The Past (SELESAI)

By sitachelos

141K 5.2K 68

The Wattys Awards 2019 - PROSES EDITING!!! Judul Lama- About Feeling 🗝karena ini berkaitan tentang dengan or... More

part 1 : ini prolog
part 2 : si Tengil dan Panda
part 3 : Menggemaskan
part 4 : Setan penggangu
part 5 : chat?
part 6 : Karnaval dan Taman
part 7 : Tiga Pemuda Penggangu
part 8 : mencuri restu?
part 9 : Pulang bareng
part 10 : Jadian?
part 11 : Harus terbiasa
part 12 : Labrak?
part 13 : Dunia milik Berdua
part 14 : Si masalalu
part 15 : Berkunjung
part 17 : Nasib Andra
part 18 : inikah Karma?
part 19 : Alex Sialan
part 20 : Sisi lain
part 21 : Keluarga kecil
part 22 : Si masalalu 2
part 23 : Kejadian
part 24 : Kejadian Besar
part 25 : berusaha menerima
part 26 : Lampung
part 27 : Lewat Vc
part 28 : Dua tempat
part 29 : Berubah
part 30 : He's Change
part 31 : Kembali
part 32 : Kenyataan pahit
part 33 : Broken heart
part 34 : Piyan 2
part 35 : Pantai dan kenangan
part 36 : Sadar
part 37 : perpisahan dan tangisan
part 38 : Tiga pemuda
part 39 : perasaan?
part 40 : Brazil
part 41 : BOGOSIPDA?
part 42 : Membuka hati?
part 43 : Kembali 2
part 44 : Keluarga
part 45 : Bertemu
part 46 : Satu langkah
part 47 : Rumah pohon
part 48 : Bertemu Piyan
part 49 : Malam tahun Baru
part 50 : Marriage
part 51 : Ending
❣Special Mikelea Pov's
❣Special Alexander Pov's
Extra part
info Squel
Bantu teman!!
Ada Cerpen
cerita baru lagi
WAJIB MAMPIR. UDAH ENDING!

part 16 : Hukuman Bekel

2.2K 81 0
By sitachelos


HAPPY READING
.

________________

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Sekarang lea sedang menunggu alex yang masih mengganti seragamnya selepas bermain basket tadi.

Saat asik asiknya mengstalker oppa bts nya. Lea dikagetkan dengan tepukan dibahunya.

Saat tau siapa pelakunya lea segera berdiri dan menghindar.

Namun tangan kekar tersebut sudah meraih tanganya dan mendekat.

Lea hanya bisa berharap kalau alex tak melihatnya dan akan terjadi baku hantam lagi.

"Lea. Maaf atas dua hari yang lalu." Lelaki itu menatap lea dalam.

Namun lea memalingkan wajahnya.

"Lepas."

"Maafin gue lee. Udah kasar sama lo. Gue janji ga akan gitu lagi."

"Rendi. Gue bilang lepas." Desis lea.

"Nggak sebelum lo-."

"LEPASIN TANGAN LO DARI CEWEK GUE." suara bass itu terdengar yang langsung membuat rendi melepaskan tangan lea.

Lea langsung menghindar dan berjalan kearah alex dan menariknya menuju parkiran.

Alex yang ditari hanya bisa menatap tajam kearah rendi yang juga menatapnya penuh permusuhan.

Lea hanya tak ingin jika pacarnya melukai tanganya hanya demi mantan brengseknya.

Saat sudah di samping motor alex. Lea melepaskan tanganya.

"Ayok pulang." Tersenyum merekah kearah alex.

Bedanya alex menatapnya datar dan rahang yang mengeras. Bukanya marah pada lea tapi hanya saja masih emosi karena tadi gadisnya disentuh pria lain yang bahkan pernah sempat melukai gadisnya.

"Pulang yok. Laper nih."

"Kalo dia apa apain kamu lagi. Bilang sama aku." Ucapnya datar.

"Iya lex." Tanganya terulur menyentuh rahang alex dan mengelusnya pelan sampai rahang tersebut tidak mengeras dan digantikan dengan senyuman khas pacarnya.

"Yaudah ayok pulang." Ajak alex sambil memasangakan helm pink ke kepala lea.

