Alone.

By afrastuvwx

139K 5.9K 176

(Slow update) Sendirian adalah bukan suatu hal yang tabu buat ku. Mungkin kesendirian sebagian hidupku. Aku s... More

prolog.
Ada, namun tak dipedulikan.
Ingin menerima, namun takut.
tulus? ku harap begitu.
tapi, kenapa?
egois? munafik? iya ku tau.
tanpa kau minta, aku akan tetap disampingmu.
mencoba melindungi.
apa aku?
ku mohon bertahanlah.
canggung?
Perasaan apa ini?
Awal yang baik/buruk?
kejutan kecil.
dendam masa lalu?
diciptakan untuk melindungi.
perpisahan.
Kembali.
pengakuan.
awal baru.
Serius?
Siapa dia?
Tak ada kabar.
Menyesal.
Deal.
kecewa, namun rindu.
sumber kekuatan.
Bahagiamu, bahagiaku.
Janji.
Apa lagi sekarang?
spy(?)
jangan sampai Sera tahu.
lanjut atau ?
Mencari tahu.
cukup.
sekarang?
Dampak.
Sakit.
Hal baru.
Aku disini.
melangkah lebih dekat.

Mantap.

4K 150 15
By afrastuvwx

Bintang bersimpuh di samping makam di hadapannya. "assalamualaikum ma, Bintang kesini bawa calon istri Bintang, Sera"

Sera diam memperhatikan Bintang, lalu ikut bersimpuh di sampingnya. Bintang tersenyum ke arah Sera.

"assalamualaikum tante" ucap Sera pelan.

"ini perempuan yang waktu itu aku ceritain ke mama, yang dulu super duper jutek pas sma" ucap Bintang yang diakhiri dengan kekehan.

Sera diam, mendengarkan Bintang bercerita kepada Ibunya.

"Tapi, entah kenapa, aku malah suka sama si cewek jutek ini ma. karna setiap aku ngeliat mata Sera, aku kayak ngeliat mata mama" lanjut Bintang, seraya melihat Sera dengan sorot mata sendu.

Sera menatap balik Bintang dengan perasaan haru.

"hati aku udah mantap ma untuk ngejadiin Sera sebaagi ibu dari anak-anak aku" ucap Bintang dengan tangan menggenggam tangan Sera.

Lalu tiba-tiba Bintang melepaskan genggamannya, menarik Sera untuk berdiri dan merogoh kantong jeansnya.

Bintang bersimpuh kebali di hadapan Sera. "Seraya Aulia, saat ini di depan mama, mau kah kamu menikah dengan ku?"

Sera menutup mulutnya, tak bisa berkata apa-apa sekarang. Lidahnya terasa kelu.

Sera mengangguk.

Bintang berdiri, lalu menyematkan cicin ke jari manis perempuan di hadapannya, dan memeluknya dengan erat.

"Makasih" lirih Bintang.

Sera menangis haru di dalam pelukan Bintang.

Setelah adegan berharu-haru lewat, dan berpamitan kepada mama Bintang. Mereka berdua kembali ke Jakarta.

"Tadikan udah ketemu mama pertama aku, sekarang ayo kita ke rumah mama ke dua aku" ucap Bintang di tengah perjalanan.

"sekarang banget Tang?" tanya Sera.

"iyaaa, emang kenapa?" saut Bintang.

"aku lagi buluk banget, besok aja ya? biar aku bisa siap-siap" ucap Sera.

"buluk? siapa bilang? kamu selalu cantik sayang" jawab Bintang.

"aku serius Tang" ucap Sera sebal.

"aku lebih serius sayanggg" saut Bintang.

Ketika langit sudah gelap, dan bulan menampakkan dirinya. Mereka berdua akhirnya sampai di rumah Bintang.

"Tang serius, ini udah jam 8 malem loh?" Tanya Sera.

"Iyaaa emang kenapa sayang?" Saut Bintang.

"ga enak lah Tang, kan udah malem siapa tau keluarga kamu udah pada tidur." ucap Sera.

"engga, orang-orang dirumah ini tidurnya malem semua" jawab Bintang.

Sera diam seraya menatap Bintang memelas, berharap Bintang akan luluh melihat wajahnya.

"Udahhh gapapa, ayo turun" Bintang mengangguk seraya mengusap puncak kepala Sera lalu keluar dari mobil.

Sera membuang nafasnya kasar, lalu keluar dari dalam mobil dengan berat.

Bintang menunggu Sera di depan kap mobil. Sera berjalan gontai ke arah Bintang.

"Aku kucel banget Tang..." lirih Sera.

Sesungguhnya Bintang kasihan melihat gadisnya, mukanya benar-benar kusut sekarang. Tapi, apa boleh buat, semakin cepat semakin baik.

Semakin cepat ia mengenalkan Sera ke keluarganya, semakin cepat juga ia bisa meminang Sera.

Bintang tersenyum, lalu mencubit pipi Sera. "Senyum ah, jelek cemberut gitu"

Sera tetap menundukkan wajahnya, tanpa niat merespon perlakuan Bintang.

