The Past (SELESAI)

By sitachelos

141K 5.2K 68

The Wattys Awards 2019 - PROSES EDITING!!! Judul Lama- About Feeling šŸ—karena ini berkaitan tentang dengan or... More

part 1 : ini prolog
part 2 : si Tengil dan Panda
part 3 : Menggemaskan
part 4 : Setan penggangu
part 5 : chat?
part 6 : Karnaval dan Taman
part 7 : Tiga Pemuda Penggangu
part 8 : mencuri restu?
part 9 : Pulang bareng
part 10 : Jadian?
part 11 : Harus terbiasa
part 12 : Labrak?
part 13 : Dunia milik Berdua
part 14 : Si masalalu
part 15 : Berkunjung
part 16 : Hukuman Bekel
part 17 : Nasib Andra
part 18 : inikah Karma?
part 19 : Alex Sialan
part 20 : Sisi lain
part 21 : Keluarga kecil
part 22 : Si masalalu 2
part 23 : Kejadian
part 24 : Kejadian Besar
part 25 : berusaha menerima
part 26 : Lampung
part 27 : Lewat Vc
part 28 : Dua tempat
part 29 : Berubah
part 30 : He's Change
part 31 : Kembali
part 32 : Kenyataan pahit
part 33 : Broken heart
part 34 : Piyan 2
part 35 : Pantai dan kenangan
part 36 : Sadar
part 37 : perpisahan dan tangisan
part 38 : Tiga pemuda
part 39 : perasaan?
part 40 : Brazil
part 41 : BOGOSIPDA?
part 42 : Membuka hati?
part 43 : Kembali 2
part 44 : Keluarga
part 45 : Bertemu
part 46 : Satu langkah
part 47 : Rumah pohon
part 48 : Bertemu Piyan
part 49 : Malam tahun Baru
part 50 : Marriage
part 51 : Ending
ā£Special Alexander Pov's
Extra part
info Squel
Bantu teman!!
Ada Cerpen
cerita baru lagi
WAJIB MAMPIR. UDAH ENDING!

ā£Special Mikelea Pov's

2.6K 83 0
By sitachelos

MIKELEA POV

Dalam hidup ku yang saat masa awal Sma yang penuh dengan kegelapan. Bagaikan kertas putih yang tak tersentuh apa pun. Tak berwarna. Sampai saat aku akan memasuki kelas sebelas, seorang cowok yang terkenal badboys disekolahku dulu. Mulai muncul dan sering menganggu keseharianku, menggoda, dan mebuaat keributan yang membawa bawa ku kedalamnya.

Hingga saat kelas sebelas cowok itu semakin gencar mengejarku dan menjahiliku. Kesal? Tentu saja. Sampai beberapa kali aku hampir lepas kendali untuk menghajarnya dengan ilmu bela diriku. Dan sampai aku pun tidak tau kapan perasaan aneh yang dulu pernah kurasakan kini tumbuh lagi. Semakin gencar cowok itu mengejarku semakin cepat itulah aku merasakan jantungku dalam suatu bermasalah.

Pernah terfikir untuk pergi kedokter. Namun aku sudah tak kecil lagi sehingga tak mengerti perasaan itu. Tapi aku memilih menguburnya, bukan apa! Tapi aku hanya sudah tak mempercayai lelaki lain selain Ayahku tercinta.

Lama kami dekat hanya karena sebab pertengkaran. Perlahan dia sudah berani mengungkapkan perasaanya yang hanya aku buat sebagai permainanya semata. Hingga suatu hari ia membuktikanya membuatku percaya dan mulai menerimanya.

Hubungan kami berjalan dengan baik dan mulus. Namun sedikit getaran akibat datangnya sang masalalu mengirimkan kerikil kerikil kecil yang lama lama menjadi besar. Hingga membuatku harus terpisah denganya dan hubungan kami berakhir akan dasar kesalah pahaman dan perfithanan. Hubungan kami benar benar hancur saat dia yang dulu sudah berjanji menjaga perasaanku malah merusak nya. Sakit memang! Tapi apa boleh buat saat dia lebih memilih masa lalunya.

Saat itu aku merasa menjadi orang yang paling terbodoh sedunia. Diriku mencitai dalam sepihak sedangkan dia sudah membagi cintanya dengan orang lain.

Aku memutuskan akan pergi saat dirinya sudah menyadari semua kebohongan yang ada. Dia mengemis ngemis memohon mohon untuk aku agar kembali kepadanya. Namun maaf! Tak semudah itu menerima kembali orang yang telah membuat kita terlukai.

Hingga lamanya aku pergi sampai pulang membawa kesuksesan. Dia kembali lagi masih dengan mencoba mendekati sampai aku menyadari bahwa perasaan itu masih sama bersarang dihati. Yah aku mencintainya. Namun egoku lebih besar. Membuatku kembali diam dengan perasaan yang belum sempat hilang. Dia masih ada. Dihati dan fikiranku.

Hingga dia dengan berani menyatakanya dan dengan begonya aku malah keceplosan menjawabnya. Membuatnya terbang keawan teratas dan tak selang berapa lama. Ia berani melamarku dihadapan semua orang. Dan membuat kami merajut kisah kami kembali.

