Love That Can't Be Erased (Ta...

By Dianna_Layyaa

58.7K 6.2K 416

Sudah 7 tahun dan aku masih disini dengan perasaan yang sama meski jarak memisahkan hati ini tetap tak bisa b... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Sekilas Info
Part 37
Part 38
Part 39
Info
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Promosi

Part 22

954 123 10
By Dianna_Layyaa

Prilli mengintip di balik tembok di samping rumah ali sudah setengah jam ia menunggu namun lelaki itu belum juga menujukan batang hidungnya sampai sampai tukang ojek yang ia sewa di sampingnya terus mengeluarkan keluhannya.

" Neng masih lama gak neng "

" Bentar pak bentar kayaknya sebentar lagi deh "

" Kayaknya kayaknya dari tadi neng ngomong begitu tapi gak nongol nongol neng orangnya "

" Yaelah pak sabar dikit ke napa bapak kan saya bayar " Tiba tiba prilli terkejut saat melihat ali keluar dari rumahnya. Kelihatannya pemuda itu tidak menyadari keberadaannya karena ali terlihat tengah berbicara via telpon.

" Iya ini gue lagi mau otw "

" Tapi neng.. "

" Eh sstt jangan berisik pak nanti ketahuan tuh orangnya udah nongol " Ucap prilli memotong perkataannya. Lagi prilli melirik kearah ali.

" Iya sabar dong gue lagi pake helm. "

" Yaudah lu tutup dong telponnya kalo lo ngomong terus kapan gue berangkatnya "

" Yaudah oke " Dengan itu ali menutup telponnya lalu memakai helmnya. Segera saja prilli menaiki motor dan tak lupa memakai kacamata hitam dan helmnya.

" Pak pak dia udah mau otw ayo kita siap siap jalan pak "

" Siap siap kemana neng " Prilli mendengus sebal

" Ya ikutin dia lah pak " Jawabnya dengan gemas.

***

Al menghela nafasnya kasar lagi lagi yuki tidak mendengarkan penjelasannya sudah satu jam berlalu namun gadis di hadapannya tak juga mengerti soal soal matematika yang ia ajarkan. Bahkan soal yang ia berikan pun masih kosong karena belum diisi ada apa dengan gadisnya ini.

" Yuki "

"..."

" Yuki " Seketika yuki tersentak

" Eh al "

" Lu kenapa sih dari tadi gue nerangin lo gak ngerti ngerti gue suruh lo isi soal lo gak ngisi dan sekarang lo malah bengong. " Tutur al kesal yuki hanya menunduk lalu bergumam.

" Maaf "

" Gue gak butuh maaf lo. Lo tahu kan tugas gue itu apa? Gue harus ngebimbing lo dalam hal pelajaran dan gue udah janji sama nyokap lo kalo lo bakalan jadi pinter matematika. Tapi lo malah kaya gini lo gak serius gimana sih "

" Ya maaf al " Al mendengus sebal ia menaruh bukunya dan menatap yuki intens.

" Sekarang gue tanya ada apa? "

" Apanya " Yuki mengerutkan keningnya. Al berdehem dan mengulang kembali pertanyaannya.

" Ya lo kenapa lo lagi mikirin apa? " Yuki terdiam

" Jangan bilang lo mikirin cowok berengsek itu " Tebak al dengan tatapan tak suka sontak yuki menggelengkan kepalanya lalu menjawab.

" Gak kok gue gak mikirin max "

" Terus "

" Gue.. Sebenarnya gue lagi mikirin prilli sama ali " Mendengar jawabannya seketika al berdecak sebal.

" Mereka lagi mereka lagi. Yuki gue udah bilang kan jangan ikut campur biarin mereka menyelesaikan masalah mereka " Ucap al ya kemudian merapikan bukunya lalu berdiri meninggalkan yuki dengan segera yuki menyusulnya.

" Ya tapi gue gak bisa al. Mereka itu sahabat gue sahabat lo juga dan lagian apa salahnya sih kita bantuin prilli supaya jadian sama ali " Menaruh buku bukunya di rak al menyahut.

" Gue bukannya gak mau bantu tapi lo tahu sendiri kan prilli itu punya trauma dan lagian dia sendiri juga menolak kalo dia suka sama ali "

" Ya tapi kan lo tahu kalo sebenarnya prilli itu suka sama ali cuma dianya aja yang gengsi pake alesan trauma segala lagi. Ayolah al bantuin gue " Mendengar yuki merengek al menghentikan aktivitasnya dan berbalik kearahnya.

" Oke sekarang gini kita udah tahu perasaannya prilli terus gimana sama ali? "

" Maksudnya? "

" Apa lo yakin dia juga punya perasaan yang sama kaya prilli " Tanya al yuki menunduk

" Kalo itu gue juga gak tahu " Lirihnya pelan.

