✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO]

By lliawind_y

81.3K 11.6K 561

[DALAM TAHAP REVISI] . . Kim Taehyung sering sekali bermimpi aneh, dan yang paling aneh adalah dia bertemu d... More

Prologue
01
Meet Her
Serendipity
Curiosity
She Back
Revenge
Rain
Jealous
Secret Admirer
Save You
Only
She
Distroyed
Chae?
Right
Stuck
That Girl.
Time
First Kiss
Please, stop.
Long Life
Weird
Magnet
What?
Complicated
A Shot
Failed
Please, Get Up.
Chat
Shock
NO
Miss
Not Believe
Occurred
How is that Possible?
Red Hair
Finally
She's Crazy.
End
Epilog.
SEASON 2

Surprise

1.2K 224 12
By lliawind_y

At Three

Aku membuka mata perlahan, yang kulihat pertama kali adalah atap putih.
Bukan atap kamar ku.

Hidung ku menangkap bau obat, aku mengedarkan pandangan. Ah, Rumah Sakit, pantas saja aku mencium bau obat. Aku mencoba mendudukkan badan.

Dan, Hey!

Kenapa kepala ku benar-benar ringan, eoh? Seolah tidak ada beban sama sekali. Aku pun beranjak turun, berusaha berdiri, aku kira aku akan jatuh atau apa, tapi tidak.

Kaki ku menempel sempurna di lantai, aku berdiri dengan tegap. Aku merasa badan ku benar-benar fresh dan ringan. Ada apa ini? Aku menoleh ke belakang, ke arah ranjang tempat ku tidur tadi.
Speechless.

Well, apa aku tidak salah lihat? Aku melihat diriku sendiri yang kini terbaring kaku di ranjang! Dan, Itu benar-benar aku! Aku terhenyak, jadi aku ini apa? Arwah? Jiwa?

How can it be?

"Hey, tenanglah, kau belum mati."

Aku tersentak kaget. Tiba-tiba seorang namja berdiri di samping ku, bertumpu pada kaki ranjang, "nuguseyo?"(siapa kau?)

Dia tersenyum, "namaku Kang Minhee, panggil saja Minhee," jawabnya singkat. Aku masih terpaku kaget.

Dia terkekeh, "kau koma, tenang saja. Kau bisa kembali ke tubuh mu jika waktunya sudah tepat, aku adalah arwah yang sudah tinggal disini selama dua tahun, aku sudah meninggal sejak saat itu."

Damn, dia membuat ku takut. Aku mundur beberapa langkah darinya, menjaga jarak, dia malah tertawa. Dasar, apa yang lucu coba?

"Astaga, lihat ekspresi mu itu! Aku tidak menggigit kok, aku arwah yang baik," ucapnya. Tapi aku masih shock, pertama karena aku tiba-tiba bangun dalam wujud arwah, ditambah lagi sang arwah ganteng—Kang Minhee datang.

Tapi gak apa juga sih, aku kira arwah gentayangan itu wujud nya serem. Darah dimana-mana, kotor, jelek atau yang lebih parah bagian tubuhnya ada yang hilang. Ew, aku menggelengkan kepala jijik.

Tapi si arwah yang satu ini beda, dia rapi, kulitnya putih pucat tapi bersih, rambutnya tersisir elegan dan...
Ganteng?

Aku menggelengkan kepala lagi, "udah, jangan pikirin yang aneh-aneh," ujar nya sambil melirik tubuh ku yang terbaring.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau bisa koma?" tanya nya. Aku menggidikkan bahu tak tahu. Aneh, gumam nya. Tapi aku serius, aku tidak tau, mungkin karena peluru itu? Aku akan memberi perhitungan dengan Tzuyu nanti.

Tiba-tiba pintu terbuka kasar, aku melenjit kaget sekaligus senang. Seseorang berdiri di ambang pintu dengan air muka panik. Aku berlari menghampiri nya, berdiri tepat di depan nya, tersenyum senang.

"Taehyung-ah!" Aku berseru. Tapi Taehyung seperti tidak peduli, dia berjalan pelan, dan yang paling mengerikan..
Dia menembus ku.

