✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO]

By lliawind_y

81.3K 11.6K 561

[DALAM TAHAP REVISI] . . Kim Taehyung sering sekali bermimpi aneh, dan yang paling aneh adalah dia bertemu d... More

Prologue
01
Meet Her
Serendipity
Curiosity
She Back
Revenge
Rain
Jealous
Secret Admirer
Only
She
Distroyed
Chae?
Right
Stuck
That Girl.
Time
First Kiss
Please, stop.
Long Life
Weird
Magnet
What?
Complicated
A Shot
Failed
Please, Get Up.
Surprise
Chat
Shock
NO
Miss
Not Believe
Occurred
How is that Possible?
Red Hair
Finally
She's Crazy.
End
Epilog.
SEASON 2

Save You

1.9K 349 13
By lliawind_y

At Three
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chap 10 : Save You
.
.
.
.
.
.
.
.

Jisoo POV

"Kau mau kemana eon?"

Suara itu sukses membuat kepala ku berputar agar melihat ke arah Lalice. Gadis dengan muka bak seorang barbie hidup itu melihat ku dengan penasaran.

"Rooftop," jawabku singkat. Kulihat Lalice mengangguk kan kepala nya pelan sambil mulutnya membentuk huruf 'O'.

"Mau kutemani?" Lalice bertanya lagi. Aku hanya tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.
"Arraseo.." ucap nya.

Aku tersenyum lagi. Lalu berjalan keluar dari aula. Aku sudah menghabiskan 548 halaman novel tadi dalam waktu dua jam.

Lalu? Setelah nya aku tidak tau harus melakukan apa. Karena, aku hanya membawa satu buah novel. Sejenak tadi aku berpikir, akan pergi ke perpustakaan.

Namun, aku tidak mood untuk bertemu dengan dia lagi. Iya, Taehyung. Siapa lagi?

Aku berharap tidak bertemu dengan dia hari ini. Aku tidak tau, sejak kapan aku akrab dengan anak seperti Taehyung yang habitat aslinya dari planet Pluto.

Bagaimana tidak? Semakin jauh aku mengenal Kim Taehyung, aku semakin tau seberapa aneh nya dia.

Kau mau tau? Kemarin, setelah mengantarku pulang. Aku sempat menawari nya masuk. Kenapa?karena aku sedikit tidak enak terhadap nya, aku merasa selalu merepotkan dirinya.

Dan, hal itu tentu saja disambut dengan baik oleh Taehyung. Dia langsung mengangguk saat itu. Hari itu aku memutuskan untuk memasak ramyeon dan Taehyung berinisiatif untuk membantu.

Parahnya, ketika aku menyuruh Taehyung untuk memotong bawang, pemuda itu malah berbicara dengan panci dan penggorengan dengan alasan agar matanya tidak perih.

Ah, ada-ada saja.


"Jisoo!"

Ouh, tidak..jangan lagi. Aku harap itu bukan Taehyung. Akhirnya aku mempercepat langkah ku. Kurasa dia juga mempercepat langkahnya.

Entah kenapa aku jadi panik sendiri. Dan semua sia sia, dia, berhasil menepuk pundak ku. Aku menggigit bibir ku. Lalu berbalik.

Keep cool Jisoo!keep calm~

"Jisoo?ini aku. Jinyoung"

Aku membuka mata nya lebar lebar. Dan betul, itu Jinyoung. Bukan si alien nyasar Taehyung.

"Kau buru buru?" tanya nya.
Aku hanya menggeleng.

"Lalu kenapa kau lari tadi?"

Aku cuma menggidikkan bahu ku, malas menanggapi Jinyoung.
Aku memutuskan untuk berjalan lagi. Aku tidak terlalu akrab dengan Jinyoung.

"Kau mau kemana?"

Tanpa aku sadari, Jinyoung sudah berjalan di samping ku. Aku hanya diam, itu karena aku tidak banyak bicara, apalagi dengan orang asing.

Eum, Jinyoung, bukan orang asing sih. Dia teman satu jurusan ku, tapi sayangnya aku tidak terlalu akrab dengan nya.

"Aku rasa, kau terlalu pendiam dan dingin Soo."

Ouh, benarkah? Apa aku emang terlihat seperti itu?

"Lalu?"  Aku berusaha cuek. Kulihat Jinyoung menghela nafas, "itu tidak sesuai dengan wajah mu yang imut."