" Yaudah gak usah ikut campur "

" Al.. " Rengeknya menatap al dengan pandangan memohon. Menghela nafasnya al bertanya.

" Yaudah terus lo mau ngapain? " Seketika yuki berbinar senang.

" Gue ada ide "

" Apa " Yuki lalu membisikan sesuatu yang membuat terbelalak.

***

Prilli mendengus sebal lagi lagi ia harus melihat kemesraan yang di tunjukan ali pada gadis cantik di sampingnya itu. Meskipun ia berusaha untuk tetap tenang namun hatinya sangat terluka melihat kedekatan mereka.

" Udah selesai sekarang lo gak bakalan jatuh " Kata ali setelah ia mengikatkan tali sepatu gadis yang disapa dinda itu.

" Makasih ya "

" Iya "

" Yaudah sekarang kita lanjut kemana nih " Ali bertanya sambil menatap sekitar

" Bani bilang sih dia mau jemput gue di taman "

" Oh "

" Kadonya gue titipin ke elo aja ya " Dinda menyerahkan belanjaannya pada ali.

" Kok ke gue sih. Kenapa gak di bawa aja " Ucap ali mengerutkan keningnya.

" Ck. Gimana sih nanti malah ketahuan sama bani. Gagal deh rencana kita. " Balas dinda sebal. Ali tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

" Mereka lagi ngomongin apa sih. Ih nyebelin gue gak bisa denger apa apa lagi " Ucap prilli yang tengah bersembunyi di balik tiang.

" Eh eh mau kemana lagi mereka. Gue harus ikutin " Dengan segera prilli menyusul ali dan gadis itu yang terlihat berjalan kearah luar mall. Prilli kesusahan mengejar ali karena beberapa orang yang berlalu lalang di sekitarnya menabraknya hingga ia sampai di luar mall prilli melihat gadis itu sudah sampai di sebrang jalan dan tengah memeluk seseorang siapa lagi kalau bukan ali terlihat dari postur tubuhnya dan jaket yang ia kenakan bisa di pastikan itu adalah ali. Ternyata mereka berdua memang berpacaran inernya. Prilli mencelos menatap nanar pemandangan di hadapannya dan tanpa sadar ia berjalan menyebrangi jalan tanpa melihat kiri kanan. Prilli terus berjalan sampai tiba tiba suara kelakson motor menyentaknya prilli  membelalak saat melihat motor dengan kecepatan tinggi melaju kearahnya.

" Aakhhhh "

Sreett greep

Prilli membuka matanya secara perlahan dan alangkah terkejutnya ia saat melihat ali dihadapannya dan tengah memeluk tubuhnya.

" A..ali "

" Lo udah gila HAH kalo lo ketabrak tadi gimana? Bosen hidup lo. Mau mati? lo gak mikir nyokap lo gimana di rumah " Sentak ali menatapnya marah.

" A..ali ali kok lo a..ada disini "

" Harusnya gue yang tanya sama lo ngapain lo disini? " Ali membalikkan pertanyaannya dengan emosi. Prilli hanya mampu terdiam melihat lelaki di hadapannya kini. Ia takut ia benar benar takut melihat ali saat ini.

" GUE TANYA NGAPAIN LO DISINI? " Lagi ali bertanya dengan nada membentak dan keras.

" GUE GAK TAHU.. " Jawab prilli tak kalah kerasnya. Tiba tiba ali terdiam saat melihat gadis di hadapannya kini tengah menangis sedu.

" Hiks gue.. Hiks.. Gue mau pulang hiks anterin gue pulang " Mohon prilli dengan tubuhnya yang gemetar. Melihatnya ali merasa bersalah bagaimana tidak bukannya menanyakan keadaan gadis di hadapannya ia malah membentak bahkan memarahinya tadi salahkah dirinya yang terlalu mengkhawatirkan gadis ini hingga ia tak mampu menahan emosinya.

***

" Jadi ali belum pulang tante? "

" Iya yuki sama al mau nunggu? Di dalam aja biar kita ngobrol ngobrol bentar " Tawar bunda syarif

" Eng.. Enggak usah tante yuki sama al pulang aja deh tante "

" Oh yaudah gak apa apa "

" Kalo gitu yuki pamit tante. Assalamualaikum "

" waalaikummsalam " Dengan itu pintu rumah pun tertutup al dan yuki menaiki sepeda motornya.

