Trying To Stay [END]

By malamsejuk

6.8K 5.4K 1.8K

FOLLOW + VOTE + COMENT & SHARE AGAR TAHU INFO UPDATE NYA !! _END....._ Rank #1 jalan keluar Rank #2 Qanita R... More

Prolog
Cast !
Chapter 2
Chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Extrachapter
Epilog
Chapter 40

chapter 1

697 333 286
By malamsejuk


Author POV

Saat ini keluarga Qanita pindah ke Jakarta karena kakak Qanita ada disana, dan juga orang tuanya akan sering keluar rumah karena semakin meluas kerja sama perusahaan miliknya.

Pada hari ini, keluarganya telah sampai di Jakarta, sudah lama Qanita tidak bertemu kakaknya, karena fokus pada kuliah nya dan membantu memantau perusahaan papahnya.

"Assalamu'alaikum kak, mamah udah sampai, bukain pintunya," kata Alisha Qianna yakni mamahnya Amran.

"Wa'alaikumsalam. Iya mah, tunggu sebentar," kata kak Amran.

Akhirnya pintu pun dibuka oleh Amran, dan mereka pun masuk ke rumah mereka.

"Ran, gimana kabar kamu disini, baik- baik aja kan?" Tanya Rifky Aditya Arsyad yakni ayahnya Amran

"Alhamdulillah pah baik baik aja, tapi aku kangen sama adek kecilku ini," kata Amran sembari ketawa kecil.

"Ih apaan sih kak! Kamar aku dimana Kak?" Tanya Qanita ke kakanya.

"Yuk Kaka antar kek kamar tuan putri," kata Amran menggoda Qanita, tawa pun pecah di keluarga mereka.

"Ih kakak! Nyebelin," kata Qanita sembari memukul kakaknya.

"Ih iya maaf dek, sakit tau," kata Amran.

Orangtua mereka hanya bisa geleng-geleng kepala karena kelakuan anaknya yang membuat hari mereka bahagia.

Akhirnya keduanya pun sampai di kamar Qanita yang telah dirias oleh Amran.

"Tuh, kamar kamu, bagus kan?" tanya Amran dengan menunjukkan isi kamar tersebut.

"Iya kak bagus, makasih ya kak," ucap Qanita memeluk Amran.

"Iya dek, sama sama," kata Amran

"Ke bawah lagi yuk!" Ajak Amran

"Duluan aja deh kak, aku mau beresin barang barang dulu" kata Qanita

"Yaudah kalo gitu kaka kebawah dulu ya," kata Amran.

"Iya kak." kata Qanita

Qanita pun membereskan semua perlengkapannya di lemari yang telah disediakan, ketika sudah rapi dan beres ia pun langsung membersihkan badannya.

Tak lama kemudian keluarganya memanggil Qanita.

Toktoktok

"Dek udah belum beres beres nya?" Kata Amran mengetuk pintu.

"Iya kak udah kok tunggu sebentar," seru Qanita dengan nada sedikit berteriak-teriak.

"Iya, jangan lama lama,"

"Iya kak,"

Akhirnya Qanita pun turun ke bawah dan menemui keluarganya.

"Dek besok kamu sekolah ya, nanti Kaka antar ke sekolahnya."

"Hah?" kaget Qanita yang sedang meminum air hampir tersendat.

"Iya nak, papah udah daftarin kamu kok jadi kamu tinggal masuk aja ke sekolahnya," kata Rifky yang menatap anaknya memastikan jawaban.

"Emm... Iya kak, pah besok aku sekolah," kata Qanita ragu ragu.

"Kamu tenang aja nak, maaf ya mamah sama papah sering sibuk. Nanti kita liburan satu keluarga deh ketika libur sekolah, ya kan pah?" tanya Alisha agar Qanita dapat mengerti bagaimana keadaan orangtuanya.

"Iya mah, nanti kita liburan!" balas Rifky dengan datar namun tersenyum tipis yang dapat terlihat oleh keluarganya.

"Iya mah, pah Nita ngerti kok," ucap Qanita singkat dengan senyuman tipis di wajahnya.

"Kebetulan sekolahnya gak terlalu jauh dari daerah ini dek, lagian papah sama mamah akan jarang ada di rumah jadi kamu sama Kaka," ucap Amran.

"Kakanya juga sibuk kuliah sama aja aku sendirian," keluh Qanita.

"Gak dong dek, Kaka usahain bisa ada dirumah, nanti kalo Kaka lagi ada keperluan ya kamu ajak teman kamu aja," kata Amran sembari ketawa kecil.

"Dih, sekolah aja belum, udah disuruh ajak temen," kata Qanita sembari memakan cemilan yang telah disediakan.

" hahahaha" tawa mereka memecahkan keheningan.

Akhirnya waktu pun berlalu, hari ini waktunya Qanita kembali sekolah di sekolah barunya. Ia telah bersiap ke sekolah yang akan diantarkan oleh kakaknya. Ia pun langsung menghampiri keluarganya yang tengah sarapan.

"Assalamualaikum! Pagi Nit, pagi Mah, Pah!" Kata Amran.

"Waalaikumussalam, pagi sayang!" balas Alisha dan Rifky beriringan.

"Waalaikumsalam, pagi kak," ucap Qanita.

"Sini nak makan dulu!" ajak Alisha yang sedang membereskan peralatan makan.