Aku mematung, Minhee menjentikkan jari nya di depan ku, membuat fokus ku teralih padanya, "bodoh, kau arwah sekarang, tentu saja dia tidak bisa melihat ataupun mendengar mu!" seru nya tepat di depan wajah ku.

Aku tak bergeming, dia benar.
Aku arwah sekarang.

Bagaimana aku bisa melupakan hal itu?

"Ah iya, aku belum terbiasa," aku menunduk lemas. Dia memegang lengan ku, tangan nya dingin, "ada aku, tenang saja."

Aku tersenyum, tapi tidak lagi ketika aku menangkap suara yang aku kenal serasa menusuk ku sangat dalam. Begitu dalam hingga rasanya dada ku sesak.

"Soo-ya, ini Taehyung, kau mendengar ku? Aku disini, bersama mu sekarang, tolong bangunlah, kau tidak mau membuat ku menunggu bukan?"

Aku mendekat. Ingin memegang pundak Taehyung tapi tidak bisa, tangan ku hanya menembus nya sia-sia. Aku melihat wajah kusut nya dari samping, dia terlihat kacau. Rambut berantakan, mata bengkak dan lingkaran hitam terlihat sempurna disana. Aku menelan ludah perih.

"Maafkan aku, nee? Aku akan menjambak Tzuyu nanti, dia benar-benar jahat, tapi bangunlah dulu, apa kau akan membiarkan ku menjambak nya sendiri? Tzuyu itu gadis yang kuat."

Bisiknya, tapi aku bisa mendengar. Aku menggeleng. Sedikit kesal saat dia menyebut nama Tzuyu. Kulihat Minhee duduk di jendela pojok ruangan.

"Aku akan membelikan mu ice cream coklat nanti kalau kau bangun, mau ya?"

Aku ingin menangis, tapi tidak bisa. Ingin rasanya aku berteriak, 'aku disini! Disamping mu!'. Tapi aku tau itu akan percuma, sia-sia. Kulihat dia memegang tangan ku, tersenyum getir.

"Bangunlah, Soo. Jangan tinggalkan aku, tolong."

Aku tidak akan pernah meninggalkan mu, tidak. Aku menangis. Aku merasa tidak berguna, hanya menonton, tanpa bisa melakukan apa-apa.

Kulihat satu persatu masuk ke ruangan. Jennie, Lisa, Chaeyoung, aku merindukan mereka. Aku berlari kecil, menghampiri mereka. Ingin memeluk, tapi sekali lagi, tangan ku hanya menembus tubuh mereka. Beberapa kali aku memanggil nama mereka. Tapi mereka hanya diam, sesekali menyentuh tengkuk mereka tak nyaman.

Bodoh.

Aku tau aku benar-benar bodoh. Aku jatuh terduduk, menutup wajahku dengan telapak tangan. Minhee menepuk pundak ku, menenangkan.

"Soo, aku akan mengatakan sesuatu padamu, tapi kau harus bangun setelah itu, ya?"

Aku mempertajam pendengaran ku, aku tidak berani menatapnya lagi.
It's really painful for me.

Lama lenggang. Hingga satu kata yang ku dengar membuat ku ingin berteriak.

"Saranghae."

Why so sick?
Aku bahagia dan sakit disaat yang bersamaan. Bahagia karena dia mengatakan kata itu, namun sakit juga karena kata itu terucap disaat yang tidak tepat.

"kenapa kau belum bangun? Tolong bangun, untukku, aku mohon, jika kau marah padaku, setidaknya bangunlah untuk Chaeyoung, dia benar-benar kawatir padamu, apa kau tau lima jam terakhir dia terus menangis? Memohon agar kau bangun? Jika kau belum bangun juga, aku akan menyiram mu dengan air nanti, aku tidak akan membelikan mu ice cream lagi!"

Aku tertawa hambar, dia masih bisa bercanda di saat seperti ini. Aku mendongak, menatap Chaeyoung. Gadis itu lebih parah dari Taehyung, wajahnya pucat pasi, mata dan hidung nya merah, lingkaran hitam terlihat di bawah matanya. Itu semua, karena aku, bukan?