Lea hanya bisa tersenyum menanggapi perlakuan manis pacarnya yang sekarang menjadi rutinitasnya.

➖➖➖➖

Bel masuk sedari tadi berbunyi, namun kelas alex masih belum dimasuki guru yang katanya akan ngajar agak terlambat.

Alex sekarang bosan, Sedari tadi hanya melihat lihat foto lea yang hampir memenuhi galeri hpnya.

Ia mengedarkan pandanganya kelasnya nampak ramai, lalu dia melihat kedua temanya yang duduk lesehan dilantai sedang memainkan bola bekel yang tadi dipinjamnya dari cewek dikelasnya.

"Heh!! Apaan lo, curang itu namanya. Mana bisa dilanjutin!! Itu tadi kesenggol ANJINGG." Protes al yang melihat cara main andra yang terkesan jauh dari aturan.

"Aisshhhhh lo mah ganggu dah, mana yang kesenggol orang cuma kesentuh kok."

Al cengo mendengar ucapan andra. Dasar.

"Goblok, sama aja itu!!!! Udah berhenti lo." Sambil mengapai bola yang meloncat keatas.

"Eh balikin!! Anjingg badak lo."

"Kaga bisa, orang lo udah kalah!! Giliran gue ini."

Mereka masih saling berebut bola. Sampai sampai bolanya meloncat keatas dan ditangkap tangan kekar yang duduk di atas kursi.

Alex turun dan ikut selonjoran di tengah tengah al dan andra yang menatapnya bingung.

"Udah gue ikut. Kasian ini bola direbutin terus sama lo berdua, serasa ngerebutin janda aja."

Alex tak sadar ditatap dari dua sisinya tajam. Sedangkan ia masih asik memantulkan bola dan meraih bekel bekelnya.

"Janda pala lo."

Pantulan bola alex melenceng hampir saja mental jauh akibat toyoran andra dikepalanya, tapi masih bisa ditangkapnya lagi.

"Jangan berisik napa." Protes alex sambil menatap andra sinis yang mengerutu.

"Berhenti dulu babi!! Kalo lo mau ikutan yah dari awal dulu. Ga langsung nyelonong mendal." Jelas al mengerutu dan merebut bolanya dari tangan alex.

Alex hanya bisa mengerucut melihatnya.

"Eh, rooftop yok." Ajaknya kemudian.

Andra dan al sontak menoleh mengeryitkan kening mereka.

"Kaga ah.. nanti gue diomelin yayang siska." Siapa lagi yang bilang begitu kalo bukan andra yang memang sudah jadian dengan siska sebulan yang lalu.

"Iya, lo juga nanti di omelin ibu negara lagi mau lo." Setuju al.

Ahhh alex baru ingat.

"Iya juga sih, bisa bisa gue dihajar tujuh hari tujuh malem."

"Ahh lebay lo."

Alex nyengir

"Yah!! Tapi kan bosen. Mau ngapain coba?." Jeda alex. "Lagian juga istri gue lagi ulangan dadakan segala. Kalo ga tadi gue samperin aja."

Memang sedari tadi pagi kelas lea mengadakan ulangan dalam dua jam pelajaran. Bayangkan saja bagaimana sengsaranya.

"Iyee, gue juga kasian sama bebep irin gue." Celetuk al.

"Halahhh bebep bebep. Lo nya aja lagi masa gantung jemuran." Ucap alex mengundang tawa andra sementara al cemberut. Tapi memang benar adanya.

"Tau ah pusing gue."

"Lo tuh sebenernya serius apa kaga sama karin. Kan kasian dia-nya lo gantungin terus." Sahut andra yang tawanya sudah mereda.

"Bukan gue yang gantungin tapi dia."

"Halahhhh kalian sama aja, tapi yah kalo dilihat dari pandangan biasanya sih elu yang gantungin, babiiii."

Saat al ingin protes alex buru buru melanjutkan ucapanya.

"Yah gimana gak, secara lo bilangnya serius tapi kalo ketemu bening dikit langsung nyantol. Gimana karin ga mikir kalo lo beneran serius."

"Yah tapi kan wajar wajar aja lah. Namanya juga laki normal yah wajar kalo ketemu bening bening apa lagi yang berisi kaya ibu negara, body goals pula. Beuhhhh kumaha ga katresna." Ucap al berseri seri.

