The Past (SELESAI)

By sitachelos

141K 5.2K 68

The Wattys Awards 2019 - PROSES EDITING!!! Judul Lama- About Feeling 🗝karena ini berkaitan tentang dengan or... More

part 1 : ini prolog
part 2 : si Tengil dan Panda
part 3 : Menggemaskan
part 4 : Setan penggangu
part 5 : chat?
part 6 : Karnaval dan Taman
part 7 : Tiga Pemuda Penggangu
part 8 : mencuri restu?
part 9 : Pulang bareng
part 10 : Jadian?
part 11 : Harus terbiasa
part 12 : Labrak?
part 13 : Dunia milik Berdua
part 14 : Si masalalu
part 15 : Berkunjung
part 16 : Hukuman Bekel
part 17 : Nasib Andra
part 18 : inikah Karma?
part 19 : Alex Sialan
part 20 : Sisi lain
part 21 : Keluarga kecil
part 22 : Si masalalu 2
part 23 : Kejadian
part 25 : berusaha menerima
part 26 : Lampung
part 27 : Lewat Vc
part 28 : Dua tempat
part 29 : Berubah
part 30 : He's Change
part 31 : Kembali
part 32 : Kenyataan pahit
part 33 : Broken heart
part 34 : Piyan 2
part 35 : Pantai dan kenangan
part 36 : Sadar
part 37 : perpisahan dan tangisan
part 38 : Tiga pemuda
part 39 : perasaan?
part 40 : Brazil
part 41 : BOGOSIPDA?
part 42 : Membuka hati?
part 43 : Kembali 2
part 44 : Keluarga
part 45 : Bertemu
part 46 : Satu langkah
part 47 : Rumah pohon
part 48 : Bertemu Piyan
part 49 : Malam tahun Baru
part 50 : Marriage
part 51 : Ending
❣Special Mikelea Pov's
❣Special Alexander Pov's
Extra part
info Squel
Bantu teman!!
Ada Cerpen
cerita baru lagi
WAJIB MAMPIR. UDAH ENDING!

part 24 : Kejadian Besar

1.7K 81 0
By sitachelos

⭐⭐⭐

Tepat enam hari. Setelah lima hari ia terkurung didalam rumah.

Kepalanya pun sudah membaik. Namun ia tetap lesu. Karena lelaki tengilnya masih dalam masa skors dan tinggal dua hari lagi ia akan berjumpa disekolah denganya.

Yaaaa meski setiap hari alex selalu menemuinya dirumah. Namun menurutnya berbeda dengan bertemu saat berseragam sekolah.

Lea berada dikelas sambil membaca novel karya sitinuratika. Sedangkan karin berbincang bincang dengan dua orang cowok. teman kelasnya. Kiki dan vinje.

Vinje? Aneh memang!! Tapi benar namanya vinje. PRAVINJE SKRYLE. Dari marganya saja bisa dilihat kalau dia keturunan luar negeri.

Lea menghembuskan napas dan menatap karin yang terbahak dengan kedua lelaki tersebut.

Ia menelungkupkan kepalanya diatas meja. Dia sangat bosan dan memutuskan tidur. Sebelum suara nyaring sella teman kelasnya yang duduk nya disamping pintu terdengar.

"LEAAA ADA YANG NYARIIN LOO."

Lea mendongak. Diikuti karin yang juga ikut menoleh.

"Siapa le?" Tanya karin.

Lea mengangkat bahu acuh dan berdiri berjalan kearah luar kelas.

Disana terlihat seorang cowok dengan kacamata tebalnya sambil menunduk. Dilihat dari gayanya berdiri dan penampilanya. Cupu.

"Iya!! Ada apa ya?" Tanya lea sambil memandang cowok tersebut bingung.

"I..itu A..anu nanti K..kamu D..disuruh Itu.. A..nu K..keb..belakang se..sekolah." ucap cowok itu terbata dengan berkeringat dingin.

