✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO]

By lliawind_y

81.3K 11.6K 561

[DALAM TAHAP REVISI] . . Kim Taehyung sering sekali bermimpi aneh, dan yang paling aneh adalah dia bertemu d... More

Prologue
01
Meet Her
Serendipity
Curiosity
She Back
Revenge
Rain
Jealous
Secret Admirer
Save You
Only
She
Distroyed
Chae?
Right
Stuck
Time
First Kiss
Please, stop.
Long Life
Weird
Magnet
What?
Complicated
A Shot
Failed
Please, Get Up.
Surprise
Chat
Shock
NO
Miss
Not Believe
Occurred
How is that Possible?
Red Hair
Finally
She's Crazy.
End
Epilog.
SEASON 2

That Girl.

1.5K 283 10
By lliawind_y

Let's make rules※
»Many Vote for the next Chapter!
»Do not just comment "Next"! Not applied here!
»My story, my rule. Right?

At Three

Tunggu. Apa namja Lee itu baru saja mengutarakan perasaan nya? Jisoo masih diam di tempat. Ucapan Lee Taeyong benar-benar membuat gadis itu tak berkutik, kehabisan kata-kata untuk merespon ucapannya.

Well, gadis itu bingung harus melakukan apa. Jika ia menolak Taeyong, dengan alasan apa? Haruskah ia beralasan masih mengharapkan Kim Taehyung? Oke. Itu memalukan.

Lagipula, jika Jisoo menolak Taeyong, itu tidak akan merubah segalanya. Seperti jika lelaki itu tiba-tiba berkata bahwa dia membatalkan tunangan. Jisoo pikir tidak mungkin namja bermarga Lee itu melakukannya, mungkin karena tidak enak hati, atau alasan lain mungkin?

"Jika aku menolak mu bagaimana?"

Jisoo mencoba bertanya. Taeyong tidak mengalihkan fokusnya sama sekali dari Haejin, namun namja itu tetap tersenyum simpul, "jika kau menolak ku, aku akan membuat mu menerima ku kembali."

Oke. Jisoo hampir tertawa. Bukan apa-apa, tapi jawaban Taeyong terdengar lucu di telinga gadis itu.

"Menerima kembali? Astaga, apa itu?" Akhirnya tawa gadis itu meledak. Tidak sampai terjungkal, namun sukses membuat lelaki di sampingnya terpaku. Seakan tawa gadis itu berhasil menghipnotis nya. Hingga kesadaran namja itu pulih, Jisoo masih tertawa.

"Mungkin, seperti membuat mu jatuh cinta kepada ku," jawab Taeyong enteng. Membuat gadis itu langsung menghentikan tawa nya, menatap namja itu yang masih disibukkan dengan membersihkan mulut Haejin.

"Itu tidak akan mungkin," ucap gadis itu sambil memukul pelan lengan Taeyong. Sekali lagi namja itu tersenyum, menatap Kim Jisoo yang tengah merapikan rambutnya dengan jari tangan.

"Aku tau, karna seluruh tempat di hatimu telah ditempati oleh Taehyung, jadi tidak mungkin aku bisa merebutnya kan?" Taeyong tertawa renyah.

"Hyung, kata Jisoo noona, kita tidak boleh mendekati orang bernama Taehyung, karena dia berbahaya," potong Haejin tiba-tiba.

Taeyong mendesis lagi, "hyung kan sudah bilang, kalau ada orang yang lebih tua ngomong, gak boleh dipotong, Haejin-ah."

"Kenapa? Haejin gak potong kok, cuma ikut bicara aja. Iya kan, Jisoo noona?" Haejin menatap Jisoo yang tersenyum lebar, dan mengangguk kecil.

"Jisoo noona baik. Tidak seperti Taeyong hyung. Nanti kalau Haejin sudah besar, Haejin mau menikah sama Jisoo noona saja."

