The Past (SELESAI)

By sitachelos

141K 5.2K 68

The Wattys Awards 2019 - PROSES EDITING!!! Judul Lama- About Feeling šŸ—karena ini berkaitan tentang dengan or... More

part 1 : ini prolog
part 2 : si Tengil dan Panda
part 3 : Menggemaskan
part 4 : Setan penggangu
part 5 : chat?
part 6 : Karnaval dan Taman
part 7 : Tiga Pemuda Penggangu
part 8 : mencuri restu?
part 9 : Pulang bareng
part 10 : Jadian?
part 11 : Harus terbiasa
part 12 : Labrak?
part 14 : Si masalalu
part 15 : Berkunjung
part 16 : Hukuman Bekel
part 17 : Nasib Andra
part 18 : inikah Karma?
part 19 : Alex Sialan
part 20 : Sisi lain
part 21 : Keluarga kecil
part 22 : Si masalalu 2
part 23 : Kejadian
part 24 : Kejadian Besar
part 25 : berusaha menerima
part 26 : Lampung
part 27 : Lewat Vc
part 28 : Dua tempat
part 29 : Berubah
part 30 : He's Change
part 31 : Kembali
part 32 : Kenyataan pahit
part 33 : Broken heart
part 34 : Piyan 2
part 35 : Pantai dan kenangan
part 36 : Sadar
part 37 : perpisahan dan tangisan
part 38 : Tiga pemuda
part 39 : perasaan?
part 40 : Brazil
part 41 : BOGOSIPDA?
part 42 : Membuka hati?
part 43 : Kembali 2
part 44 : Keluarga
part 45 : Bertemu
part 46 : Satu langkah
part 47 : Rumah pohon
part 48 : Bertemu Piyan
part 49 : Malam tahun Baru
part 50 : Marriage
part 51 : Ending
ā£Special Mikelea Pov's
ā£Special Alexander Pov's
Extra part
info Squel
Bantu teman!!
Ada Cerpen
cerita baru lagi
WAJIB MAMPIR. UDAH ENDING!

part 13 : Dunia milik Berdua

2.5K 101 0
By sitachelos

Vote vote vote!!!!
.
.
Happy reading

______________________

Dua minggu setelah kejadian pelabrakan balik yang dilakukan Alex. Wina maupun semua orang yang mulanya tidak menyukai Lea. Saat melewati Lea maupun Alex. mereka hanya menunduk tak berani menatap. Tapi masih ada yang melihat kearahnya dengan senyum tulus. Tentunya dari murid murid yang dikenal dengan baiknya.

Sampai detik ini Lea bingung ada apa dengan mereka semua yang sebelumnya selalu menatapnya sinis kini menunduk seperti takut kepadanya.

Saat ini Alex dan Lea sedang di koridor menuju parkiran karena Bel pulang baru saja  sudah berbunyi.

"Lex." Panggil Lea sambil berjalan sesekali memerhatikan sekitar.

"Apa?" Tanya Alex Sambil menoleh menatap Lea yang bingung dengan sekitar.

"Kamu nggak ngerasa aneh nggak sih?"

"Apanya Panda?." Oke sekarang Lea sudah terbiasa dengan panggilan menyebalkan itu.

"Itu mereka kenapa jadi nunduk semua seolah olah takut sama kita?."

"Yah biarlah. Dari pada mandang sinis ke kamu lagi." Ucap Alex sambil merangkul bahu Lea sambil berjalan. Dan sesekali menganguk membalas sapaan cowok cowok yang dikenalnya.

"Iya sih. Tapi yah-." Belum sempat melanjutkan ucapanya Lea ditari pelan Alex dan dipepetkan di pintu mobil lamborgini hitam milik Alex.

"Udah yah jangan dibahas. Biarin aja. Toh juga malah lebih bagus dari pada selalu ikut campur urusan orang lain." Bisiknya tepat di samping wajah Lea yang sudah merah padam dengan posisi yang mungkin dianggap orang lain seperti berciuman.

Setelah mengerjap kerjapkan matanya Lea mendorong Alex sampai beberapa langkah kebelakang.

"Alex ini masih dilingkungan sekolah. Lo apa apaan sih." Kesal Lea sambil meninju dada bidang Alex yang kasar tanpa sadar memanggil sebutan 'LO'.

