"Gk papa sayang,kakak nerima kamu apa adanya.." bara mencium puncak kepala putri
"Walau berat" lanjut bara dalam batinnya
Bara melepas rengkuhan putri,wajah putri memerah karena menangis terlalu lama.bara menghapus air mata putri lalu mengecup kelopak mata putri
"Jangan nangis,kakak ikutan sedih tau gk" bara tersenyum pada putri
Tapi putri masih menunduk,bara mengangkat dagu putri hingga putri menatapnya.bara mendekatkan wajahnya ke putri lalu
Cup..
Bara mencium bibir putri,menciumnya dengan lembut hingga akhirnya bara melumatnya dengan pelan namun penuh perasaan.
Bara melepaskan pautan bibirnya dengan putri saat ia merasa kehabisan oksigen.ia tersenyum cukup manis hingga membuat putri malu
"Pipinya gk usah merah sayang"
Cup..
Bara langsung mencium pipi putri,membuat putri bertambah malu.putri pun memukul lengan bara
"Kak bara ih,"
"Ini namanya KDRT loh put" bara menggosok lenganya,seperti orang tersakiti padahal pukulan putri tidak membuatnya sakit sama sekali
"Yaudah,kamu istirahat gih" bara mengelus kepala putri dan putri mengangguk.lalu ia pun berbaring,saat bara akan beranjak dari duduknya.tanganya di tahan putri
"Temenin" pinta putri manja
"Dibawah ada sahabat kakak put.kakak usir dulu ya" bara tersenyum lalu beranjak dari duduknya dan pergi keluar menemui teman seperbangsatanya
"Bar,ni oleh olehnya untuk kita semua?" tanya amar yg kelihatan senang sekali
"Ya kagaklah,ada juga yg punya nya putri" bara lalu mencari barang barang yg putri miliki.untung saja tidak diambil sahabat sahabatnya itu
"Gimana keadaan putri? Ada harapan untuk hidup kan?" tanya marshal saat bara akan membawa kopernya ke atas
"Ada harapan 2 thn" raut wajah bara berubah sedih
"Setidaknya ada harapan cukup lama" marshal bangun dari duduknya lalu menepuk pundak bara,memberi semangat
"Thanks shal untung ada lo yg nyemangatin gue"
"Kita juga kali,ya gk mar?" ujar davin
"Kalo lo berdua mah ada maunya doang sama gue" ujar bara pelan.lalu ia duduk di sofa dan meninggalkan kopernya
"Gue bingung" ujar bara singkat,3 sahabatnya langsung menatapnya
"Kenapa?" tanya merkea bersamaan
"Kompak deh" bara jadi jengah dengan kekompakan mereka ber3
"Kalo putri punya harapan sampai 2 thn,kemungkinan ia lahirin anak itu"
"Jelas bar"sahut amar santai
"Gue..gue belom siap jadi ayah" bara berucap pelan.ia mengusap wajahnya kasar
"Masih banyak waktu untuk belajar bar" ujar davin bijak
"Tapi..gue mau kasih makan apa dia? Batu ? Daun kering? Batu bata?"
"Kita akan lulus bukan? Lo kan ahli waris perusahaan mahesa.jadi lo bisa jadi CEO disana"
"Jadi CEO juga harus kuliah dulu kali" bara memutar bola matanya jengah,
"Gue bingung,gue harus dapet uang banyak dalam waktu singkat"
"Dj kan masih bisa" ujar amar
"Dukun" marshal langsung melempar davin dengan bantal sofa
"Omongan lo" geram marshal pada davin.davin pun menyatukan tanganya seperti orang minta maaf
"Kalo nge-DJ putri gk akan setuju,trus kalo balapan? Malah jelas gk boleh" bara mengusap wajahnya dengan kasar lagi.bingung harus apa
"Masa lo gk ngerti sama sekali tentang bisnis sih bar? Gk diajarin gitu dulu waktu lo smp?" tanya marshal heran bara menggeleng
Marshal menghembuskan nafasnya kasar "kenapa bokap nyokap lo gk ngajarin?"
