Señor - Lizkook ✔️

By Rictusempra26

89.8K 7.8K 303

"Kau yang menarikku ke dalam dunia ini, dan aku memilih untuk menetap di sini, bersamamu." ⚠️WARNING: beberap... More

1. Sapphire Moonlight
2. Athena
3. Rum and Roses
4. Nobody Disrespects His Girl
5. Sunflower (Vol. 1)
6. Sunflower (Vol. 2)
7. Se Vuelve Loca
8. Eleutheromania
9. Mai Tai
10. Voy A Mexico
11. Boom!
12. Sincerity
13. Why Him?
14. Battle of the Wits
15. Safe House
16. Daddy Lessons
17. Bangs, Do You Copy?
18. Not a Lucky Day, Just a Skilled Person
19. His Maiden's Colors
20. Amnesia
21. To Catch a Trick Master
22. Paris Shenanigans
23. Fever
24. Two Sides of a Card
26. (Not) Going to Seal the Deal
27. Hold On
28. Home
29. Reconnecting
30. Silver Flame
31. The Other Side
32. Invitation
33. Sway
34. Job to get done
35. House of Falcons
ANNOUNCEMENT
36. Old Man's Rhythm

25. Unconditional

1.5K 160 15
By Rictusempra26

(Hôpital de première priorité, Paris)

Satu hari sudah berlalu. Lisa tidak mau pulang, sehingga Jimin pun mengalah dan membiarkan gadis itu untuk menginap di sini. Jimin yakin, pasti esok harinya, alias hari ini, Rose akan datang dan marah kepada Lisa yang bahkan tidak makan dan tidur, demi menjaga Jungkook.

"Tuan Oh, ini jam berapa?" tanya Lisa, ponselnya masih dalam keadaan mati dan ia tak menggunakan jam tangan.

"Masih jam enam pagi, tidurlah. Aku akan bergantian menjaga Jungkook," kata Song-Ook, menjawab pertanyaan Lisa.

"Tidak usah, tuan Oh. Aku mau di sini saja bersama Jungkook."

Song-Ook beranjak dari tempatnya duduk. Ia mengambil sekaleng energy drink dari kulkas, lalu memberikannya pada gadis berponi di hadapannya.

"Kau boleh menolak untuk tidur, tapi jangan menolak untuk mengisi energi." Song-Ook bahkan tak menggerakan tawarannya dari Lisa meski gadis itu sudah berusaha menggeleng.

Lisa pun menerima minuman dari Song-Ook. Ia menyesap dari mulut kaleng sambil memerhatikan Jungkook yang masih terbaring. Sungguh perih rasanya melihat yang terpuja tak berdaya seperti ini.

"Apakah Ashton Raines masih menganggunya?" tanya Lisa.

Song-Ook tersentak sejenak akan pertanyaan Lisa. Namun, sebagai satu-satunya figur orang tua di sana, ia harus tetap tenang.

"Ya. Dia masih menghasut kolega kami dengan kasus-kasus lama dari perusahaan. Tapi tenanglah! Aku yang menangani langsung masalah Ashton." Lisa mengangguk mengerti, matanya kembali terfokus pada tubuh Jungkook yang masih terbaring.

"Kook... ayo bangun. Kalau bangun, akan aku bawakan susu cokelat dengan sedikit garam di dalamnya,"

Tidak. Tidak ada reaksi sama sekali. Song-Ook dan Lisa hanya bisa menghembuskan napas tertekan karenanya.

"Dia harus bisa kuat, tuan Oh..." ujar Lisa, matanya berkaca-kaca karena tak kuasa melihat Jungkook.

"Kau benar, Lisa. Dan aku tahu dia mampu untuk itu," jawab Song-Ook.

Tiba-tiba, ponsel Song-Ook berdering. Song-Ook memberi kode pada Lisa tanda akan pergi ke luar sebentar. Secepat mungkin ia menerima panggilan yang masuk.

"Ya, halo?"

"Bos, kami mendapat ancaman dari keluarga Raines!" seru anak buah Song-Ook dalam telepon.

"Maksudmu? Ancaman macam apa?"

"Mereka memberikan kami kepala tengkorak manusia serta pesan yang berisi 'sebentar lagi ini akan menjadi kepala atasanmu'. Kami harus mengabarimu tentunya."

"Kalian harus pergi ke bagian keamanan untuk mengirimkan beberapa mata-mata di sekeliling rumah sakit dan dua untuk menjaga kamar Vendetta. Pastikan semuanya berpakaian normal dan tidak ada yang pakai jas,"

"Siap, bos!"

Song-Ook menutup sambungan telepon. Ia kembali ke kamar sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku kemeja.

"Lisa, kita harus menginap di sini sepertinya," kata Song-Ook.

"Oke... tapi apa yang terjadi?" tanya Lisa, wajahnya berubah menjadi serius begitu melihat raut wajah Song-Ook yang khawatir.

"Raines Corp. sudah mengancam orang kantor dengan kepala tengkorak manusia. Nyawa Jungkook dua kali jauh lebih rentan terkena bahaya dibanding sebelumnya."

Lisa melirik Jungkook kembali. Siapa sangka keadaan akan makin memburuk?

Gadis itu mengeluarkan ponsel khusus untuk pekerjaan. Ia mengetik dan mengirimkan pesan pada seseorang. Tangannya kembali mengenggam tangan Jungkook setelahnya.

"Aku sudah menghubungi Taehyung dan Jimin agar datang ke sini. Aku juga sudah mengabari nona Cha agar bergabung dengan rapat kali ini menggunakan video call. Yang aku butuhkan hanyalah laptop." Lisa menjelaskan rencananya pada Song-Ook.