Bintang mengerti, Sera belum siap. Tapi ia harus melakukan ini.

Bintang merangkul bahu Sera, lalu mendorongnya memasuki rumah Bintang.

"Bintang pulang" teriak Bintang.

"Lah kok abang udah keluar dari rumah sakit?" Tanya Shilla yang muncul dari balik sofa ruang keluarga.

"Kamu ya Shil bikin abang kaget aja"Bintang menjitak kepala adiknya.

Shilla tertawa. "et et bawa siapa nih?" ucap Shilla.

"hai Shill" ucap Sera pelan.

"hai kak Sera, bentar aku panggilin mama dulu ya Bang kak" ucap Shilla lalu berlari ke lantai atas.

Tak lama kemudian Shilla kembali bersama mamanya.

Ibu Bintang tersenyum ke arah mereka berdua. "halo"

Sera tersenyum sopan, lalu menyalami tangan Ibu Bintang.

"ma ada yang aku pengen sampein" Bintang mengajak Sera untuk duduk di sofa.

Mendengar itu, Ibu Bintang dan Shilla pun ikut duduk di sofa.

"Shilla boleh ikutan kan bang?" tanya Shilla.

"papa mana ma?" tanya Bintang tak menanggapi ucapan Shilla.

"lagi mandi" jawab Ibunya.

"yaudah tunggu papa dulu bentar" saut Bintang.

"emang mau bilang apa si Bang" tanya Shilla penasaran.

"ada deh anak kecil ga boleh tau, masuk kamar sana" ucap Bintang.

"pelit" ucap Shilla sewot tapi tak meninggalkan ruang keluarga.

Sekitar sepuluh menit berlalu, akhirnya Ayah Bintang turun ke lantai bawah. "ma Bintang udah pulang? ayo kita makan malam"

Semua orang menengok ke arah tangga.

"eh ada tamu ya?" ucap Ayah Bintang, lalu bergabung.

"pa kenalin ini Sera" ucap Bintang.

Sera mengulurkan tangannya untuk menyalami Ayah Bintang. "Sera om"

Ayah Bintang langsung menerima ulurang tangan Sera, lalu tersenyum.

"Ayo kalau gitu kita makan malam bersama" ucap ayah Bintang.

"sebentar pa, ada yang Bintang mau omongin" sergah Bintang.

"makan dulu, baru kita bicara, papa udah laper nih" suat sang Ayah.

"ayo nak Sera" ajak Ayah Bintang.

"iya om" Sera tersenyum Sopan.

Ibu dan Ayah Bintang terlebih dahulu pergi ke meja makan. Lalu disusul Shilla, kemudian Sera dan Bintang.

Di meja makan, semua orang makan dalam diam. Fokus dengan makanannya masing-masing, namun tidak dengan Sera. Ia terlalu fokus dengan pikirannya sendiiri, hingga tenggelam terlalu dalam.

Sampai-sampai ia tak mendengar bahwa ayah Bintang sedang memanggilnya sekarang.

"nak Sera?" panggilan Ayah Bintang pertama.

Semua orang belum terlalu peduli, masih fokus dengan mkanan mereka.

"nak Sera?" panggilan kedua.

Ibu Bintang mulai melihat Sera, begitu juga Bintang dan Shilla.

"Sera ngelamun pasti" batin Bintang.

"Sera..." Bintang mengelus tangan Sera lembut.

Sera seakan kembali ke tanah sekarang, kemana saja ia tadi? melanglang buana?

"kenapa Tang?" tanya Sera.

"papa aku manggil" ucap Bintang, seraya melirik ke ayahnya yang berada di ujung meja makan.

"ah maaf om, tadi saya melamun. kenapa om?" ucap Sera sopan.

"ah engga, om cuman mau tanya, kamu udah kenal lama sama Bintang?" tanya Ayah Bintang.

"sudah om, dari sma" saut Sera.

"wah sudah lumayan lama ya" saut ayah Bintang.

Sera mengangguk, seraya tersenyum sopan.

Bintang diam dengan perasaan cemas.

Apalagi yang akan ditanyakan ayahnya ke Sera?

"Tang" Panggil ayah Bintang.

"kenapa pa?" saut Bintang.

"jadi kapan acara pernikahannya?"

****



hmmm, ga bapak ga anak sam aja y khand sama sama ngegas.

EH IYA MAAP YAK WKWKW

ilang sepuluh hari

ga update update

maafkeun daku:(

daku lagi ga ada ide samsek uy

mana besok sabtu ujian mandiri:(

semoga suka yaawww

kalo suka boleh kok di pencet bintangnya, aku ga larang.sungguh.

kalo mau komen juga gapapa

Dan juga,

(Ingat! Mohon maaf  apabila ada kesalahan tulisan. Yang dikarenakan typo yang tidak  ketulungan. Karna sesungguhnya, manusia tak pernah luput dari salah dan  dosa)

Sekian dan terimakasih.

Bubay.

Love, afra❤️

Continue Reading

You'll Also Like

488K 37.2K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
464K 50.4K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3M 212K 37
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
1.7M 76.4K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...