"Katanya dunia bisnis itu kejam,jadi pas Smp gue gk dikenalin sama sekali.pas awal masuk SMA,gue pernah minta diajarin.tapi tetep aja mami gk mau ngajarin" jelas bara.3 sahabatnya hanya manggut manggut
"Gimana kalo lo browsing browsing gitu di google trus kita bantu cari buku deh.masih ada waktu sebelum masuk kuliah,jadi lo bisa belajar bisnis sendiri terlebih dulu" tiba tiba sebuah ide muncul dalam pikiran davin
"Tumben lo encer?" ujar amar heran
"Ye temen otaknya lagi encer heran,gue ogeb disalahin.apa lah daya aing?" davin memasang wajah tersakiti membuat amar memutar bola matanya jengah
"Bener juga kata davin,secara lo kan pinter.jadi ngerti lah dikit dikit" marshal ikut membetulkan omongan davin "putri kan jadi CEO muda Reynald group.kenapa lo gk minta ajarin dia aja?"
Bara pun tersenyum mendengar ucapan marshal "lo bener juga,istri gue kan CEO muda.ngapain gue harus bingung bingung.gue kan bisa minta ajarin sama dia"
"Cocok bar"
"Siip deh bar."
"Ok lah,thanks saran kalian"
"Itu gunanya sahabat bar" ujar davin sambil tersenyum bangga
"Eh btw kalo anak putri lahir,lo tetep sayang sama anak itu kan? Walaupun dia bukan.." amar menggantung ucapanya,ia tidak berani melanjutkan kata katanya.takutnya bara tersinggung
"Gue akan belajar nrima dia karena putri.toh dia darah daging putri.." bara juga menggantung ucapanya dan menunduk
"Walau berat" lanjut bara pelan.
Davin menepuk pundak bara membuat bara mendongak menatapnya
"Biasanya kalo seorang pecinta akan melakukan apapun untuk orang yg dicinta.jadi kalo lo sayang sama putri lo pasti bisa sayang sama anaknya juga" ujar davin bijak .tumben_-
"Iya bar,davin bener.ibaratnya orang pacaran nih ya.lo tuh rela nikahin putri walau putri hamil anak sahabat lo"
"Kok lo gk nyambung sih?" marshal kesal dengan ucapan amar yg gk nyambung sama permasalahan bara
"Lah benerkan?" amar masih tetap pada pendirianya "diluar sana banyak bar,orang menikah hanya sebagai bentuk tanggung jawab karena ia mencintai cewek itu.padahal ia hamil anak sahabatnya.dan si cewek gk tau perasaanya si cowok.
Tapi beda nih sama kasus lo,kalo lo kan emang udah nikah sebelum hal ini terjadi" jelas amar panjang lebar
"Intinya kalo lo sayang sama istri lo sayangi anaknya juga toh bayi itu masih ada hubungan darah dengan istri lo,walaupun gk ada darah lo di bayi itu.
Kalo lo masih bingung lo bisa cerita ke kita kita.mungkin kita bisa kasih saran"
"Gue yakin,putri orang yg baik.jadi kemungkinan bayi itu juga memiliki sifat yg baik seperti putri juga,buah jatuh gk jauh dari pohonya" kini marshal ikut menimpali
"Kita didik dia sama sama ok" davin tersenyum membuat bara terharu dengan ucapan ucapan mereka.bara langsung saja merengkuh mereka ber3.dan jadilah mereka ber4 berpelukan kayak teletubis
"Thanks guys,gue bangga punya sahabat kek kalian"
"Ah biasa aja deh bar,kalo masalah kek beginian sih gue paham" ujar amar sombong
"Gue tau lo kan playboy cap kardus yg biasanya modusin cewek dengan segudang harapan di masa depan" timpal marshal dan langsung membuat mereka ber3 tertawa kecuali amar yg merengut. tapi tk lama kemudian,amar ikutan ketawa bersama sahabatnya
Tanpa mereka sadari,putri mendengar obrolan mereka dari awal.ia pun menangis melihat sifat bara yg sabar dan tabah
Awalnya,ia hanya ingin melihat apa bara sudah mengusir sahabatanya atau tidak.namun yg di dapatinya di lantai bawah adalah curhatan bara pada sahabatnya.