"Bilang apa tadi?." Tanya Alex sambil senyum iblis.

Lea mengeryit bingung. Setelah sadar Lea segera membekap mulutnya dengan mata melotot sambil bergumam. "Maaf."

setelah itu ngacir lebih dulu masuk kedalam mobil Alex sebelah kemudi. Alex yang melihatnya hanya terkekeh sambil menggelengkan kepala. Dan melirik tajam sekitar yang ada beberapa memerhatikanya dan sedetiknya mereka bubar terbirit birit. Alex hanya senyum iblis lagi. Setelah itu memasuki kemudi mobilnya.

Setelah masuk dan memakai sealbeth kursi. Ia melirik gadisnya yang memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil. Dan terlihat jelas bahwa ia sedang blushing sampai merambat ke telinganya. Lucu sekali gadisnya itu.

"Panda." Panggil Alex.

Dengan ragu Lea menoleh dan melihat Alex yang melepas melepas sealbethnya sendiri dan mendekat kearahnya. Lea hanya bisa menelan ludah sambil melotot.

Lea sudah tidak bisa bergerak apalagi berpaling karena sudah dipojokkan Alex sampai pungungnya menempel dikaca mobil.

Saat sudah menutup matanya rapat rapat Lea tidak merasakan apa apa hanya terpaan hangat ditelinganya.

"Jangan lupa dipake sealbethnya kalo nggak mau kenbentur nanti." Bisik Alex pelan sambil meniup telinga Lea dan menjauhkan badanya setelah memasangkan sealbethnya.

Lea langsung membuka matanya terkejut. Dia tidak mengira kalau Alex hanya memakaikan sealbethnya saja. Astagaaa apa yang Lea pikirkan.

Dia melirik Alex yang mengulum senyum sambil memasang kembali sealbethnya menatap kearahnya.

"Ihhhhh apaan sih." Amuk alea sambil mengebuki badan Alex dengan tasnya. Untuk saja kaca mobil Alex tidak tembus pandang jadi tidak bisa dilihat dari luar.

"Aduhh aduhh. Sayang udah." Ringis Alex. "Emang apaan.? Hayooo!! mikir aneh aneh yah?." Sambungnya sambil senyum miring.

"AKKKHHH ALEEXX DASAR." Dengan bertubi tubi Lea mengebuki badan bahu kepala dan menjambaki rambut Alex.

"ADOOOOOOOOHHH UDAHH AWWW BERHENTI LEAA. ADUUUH AMPUUUN." Jerit Alex tak siap mendapat serangan mendadak dari Lea.

Lea akhirnya berhenti sambil menetralkan napasnya. Dan melihat rambut dan seragam Alex yang berantakan. Damn so hot.

Aduuh gue mikirin apaan sih. Batin Lea sambil misuh misuh melihat kearah jendela. Pasti ini karena dipengaruhi karin sampai sampai ia berpikiran jauh kesana. Ohhh siall.

Alex masih meringis memegangi jambulnya yang sudah tak terbentuk.

"Aduuuhh." Keluh Alex memegangi kepalanya yang rasanya cenut cenut.

Lea refleks melihatnya merasa bersalah mungkin terlalu kencang tadi menjambaknya. Tangan Lea terulur menyentuh tangan Alex yang ada di kepala. Dan mengelus rambut alex dengan sayang.

"Maaf pasti sakit yah?." Tanya Lea sambil mengusah kepala Alex dan lengannya.

Alex tersenyum melihat perlakuan gadisnya. Meski dia mengebukinya habis habisan tadi dia masih perhatian melihatnya tersakiti walau karna ulahnya sendiri.

"Iyah nggak papa. Aku juga minta maaf yang!" Alex nyengir lebar sambil mengenggam tangan Lea yang ada di kepalanya dan menurunkanya pelan.

"Emmm. masih bisa nyetir kan?. Atau aku aja? Takutnya kepala kamu masih sakit." Ucap Lea melas.

"Tenang aku strong kok yang." Sambil mencium kedua tangan Lea.

Astagaaa. Lea tidak bisa mengendalikan degub jantungnya. Ada apa ini? Apa dia sudah memiliki perasaan untuk Alex?.

"Udah ah jangan ngerasa bersalah gitu. Gimana kalo sekarang kita jalan jalan dulu. Malming gitu yang." Rayu alex memasang puppy eyes berusaha membuat Lea menyetujuinya.