"Tolong bangun, aku mohon."

Aku menggenggam lengan Minhee, menatapnya, aku tidak kuat lagi disini, "bawa aku pergi dari sini," ucapku parau.

Minhee nampak bingung, tapi dia mengangguk. Dia menggenggam tanganku, seketika aku merasa aku tersedot ke belakang. Aku tidak yakin, tapi apakah Minhee baru saja melakukan teleportasi? Karena kami sekarang berada di Jembatan Banpo. Tempat favorit ku.

"Apa kau baru saja melakukan teleportasi?" tanyaku. Minhee mengangkat bahu, "menurutmu?" Aku tersenyum tipis, "keren!"

Dia terkekeh, "aku kira ini malah nampak aneh, karena di dunia mu teleportasi belum ada yang bisa melakukan nya bukan?" Aku mengangguk. Dia benar, aku penasaran bagaimana jika Lisa melihat teleportasi tadi,  mungkin dia akan menjerit sambil terus menyuruh Minhee untuk melakukannya terus.

Aku jadi teringat kejadian tadi saat mengingat Lisa. Kenapa bisa seperti ini? Sepasang remaja tiba-tiba berjalan mendekati kami. Aku otomatis minggir, sepasang remaja itu melewati kami. Minhee tertawa. Ah, aku lupa, sekarang aku menjadi arwah.

"Pemuda di Rumah Sakit tadi, your boyfriend, right?"

Aku kaget, setengah karena dia bisa berbahasa Inggris, setengah karena dia bertanya hal itu. Aku mengangguk saja. Dia ber-oh-oh ria.

"Dia tampan dan baik, kau beruntung mempunyai namjachingu seperti dia," ucapnya setelah 10 detik termenung. Aku bisa melihat itu, dia tampan. Sangat, jika dia mau, dia bisa mendapat ranking satu di penghargaan '100 Most Face Handsome'. Dia baik, aku tahu itu, saking baiknya, dia bahkan masih berusaha menyukai ku setelah dia amnesia.

He's perfect.

"Kata orang, arwah yang masih gentayangan berarti masih ada urusan dunia yang belum selesai ya?" aku mengganti topik percakapan. Minhee nampak berpikir sebentar, lalu mengangguk.

"Sebenarnya ada yang ingin kulakukan tapi aku tidak akan pernah bisa melakukannya," satu-dua orang menembus tubuh kami. Aku masih belum terbiasa, terkadang aku menggeser badanku lima senti, atau menatap ngeri orang-orang yang menembus badanku, lalu dibalas tawa dari Minhee.

"Apa itu?" Aku bertanya setelah orang itu pergi. Minhee diam sesaat, sebelum akhirnya mengeluarkan sesuatu dari saku nya. Itu cincin.

"Dua tahun lalu, Aku mencintai seseorang, ingin memberi nya hadiah dengan cincin ini, tapi aku mengalami kecelakaan parah, saat aku bangun aku sudah dalam keadaan seperti ini, dan aku akhirnya tau kalau aku sudah tiada. Aku sempat terpukul sampai aku bisa menerima kenyataan itu.

Hantu bisa terpukul juga ternyata. Pikir Jisoo.

Disisi lain Jisoo merasa kasihan kepada Minhee. Pantas saja namja itu berpenampilan elegan, ternyata dia mau memberi pujaan hatinya hadiah.

"Kalau boleh tau, dia pria atau wanita?"

Minhee menatapku sengit, "aku masih normal, pabo! Tentu saja dia wanita!" balas nya kesal. Aku tertawa—sebenarnya aku hanya bercanda tadi.

"Iya-iya, maaf. Siapa namanya?" tanyaku setelah berhasil mengontrol tawa. Minhee termenung, sebelum akhirnya dia menyebut nama yang tidak pernah aku sangka.







"Choi Tzuyu."

Surprise.

[]

Are you miss me?🌚
I hope you like this chapter guys♡

Big thanks for all readers, i love you 3000 <3

-Wind


Continue Reading

You'll Also Like

77.5K 15.7K 171
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
60K 6.2K 21
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
103K 11K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
41.7K 3.5K 76
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...