"Makasih kak" gumamnya lalu ia lari ke kamarnya
"Kita pulang ya,lo pasti capek.thanks oleh olehnya" -amar
"Kita pulang ya,inget saran kita" dan akhirnya 3 sahabat bara pulang karena sudah mendapat oleh oleh dari bara.
Bara langsung ke kamarnya dan mendapati putri yg sudah tidur di ranjang mereka,bara ikutan tidur di samping putri
=========================
Beberapa minggu kemudian....
Hari ini,Senin yg menegangkan bagi bara namun membahagiakan bagi putri dan teman temanya karena senin ini bara dan semua anak kelas 12 melaksanakan UNBK sedangkan anak kelas 11 dan 10 libur.
Bara mendapat sesi pertama pukul 07.30 jadi sekarang ia pun bangun agak siangan
"Kalau Kak bara gk bangun juga,awas aja aku siram air sekarang juga!" ancam putri,dari jam 05.45 ia sudah membangunkan bara tapi bara hanya menggeliat,melenguh dan ia pun menarik putri untuk diajak tidur lagi
Dengan terpaksa putri mencubit pinggang bara dengan keras hingga bara melepas rengkuhan putri.
"Kak bara bangun" teriak putri tepat di telinga ,bara langsung terbangun dan ia pun duduk
"Apa sih put?" kesal bara sambil mengucek matanya
"Dibangunin dari jam 6 kurang gk bangun bangun.lihat! Sekarang jam 6.05 " omel putri sambil menatap bara tajam
"Kakak masuk jam 7.30,ntar jam 7 baru berangkat" bara mengorek telinganya
"Ya tetep aja,bangun sekarang" putri mendorong tubuh bara supaya turun
"Cium dulu" bara menunjuk bibirnya
"Iya,kalo udah mandi"
"Gk ah sekarang aja"
"Gk mau" pitri tetap keukeuh pada pendirianya
"Emang kamu udah mandi?"
"Belom,aku mandi kalo kakak udah mandi"
"Istrinya siapa sih,pinter banget" bara mengacak rambut putri dengan senyum yg merekah
"Istrinya bara mahesa dong" putri ikutan tersenyum "udah sana mandi"
"Iya,tapi nanti cium ya"
"Astaghfirullah,iya iya kak"
"Yaudah aku mandi dulu" akhirnya bara pun pergi ke kamar mandi.selagi bara mandi,putri menyiapkan seragam bara
Tk lama kemudian,pintu terbuka dan nampaklah bara yg hanya melilitkan handuknya di pinggang,ia mendekat ke arah putri yg masih sibuk menata baju di lemari bara.
Tanpa aba aba bara langsung memeluk putri dari belakang,dadanya yg masih basah langsung menempel sempurna ke punggung putri.bara menaruh dagunya di pundak putri sedangkan tanganya sudah memeluk pinggang putri yg masih langsing itu.
Dengan perlahan tangan putri yg tadinya terangkat karena menata pakaian bara pun perlahan menurun dan memegang tangan bara
"Kak bara,punggung aku basah kak" ucap putri sambil mencoba melepaskan pelukan bara "lepasin kak"
"Gk mau,pengenya peluk kamu"
"Kakak belum pakai seragam dan aku juga masih belum mandi"
"Gk mau,biarin aja kayak gini.sebentar saja" bisik bara yg langsung membuat putri bergidik ngeri
"Emang aku mau pergi jauh? Enggak kan?" tanya putri sambil mengelus tangan bara yg masih memeluknya.
Tbc guys...