Lea menatap cowok itu aneh. "Hah? Maksud lo nanti gue disuruh kebelakang sekolah gitu?"

Cowok itu gelagapan salah tingkah. "I..iya. kamu d..di su..suruh sendiri aja, pu..pulang sekolah"

Setelah itu cowok tersebut lari menjauh sebelum lea sempat bertanya.

"Aneh." Gumam lea. Ia kembali memasuki kelas dengan perasaan tak menentu.

Siapa coba cowok tadi? Ngapain dia menyuruhnya kebelakang sekolah? Sendiri lagi.

"Siapa le?" Tanya karin lagi saat lea baru mendudukkan dirinya dikursi.

"Ha? Nggak siapa siapa. Cuma anak aneh."

Karin mengeryit. "Hah? Anak aneh?"

"Udahlah gak usah dipikirin."

Lea tak bermaksud membohongi karin. Tapi ia ingin tau sendiri apa maksud cowok tadi. Yaa dia akan kebelakang sekolah nanti. Sendiri.

🍑🍑🍑

Sudah 20 menit ia dibelakang sekolah. Sekolah sudah hampir sepi karena 25 menit yang lalu, bel pulang sudah berbunyi.

Tadi ia ada sedikit halangan. Mencoba mengalihkan karin yang kekeuh pulang bersamanya. Akhirnya tadi karin mau pulang terlebih dahulu.

Sekarang disinilah dia. Dikursi belakang sekolah sambil mengeratkan sweeternya. Disini begitu dingin tapi cowok yang tadi tidak muncul muncul juga.

Saat ia berbalik hendak pulang. Sebuah benturan keras mengenai kepalanya. Matanya berkunang kunang sambil memeganggi kepalanya yang masih sakit dan ditambah lagi pukulan tersebut.

Pandanganya buram. Dan hal terakhir yang ia lihat ialah Wina dan dua dayangnya tertawa puas melihatnya.

Detik itu juga ia ambruk tak sadarkan diri.

💣💣💣

Mata itu terbuka dengan perlahan. Dan kesadaranya terkumpul ia menatap seluruh ruangan gelap, kumuh dan kosong. Hanya terdapat satu pintu tertutup didepanya.

Lea tersadar ditempat itu. Ruangan luas berbau, gelap, kumuh dan yang dilihat hanya terdapat dirinya diruangan tersebut.

Saat hendak memeganggi kepalanya. Pening masih terasa. Tanganya terasa perih dan sulit digerakkan. Bibirnya juga dibungkam lakban. Tangan dan kakinya diikat dikursi.

Rambutnya berantakan. Pakaianya lusuh, lututnya terasa perih dan kepala belakangnya juga terasa sakit perih.

Ia mencoba menggerakkan badanya. Ia panik. Takut.

Sampai pintu didepanya terbuka dan terlihat sesosok siluet. Perempuan berambut sebahu berjalan masuk diikuti dua orang lainya.

Mereka berjalan anggkuh sampai berhenti didepanya.

Saat mengetahui siapa tiga perempuan tersebut. Mata lea melotot dan berontak. berusaha berteriak menggigit gigiti lakban yang membekap mulutnya.

Tiga perempuan itu tertawa menggema diruangan tersebut. Tawa mereka terhenti saat pemimpin mereka mengangkat sebelah tanganya menyuruh berhenti.

Sang pemimpin maju kedepan dan mencengkram dagu lea kuat. Mendongakkan kepala lea sambil mencengkram dengan kuku panjangnya.

Lea meringis dan berusaha berani dengan perempuan didepanya.

"Ranindiya mikelea willson. Ck. Ck. Ck .sang primadona sekolah, yang biasanya selalu ngelawan ucapan gue. Sekarang diem."

"KENAPA HAH? TAKUT?" tambanya berteriak didepan wajah lea dan menghempaskan kesamping.

Napas lea memburu dan menatap nyalang perempuan dihadapanya.