Itu dia yang sedang bermain air dengan putra kecilnya- putra kecil kami. Yah!! Aku dan dia sudah resmi menikah dan menerima titipan tuhan yang terindah melengkapi cerita kami berdua. Dia adalah Narangga Rander davidsoon anak yang lucu, hiperaktif dan tampan. Seperti ayahnya- kata orang orang. Karena aku malas mengangap menurun darinya. Jika begitu ia kan kembali melayang keatas awan dan akan gila tiada batas.

Aku berdiri diambang pintu kamar mandi dikamar putra kami. Menatap Pemuda tengil yang sudah beranak satu itu tertawa menggema karena ulah anaknya yang mengoceh ria sambil menyemprotinya dengan air dibathup anak itu.

Aku hanya bisa menggeleng kepala saat menatap Papa muda yang sudah basah kuyup bermain air dengan Anaknya yang berusia tujuh bulan itu.

"Mas! Udah ih, nanti Angga-nya masuk angin."

Alex malah terkekeh lalu melambaikan tanganya menyuruhku mendekat. Dengan pasrah aku mendekat sambil membawa handuk berbulu milik Anakku.

"Mamma ma." Oceh Angga yang giginya masih tumbuh satu itu. Lucunya.

Aku menduduk lalu mengeser Suami laknat itu agar minggir lalu menyabuni Angga. "Apa sayang?"

"Ppa pa pa." Tunjuknya kearah Alex.

Aku mengeryit lalu menoleh dan.

Byuurrr.

"ALEEEEEEEEX." pekikku menggema dikamarmandi. Bukanya kaget atau takut. Angga malah tertawa bersama Papanya yang sudah terjembab kebelakang tak bisa menahan keseimbanganya.

Bagaimana bisa. Papa muda itu menyiramku dengan air penuh satu gayung hingga membuat bajuku basah bagian depanya.

"Berdiri kamu." Suruhku.

Dia malah tertawa lalu menyorotiku. Aku tak tahan langsung berdiri dan menarik sebelah telinganya hingga membuatnya mengaduh. aku menoleh kearah Angga yang bertepuk tangan riang melihat kami dengan giginya yang hanya satu tumbuh dibagian bawah terlihat saat dia tertawa.

"Kamu senang kan sayang?" Tanyaku. Angga malah menepuk nepuk air dengan semangat.

"Aduhh yang!! Maaf. Aduuh lepas!! Maaf yang!!."

"Bosen aku dengar maaf kamu."

Satu tendangan aku berikan dipantat-nya yang berisi. Bahkan tak jarang aku memanggilnya semok.

Lalu aku mengangkat Angga dan melilitkanya handuk dan menggendonya keluar.

"Kamu beresin itu kamar mandi."ucap ku saat diambang pintu sebelum berlalu keranjang milik Angga.

"Yah!! Sayang!!!."

Aku menghiraukanya dan mulai memakaikan pakaian untuk Angga setelah memberikan badanya minyak dan bedak bayi.

Tak lama Alex keluar dengan wajah ditekuk bertepatan dengan selesainya Angga yang telah rapi dengan baju bayinya.

Saat aku hendak menaruh kembali peralatan Angga ketempatnya. Aku menoleh saat Alex mendekati balita gempal yang mengoceh diatas ranjang itu.

"Heh! Ganti baju kamu. Baru boleh dekat Angga."

"Ayolah yang maafin aku."

"Cepat sana."

Alex keluar dengan wajah tertekuknya. Biar saja. Salah siapa sering menjahiliku.

Aku berjalan kearah Angga lalu mendudukkanya di atas sofa bayinya yang khusus dipesan Alex hanya untuk Anaknya. Tidak ada model yang sama dimana pun. Hanya ada satu yaitu milik Angga. Jika uang bekerja bagaimana tidak bisa? Memang dasarnya suami sombong. Selalu boros mengenai uang.

Aku bedecak menatap bajuku yang basah. Terpaksa aku menaruh Angga dikereta dorongnya dan membawanya kekamar kami yang berhubung pintu disamping ranjang Angga yang menghubung langsung kedalam kamar kami.

Saat aku masuk terdengar suara air bergemericik menandakan Alex sedang mandi. Setelah menghadapkan Angga ke kaca pintu balkon. Aku segera melepas bajuku dan mengantikanya yang baru. Setelah menganti aku segera menuju Angga dan duduk disofa depan Kereta dorongnya.

Anak satu itu terus saja mengoceh ria sambil menggerakkan Kakinya. Aku sesekali menimpalinya dan mengajaknya berbicara sampai pintu kamar mandi terbuka. Menguarkan aroma khas Alex yang keluar dengan handuk yang melilit dipingangnya menampilkan otot perutnya eightpack itu dan dada bidangnya. Sungguh sempurna apalagi ditambah dengan wajah tampanya yang basah ditetesi air dari rambutnya yang masih basah.

"Segitu sempurnanya aku sampai kamu gak berkedip." Tegur Alex menggoda membuatku memalingkan wajah kearah Angga yang berceloteh ria.

