Alone.

Par afrastuvwx

139K 5.9K 176

(Slow update) Sendirian adalah bukan suatu hal yang tabu buat ku. Mungkin kesendirian sebagian hidupku. Aku s... Plus

prolog.
Ada, namun tak dipedulikan.
Ingin menerima, namun takut.
tulus? ku harap begitu.
tapi, kenapa?
egois? munafik? iya ku tau.
tanpa kau minta, aku akan tetap disampingmu.
mencoba melindungi.
apa aku?
ku mohon bertahanlah.
canggung?
Perasaan apa ini?
Awal yang baik/buruk?
kejutan kecil.
dendam masa lalu?
diciptakan untuk melindungi.
perpisahan.
Kembali.
pengakuan.
awal baru.
Serius?
Siapa dia?
Tak ada kabar.
Menyesal.
kecewa, namun rindu.
sumber kekuatan.
Bahagiamu, bahagiaku.
Janji.
Apa lagi sekarang?
spy(?)
jangan sampai Sera tahu.
lanjut atau ?
Mencari tahu.
cukup.
sekarang?
Dampak.
Sakit.
Hal baru.
Aku disini.
melangkah lebih dekat.
Mantap.

Deal.

2.3K 110 9
Par afrastuvwx

"Selamanya, sampai kita tua, sampai jadi debu"

Setelah mendapatkan peraawatan intesif, Sera dinyatakan boleh pulang ke rumah. Bersama Bintang yang selalu menemaninya, Sera merasa lebih bisa cepat pulih. Karna, baginya Bintang adalah 'obat' tak langsung miliknya.

"kamu beneran udah sembuh? kalau belum sembuh-sembuh banget meningan kita di Rumah Sakit aja Ser. aku ga mau ada apa-apa" ucap Bintang saat perjalanan ke rumah sera.

"Iya Tang, aku bener-bener udah sembuh" Sera menggoyang-goyangkan ubuhnya untuk memperjelas kalau ia sudah benar-benar sembuh. "nih nih liatkan aku udah gapapa"

Bintang membuang nafasnya kasar. "iya-iya percaya" jawab Bintang dengan nada tak semangat.

Tiba-tiba Sera teringat ucapan Bintang saat hari pertama ia di rawat.

"Mau ga jadi teman hidupku?"

"ini aku udah jadi temen kamu Tang" jawab Sera asal, apadahal ia sudah tau kemana arah pembicaraan Bintang.

"bukan itu tap-"

"permisi mau ngecek keadaan pasien dulu ya" Tiba-tiba perawat dating, dan memotong ucapan Bintang.

"untung aja hari itu tiba-tiba ada suster, kalau ga bisa mati kutu gue" batin Sera.

Bintang bingung melihat gerakan-gerakan aneh Sera yang berubah-ubah, terkadang dahinya mengerut, lalu menggeleng-gelengkan kepala, dan juga mengelus-elus dada.

"si jutek ngapa lagi ini, ga kesurupan kan? kan galucu bgt dong baru keluar dari rumah sakit, masa masuk ke rumah dukun" batin Bintang.

"Ser mau makan dulu ga? aku laper" Tanya Bintang.

"boleh, mau makan dimana?" Tanya Sera balik.

"kamu mau di mana?" Tanya Bintang balik.

"terserah" jawab Sera cepat.

"hemmm plis deh ya para kaum wanita. ini tuh udah 2018 keles, masa iya kalo ditanya jawabnya terserah mulu. emang kita para lelaki cenayang apa bisa tau kalian itu maunya apa" ucap Bintang panjang kali lebar.

Sera memutar matanya malas. "huf plis deh ya Bintang, jangan drama. aku juga kalo kamu usul fine-fine aja" jawab Sera.

Bintang menyengir tak berdosa, membenarkan ucapab Sera.

"disitu aja mau ga?" ucap Bintang sambil menunjuk salah satu tempat makan yang ada di depan mereka.

"yaudah boleh" saut Sera.

Setelah selesai makan mereka pun langsung pulang ke rumah Sera.

"oiya hp aku!" teriak Sera tiba-tiba saat mereka sudah masuk ke dalam rumah.

Bintang hanya diam sambil menaikan sebelah alisnya lalu menyandarkan tubuhnya ke pintu.

"terakhir kali aku lempar ke sofa, karna waku itu kesel sama yang namanya Bintang."ucap Sera sambil mencari ponselnya di sela-sela Sofa.

"HA! KETEMU!" teriak Sera senang.

"hampir copot jantung shawn mendes" ucap Bintang.

"HELO!!! plis yang Tang, kasian shawn mendes kalo disamain sama kamu" ucap Sera dengan nada yang dibuat sedih.

"duh plis juga ya Seraya Aulia, aku sama shawn mendes juga gantengan aku kemana-mana" ucap Bintang dengan percaya diri.