Plak

"Berani banget lo natap wajah gue kayak gitu."

Plak

"Dasar bitch. Penggoda. Lo udah rebut alex dari gue. Bitch."

Plak
Plak

"Sok cantik lo. Jalang."

Hati lea teriris saat perempuan didepanya. Mengata ngatai dirinya dan terus menerus menamparnya.

"habisin tuh win.. sampek dia mampus,bitch."

"Iyaa winaa..sekalian buat aja dia sampek depresi."

Wina. Perempuan tersebut adalah wina dan dua dayangnya yang ikut selalu kemanapun ia berada.

"Hahahahahaaa. Oke girls sabar dulu. Jangan gegabah. Kita kasih kesempatan buat dia ngomong dulu. Gue pengen tau dia mau bilang apa."

Srek.

Dengan kasar wina menarik lakban dari mulut lea. Sampai berdarah.

"LEPASIN GUEEE.. TOLOOOONNGG.."

"MAU LO APA HAH? LEPASIN GUE BANGSAT."

PLAK.

"Wooow bangsat. Gue bangsat!! lo? pelacur."

"Maksud lo apa hah? Lo tuh yang pelacur. Pengecut beraninya main keroyokan. Lo tuh bitch. Lo tuh yang penggoda. Murahan lo." Kata kata pedas begitu meluncur dari mulut lea.

Wina murka.

Plak
Plak
Bugh
Plak

Dan diakhiri jambakan dirambut lea. Wina mendesisi dan menarik rambut lea sampai mendongak.

"BANGSAAT. LO TUH YANG MURAHAN. BERANI BANGET LO NGATAIN GUE HAH!!! LO SIAPA? PELACUR."

PLAK

"JAGA MULUT SOK SUCI LO. BERANI BANGET LO BILANG GUE MURAHAN."

wina mundur beberapa langkah dan menatap puas lea yang sudah tak beraturan menangis didepanya. Lemah.

"Girls." Kode wina.

Setelah itu kedua dayangnya keluar dan masuk lagi membawa gunting. Spidol dan dan cat semprot pewarna.(author lupa namanya apa😂)

"Lepasin gue." Lirih lea menatap sayu wina yang menyeringai sambil membawa cat kehadapanya.

"Apa? Lepasin!!! Gak sayaaang. Sebelum gue seneng seneng sama lo."

Dan detik itu juga baju dan rambut lea penuh warna.

Lea menangis dalam diam. Berdo'a agar seseorang menolongnya. Ia pun tak tau diluar malam atau sore. Karena tidak ada jam maupun cendela yang ada.

Ia hanya pasrah saat baju, rok dan rambut panjangnya digunting wina tak beraturan.

Setelah selesai dengan karyanya. Wina dan dua dayangnya mundur. Tertawa puas.

"Tolooong." Lirih lea menanggis.

Sampai pintu terbuka lebar. Lea langsung mendongak menatap siluet tinggi tegap diambang pintu. Ia berharap itu alex.

Namun tidak sesuai dugaan saat siluet itu mendekat. Menatap datar dirinya.

Ia membulatkan matanya dan teriak. "RENDIIIII TOLONGIN GUEEEE. BAWA GUE PERGI DARI SINIII REEENNN."

Bukanya menolong rendi malah menyeringai dan kembali menatap wina. "Keterlaluan lo. Buat dia sampek kayak gitu."

"Kenapa? Mau marah lo? Kan ini sesuai rencana kita. Lo juga kan yang bilang pengen ancurin jalang kecil ini."

Rendi menatap wina malas. Dan berjalan mendekat lea yang menatap dirinya penuh harap.

"Mana yang sakit?"

"Rendi tolongin gue. Gue mau pulang ren." Lirih lea.

"Gue tanya mana yang sakit?"

Lea tersentak dan menatap rendi ragu. Apa mungkin rendi ikut bersekongkol?

"Badan gue sakit semua."