Alex mendekat dan duduk disampingku. Membuat aromahnya semakin merasuk kepenciumanku. Dia merangkulku lalu memelukku erat hingga tanganku tanpa sengaja menyentuh roti sobeknya.

"Apaan sih! Masih Ada Angga juga."

Alex terkekeh dan mencium pipi kiriku. "Kamu tuh gemesin tau nggak."

Aku segera mendorongnya sebelum ia melancarkan rayuan mautnya itu. "Udah sana ganti baju."

"Gantiin."

"Gak lucu."

"Aku masih lucu."

"Udah bapak bapak gitu."

Alex berjalan menuju cermin lalu berdiri bercermin menggerakkan lenganya yang berotot. "Aku maco gini."

"Udah sana. Ganti baju."

"Iyah nyonya."

Setelah Alex memasuki Walk in closet. Aku mendorong Kereta dorong angga menuju dapur. Menggunakan lift karena akan susah jika melewati tangga dengan mendorong kereta dorong Angga.

Tak berapa lama Alex turun dengan setelan santainya. Kaos longgar warna putih dengan celana jeans selutut biru. Yang langsung menuju Angga yang sedang mencoba mengigit biskuitnya.

"Wehh Anak Papa udah ganteng aja kayak Papanya."

Aku mencibir lalu menyendokkan nasi kepiringnya. "Mau lauk apa?"

"Ini ini ini dan kamu." Ucapnya menggoda setelah menunjuk beberapa lauk.

Aku menatapnya sinis sebelum mengambil apa yang ia tunjuk tadi. Kecuali diriku. Enak saja aku disamakan dengan lauk.

Sarapan pagi berjalan seperti biasa. Aku yang menyuapi Angga dan Alex yang makan kadang menyuapiku.

Hari ini hari minggu dia Libur kerja. Bahkan diluar hari libur pun ia masih bisa libur kerja. Bisa saja, orang kantor miliknya. Dengan perusahaanya yang bercabang kemana mana. Dia hanya bisa duduk memantau sesekali ikut andil lalu menerima transfer uang yang jumblahnya naudzubillah. Dan menurutnya biasa saja. Kalo sama si sombong. Bisa apa?

"Yang."

"Hm."

"Minggu ini dirumah aja ya?" Usulnya. Yang memang setiap minggu kita sering keluar rumah. Entah itu kerumah Orang tuaku atau mertuaku bahkan liburan kemana mana.

Aku mengangguk sambil meminum air putih. "Iya terserah kamu."

Arah mataku teralih saat Angga menguap.

"Yaaah!! Anak Papa sudah mau bobok aja." Celetuk Alex.

"Dia bangun jam berapa sih yang?" Tanyanya.

"Jam tiga kalo gak salah."

"Pantesan udah mau molor lagi."

"Yaudah aku taruh dikamar dulu." Ucapku sambil berdiri namun ditahan olehnya.

"Biar aku aja. Kamu beresin dapir dulu."

Setelah itu dia berlalu menggendong Anaknya menaiki tangga. Aku segera membersihkan dapur lalu mengambil satu cup besar es krim pisang keruang televisi. Dan duduk disana mebikmati es krim yang enaknya luar biasa itu. Sampai Alex turun mendekat dan menidurkan kepalanya dipahaku.

Aku menunduk menyuapinya dengan es krim disampingku itu. "Udah?"

"Hmm."

Lalu kami larut dalam tayangan ditelevisi lebar didepan kami.

"Yang."

Aku menoleh menatapnya yang duduk menghadapku. "Apa?"

Ia meraih es krim ku lalu mebaruhnya diatas Meja beserta sendoknya. Dan dia menarikku duduk dipangkuanya. Aku refleks melingkarkan tanganku dilehernya. "Kaget ih."

Dia terkekeh lalu mencium bibirku. Tidak hanya mencium tapi juga melumatnya. Mengundangku untuk membalasnya. Akhirnya aku terbuai dan mulai membalasnya.

Perlahan ia menelusupkan tanganya kedalam kaos longgarku dan menyentuh sesuatu dan menekanya. Membuat aku terjingkat mengigit bibirnya kuat. Akhirnya ia melepaskan bibirnya dengan ringisan pelan. Ia menatapku tajam. Aku menatapnya tak kalah tajam.

"Modus kamu."

"Modua sama istri sendiri boleh lah!!."

"Hah tayik."

"Heh omongnya."

"Bodo amat."

"Ohh bodo amat ya!!."

Lalu ia kembali menyerang bibirku dengan rakus hingga aku tertindih disofa dengan dia yang berada diatasku. Selang beberapa menit akhirnya ia melepeskanya saat aku menepuk punggungnya keras kehilangan oksigen. Dengan napas memburu dia mencuri satu kecupan lagi.

"I love you mom."

Aku tersenyum dan mencium pipinya singkat. "I love you to dad."

TUNGGUIN BAGIAN ALEX POV YA!!💓

 
Sitachelos
8 jan 2k19

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 280K 62
āš ļø BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
637K 24.9K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
589K 27.8K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 82.9K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...