"Yaudah tapi pulang dulu. Mau ganti baju masa make seragam?."

"Oke sayang." Setelah itu mobil Alex keluar dari perkiran sekolah dan saat di gerbang sekolah ia mengklakson pak satpam sekolah yang sudah dikenalnya.  Dan melajukan mobilnya rata rata menuju rumah Lea.

♡♡♡

Sekaranga Alex dan Lea tengah berada di sebuah pasar malam yang cukup besar. Biasanya didaerah mereka  hanya setahun dua kali adanya.

Berhubung malam minggu. Disana cukup ramai dari remaja sampai lansia ada disana dimanjakan dengan segala yang ada disana.

Setelah memarkirkan mobilnya Alex mengajak Lea memasuki pasar malam itu. Alex dapat melihat gadisnya menatap kagum seluruh pasar malam ini. Banyak sekali orang berlalu lalang tertawa. Teriak bahkan ada saja disetiap tempat ditempati remaja dalam mode cinta.

"Mau kemana dulu." Tanya Alex sambil merangkul pingang Lea posesif dirinya sempat lihat tadi banyak lelaki yang menatapnya dengan minat. Bagaimana tidak Lea cantik body goals. Dengan memakai baju tanpa lengan hitam dibalut cardingan sweeter tipis softblue dan memakai rok selutut putih yang memperlihatkan kaki jenjangnya dan sneakers putih.

Yah meski disekolah juga selutut tapi setidaknya memakai kaos kaki sebawah lutut menutupi kaki mulusnya yang putih.

"Entah aku bingung. Disini banyak banget tapi dimulai dari mana enaknya yah?."

"Gimana beli arum manis dulu?. Tuh disana ada yang rainbow." Usul Alex.

"Mana." Lea langsung mengedarkan pandanganya.

"Ayo." Alex menarik tangan Lea menuntun ke tempat kedai mini arum manis yang sepertinya dibuat seunik mungkin.

Mata Lea langsung berbinar melihat berbagai bentuk dan ukuran arum manis tersebut.

"Pak satu yang jumbo rainbow bentuk tornado yaaa." Lea memesan semangat dan dibalas jempol oleh pria paruh baya yang pembuatnya.

Setelah mendapat apa yang dia mau Lea menarik Alex menuju biang lala yang besar dan tinggi.

"Mau naik itu." Tanya Alex sambil menunjuk biang lala dihadapanya.

Lea mengangguk antusias.

Alex terkekeh. "Oke."

Setelah memesan tiket dan sedikit menunggu akhirnya keduanya bisa giliran masuk kedalam. Saat bianglala mulai berjalan pelan pelan Lea terkekeh sambil melihat kebawah. Tak menyadari Alex yang diam diam memotonya.

Alex berdiri dan pindah duduk disamping Lea. Dan menyandarkan kepalanya dibahu Lea. Dan menuntun tangan Lea agar menyuapinya.

Dengan senang hati Lea menyuapi Alex sesekali memakanya sendiri.

"Nyamanya." Gumam Alex panjang sambil menutup mata. Lea terkekeh mendengarnya.

"Pengen deh cepet cepet nikahin kamu. Biar bisa terus manja manjaan tiap hari jam menit maupun detik." Sambungnya masih posisi sama.

Plak

"Kalo ngomong tuuuuhhh." Karena saking gemasnya dengan pemikiran pacarnya. Lea mengeplak pundak Alex namun tidak sekeras biasanya.

"Hahahahhh biar lah. Kan enak nanti tinggal sah aja jadi." Saat mengetahui Lea akan memukulnya lagi dengan cepat Alex memeluk Lea dari samping.

"Aduuh jangan gini deh Lex." Ucap Lea risih.

"Nggak mau." Ucap Alex menolak usiran Lea. Astaga manja sekali pacarnya satu ini.

"Alex."

"NGGAK."

"Ck. Al-"

"Oke tapi ada syaratnya."

Dahi lea mengeryit. Apa lagi ini?

"Kiss dulu." Rengeknya sambil menyentuh pipinya.

Buseeet Nggak nyangka Alex bisa semanja ini. Gimana yah reaksi teman sekolahnya saat tau bad boy biang rusuh sekolah bisa semanja ini.