Sontak saja, omongan adik kecil nya itu membuat Taeyong mendelik kaget. Jika ia lupa kalau di depannya adalah anak laki-laki berusia 5 tahun, mungkin saja satu jitakan mulus mendarat di kepalanya. Berusaha untuk tersenyum dan mengambil nafas sebanyak-banyaknya, menahan rasa kesal agar tidak menjalar ke urat, sedangkan Kim Jisoo hampir saja tertawa lagi karena ulah Haejin.

"Iya, kalo nanti Haejin sudah besar nee," ucap gadis itu dibarengi tawa kecil. Haejin mengangguk mantap dan memakan permen nya lagi.

Taeyong menatap Jisoo reflek, gadis itu tersenyum. Senyum yang manis, jarang ia tunjukkan. Padahal dia sendiri tau, gadis itu memiliki beban di pundaknya. Sedikit berpikir atas ucapan nya tadi, Taeyong mengaku dalam hati kalau dia seperti menambah beban Jisoo. Tapi ya, jika ia tidak bertanya, sampai kapan hubungannya didasari oleh perasaan kalbu terus menerus?

Egois? Taeyong akui ia emang egois. Berpikir menunggu sampai gadis itu menyelesaikan masalahnya, dan move on dari Kim Taehyung, Taeyong rasa itu sedikit, mustahil?

Jatuh cinta dipandangan pertama, Taeyong rasakan saat bertemu Kim Jisoo. Gadis yang memiliki karisma kuat, cantik dan natural. Ingin mengklaim bahwa gadis itu hanya miliknya, namun dia urungkan saat dia melihat cinta di matanya untuk orang lain, bukan untuknya.

Well, itu mungkin sedikit puitis. Tapi masih tidak bisa menggambarkan perasaan namja itu. Jadi, berpikir sekali lagi untuk memberi kebahagiaan untuk orang yang ia sukai dengan mengorbankan kebahagiaan diri sendiri, Taeyong rasa tak terlalu buruk.

"Ah, Jisoo-ya." Taeyong mengangkat suaranya setelah lama melamun.

"Ya?" Jisoo mendongak, tersenyum tipis ke arah Taeyong.

Taeyong menggaruk tengkuk nya ragu, sebelum akhirnya namja Lee itu menghela nafas panjang.

"Emm, sebelumnya aku mau minta maaf atas apa yang akan aku katakan. Ini aku lakukan karena aku tau kalau bahagia mu tidak dengan ku, dan aku sendiri ingin kau bahagia. Jadi,-"

"Bisa langsung saja pada intinya?" potong Jisoo cepat. Taeyong terkekeh kikuk. Lalu mengangguk kecil.

"Apa sebaiknya, kita batalkan saja pertunangan kita?"

Lenggang.

Jisoo masih berusaha mencerna kata-kata namja itu. Sampai satu kata lolos dari mulut Jisoo.

"Apa?"

At Three

****

Hari itu hari indah disore hari. Kim Jisoo hanya iseng duduk di bibir rooftop sambil mengayunkan kedua kakinya seirama. Menunggu seseorang sembari melihat matahari terbenam di ufuk barat itu sedikit menyenangkan.

"Hei!" seseorang menepuk pundak Jisoo tak kira-kira, membuat gadis itu melenjit kaget. Lalu menatap orang yang kini ikut duduk disampingnya sambil menyodorkan ice cream stroberi ke Jisoo.

Jisoo menatap nya kesal, tapi tetap menerima ice cream itu, "kau lama sekali," cibir Jisoo.

Kim Taehyung hanya tersenyum kotak, sambil mengikuti pergerakan kaki gadis disampingnya, Taehyung menjilat ice cream coklatnya riang. Jisoo memutar matanya jengah.

"Ini menyeramkan, kau tidak takut?" tanya Taehyung tiba-tiba. Jisoo mengangkat satu alisnya, lalu memberi tatapan ke Taehyung seakan bertanya—apa?

Taehyung menunjuk ke bawah, "tanah benar-benar jauh dari kita, Soo. Itu sedikit menyeramkan bagiku. Saat aku melihat ke bawah, aku merasa ingin jatuh saja," ucapnya sambil bergidik ngeri. Jisoo tersenyum simpul, lalu kembali fokus ke ice cream nya.