"Iya mah," ucap keduanya serempak

Mereka pun sarapan pagi bersama. Dan ketika selesai Qanita terkejut karna waktu telah menunjukkan pukul 06.45.

"Pah, mah Nita duluan ya," kata Qanita menghampiri orang tuanya.

"Iya nak, nanti kalian dirumah berdua ya. Ran jaga adikmu ini," kata Rifky.

"Siap pah, soal itu mah pasti aku lakuin tanpa disuruh," kata Amran

" Iya nak, kamu gak berangkat? Kasian tuh adikmu nunggu di mobil," kata Alisha

"Eh iya mah, aku duluan ya mah,pah. Assalamu'alaikum," kata Amran meninggal kan orang tuanya.

" Iya, waalaikumsalam. Hati hati nak," kata Alisha

"Iya mah," kata Amran meninggalkan orang tuanya

Diperjalanan mereka saling diam padahal telah lama mereka terpisahkan dan akhirnya Amran mencairkan suasana

"Dek, nama sekolahnya SMA Antrika nanti kamu masuk aja ke sekolah ya!" Kata Amran kepada adiknya yang sedang memainkan handphone.

"Iya kak, nanti aku langsung masuk," ucap Qanita singkat.

"Yaudah tuh dah sampai," kata Amran

"Iya kak, makasih dah dianterin," kata Qanita seraya keluar dari mobilnya.

"Sama sama dek," kata Amran.

Mobil Amran melaju melesat meninggalkan Qanita didepan sekolahnya. Akhirnya Qanita masuk kedalam SMA Antrika.

Qanita Pov

'Bismillah, aku pasti bisa, aku harus masuk dan mencari ruang kepsek. Semangat Nit,' batin Qanita yang menyemangati diri sendiri.

"Pak, ruang kepsek disebelah mana ya?" Tanyaku kepada satpam sekolah.

"Anak baru ya dek? Adek bisa jalan kesana lurus kemudian ada nama ruang kepsek, nanti adek masuk aja," kata satpam itu menunjukkan arah kepadaku.

"Iya pak saya anak baru, makasih pak infonya," ucapku dengan segera memasuki lingkungan sekolahnya.

"Sama sama dek," kata satpam itu.

Aku segera menuju ruangan yang ditunjukan oleh satpam itu, akhirnya sampai juga.

"Hufftt, jadi ini ruangannya. Aku ketuk saja deh pintunya," batin ku yang ragu.

Toktoktok

"Silahkan masuk!" Ucap seseorang dibalik pintu

"Assalamualaikum." Ucapku mulai memasuki ruangan itu.

"Waalaikumsalam,kamu Qanita bukan?" Kata kepala sekolah itu menatapku.

"Iya bu, saya Qanita Afshan saya pindahan dari SMA Bakti Kencana," ucapku memperkenalkan diri.

"Ouh iya, Saya Nesya Lituhayu kamu bisa panggil saya bu Nesya, saya disini sebagai kepala sekolah. Dan itu adalah walikelas kamu namanya Nirmala salsabila kamu bisa panggil dia bu Nirmala," kata bu Nesya.

"Baik bu," ucapku agak gugup

"Mari ibu antar sekalian kamu perkenalkan diri di kelas kamu, kelas kita adalah XI IPA 1," ucap bu Nirmala mengajakku keluar dari ruangan itu

Kami berjalan melewati koridor sekolah, dan tak terasa kami telah sampai di depan kelas. Kami memasuki kelas. Kelas itu tampak sepi dan sibuk pada aktivitas masing masing.

"Assalamualaikum pak Dzikri,maaf mengganggu." ucap bu Nirmala yang membuka pintu kelas itu.

"Oh iya bu gapapa, silahkan masuk," ucap pak Dzikri mempersilahkan kami masuk.

"Anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri," ucap bu Nirmala padaku.

"Baik bu, saya Qanita Afshan, kalian bisa panggil saya Qanita, semoga kita dapat berteman dengan baik." Kata Qanita memperkenalkan diri.

'Wah cantiknya!"

'Jadi dia yang katanya murid baru itu!'

'Datar banget!'

'Coldgirl!'

Akupun bersikap seolah tak mendengar kata kata mereka, aku hanya bersikap datar karna aku tak menginginkan kejadian dahulu terjadi lagi, batin Qanita berkata

"Silahkan kamu duduk dekat Keyra, Keyra angkat tanganmu!" ucap bu Nirmala

"Iya bu," kata Keyra mengangkat tangannya

"Nah kamu duduk disana ya, pak saya tinggal dulu masih ada urusan, mari pak," kata bu Nirmala meninggalkan Qanita.

" iya bu, nah Qanita silahkan duduk, perkenalkan saya Alkhalifi Dzikri, saya mengajar pelajaran matematika,kamu bisa melihat kepada temanmu untuk menyalin materi yang telah saya sampaikan," ucap pa Dzikri

"Baik pak," ucap Qanita singkat

"Anak anak silahkan kalian kerjakan tugas dibuku halaman 135 dari no 1-5, karna waktu kita telah habis maka izinkan bapak keluar dari kelas ini," ucap pa Dzikri.

"Baik pak," ucap murid didalam kelas serempak.

__________________

Hai semua, semoga suka ya sama karya nya, sorry masih banyak yang salah dalam kata katanya soalnya saya masih dalam tahap belajar.

See you next chapter :) jangan lupa vote and coment ya

Continue Reading

You'll Also Like

571K 22.2K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
1.4M 127K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...