Love That Can't Be Erased (Ta...

By Dianna_Layyaa

58.7K 6.2K 416

Sudah 7 tahun dan aku masih disini dengan perasaan yang sama meski jarak memisahkan hati ini tetap tak bisa b... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Sekilas Info
Part 37
Part 38
Part 39
Info
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Promosi

Part 30

1K 156 20
By Dianna_Layyaa

A/N : Nikmati alurnya sambil dengerin lagunya semoga kalian suka 😊

Di dalam mobil yuki menatap foto yang sengaja ia simpan di dalam dompetnya. Ia tersenyum di sela sela isak tangisnya sungguh ia tak menyangka akan begini kisah cintanya.

' Gue pikir lo adalah cinta sejati gue al. Gue gak pernah sekalipun membayangkan kita akan berakhir seperti ini. Tapi gue bersyukur gue bisa mencintai lo gue bersyukur karena lo ada dalam hidup gue. Al gue percaya jika kita berjodoh jika kita di takdirkan untuk bersama kita pasti akan bertemu kembali. Sampai saat itu tiba gue harap lo kuat menjalani hidup ini tanpa gue. Maafin gue karena gue gak peka sama perasaan lo selama ini. Maafin gue karena gue selalu membuat lo menderita. Maafin gue al maaf. Gue harap lo bahagia selalu dan selalu dalam lindungan allah. Ya allah tolong jaga dia karena aku sangat mencintainya. '

" Yuki udah sayang jangan nangis terus. Tuh mata kamu bengkak loh " Yuki tersenyum menatap ibu kesayangan nya yang terlihat mengkhawatirkan dirinya melalui kaca spion.

" Iya mah.. Yuki gak nangis kok "

" Yang sabar yah sayang kalo jodoh pasti kalian akan bersatu. " Kata ayah menenangkan.

" Iyah sama kaya kakak dan kak febby. Kamu kan tahu. Kita berdua udah lama berpisah tapi akhirnya ketemu lagi. " Hito memeluk adik kesayangannya yuki mendongak menghapus air matanya.

" Iyah kak "

" Udah dong jangan nangis mulu " Gemas hito mencubit hidung yuki yang memerah.

" Aduh aduhh sakit kak "

" Abis kamu gemesin sih "

***

Ali berlarian menerobos pintu gerbang rumah al dengan raut marahnya ia berteriak tanpa memperdulikan etika atau sopan santun nya saat memasuki rumah seseorang.

" AAAALLL... " Teriaknya dengan keras.

" AAALL KELUAR LO.. " Bi minah yang mendengar suara keributan langsung berlari keluar dan melihat ali yang tengah berteriak memanggil nama anak majikannya.

" Den ali ada apa den kenapa teriak teriak "

" Minggir bi.. Saya mau ketemu sama al. Mana dia "

" AALLL "

" Den ali mohon maaf tapi den al gak ada dirumah sejak semalam dia belum pulang den "

" Apah? Sejak semalam bi? "

" I..iyah den "

" Sial kemana tu orang " Ucap ali gusar ia menjabak rambutnya frustrasi. Tak berapa lama seorang yang tengah ia cari datang dengan wajahnya yang kusut dan penampilannya yang berantakan.

" Assalamualaikum "

" Pulang juga lo ternyata.. Abis dari mana lo? Klubing? Mabuk mabukan? " Tanya alu sarkatis

" Bukan urusan lo " Balas al yang kemudian berjalan melewatinya. Geram dengan tingkahnya ali pun menarik kerah belakang baju al.

" Jelas itu urusan gue bangsat " Tanpa babibu ali meninju wajah tampan al

Bugh

" Li lo apa apaan sih HAH? " Bentak al marah. Ali mencengkeram kerah baju al menatapnya tajam.

" Apa apaan lo bilang? Lo emang minta di hajar.. Berengsek "

Bugh

" Den ali.  Den udah den "

" Diem bi.. Saya belum puas menghajar si berengsek ini " Sahut ali yang hendak menonjok wajah al namun dengan cepat al menepisnya.

" Kenapa sih lo? Kesurupan? Pagi pagi udah ngamuk ngamuk gak jelas " Ucap al yang kemudian berjalan memasuki rumahnya namun belum sempat ia membuka pintunya al tersentak kala tubuhnya tertarik ke belakang. Ya lagi lagi ali menariknya.