"Brengsek lo!!! Beraninya lo bayangin istri gue hah." Seru alex menjiplak keras kening al sampai memerah.

Al meringgis menyentuh keningnya.

"Emang susah yah!!! Ngomong sama playboy akut kaya lo. Pusing gue." Ucap andra memijit pelipisnya.

"Ck. Ah udah, ngapain bahas gue." Jeda al. "Ini dilanjutin apa ngak." Sambungnya sambil melempar bola bekel dan segera ditangkap alex.

"Oke tapi kalo salah satu dari kita paling kalah. Bakal dihukum, gimana?." Usul andra.

"Bentar. Hukumanya apaan dulu?." Tanya alex

"Hukumanya yah terserah si pemenang utama. Tapi ga boleh seriusan dibuat seru seruan aja."

"Oh oke."

"Lo gimana al? Setuju ga!!! Kalo lo ga setuju sih pengecut lo." Tantang andra.

"Yaaa gue setuju lah." Sahut al cepat.

Setelah mereka suit bergilir dari al ke alex terus andra sampai berulang.

"Eh bentar." Sanggah alex saat al akan memulai. "Dikasih waktu enaknya. Nanti keburu gurunya dateng." Sambungnya yang disetujui kedua temanya.

"EH IPAN KAPAN KAPAN. GURUNYA MASIH LAMA KAGA." teriak al kearah sang ketua kelas yang sibuk mencatat absen kelasnya.

Saat dipanggil suara nyaring al. Ifan langsung mendongak.

"Kayaknya masih lama deh, sejam-an mungkin." Jawabnya.

"OHHH OKEEE. THANKS BRAYYY WE LOPE YU DAH." ifan langsung melotot saat mendengar teriakan al.

"Lebay lo. Ga usah tereak bego."

Al hanya mengendikkan bahu dan memutar duduknya menatap kedua cowok dihadapanya yang juga menatapnya.

"Jadi gimana? Keburu masuk ga nanti. Kalo dilanjut nanti yah kaga enak." Tanya andra.

"Gini aja!! Kita maenya dua ato tiga ronde. Tapi ronde kedua ama ketiga sehabis ist-."

"Buseet babang alex omonganya odah main ronde ronde-an tuhhh. Udah pernah ronde berapa aja bang?."

Ucapan alex terhenti karena sahutan al yang membuatnya berpikir terlebih dahulu. Saat sadar buru buru dia menabok al dan ditambahi tendangan andra di paha sang korban.

Plakk

Bughh

"Buset pikiran lo kotor njing."

"Perlu gue cuci tuh otak. Goblok lo."

Al meringis dan mencoba duduk kembali. "Sakit bego."

"Salah lo sendiri. Ngomong tuh pikir dulu asal ceplos aje."

"Yah refleks lah yang ada diotak gue maknanya gitu." Jawab al dengan polosnya.

"Ga kaget gue. Kalo di barisan youtube lo isinya pencarian. Tentang gituan semua."

"Yeeee sok polos lo." Cibir al menonyor kepala andra yang sudah cengengesan.

"Oke gue lanjut jadi nanti lanjutnya abis istirahat gitu." Ucap alex menambahi.

"Lanjutin apaan, yang itu apa maen bekelnya." Awur al.

"Sumpah gue sunat lo." Geram alex.

"Ehehehehhh maap bang. Candaaa."

"Okee sekarang giliran lo babi." Ucap andra mengiring bola bekel ukuran besar itu kearah al.

Sampai 30 menit. Yang dipimpin oleh al yang memang agak mahir memainkan bola bekel diurutan kedua alex. Dan mereka sedang menunggu andra yang masih memainkan bekel dengan serius.

Alex berdo'a dalam hati semoga andra mengakhiri permainanya segera.

Sampai tahap bekel pet2 andra mengakhiri yang otomatis dia lah yang kalah.

"AAAKKKHHH SIALAN." jerit andra melempar bola bekel asal dan ditangkap baik salah satu cowok yang ada diujung sedang bercengkrama dengan teman kelas lainya. Dan menatap andra aneh.

Akhirnya dunia berpihak pada alex.