"Cium cium. Sonoh cium sama pantat sapi." Gumam Lea melihat kearah bawah.

Indah sekali. sekarang gerbong mereka ada di sisi paling atas dan dapat melihat sekitar yang nampak kecil dari atas.

"Yangg." Rengek Alex sambil menusuk nusuk leher Lea dengan telunjuknya.

"Ishhh apa sihh. Geli tauk."

Alex terkekeh.

Setelah 30 menit digerbong bianglala. Akhirnya mereka turun dan kembali keliling melihat lihat isi pasar malam tersebut. Dan Sekarang mereka berada di tenda penjual aksesoris.

"Ini bagus nggak?." Tanya Lea saat menunjukkan songkok bertanduk merah.

"Ihhh itu mah cocok banget." Seru Alex padahal maksud Alex cocok karena Lea yang termasuk cewek garang dan memakai songkok iblis itu.

Jika Lea tau pemikiran Alex. Jangan harap besok jambul Alex masih bisa berdiri.

"Yaudah aku mau ambil ini."

"Kamu suka ngak?." Tanya Alex sambil menunjukkan sebuah gelang couple. Dan memakai salah satunya yang ada inisialnya L .

NB; Anggap saja inisialnya L dan A.

"Bagus bangettt. Simpel lagi." Mata Lea berbinar sambil mengenggam yang inisial A.

"Eh mas ini kayu asli ya?." Tanya Alex dingin kepada mas mas penjual aksesoris tersebut yang sedari tadi memandang kagum gadisnya.

"Eh iya mas. Ini keluaran terbaru awet lagi." Jawab Mas Mas itu salah tingkah.

"Wahhh beneran. Ambil gih Lex."

Setelah itu dibayar Alex dengan menatap tajam mas tadi yang kikuk kepergok mengagumi pacar orang. Setelah membayar alex segera menarik lea meninggalkan tenda tersebut dan mengajak duduk di taman kecil yang ada di pasar malam itu.

"Uluhh. Cantiknya." Lea berseru sambil memainkan gelangnya.

"Cantikan kamu lah."

"Masa?."

"Iya sayang."

"Tapi aku suka."

"Iyah aku juga suka kamu."

"Apaan sih bukan kamu tapi gelangnya."

"Jadi. nggak suka aku gitu." Gumam Alex menunduk seolah olah bersedih.

"Yah ngak gitu juga." Lea merasa tak enak hati.

"Yaudah kalo nggak suka aku nggak papa." Sambil mengeluarkan hpnya dan memainkan game dengan wajah ditekuk.

Lea menatap sedih Alex. Bukan begitu maksudnya. "Alex bukan gitu."

"Hmm."

"Isshh alex. Bukan ya aku nggam suka kamu. Malahan aku sayang banget sama kamu. Kalo suka sih mungkin iyah!!." Rengek Lea Sambil menggoyangkan bahu Alex.

"Kok mungkin?." Alex sepenuhnya menatap kearah Lea.

"Yah mungkin. Aku belum pasti kalo sudah cinta kamu. Tapi aku nyaman sama kamu. Gimana yah aku juga bingung. Maunya deket kamu terus gitu." Tutur Lea sambil memainkan bibirnya. Dan jangan lupakan pipinya yang terbakar.

Alex senyum penuh arti mendengarnya. Aduh sungguh gadisnya ini polos apa pura pura polos sih? Gemes sendiri lihatnya.

"Makasih." Alex memeluk Lea dari samping.

"Ha? Buat?."

"Buat udah buka hati sama aku." Lea tersenyum menatap Alex. Dan membalas pelukan alex.

"Iyah sama sama."

Ditengah acara peluk pelukan mereka. Sampai seorang laki laki berpakaian casual mendekati keduanya.

"Lea yah?." Tanya laki laki tersebut.

Mereka berdua segera melepaskan pelukanya.

"Rendi." Ucap Lea berbinar binar. "Ini beneran Rendi?." Sambil berdiri.

"Iyah ini gue rendi." Sambil merentangkan tangan seolah ingin memeluk Lea.

Alex yang melihatnya segera berdiri dan menarik Lea kesampingnya. Hingga Rendi menurunkan tanganya tersenyum tipis saat Alex menatapnya tajam.

"Siapa dia?" Tanya Rendi kearah Lea yang tanganya masih di pegang Alex.