" Gak usah belaga gak tahu lo bangsat "

Bugh

" Kenapa lo diem aja berengsek lawan gue "

Bugh

Darah segar mengalir di sudut bibir al ia tersenyum mengejek.

" Cih cuma segitu kemampuan lo? " Ucap al meremehkan. Ali mencengkeram kerah baju al dengan nafasnya yang kembang kempis.

" Kenapa berhenti? Ayo hajar gue sampai lo puas.. Sampai gue mati sekalian. " Tantang al. Ali menggelengkan kepalanya tak percaya.

" Gila.. Lo bener bener mau mati ternyata " Mendengarnya al tertawa keras tawa yang terdengar memilukan.

" Hahaha untuk apa gue hidup.. Satu satunya orang yang gue sayang lagi sekarat di rumah sakit. Bokap gue gak peduli sama gue. akh cewek gue si pembawa sial itu, yang bikin hidup gue menderita kemana dia sekarang " Ucap al mengundang kemarahan ali

" Brengsek.. Ngomong sekali lagi abis lo sama gue " Bentak ali menatapnya tajam. Mendengarnya al tertawa tawa yang membuat ali muak.

" Hahaha.. Kenapa? Lo cinta sama dia? Ambil sana! Gue udah gak butuh!.. akh lo mau jadiin dia selingkuhan lo? Ckckkck kasihan prilli " Mendengarnya sontak ali mendidih karena amarah.

" DIAM LO BANGSAT " Teriak ali yangkemudian menojok tulang pipi al.

Bugh

" LO YANG DIAM.. KENAPA LO DATANG DATANG MARAH MARAH SAMA GUE " Balas al dengan geram ali kembali mencengkeram kerah baju al menatapnya tajam.

" Apa lo benar benar gak tahu? LO BENAR BENAR GAK TAHU AL? " Al menatapnya tak mengerti.

" YUKI MENDERITA GARA GARA LO AL " Jelas ali. Al terdiam mencerna perkataannya namun sedetik kemudian al kembali tertawa.

" Hahahaha " Mendengarnya ali mengeram marah

" Kenapa lo ketawa hah. Gak ada yang lucu gue gak lagi ngelawak bangsat " Al mendelik dan balik mencengkeram kerah baju ali.

" DIAM LO.. lo bilang yuki menderita. LANTAS APA YANG TERJADI SAMA GUE SEKARANG?.. " Bantak al membuat ali mengendurkan cengkeramannya. Al menatapnya dengan raut sedihnya. Al berlutut dan kemudian terduduk lemas di hadapannya.

" Apa lo gak lihat? " Tanya al dengan suara serak. Tanpa pertahanan al menangis di hadapannya.

" Gue disini juga menderita hiks gue disini juga sekarat hiks rasanya gue mau mati li gue mau mati hiks " Tuturnya membuat ali terhenyak. Di matanya kini al terlihat begitu rapuh. Ali bahkan belum pernah melihat al sehancur ini.

" Kalo lo sebegitu menderitanya.. " Lirih ali pelan ia menatap al kemudian menarik kerah baju al.

" KENAPA LO GAK MENGHENTIKAN YUKI PERGI? KENAPA HAH KENAPA? " Bentaknya marah. Al terhenyak perlahan lahan raut wajahnya berubah.

" Yuki pergi " Gumam al yang terdengar seperti sebuah pernyataan.

" Ya.. Di pergi atas permintaan lo.. Yuki pergi meninggalkan kehidupannya meninggalkan sahabatnya meninggalkan teman temannya dan itu semua GARA GARA LO BERENGSEK GARA GARA LO DIA PERGI. " Al melepaskan cengkeraman ali. Menatapnya meremehkan.

" Keh.. Baguslah itu artinya dia sadar diri.. Dan gue gak akan menderita lagi " Balasnya. Ada rasa sesak di dadanya yang ia coba untuk sembunyikan.

" Lo benar benar.. Lo bukan al yang gue kenal. Kemana perginya perasaan cinta lo? Apa cuma segitu aja. Apa lo gak percaya sama yuki? " Al menyandarkan tubuhnya dengan kedua lengannya di belakangnya. Al menengadah. Ia menatap lurus langit yang terlihat cerah.

" Keh.. Cinta? Kepercayaan? Itu semua bullshit.. " Katanya yang kemudian beranjak dari duduknya.