Aku menatap nya sambil menaikkan sebelah alisku. Ini, emang bukan pertama kali seseorang menyebut ku 'imut'. Tapi rasanya aneh jika kata 'imut' keluar dari mulut seorang Jinyoung.

Kau tau lah, Jinyoung termasuk primadona di kampus selain alien itu. Jika kau tanya darimana aku tahu hal itu, kalian lupa kalau aku berteman dengan Chaeyoung. Dia tau semua nya tentang para primadona kampus.

"Bisakah kau meninggalkan ku sendiri?"

Apa itu sudah sopan? Aku rasa aku mengutarakan nya kelewat sopan.

"Ah, oke," nada nya terlihat sedikit ragu. Dia tersenyum padaku. Dan tentu saja aku membalas senyuman nya. Tak lama kemudian dia pergi.

Kulihat beberapa mahasiswi melihat ku. Beberapa tatapan sinis juga aku tangkap dari ekor mata mereka. Tapi aku tidak terlalu peduli.

Aku pun berjalan menuju rooftop. Aku lebih memilih menaiki tangga mengingat aku tidak pernah olahraga dua minggu terakhir ini.

Setelah menaiki beberapa—ralat, banyak anak tangga, akhirnya aku sampai di rooftop. Aku tidak mengira menaiki tangga akan secapek ini. Padahal biasa nya juga aku naik turun tangga dirumah.

Setelah membuka pintu rooftop, aku segera masuk. Lalu duduk di bibir gedung dan mengayunkan kaki ku seakan, dibawah adalah air, bukan udara.

Dua jam lagi, jam kampus akan berakhir. Aku menarik nafas dalam dalam. Melihat kebawah tempat para mahasiswa/i berlalu lalang. Aku merogoh saku, ingin mengambil handphone untuk membaca komik online.

But, why not there?

Aku merogoh saku yang satunya. Tapi nihil, kurasa handphone ku tertinggal di ransel tadi. Ah, haruskah aku turun? Tapi aku benar benar malas untuk turun.

Akhirnya kuputuskan saja duduk disini. Sambil menikmati udara sore hari.

Setelah berdiam diri sampai setengah jam, akhirnya kuputuskan untuk pergi ke perpustakaan saja meski risiko nya nanti akan bertemu dengan alien kesasar itu.

Aku berjalan gontai ke arah pintu, mendorong gagang pintu agar pintu terbuka.

But, why can not it be opened?

Aku berusaha membuka nya sekali lagi. Tapi nihil.

Shit! I'm locked!

"Halo?! Ada seseorang disana?! Tolong bantu aku!"

Beberapa kali aku menggedor pintu rooftop berharap seseorang mendengar ku. Tapi sia sia. Aku benar benar terjebak disini.

Aku menghela nafas berat. Bagaimana ini? Aku berharap seseorang peka terhadap ketidakhadiran ku dan mencari ku. Apalagi Chae dan Lalice.

Alasannya, karena Chae anak yang protective terhadapku, dan Lalice, karena dia sudah kuberitahu kalau aku akan ke rooftop.

Tapi nihil.

Sudah kurang lebih satu jam aku duduk di depan pintu rooftop. Tapi tak seorang pun yang datang. Aku hampir saja menangis. Sampai hari mulai malam.

Aku berjalan pelan ke bibir rooftop. Melihat kebawah. Kampus benar benar sepi. Aku berdiri di bibir rooftop. Merentangkan tangan ku. Seketika angin malam berhembus.

Seseorang, kumohon tolong aku...






At Three

Author POV


"TAEHYUNG AH!"

Chaeyoung berlari ketika melihat Taehyung yang bersiap siap pulang. Chaeyoung tidak sendiri. Dia bersama Jennie dan Lalisa.

"Eh, kalian belum pulang?"tanya Taehyung terkejut melihat ketiga gadis itu masih dikampus padahal hari sudah lumayan gelap.

Chaeyoung menggeleng. Wajahnya kusut. Begitu pula Jennie dan Lisa. Tapi tak separah Chaeyoung. Taehyung celingak celinguk. Kemudian ditatap nya lagi ketiga gadis itu.

"Dimana Jisoo?" tanya Taehyung langsung. Nafas Chaeyoung tercekat. Jennie dan Lisa saling pandang. Sedangkan Taehyung? Dia malah bingung dengan situasi yang terjadi.

"Ada masalah?" tanya Taehyung lagi. Entah kenapa firasat nya sedikit tak enak.