"Ohh dia-."

"Gue pacarnya. Siapa lo?." Sela Alex dingin.

"Ohh gue calon suaminya." Jawab Rendi santai tak menyadari jika ucapanya membangunkan singa dalam diri laki laki dihadapanya.

"Maksud lo apa hah?." Geram Alex Sambil maju meraih kerah baju Rendi sampai Reendi agak terseret.

"Apaan sih lo tuh Ren?" Seru lea. "Udah Lex. Dia hanya bercanda." Sambungnya sambil memegang lengan Alex.

"Tapi dia kurang ajar." Bela Alex tak terima.

"Santai bro. Ngegas aja." Ucap Rendi sambil mencoba melepaskan cengkraman Alex.

"Udahh." Pinta Lea ke Alex yang masih tersulut emosi.

Dan berhasil. Alex melepaskan cengkramanya dan mengibaskan tanganya seolah baru saja menyentuh debu. Dan melangkah mundur sambil merangkul bahu Lea posesif.

Sedangkan rendi rahangnya mengeras merasa terhina dengan tindakan alex yang seolah menganggapnya kotor.

"Oke. Siapa lo?." Tanya ulang Alex.

"Kenalin gue rendi. Rendi brahmanika. Calon masa depan Lea." Ucap Rendi Mengulurkan tangan tersenyum sinis.

"Gue Alex. Masa depan Lea." Tanpa membalas jabatan Rendi. Dan masih memandang rendi tajam.

"Dia pacar lo Le?" Tanya Rendi ke Lea yang sedari tadi menyimak aura permusuhan keduanya.

"Iyah dia pacar gue." Jawab Lea agak ketus kesal dengan Rendi yang mencari gara gara ke Alex. Hampir saja dia luluh lagi ke Rendi jika tidak mengingat kelakuanya dulu.

Alex yang mendengar penuturanya tersenyum lebar dan memandang kemenangan ke rendi.

Sedangkan rendi tersenyum masam.

"Yang keliling lagi yuk." Ajak Alex ke gadisnya.

"Yaudah yuk. Oh iyah Rendi gue duluan yah." Setelah itu mereka berdua melenggang pergi meninggalkan Rendi yang menatap kedua sejoli itu dengan tajam.

Gue akan rebut lo Lagi lea. Batinya.

♡♡♡

Saat ini mereka sedang ada di kedai sosis bakar. "Yang, tadi siapa?." Tanya Alex.

"O-ohh dia. Lupakan sajalah orang nggak penting." Jawab Lea gugup sesekali memakan sosisnya.

"Kamu nggak nyembunyiin sesuatu kan dari aku?."

"Engak."

"Mikelea." Tegas Alex. Jika seperti itu Lea tau Alex tak ingin dibantah.

"Oke," Lea menghembuskan napas. "Dia mantan aku dulu saat aku masih SMP kelas tiga" Sambung Lea tak berani menatap mata Alex yang mengitimindasinya.

"Lalu?."

"Lalu, kita putus saat aku kelas 10 semester satu, mungkin karena kita beda sekolah. Jadi Dia berani main dibelakang dulu."

"Main dibelakang?"

"Iya dia main dibelakangku dulu sama sahabatku satu sekolah sama dia. Lebih tepatnya mantan sahabat sih, dulu aku nggak habis fikir kenapa dia tega nikung aku. Aku coba intropeksi diri salahku dimana tapi aku nggak nemuin salahku apa ke dia. Tapi dia tega." Jelas Lea senyum miris tanpa disadari setetes air matanya jatuh kepipinya.

Alex yang melihatnya langsung memeluk Lea membiarkan Lea tenang dulu. "Udah, kamu nggak usah sedih lagi. Maaf udah ngingetin kamu sama masalalu." Bisik Alex saat Lea tenang.

"Iyah nggak apa. Aku bersyukur punya kamu sama yang lain disaat masalalu datang lagi." Balas Sambil membalas pelukan pacarnya.

Mereka berpelukan tanpa memerdulikan sekitar mereka ada yang memandang mereka sinis ada yang memandanya iri.

Dunia seakan milik berdua.

________________________

-𝓼𝓲𝓽𝓪𝓒𝓱𝓮𝓵𝓸𝓼-


Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 179K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
1.8M 128K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
4.1M 319K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
564K 43.6K 29
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...