" Gue emang bukan al yang lo kenal.. Al yang dulu itu udah mati dan yuki yang bikin hati gue mati. Sekarang gue hanya seorang al ghazali yang tak punya hati " Setelah mengatakannya al pun beranjak pergi meninggalkan ali yang tengah menahan kesal

" Al.. AL GUE BELUM SELESAI BICARA "

" Den ali.. " Panggil bi minah menghentikannya.

" Biarkan den al pergi.. "

" Tapi bi "

" Bibi mohon "

" Baiklah bi.. Tapi tolong untuk saat ini jangan biarkan al merusak dirinya sendiri. Saya tahu saya bukan sahabat yang baik tapi saya gak mau melihat dia seperti ini lagi bi " Mendengarnya bi minah tersenyum dan kemudian mengangguk mengerti. Sungguh al benar benar beruntung memiliki sahabat seperti ali yang begitu mempedulikannya meskipun ali sendiri sedang dalam keadaan marah.

" Baik den bibi mengerti "

" Kalo begitu saya permisi. Assalamualaikum "

" Waalaikummsalam "

***

Di sebuah kamar yang terlihat berantakan dengan barang barang berserakan memenuhi seluruh ruangan. Terlihat pemuda yang kini tengah duduk depan wajahnya yang di penuhi memar serta jemarinya yang terlihat berdarah.
Al meremas sapu tangan dalam genggamannya ia marah ia kesal dan juga sedih. Dalam diam al memperhatikan sapu tangannya, sapu tangan yang dulu ia berikan kepada yuki di hari pertemuan pertamanya. Sapu tangan yang selalu yuki bawa. Meskipun yuki menganggap ali yang telah memberikan sapu tangan itu namun al tetap senang karena yuki selalu membawa pemberiannya.

" Kenapa sapu tangan ini bisa ada di gue? Sebenarnya apa yang terjadi semalam? " Gumamnya pelan sekelebat ingatan terlintas di benaknya.

" Gue cinta sama lo al "

" Apa itu? Ingatan apa tadi? "  Katanya heran. Al meremas rambutnya rasa sakit di kepalanya kian menjadi.

" Ya allah.. Kepala gue pusing banget lagi "

***

Yuki memasuki sebuah klub ia mencari sosok pemuda yang sangat di cintainya. Setelah sebelumnya yuki berpamitan pada beril sahabatnya yang tengah berbaik hati memberitahu keberadaan al padanya. Pandangannya menelusuri sekitar seketika yuki tersenyum melihat siluet pria yang sedang di carinya tengah duduk di sudut ruangan dengan botol botol minuman berserakan di mejanya. Dengan segera iapun menghampirinya.

" Al " Al mendongak menatap yuki dengan tatapan sayu. Di sisa sisa kesadarannya al tersenyum menatapnya.

" Akh yuki.. Orang yang paling gue cintai.. Ada apa sayang? Apa mau minum? Hm? "

" Al udah.. " Cegah yuki mengambil botol minuman di tangannya.

" Kenapa? "

" Ini gak baik buat kesehatan lo "

" Enggak baik? Hahaha lo bilang minuman ini gak baik buat kesehatan gue? Hah? Gak salah? Justru lo yang gak baik buat kesehatan gue.. Lo udah bikin hati gue sakit dan mati " Cecar al membuat yuki tak mampu menahan air matanya.

" Al hiks apa lo gak pernah cinta sama gue? "

" Cinta? " Lirih al pelan. Al menatap yuki yang kemudian meraih jemari yuki dan menaruhnya di dadanya.

" Lo dengar yuki jantung ini, jantung yang selalu berdetak setiap kali lo ada di dekat gue. Apa lo merasakannya? Apa lo mendengarnya? " Yuki menggelengkan kepalanya pelan.

" Itu karena perbuatan lo yang membuat cinta gue mati dan sekarang gue gak memiliki hati yang tersisa hanyalah kebencian dan rasa sakit. "
Jelas al membuat hati yuki mencelos seketika.

" Apa lo pernah cinta sama gue yuki? "
Yuki tak menjawab ia hanya mampu terisak.

" Kenapa lo diem? Kenapa lo nangis? Tolong jangan nangis.. Hati gue sakit setiap kali ngeliat lo nangis" Al menghapus air mata yuki. Dengan perlahan yuki menggenggam jemari al yang masih bertengger di pipinya.

