✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO]

By lliawind_y

81.3K 11.6K 561

[DALAM TAHAP REVISI] . . Kim Taehyung sering sekali bermimpi aneh, dan yang paling aneh adalah dia bertemu d... More

Prologue
01
Meet Her
Serendipity
She Back
Revenge
Rain
Jealous
Secret Admirer
Save You
Only
She
Distroyed
Chae?
Right
Stuck
That Girl.
Time
First Kiss
Please, stop.
Long Life
Weird
Magnet
What?
Complicated
A Shot
Failed
Please, Get Up.
Surprise
Chat
Shock
NO
Miss
Not Believe
Occurred
How is that Possible?
Red Hair
Finally
She's Crazy.
End
Epilog.
SEASON 2

Curiosity

2.5K 363 9
By lliawind_y

At Three
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chap 4 : Curiosity
.
.
.
.
.
.
.


Rasa penasaran terkadang muncul secara akut dalam pikiran manusia. Rasa penasaran itu, bisa membawa kita untuk melakukan hal hal diluar nalar.

Contohnya saja, Kim Taehyung. Pemuda dengan marga Kim itu, kini tengah berada diatas dahan pohon mangga yang tingginya hampir 4 meter.

Rencananya, Taehyung mau mengawasi gadis itu dari atas pohon. Gadis itu, duduk disalah satu bangku dibawah pohon Taehyung. Namun itu terjadi sepuluh menit yang lalu. Karena sekarang gadis itu telah pergi entah kemana.

Jika kalian kira Taehyung tidak mengejar gadis itu karna ia takut turun, kalian salah. Taehyung tidak mengejarnya karna dia lagi enak leyeh-leyeh diatas dahan pohon mangga sambil memakan buah nya yang sebagian besar telah matang.

Sejenak ia melupakan tentang gadis itu, dan habis memakan 2 buah mangga matang. Sendiri.

Dan ketika sadar dia sudah 20 menit lebih duduk diatas pohon, Taehyung segera menghabiskan mangga nya yang ketiga. Lalu membuang biji mangga itu entah kemana.

Saat Taehyung turun, suara merdu yang nyaring nyaris membuat Taehyung jatuh. Jika saja saat itu Taehyung tidak menjaga keseimbangan nya, mungkin saat ia membuka mata nanti dia disambut oleh dokter.

Taehyung menolehkan kepalanya menuju asal suara itu. Dan tak jauh dari pohon yang Taehyung duduki, seorang gadis dengan rambut blonde panjang menatap nya sinis sambil memegang kepalanya. Lalu tak jauh dari gadis itu berada, sebuah biji mangga terlihat.

Oke, kini Taehyung tau sekarang masalahnya. Pemuda itu terkekeh pelan. Lalu segera meloncat dari pohon mangga yang tingginya hampir 4 meter itu. Dan mendekati gadis bersurai blonde panjang tersebut.

Eh?

Taehyung menghentikan langkah kakinya tatkala melihat gadis itu lebih dekat. Bukankah..gadis bersurai blonde panjang ini adalah gadis yang bercakap cakap dengan gadis itu di perpustakaan 27 menit yang lalu?

Karena 3 menit lagi kelas akan dimulai, tanpa ba bi bu lagi Taehyung mendekati gadis bersurai blonde itu yang kini tengah menatap takjub manusia didepannya.

"Halo, aku-"

"Arra, aku sudah tau namamu. Kim Taehyung bukan?" Gadis itu memotong omongan Taehyung yang akan memperkenalkan dirinya. Taehyung menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Lalu mengangguk mengiyakan.

"Sudah kuduga. Mmm, Aku Park Chaeyoung. Panggil Chaeyoung saja." Gadis ber nametag 'Park Chaeyoung' itu tersenyum.

"Ah, ya..Chaeyoung-ssi. Mmm, pertama aku minta maaf soal biji mangga yang terkena kepala mu tadi. Itu aku yang melakukan nya. Maaf." Taehyung membalas senyuman manis milik gadis didepannya ini.

"Ah, jadi kau yang melakukannya? Arraseo, aku memaafkan mu Taehyung-ah."Chaeyoung tertawa kecil. Sedang kan Taehyung berpikir ia harus segera bertanya tentang gadis itu.

"Baiklah Taehyung-ssi, kelas akan dimulai 1 menit lagi. Aku harus kembali," sekali lagi gadis itu tersenyum. Lalu beranjak pergi.

"Eh, Chaeyoung-ah!" Taehyung berseru, padahal jarak mereka belum terpaut 2 meter. Chaeyoung menoleh, "ya?" tanyanya. Taehyung maju selangkah mendekati Chaeyoung.

"Ngg, aku mau tanya, tentang gadis yang kau ajak bicara tadi di perpustakaan. Kalo boleh tau, siapa namanya?"Taehyung bertanya, sedangkan gadis itu memandang nya bingung. Lalu seperkian detik kemudian wajahnya sumringah.

"Ah, dia teman baik ku, namanya Kim-"

Kringgggg~

Taehyung berdecak saat mendengar bel berbunyi cukup nyaring. Gadis itu menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangan, "astaga, aku harus segera ke kelas Taehyung-ah. Kelas nya Lee ssaem akan dimulai!" Chaeyoung berseru panik. Lee ssaem adalah dosen paling killer di kampus mereka. Terlambat 5 detik saja,kau harus mengelilingi lapangan upacara 10 kali.