"gapapa Ser kita sebagai yang waras mengalah aja" Ucap Sera bermonolog sambil mengelus-ngelus dadanya.

"ohhh jadi kamu nganggep aku ga waras gitu?" Ucapp Bintang sengit, seraya berjalan mendekati Sera.

"ga, kamu aja kali yang kegeeran" ucap Sera tak kalah sengit.

"hmm gitu" Bintang tiba-tiba sudah ada di belakang Sera.

Sera terkejut lalu ingin membalikan tubuhnya namun, terlambat. Bintang langsung menyerang dirinya, menyerang dalm artian mengelitiki tubuhnya dari arah belakang.

"BINTANG AMPUNNN GELII BINTAANGGGGG" Ampun Sera disela-sela tertawa.

"tak ada ampun bagi mu! HAHAHAHA" Bintang tertawa jahat.

"ampun Tang cape Tang geli sumpah" Ucap Sera ngos-ngosan.

Bintang menghentikan serangannya. Namun tak melepaskan pelukannya dari belakang.

"jadi jawabannya gimana?" tiba-tiba Bintang bertanya.

"jawaban apa?" saut Sera pura-puta tak tahu.

"yang kemarin" ucap Bintang tak sabaran.

"kemarin mana?" saut Sera.

"yang dirumah sakit" Jawab Bintang mulai males.

"ha? yang mana deh?" Sera tetap pura-pura tidak tahu.

"tau ah gajadi udah males."  putus Bintang, ia juga melepaskan pelukannya di tubuh Sera.

"ih gitu marah" ucap Sera tak enak.

Bintang mendudukan tubuhnya di atas sofa dengan tak semangat. Wajahnya pun terlihat lesu.

"ck ilah, disini yang perempuannya yg mana ya? kok dia yg ambekan?" batin Sera.

Sera berjalan mendekati Bintang, lalu mendudukkan tubuhnya di sebelah Bintang.

"Jadi ngambek ni ceritanya?" Ucap Sera seraya merangkul bahu Bintang.

"Gak, siapa yang marah?" Jawab Bintang dingin.

Sera menghembuskan nafasnya. Lalu melepaskan rangkulannya.

"Yaudah aku pulang ya" Bintang bangun dari duduknya, lalu pergi begitu saja tanpa melihat wajah Sera.

Sera diam, melihat sikap dingin Bintang. Lalu menyusul Bintang yang sudah hampir sampai pintu utama.

Sera menarik lengan kemeja Bintang. "Jangan marah" lirih Sera.

Bintang berhenti.

"Iya aku mau kok" lanjut Sera pelan.

Bintang membalikan tubuhnya. "Kamu bilang apa tadi? Ga kedengeran"

"Iya aku mau" ucap Sera menunduk.

"Apa?" Saut Bintang, walaupun ia sudah mendengar perkataan Sera. Tapi ia masih kesal, jadi ia berniat untuk mengerjai Sera.

Sera menghembuskan nafasnya kasar. "Ii-ih udah dibilang berkali-kali juga! Iya aku mau!" Ucap Sera kesal.

"Iya iya aku denger sayang, jangan marah dong" Bintang melembut, lalu mengusap pipi kanan Sera.

"Abisnya kamu nyebelin banget!" Sera menangis. "Aku sebel sama kamu!" Lanjutnya.

"Ihhh nangis, jelek tau kalo nangis" Bintang menyubut pipi Sera.

"Bodo." Ketus Sera.

"Yah judesnya keluar lagi deh" Bintang terkekeh kecil. Lalu mengusap kepala Sera. "Cini-cini peyuk duyu" lanjut Bintang dengan nada yang dibuat seperti anak kecil, lalu merengkuh badan Sera.

"Apaansi Tang!" Ucap Sera, namun tetap menerima pelukan Bintang.

"Makasih ya"

"Buat?"

"Nerima jadi teman hidup aku"

————————————————
Gut morning everybody.

Lg semangat 45 nih buat ngetik jadinya update deh.

Semoga kalian menyukai part yg ini yach.

Jadi kalo suka boleh di pencet bintangnya. Hehe

Terimakasih juga buat kamu kamu semua yg masih setia baca cerita aku yg masih amatiran ini. Aku ga yangka kalo masih ada yg baca cerita akuh:"" aku terhuraa.

(Mohon maaf apabila ada kesalahan tulisan karna ketypoan yg tidak ketulungan. Karna manusia tak luput dari salah dan dosa.)

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

681K 19.9K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
FIGURAN BELOK [BL] Par Ken

Roman pour Adolescents

393K 27.9K 26
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...
ARGALA Par 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Roman pour Adolescents

9.4M 392K 63
On Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di ke...
LOUISE Par ★: 𝗔𝗶 🍉

Roman pour Adolescents

944K 86.3K 32
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...