" Gue cinta sama lo al.. Hiks gue cinta sama lo.. Hiks apa yang harus gue lakuin al apa? Kenapa lo gak pernah ngomong sama gue kalo lo cinta sama gue? Kenapa lo gak bilang kalo lo adalah teman pertama gue? Kenapa lo lakuin ini semua buat gue kenapa? " Tanyanya bertubi tubi. Dengan perlahan al menaruh telunjuknya di bibir yuki.

" Sssttt diem " Yuki terbelalak saat al mencium bibirnya dengan lembut. Rasa asin bercampur dengan salivanya. Baik al maupun yuki menangis dalam ciumannya. Rasa sesak menyelimuti keduanya perasaan bahagia namun juga sedih di saat yang bersamaan. Entah berapa lama mereka berciuman sampai akhirnya al melepaskan pungutannya.

" Lo cinta sama gue? " Yuki menggangguk mengiyakan.

" Kalo gitu lo penuhi permintaan gue "
Mendengarnya entah mengapa yuki merasa takut. Dengan mengumpulkan keberaniannya iapun bertanya.

" A..apa? "

" Pergi dari hidup gue "

Deg

Mata yuki memebelalak seketika dan belum sempat yuki membalas perkataan al. Al malah terjatuh ke dalam pelukannya.

Bruk

Al terjatuh dalam dekapannya ia tertidur setelah mengatakan perkataan yang membuat hati yuki hancur seketika. Yuki tak mampu menahan air matanya.

" Al hiks kalo itu mau lo hiks kalo itu bisa membuat lo maafin gue hiks gue ikhlas. Gue akan pergi jauh dari lo hiks maafin gue al hiks maafin gue " Ucap yuki menangis pilu. Yuki melepaskan dekapan al dan menaruh wajah al di atas meja. Yuki menatap al dengan raut sedihnya di hadapannya kini pemuda yang ia cintai begitu rapuh begitu hancur. Yuki menghapus jejak air mata al di pipinya.

" Al hiks apa lo bisa janji sama gue kalo gue udah pergi dari hidup lo gue mohon berhenti minum minuman keras lagi. Jaga kesehatan lo dan hiduplah dengan baik. Gue.. gue akan baik baik aja al hiks gue akan menjadi wanita yang kuat seperti yang lo inginin hiks " Tuturnya sedetik kemudian yuki tertawa mengingat kenangan indah bersama al.

" Haha gue gak akan tergantung lagi sama lo. Kalo pakaian gue salah hiks pasti gue bakalan malu banget karena gak ada lagi yang gantiin gue baju hahaha " Ucapnya menghapus air matanya. Dengan perlahan yuki mengusap wajah dan helaian rambut al.

" Al gue.. Gue mau lo bahagia.. Hiduplah dengan baik lakuin apa yang mau lo lakuin.. Kelak kalo kita berjodoh kita pasti akan bertemu lagi.. Lo percaya itu kan al? Gue harap jawabannya iya.. Hiks tolong jangan benci gue al " Yuki tak kuasa menahan isak tangisnya yang kian iapun berhambur memeluk al.

" Gue cinta sama lo al " Lirihnya pelan.

" YUKIIII " Teriak al yang terbangun dari tidurnya keringat dingin mengucur di seluruh tubuh dan wajahnya.

" hosh hosh.. Yuki.. " Gumamnya pelan. " Mimpi itu?.. Enggak itu bukan mimpi gue harus cek kerumah nya sekarang juga " Ucap al yang kemudian beranjak dari tempat tidurnya.

A/N : Sorry telat update.. habis kemarin itu ayah aku kecelakaan dan masuk RS telapak kaki nya di jahit lima jahitan hiks akoh sedih tapi gak bisa berbuat apa apa karena ayah lagi di serang sedangkan aku di tangerang 😭 mohon doanya ya teman teman
Supaya ayah cepat sembuh gak kuat akoh 😭 mulu..

Oke semoga part ini feel nya ada soalnya akoh lagi galau bener gak tahu harus gimana lagi..

seperti biasa vote dan komentarnya akoh tunggu yah

Continue Reading

You'll Also Like

66.6K 7.2K 60
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...
194K 16.6K 87
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
53.4K 7.8K 18
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
718K 70.3K 41
๐‘ซ๐’Š๐’•๐’†๐’“๐’ƒ๐’Š๐’•๐’Œ๐’‚๐’ J. Alexander Jaehyun Aleron, seorang Jenderal muda usia 24 tahun, kelahiran 1914. Jenderal angkatan darat yang jatuh cinta ke...