"Tapi kau belum menjawab per-"

"Ini kartu namaku. Hubungi aku kapan saja yang kau mau. Aku harus pergi sekarang. Annyeong Taehyung-ah!"

Gadis itu melambaikan tangannya ke udara sembari meninggalkan pemuda itu sendiri. Menatap lamat lamat kartu nama milik gadis bernama Park Chaeyoung tersebut.

Taehyung menghela nafas.
"Kim? hanya Kim nya saja? Huftt...aku bahkan tidak tau dia sekolah disini." Taehyung membalikkan badannya. Kembali ke kelas.
















------

"Kau gila!" bisik gadis berponi itu tatkala melihat seorang pria berusia setengah abad berkacamata masuk ke kelas mereka.

Sedangkan Chaeyoung, gadis itu memegang dadanya yang naik turun tak karuan karna lari marathon tadi. Untung saja Lee ssaem tidak on time hari ini. Atau dia harus berakhir di lapangan nanti.

Ruangan itu menjadi sunyi. Yang terdengar hanya suara ketukan kayu rotan Lee ssaem di papan tulis. Pria berusia setengah abad itu kembali ke kursi nya, setelah mendengar getaran iPhone nya di meja.

Sejenak kulit yang telah berkerut itu semakin berkerut ketika melihat layar datar benda pipih didepannya. Mata sayu nya pun terangkat,
menatap 30 remaja didepannya yang kini terlihat sekali sebagian dari mereka memasang muka mengantuk.

"Arraseo yeorobun, mungkin hari ini hari keberuntungan kalian karna saya harus pergi karna ada urusan."

"YEEEEIIIIIIII!!!" satu kelas bersorak gembira. Seperti telah mendapat sebuah kemerdekaan. Lee ssaem berdiri. Menatap intens ketiga puluh anak yang sedang gembira karna 3 jam kedepan akan menjadi Jam Kosong.

"Jangan senang dulu anak anak."

Seketika kelas menjadi hening. 30 pasang mata tersebut menatap pria berusia setengah abad itu yang kini tengah memasang smirk diwajahnya. Membuat sebagian dari mereka berfirasat tidak enak.

"Saya beri kalian tugas halaman 219 sampai halaman 230. Harus selesai besok kumpulkan ke saya. Kalau tidak, siap siap 30 kali memutari lapangan belakang bagi yang tidak mengerjakan, dan membersihkan gudang utama bagi yang ketinggalan."

Kini, 30 anak itu membulatkan mata mereka. Tak percaya dengan apa yang barusan mereka dengar

Pria berusia setengah abad tersebut keluar kelas dengan membawa tatapan membunuh dari 30 anak tersebut. Apalagi gadis dengan mata biru itu. Nampak sekali kalau dia tidak menyukai nya. Tiba tiba hawa di ruangan itu panas. Bahkan di pertengahan musim dingin ini.

Chaeyoung yang menyadari situasi menolehkan kepalanya. Menatap gadis bermata biru itu yang sekarang tengah melipat tangannya didepan dada, mata nya menatap kosong ke depan, namun dari ekspresi nya sekarang terlihat sekali kalau dia lagi kesal.

"Kenapa hawa nya panas sekali?" Lalisa Manoban—gadis Thailand berponi itu mengibaskan tangannya didepan wajah. Lalu mengambil buku catatannya dan menjadikannya kipas manual.

"Eon!" Chaeyoung menyenggol lengan Jennie. Gadis bermata kucing itu menoleh, "Jisoo eonnie!" Chaeyoung menunjuk Jisoo dengan manik coklatnya.

Mata kucing itu membulat. Dengan langkah lebar, dia mendekati Jisoo.

"Jisoo eonnie! Tenang nee, tenang...jangan marah dulu..tenangkan dirimu eonnie ya."

Jennie mengelus elus pundak Jisoo, berharap gadis bersurai coklat sepunggung itu tenang.

"Bagaimana aku bisa tenang Jennie-ya! Orang itu benar benar membuat ku ingin meledak!! 11 halaman dalam waktu 1 hari itu tidak mudah! Apalagi ini Matematika, pelajaran yang paling aku benci. Tapi orang itu?! Kalau membunuh orang adalah hak setiap manusia, aku akan membunuhnya saat ini juga!!" Jisoo semakin meledak. Membuat suhu naik drastis.

"Eon, kau seperti ini saja sudah cukup membunuh 3000 mahasiswa dan 57 guru disini. Jadi tolong nee, tenang,..." Jennie tetap pada posisinya. Meski keringat meluncur di pipi chubby gadis itu. Seluruh ruangan merasakan kenaikan suhu yang drastis. Mereka saling bertanya, apa yang tengah terjadi.

Jisoo pun mulai mencoba untuk mengatur napasnya. Dengan tatapan khas gadis bermanik biru itu, dia menatap Jennie. Suhu pun kembali pada angka semula. Kemudian gadis itu bangkit.

"Kemana?" Lalisa, barbie hidup itu
bertanya.

"Mencari udara segar," ucap nya dingin. Lalu melangkahkan kaki kecilnya meninggalkan ruangan itu yang masih bingung dengan kejadian barusan. Setelah gedung mereka yang tersambar petir, kini kenaikan suhu yang drastis juga menambah pertanyaan dalam benak mereka.

.







[]








Continue Reading

You'll Also Like

77K 5.5K 25
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ Ma...
184K 15.4K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
486K 48.8K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
54.8K 8.5K 52
Rahasia dibalik semuanya