"Kim! Apa benar kau tidak bersama Jisoo?!" Jennie bertanya. Taehyung menggeleng. Seketika Chaeyoung lemas.

"Ada apa? Apa Jisoo hilang?" tebakan Taehyung yang luar biasa betul. Jennie mengangguk lemas.

"Oh..." Taehyung mengangguk kecil lantas berbalik. Namun detik kemudian Taehyung menyadari sesuatu.

"APA?! JISOO HILANG?!"

Taehyung panik. Ia melirik jam arloji nya.

19.20 KST

Sekarang pukul tujuh malam. Taehyung pulang malam karena dihukum oleh dosen tadi. Tapi, berita Jisoo hilang membuat otaknya serasa dibakar bersama beberapa potong daging barbeque diatas tungku.

"Kalian sudah mencari nya di perpustakaan?!" tanya Taehyung lagi. Mengingat Jisoo, merupakan anak yang sangat suka membaca buku.

"Kami bertiga sudah mencari nya ke semua tempat yang kemungkinan besar didatangi oleh Jisoo eonnie. Tapi hasilnya nihil, kita tidak menemukan nya." Chaeyoung berkata sangat pelan, nyaris tak terdengar bahkan oleh Lisa yang berada disamping nya. Dia benar benar ingin menangis sekarang.

"Rooftop?!" Taehyung bertanya lagi. Jennie menggeleng.

"Tidak mungkin Jisoo berada di rooftop. Karena setahu ku, dia tidak menyukai rooftop."Jennie berkata ragu.

"K-kurasa kau salah Jenn." Taehyung berkata dengan nada gemetar.
"Ne?"

Taehyung mengangkat telunjuk nya. Mengarah ke atas. Tepat ke rooftop kampus. Seketika pikiran Taehyung mengalur mundur, mimpi yang datang padanya kemarin. Ia melirik arloji nya.

19.25

"KIM JISOO!" Taehyung berseru. Chaeyoung, Jennie dan Lisa menutup mulut mereka. Lisa pun memukul jidatnya sendiri. BAGAIMANA DIA BISA LUPA, HUH?!

Taehyung lari dengan rekor tercepat nya. Ketiga gadis itu menyusul dibelakang. Menuju rooftop.

Pikiran Taehyung sudah lari kemana mana. Dengan perasaan was was, Taehyung berharap Jisoo tidak akan melakukan nya. Tidak.

"Pintunya!" Taehyung berusaha membuka pintu rooftop saat dia sudah sampai. Tiga menit kemudian, Chae, Jennie dan Lalisa datang.

"Eonnie ya!!" Chae berteriak histeris. Wajah nya memerah.

Taehyung berusaha mendobrak pintu dengan segenap tenaga nya. Dan,

Brak!

Pintu terbuka. Keempat manusia itu langsung berlari mendekati Jisoo. Entah kebetulan atau tidak, tapi mimpi itu benar benar terjadi.

Taehyung melompat akan menarik Jisoo. Tapi...

"EONNIE!!!!" ketiga gadis itu berseru kencang.

Tapi tidak untuk kali ini, Jisoo nyaris jatuh. Tapi Taehyung berhasil menggandeng tangan mungil nya. Dari bawah Jisoo melihat Taehyung dengan wajah yang kelewat tenang. Benar benar tidak tersirat rasa takut akan ajal yang hampir saja menjemputnya.

Taehyung menarik Jisoo kuat. Dan membuat tubuh gadis itu kini berada di pelukan hangat Kim Taehyung.

Sekarang aku mengerti, aku hanya harus melindungi nya.










[]

Tbc.

Huwaaa apdet><

Apdet cepet karna author kangen kalian hehe:v. Ga, maksudnya karna besok udah lebaran, jadi author kasih bonusnya sekarang ae😂

Suka chapter ini?sebenarnya sih, rencana nya author mau sekalian apdet dua chapter, umpung ide ngalir terus.

Eh ngomong ngomong...

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI GUYS:* (Bagi yang merayakan)

Ngucapin nya sekarang aja soalnya kalo besok takut nya kelupaan:v

Pokok nya gomawo banget buat readers atau siders yang udah mau baca ff aku yang kelewat gaje.

Aku ga berarti tanpa kaleyan:*

Purple You Guys💜




Continue Reading

You'll Also Like

247K 36.8K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
183K 15.4K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
54.6K 8.5K 52
Rahasia dibalik semuanya
38.9K 5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...