"Anggap masalah laptop sudah selesai," balas Song-Ook.

<...>

(Manoban's Mansion, Miami)

Ae-Young sudah pulang dari Makau dan siap untuk melapor pada Edward agar mendapat tugas selanjutnya.

"Kerja bagus, nona Cha!" puji Edward.

"Terima kasih, tuan," jawab Ae-Young.

"Lisa baru saja menelponku, katanya ia merencanakan rapat. Kau bisa menghadirinya lewat video call,"

"Baik, tuan."

Ae-Young beranjak dari kantor Edward. Ia pun meminta supir untuk mengantarnya ke Goldburst. Mau sejauh apa Lisa pergi, rumah itu tetap harus ada yang mengawasi.

Begitu turun dari mobil, Ae-Young bergerak cepat untuk masuk ke kantor di mansion itu.

"Kalian pastikan jangan ada yang masuk ke dalam kantor kecuali mereka dipanggil," perintah Ae-Young pada para penjaga pintu.

"Siap, nona Cha," jawab kedua penjaga pintu itu.

Setelah menutup pintu kantor, Ae-Young cepat-cepat menyalakan komputer dan memakai headset agar pembicaraan dalam video call nanti tidak terdengar sampai luar ruangan.

Aplikasi untuk video call pun bukan aplikasi biasa. Namun, aplikasi khusus yang dipakai oleh para member dalam lingkaran kepercayaan Jungkook untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Aplikasi ini pun hanya beberapa yang memiliki, seperti Song-Ook, Lisa, Ae-Young, Jimin, Taehyung, Jin, dan juga Rose serta Jisoo sebagai member baru.

Lingkaran ini pun hanya direkrut Jungkook karena terpercaya dan memiliki ide-ide yang berguna untuk keberlangsungan usaha masing-masing.

Video call pun dimulai. Di layar lawan, terdapat Lisa, Song-Ook, Jimin, Rose dan Taehyung yang muncul di kamera.

"Selamat datang, nona Cha," sambut Lisa secara formal.

"Terima kasih sudah mengundangku ke rapat ini," jawab Ae-Young.

"Baiklah, kita mulai rapatnya. Tadi Lisa mengabari bahwa tuan Oh mendengar berita dari anak buahnya bahwa keluarga Raines, spesifikasi Ashton Raines, mengirim kepala tengkorak manusia ke kantot Jeon Corp.," buka Jimin.

"Betul! Sekarang kepala tengkorak itu sudah diamankan di kantor pribadi Jungkook," tambah Song-Ook.

"Bagaimana dengan tuan Min-Jun? Dia sudah tahu soal hal ini?" tanya Taehyung pada Song-Ook.

"Beliau sudah tahu, tetapi ia menyerahkan tanggung jawab soal ini sepenuhnya pada Jungkook,"

"That bastard!" umpat Jimin.

"Kemungkinan bahwa Raines Corp. melakukan ini atas dasar permintaan persetujuan juga bisa menjadi kemungkinan, bukan?" tanggap Ae-Young.

"Benar, nona Cha. Apakah ini berhubungan dengan kontrak penjualan kokain yang diperpanjang oleh shadow man pada Jeon Corp. dan pemutusan kontrak gading gajah dengan Raines Corp.?" tanya Lisa pada ketiga pria yang berdiri di belakangnya.

"Shadow man memang punya cara mainnya sendiri. Dia akan memutus dan memperpanjang kontrak para mafia yang mau berjualan di lapak gelapnya semudah itu," jawab Taehyung.

"Nah! Kalau begitu mungkin saja Ashton Raines menginginkan kontraknya kembali. Bisa saja ia ingin tanda tangan dukungan, hitam di atas putih, dari Jungkook agar ia kembali mendapatkan aksesnya. Sama seperti alkohol, jika harga semakin naik dengan peminat yang banyak, maka lapak akan memperpanjang kontrak sekaligus memberi kuasa pada sang pemilik perusahaan yang diperpanjang kontraknya," jelas Ae-Young.

"Dengan dukungan yang diberikan Jungkook, Ashton akan masuk ke dalam lapak shadow man dengan mudah," tambah Song-Ook.

"Ashton sudah kehilangan akalnya. Dia pikir Jungkook akan memberikan dukungannya semudah itu," ejek Taehyung, menertawakan Ashton.

"Kita harus melindungi Jungkook, bagaimanapun caranya. Kemungkinan besar, Ashton akan menyerang karena Jungkook yang tidak mau memberikan dukungannya," simpul Jimin.

"Aliansi yang ia kumpulkan juga kemungkinan besar adalah musuh-musuh Jungkook," Lisa melipat tangannya, menghembuskan napas cemas.

"Jadi... kita mau melakukan apa?" tanya Taehyung.

Seluruhnya terdiam, termasuk Ae-Young. Memikirkan kondisi Jungkook yang sekarang, tidak mungkin Lisa maupun Song-Ook meninggalkan sisinya. Terlebih nyawanya sedang dalam bahaya.

"Kita harus mengintimidasi Ashton," jawab Lisa.

Seluruh pandangan tertuju pada gadis berponi itu. Ia mengeluarkan ponselnya dan menyalakan speaker phone agar seluruhnya bisa mendengar obrolannya dengan lawan bicara.

"Halo? Lisa? Ada apa?"

"Jisoo eonnie, aku butuh bantuanmu."

"Bantuan apa?"

"Mengintimidasi seseorang."

Lisa tahu, kakaknya yang satu itu pasti tersenyum senang bercampur licik sekarang.

"Who am i intimidating today?"

Continue Reading

You'll Also Like

87.1K 8.1K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
808K 59.3K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
414K 30.7K 40
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
566K 57.5K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...