Alex langsung berdiri berseru heboh. "ALHAMDULILLAH.. AKHIRNYA GUE GA JADI KALAH. WOWO WOWO WOWO."

Dan disusul al yang lebih parah. "YEEEAAAH ASEEEKKK KITA MENANG LEX. WOAAAHHH YEYEYEYE KITA MENANG YEYEYEYE KITA MENANG ANDRA KALAH. HUWEEEH JANGAN NANGIS BEBIHHH." Sambung al sambil goyang goyang.

Mereka berdua bertos ria sambil tertawa renyah tidak peduli andra yang sedang frustasi.

Akibat ulah mereka bedua seuruh kelas jadi geram. Ada yang misuh misuh dan merutuki keduanya. Apalagi tadi ada beberapa yang berlayar kepulau impian malah jadi pecah setelah mendengar teriakan al yang memang lebih nyaring dari alex.

"ALLLL ALEXXX. YA ALLAH GA USAH TERIAK BISAAA, PUSING GUE.. LAMA LAMA NGUBUR DIRI GUEEE." teriak ipan selaku ketua kelas yang baru memasuki kelas dari ruang guru menyetor absen harian. Ia kaget saat baru masuk dikejutkan suara melengking al.

"HEH LO JUGA TERIAK BEGOO, DASAR BEBEP GEMES." balas al teriak.

Ipan meraup wajahnya sendiri sambil menghela napas. Dosa apa dia punya temen kelas kaya model al gini.

"Iye lu sirik aje." Sahut alex sinis dan duduk kembali.

Oke ipan lebih memilih diam dan menatap mereka sinis saat keduanya sudah duduk tenang lagi. Kalau saja wakilnya sedang sekolah mungkin dia punya teman untuk mencincang ketiga temanya itu.

"Eh pan sini lo." Panggil alex.

Aslinya enggan tapi ipan akhirnya melangkah mendekati mereka.

"Apa?" Ketus ipan menatap alex datar.

"Yeee tegang banget pak ketuuu.!! Sini ikut kita main dijamin rileks lo."

"Kaga ah. Gue sibuk. Lain kali aja."

"Nanti abis istirahat sibuk ga?." Tanya al.

Ipan sempat mikir. "Tau!! Kayaknya sih kagak. Liat aja nanti lah."

"Oke yaudah kalo ga sibuk sini lagi aja. Dari pada lo stres mikirin kelas."

"Ya iya lah gue setres gimana gak? Gara gara kalian nih buat ulah."

"Yeee ga cuma kita kali!! Noh liat yang lain. Tuh malahan ada orkes dadakan."

Ipan langsung balik badan melihat depan papan tulis yang jadi pangung orkes dadakan sekarang.

Bahu ipan langsung anjlok menghela napas lelah.
"BERHENTIII kalian apa apaan sih."

Saat ipan menjauhi ketiga cogan yang menatapnya miris hanya bisa geleng geleng kepala.

"Hahh kasian banget dah si ipan." Ucap al yang diangguki alex dan andra.

"Oiii DEDEN TARIK MANGGG." Bukanya membantu ipan menenangkan kelas al malah berteriak heboh. Meneriaki sekumpulan teman kelasnya termasuk deden yang sama absurdnya seperti al. Tapi deden anaknya kadang masih kalem ga kaya al.

"SIAAAP BROOO. REKUEST GA?." Teriak deden mengacungkan jempol.

"JARAN GOYANG BOLEH DAH."

Ipan langsung melototi al. Al malah terkekeh.

"Stres lo... kaya deden." Ucap andra sembari terkekeh melihat kelakuan teman temanya.

"Ahahaha biarin lah biar rame."

"Jadi kembali ke tadi. Lo kan yang menang al jadi andra lo apain."

Mendengar ucapan alex. Yang tadinya ndra tekekeh tergantin raut wajah tertekuk.

Sementara al yang baru ingat langsung senyum devil. Andra yang melihatnya menjadi tidak enak. Pasti anak ini buat yang gak gak.

"Awas lo kalo aneh aneh." Ancam andra.

Al malah tertawa membayangkan apa yang akan terjadi.

"Kok gue jadi ngeri dengerin lo ketawa." Ucap alex.