"Uluh uluh uluuuh sakit yahhh. Sorry deh kalo gitu gue sengaja." Sahut wina berjalan mendekat keduanya.

Tubuh lea yanh sudah melemas hanya bisa menatap tajam wina.

"Jadi selanjutnya sesuai rencana kan?" Tanya wina. Menekan kata rencana.

"Rencana apa?" Tanya lea menatap wina dan rendi bergantian.

"Rencana buat nyengsa-."

"Keluar lo." Potong rendi.

"Ohh okee gue keluar. Good luck boys. Selamat bersenang senang renn. Girls ayo kita keluar beri mereka sedikit ruang. Berdua."

Setelah wina dan kedua dayangnya keluar dan pintu ditutup.

Lea menatap nyalang rendi yang menatap dirinya datar. "Maksudnya apa ren?"

Tiba tiba rendi tertawa terbahak bahak sambil berdiri. "Ya ampun sayaaangg. Setelah sekian lama gue tunggu hari ini. Ternyata berhasil juga. Lo akan jadi milik gue lea. Meski habis ini lo benci gue. Gue gak peduli."

"Rendi maksud lo apa?."

"Kok masih tanya sih. YA JELAS GUE SAMA WINA SEKONGKOL BUAT HANCURIN LO. BODOOOH."

Lea bergetar saat dilihatnya rendi mendekat. Dan mencengkram kuat pundaknya yang sedikit terbuka karena tadi digunting wina.

"GARA GARA LO SELAMA INI GUE SENGSARA. LO BAHAGIA DIATAS PENDERITAAN GUE. APA LO GAK TAU HAH. GUE CINTA SAMA LO .GUE INGIN SELALU JADI PEMILIK LO."

"TAPI APA lo malah lebih milih sama alex. Lo jauhin gue. Lo hancurin gue."

"Gue cinta sama lo lea. Tapi rasa benci gue lebih besar dari perasaan gue."

"Lea i want you." Ucap rendi rendah. Sambil memegang sebelah wajah lea dan mendekatkan wajahnya.

Lea berontak dan menanggis dengan kencang. Berteriak meminta tolong. Sampai rendi kewalahan.

Plak.

Lea terdiam sesenggukan menatap mata rendi yang menggelap diliputi gairah.

"Lepasin gue reeen. Plisss jangan lakuin gue kayak gitu." Ia merasakan pipinya panas dan darah keluar lagi dari sudut bibirnya.

Rendi menyeringai dan mencoba menciumi wajah lea dengan brutal.

Lea tetap menggelak. Ia menggeliat dan menanggis berontak saat rendi menciui lehernya.

Ia berteriak dan memekik minta tolong saat bajunya dirobek rendi dengan mudah. Hingga setengah nya terbuka memperlihatkan tanktop tipisnya yang ikut robek.

Lea meraung sampai kehabisan suaranya.

Lea pasrah saat rendi menciumi pundak telanjangnya. Mungkin ini akhir hidupnya.

Sampai pintu terdobrak dan rendi terpental jauh ke dinding. Lea menangis tanpa suara dengan mata terpejam. Darah mengalir ditubuhnya dan wajahnya yang terluka.

Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh.

"BANGSAAAAT." teriakan itu pun tak diubris lea.

Ia lelah tak mampu melihat apa yang terjadi.

Sampai beberapa menit. Ia merasakan tubuhnya dipeluk oleh seseorang.

Saat mengenali aroma maskulin itu. Matanya terbuka. Dan menanggis meraung raung. Menumpahkan kekesalah dan kelatukan yang ada.

Ia menanggis dan menjerit sampai yang memeluknya ikut menitihkan airmata.

"ALEEEEXXX.. GUE TAKUUTT. KENAPA LAMA LEXX." Jerit lea serak. Suaranya pun hampir habis.

Saat ikatan tangan dan kakiknya terlepas ia langsung ambruk dipelukan alex.

Tangisnya makin menjadi saat mendengar suara alex menenanggkan. "Tenang sayang.. shhtt tenang."