"Saat kau sudah di atas, jangan pernah melihat ke bawah. Emang, kau bisa saja jatuh jika tidak hati-hati, oleh karena itu, aku selalu berhati-hati jika duduk di sini, Tae." jelas nya sambil tersenyum. Taehyung hanya mengangguk-angguk kecil.

Mirip anak kecil. Jisoo membatin. Sebenarnya gemas saat Taehyung begitu, mungkin saat ini ia dalam mood aliennya?

"Soo,"

"Hmm?"

Jisoo menoleh, dan tepat saat itu Taehyung mengoles ice cream coklatnya ke hidung Jisoo. Sontak saja gadis itu membuka mulutnya shock dan menghujani Taehyung dengan pukulan kecil. Sedangkan namja itu malah tertawa puas.

Tapi, karma masih berlaku, entah sengaja atau tidak, ice cream Taehyung terjatuh ke bawah. Membuat kedua manusia itu berhenti sejenak, lalu sedetik kemudian giliran Jisoo yang menertawakan Taehyung.

Sedangkan Taehyung, namja itu malah memandangi ice cream malangnya di bawah sana dengan wajah mewek, "ice cream coklat." Taehyung bergumam sambil memasang wajah sedih. Tangannya mengarah kebawah seakan ingin mengambil ice cream itu.

Jisoo hanya menatap ekspresi Taehyung yang mirip bocah 8 tahun yang kehilangan mainannya. Imut, gemesin, kalian pasti bisa membayangkannya.

"Ututut, nih makan ice cream nya Jisoo noona saja," goda Jisoo sambil menyodorkan ice cream miliknya ke Taehyung.

Sontak Taehyung menolehkan kepalanya cepat dan memandang ice cream itu dengan mata berbinar. Sedetik kemudian, tangannya dengan cepat mengambil ice cream itu dan melahapnya, "gomawo noona,"

Dan tawa Jisoo pecah saat itu juga, "hey, kau benar-benar memanggil ku noona, eoh?" Jisoo mengacak rambut Taehyung gemas. Emang, dia lebih tua dari Taehyung, hampir satu tahun. Jisoo kelahiran 3 Januari, sedangkan Taehyung kelahiran 30 Desember. Bukankah itu selisihnya hampir satu tahun?

Mereka tertawa, berbarengan dengan sinar orange mentari. Mereka, tertawa bersama.

Taehyung menatap Jisoo yang tengah tertawa disampingnya, gadis itu.

Ah, Kim Jisoo..

**

Taehyung membuka matanya cepat, ia melirik jam dinding, pukul tiga pagi.

Taehyung mengatur nafas, lalu mengambil air minum disamping ranjangnya. Jungkook dan Seok Jin masih setia duduk disamping Taehyung, tidur dengan lelap. Mungkin mereka lelah karena seharian menjaga Taehyung.

Namja itu kembali teringat mimpinya barusan, "ah, itu tadi apa?" Taehyung bergumam sambil memegang kepala nya bingung.

Kim Jisoo, that girl..

[]

Apdet malem-malem astaga:)

Maapkeun kegajean kalimat atau hal lainnya yeorobun, soalnya aku ngetiknya sedikit ngantuk hehe..

Umpung ada ide langsung ngetik deh, klo besok keburu lupa, apalagi besok aku sekolah wkwk. Ketemu temen se fangirl, gosip in bias, drama, gibah fandom lain, dan akhirnya kelupaan:)

Oh ya, BIG THANKS aku tujukan buat readers setiaku, yang udah mau setia nge vote cerita ku yang kelewat gaje 😅

Buat siders juga, pokoknya kalian terbaik yeorobun♡
Gomawo♡

Continue Reading

You'll Also Like

55.2K 8.6K 52
Rahasia dibalik semuanya
499K 5.4K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
1M 86.3K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
62.9K 12.5K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...