"Udah lah nanti aja kalo pelajaran selesai." Ucap al.

"Sekarang aja bego. Perasaan gue jadi ga enak."

"Udah lah ndar tenang aja. Rileks brooo.".

Andra hanya mendengus. Berdo'a dalam hati semoga saja nanti rencana al gak aneh aneh.

Untuk menghilangkan bosan al dan alex ikut bergabung orkes dadakan dikelasnya. Kalau andra ikut juga jadi bagian kendang yang memakai galo bekas yang ada di kelas. Ipan pun ikut andil joget joget. Maklum lah stres dia.

"TARIK MAAANGGG."

"HOBAAAHHHH."

"ASEKKK AL NGEBOR ALL."

"TAMBAH LAGI BANGG."

"TERRRRRRR TAREKKK SRIII." jerit al semakin semangat menggoyangkan pinggulnya.

Rata rata murid kelas alex yang laki laki ikut andil semua. Kalo yang perempuan hanya beberapa.

"EHH WATI GABUNG YOK BEP. BIASANYA PALING NGEBOR LO." Ajak al

"KAGA males gue. Ga mood." Ucap wati salah satu cewek yang biasanya ikut juga orkes dadakan.

"LHA NAPA LO. SINI LAH BEP."

"Males lain kali aja."

"UP TU YU BEBIHH... TARIK DENNNN." Teriak al heboh.

"EH RIDWAN AMBIL EMBER SANA." teriak ipan.

"DI MANE?."

"NOH LUAR KELAS."

"SIAP."

Sedangkan dikelas lea yang mana tetangga kelas alex. Semuanya mengeluh sedari tadi mereka dipusingkan dengan kegaduhan di kelas sebelah.

"Aishhh. Berisik banget dah kelas sebelah." Gerutu lea.

"Perasaan tadi kaya suara al deh lee." Sahut karin.

"Iya kali?."

Hening sesaat sampai suara cowok yang ada di belakang lea terdengar.

"Anjirrr. Jadi pengen lari ke kelas sebelah aja. Kayaknya orkes dadakan yuh. Dari pada ulangan kaya gini." Gerutu nya.

"Iye setuju gue." Sahut sebelahnya.

"Heh doni. Berisik lo diem kaga." Tegur karin menoleh kebelakang.

"Yeh yayang sirik aje kamu." Ucap didi sebelah doni.

Doni hanya terkekeh. "Pms ya lo."

"Pms pala lo botak."

Lea, doni dan didi langsung tertawa saat melihat wajah kesal karin.

"Masyaallah ciptaan tuhan mana yang engkau dustakan. Neng lea tambah geluish eh kalo ketawa." Celetuk didi menghentikan tawa lea.

"Dasar lo."

Plakk.

"Aisshh cantik cantik kok ganas sih neng." Ringis didi sambil memeganggi kepalanya.

"Garing tau ga."

"Itu mah efek kelamaan jomblo." Celetuk karin membuat doni dan lea tertawa.

"Emang yang bilang ga jomblo juga." Karin langsung kicep.

"Boomerang neng." Sahut doni sambil masih tertawa.

Kalau kalian tanya kenapa merek gak ditegur guru yang ngawas? Karena saat ini guru mereka sedang ke kantor dulu katanya ada yang ketinggalan.

"Ck. Brisik kalian." Tegur rino.

"Halaah sirik ae l-." Ucapan doni terpotong saat guru mereka memasuki kelas.

Sedangkan di kelas alex masih heboh. Dan seketika diam lari terbirit birit ke bangku masing masing saat ciko memberitahu bahwa guru akan memasuki kelas.

Beberapa menit ternyata benar guru memasuki kelas alex. Namanya bu nina guru bahasa jerman.

Saat pelajaran berlangsung al sibuk mengetikkan pesan menyuruh seseorang menyiapakan bahan untuk hukuman andra nanti.

Ia tersenyum miring kearah andra yang sibuk menyoret nyoret bukunya.

Nanti akan jadi hal yang sangat menyenangkan

.
.
.
.
.
Tebak guys kira kira apa yang akan terjadi😙

Sitachelos
10 okt 2k18

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 131K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
799K 95.8K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
6.8M 288K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 313K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...