"Maafin aku. Maaf maaf maaf. Udah lalai jaga kamu. Maafin aku leaa." Lirihnya.

Memang saat ia hendak berkunjung kerumah lea sore tadi. Saat diperjalanan bunda lea. Laura. Menelfonya menanyai keberadaan lea. Katanya tidak ada yang tau lea berada. Dari sana terdengar tangis laura pecah saat mengetahui lea tak bersamanya.

Alex kelimpungan dan mengemudi mobil ugal ugalan. Sampai dirumah lea. Disana juga ada karin yang sibuk menenangkan laura.

Adam pun sebagai seorang ayah sangat khawatir saat purtinya tiada kabar sampai habis maghrib. Mereka masih berpikir positif. Dan berpencar mencari keberadaan lea. Alex mengikut sertakan papanya yang waktu itu ada dirumah. Dan kedua sobatnya. Al dan andra.

Mereka berpencar mencari lea. Sampai andre dan adam memutuskan mencari di sekolah yang sudah tertutup dan sunyi.

Sampai mereka mencari kebelakang sekolah dan menemukan jam tangan lea. Mereka memutuskan melihat rekaman cctv yang waktu itu terpasang.

Mereka melihat lea yang duduk sendirian dan tak lama dari arah belakang ada tiga gadis dan salah satunya memukul kepala lea dengan balok kayu. Dan disusul seorang pemuda mendekat dan membantu mereka mengangkat lea yang dilihat pingsan. Mereka juga sempat melihat kalau ponsel salah satu gadis itu terjatuh saat membopong lea.

Mereka memutuskan mengambil ponsel itu. Bisa saja ada tanda keberadaan lea.

Mereka membaca pesan pribadi yang menunjukkan tempat dan semua rencana. Mereka langsung menuju lokasi yang ternyata jauh dari kota. Mereka juga mengirim lokasi ke alex dan dua temanya.

Mereka bertemu dilokasi tersebut. Gedung bekas perkantoran yang sudah lama tak digunakan.

Mereka langsung masuk dan mencari lea. Saat dilantai 4 mereka mendengar teriakan dan tawa menggema.

Lantas mereka langsung menaiki lantai 6 dan disebuah pintu. Diluar terdapat tiga gadis sedang duduk disebuah sofa sambil merokok dan ada juga penjaga berbadan besar berjumlah 6 orang.

Sebelum kesana andre sempat menelfon polisi.

Mereka mengalihkan perhatian orang orang yang ada didepan pintu tersebut.

Saat mereka teralihkan dan polisi datang menangkap mereka. Alex langsung masuk kedalam. Menemukan gadisnya yang akan diperkosa oleh rendi.

Karena ruangan itu kedap suara dan tidak terdengar dari luar maupun dalam. Jadi rendi tidak sadar kalau ada keributan terjadi.

Rendi sekarang pingsan setelah dihabisi alex dengan brutal. Tengah ditangani oleh polisi.

Lea masih menangis dalam diam dipelukan alex. Sampai alex tak merasakan pergerakan apapun dari lea. Saat dilihat lea.

Pingsan.

Alex panik dan langsung membopong lea keluar. Teriak meminta tolong. Sampai adam mendekat dan ikut menangis melihat keadaan putrinya. Ia dan alex langsung berlari kebawah menuruni tangga tangga.

Sampai dilantai satu mereka menemukan semua orang. Yang sudah siap membawa lea kerumah sakit.

Diperjalanan tak henti hentinya alex dan adam menanggi memeluk lea. Sambil berusaha membangunkanya.

Mobil alex dibawa al sementara andre ikut kerumah sakit membawa mobilnya. Al dan andra mengabari orang rumah.

Sitachelos
7 nov 2k18
VOMENT
Makasiih

Maaf typo bertebaran

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 81.8K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
565K 43.6K 29
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
1.5M 130K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
588K 27.8K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...