gadis itu.
[32-fold Evil Suppressing Fire]
[Frozen Guardian of Four Direction]
Sihir yang tidak asing mulai keluar dan mengelilingi Aura, tidak lain dari bola-bola api putih yang mengalahkan Bartolomeo sebelumnya.
Sihir yang digunakannya kali ini adalah versi lemah dari sihir yang digunakanya sebelumnya, tetapi kelebihannya dapat terlihat jelas.
Rufus sudah meloncat ke samping dan mulai berlari untuk menyerang Adeline, sedangkan Elsa yang ingin berputar untuk menghentikannya sudah dikelilngi oleh 32 bola api putih yang memberikan beban sangat berat di tubuh esnya itu.
Adeline hanya melihat Rufus yang mendekat dengan cepat ke arahnya sekali lagi dan hanya menyalurkan Mana-nya ke dalam lingkaran di kakinya, pemandangan yang sama dengan di awal pertarungan mereka.
Kali ini empat golem es muncul mengelilingi Adeline dan melindunginya, tidak memberikan celah sedikitpun.
Empat golem es itu terlihat lebih detil dan memakai baju zirah es dengan senjata berbeda di tangan mereka.
Empat Ksatria Es setinggi tiga meter mengelilingi Adeline dengan Pedang dan perisai, tombak, kapak besar, dan pedang besar di tangan mereka.
"Mari kita selesaikan ini"