" Yaudah kita pulang yuk "

" Enggak enggak enggak belum selesai kita jangan dulu pulang sebelum memastikan keadaan prilli. "

" Apa prilli? "

" Iya kita kerumahnya sekarang "

" Aduh yuk "

" Apa sih? Setengah hati banget bantuin gue nya "

" Ya gak gitu yuk. Inikan udah malem besok aja sih mastiin mereka nya "

" Gak bisa. Gue mau sekarang. Gue mau mastiin keadaan prilli sekarang karena perasaan gue itu gak enak al. Gue takut prilli kenapa kenapa saat dia tahu ali ternyata emang ada hubungan dengan cewek itu "

" Tapi yuk nyokap lo "

" Mamah pasti ngerti. " Menghela nafasnya al pun melajukan motornya

***

Prilli turun dari motor ali kemudian pergi memasuki rumahnya tanpa mengucapkan sepatah katapun pada ali.

" Prilli " Ali mencoba menghentikannya namun prilli tetap memasuki rumahnya dan menutup pintunya.

" Prilli buka pintunya gue mau ngomong sebentar sama lo "

" Gue gak mau. Mendingan lo pulang aja "

" Prilli plis gue mohon buka pintunya. " Ucap ali. Yuki dan al sampai di rumah prilli ia terkejut melihat ali dengan segera ia menghampiri ali di depan pintu rumah prilli.

" Ali "

" Eh kuy.. Lo.. lo ngapain kesini? "

" Gue.. " Yuki melirik kearah al.

" Al gue masuk ya lo sama ali gak apa apa kan gue tinggal "

" Hn "

Skip

" Prilli buka pintunya sayang ada yuki nih "

" Suruh dia pulang aja mah "

" Tapi sayang kan kasian yuki udah jauh jauh lo dari rumahnya sampai kesini. Masa kamu gak kasian " Ucap mamahnya. Tak berapa lama pintu pun terbuka.

Ceklek

" Prilli "

" Ikuyy " Yuki dengan segera memeluknya.

" Yaudah mamah tinggal yah "

" Lo kenapa? Kenapa nangis? Ali ngapain lo? Atau jangan jangan dia "

" Enggak dia gak ngapa ngapain gue kok " Sanggah nya cepat.

" Ya terus lo kenapa nangis? "

" Kuyy.. Gue gak bisa cerita sekarang.. Jadi mendingan lo pulang sekarang "

" Tapi.. "

" Please " Penuh harap. Yuki melihatnya menjadi tak tega.

" Y..yaudah deh lo baik baik ya " Setelah mendapatkan anggukan kepala dari prilli yuki pun keluar dari kamarnya.

Skip

" Tante harap kamu mengerti apa yang tante sampaikan "

" Iya tante ali mengerti. Kalo gitu ali pamit pulang yah tante " Ucap ali sambil melihat kearah al.

" Al "

" Hn "

" Al kita pulang yuk " Yuki menghampirinya dengan raut lelah.

" Kuyy gimana keadaan prilli " Ali bertanya dengan raut khawatir. Melihatnya yuki tersenyum sejenak.

" Tadi sih dia masih nangis tapi gue liat dia udah lumayan mendingan kok "

" Alhamdulillah.. Yaudah kalo gitu gue cabut ya " Ali hendak melangkah namun terhenti.

" Tunggu " Ali mengernyit heran.

" Gue mau bicara sama lo " Ucap yuki

" Gak bisa lo harus ikut gue pulang " Sahut al cepat dan langsung menariknya.

" Eeh eh tapi "

" Tante kita pamit ya assalamualaikum "

" Waalaikummsalam "

" Ada ada aja anak itu "

" Yaudah tante ali juga pamit ya. Assalamualaikum "

" Waalaikummsalam "

***

" Iihh al lo gimana sih harusnya lo biarin gue bicara sama ali dulu tadi " Mengabaikan ucapan yuki al melepaskan helmnya dan kemudian melepaskan helm yuki.

" Al kenapa sih lo diem aja "

" Udah malem lo harus pulang. Besok lagi kita ngobrol sampai puas. "

" Iih kok lo gitu sih "

" Al " Panggil ayah dani. Perlahan tapi pasti al menoleh kearahnya.

" A..ayah "

" Dari mana aja kamu? Keluyuran malem malem sama dia lagi "

" Maaf ayah "

" Om ini bukan salah al kok tapi salah yuki om " Ucap yuki ketakutan.

" Diem kamu " Bentaknya lalu melirik al.

" Masuk "

" Al " Panggil yuki khawatir al tersenyum dan menjawab dengan gerakan bibirnya yang mengucapkan kata tidak apa apa. Yuki semakin khawatir saat mendengar suara debaman pintu rumah al yang terdengar keras.

" Anak kurang ajar. Pergi malem malem sama perempuan gak pamitan lagi " Ayah dani mengeluarkan sabuknya hitamnya membuat al menelan ludahnya paksa.

" Ayah.. Ampun yah "

" Kamu harus di kasih pelajaran " Dani mendekati al dengan raut wajahnya yang terlihat menyeramkan.

" A..ayah " Dani mulai mencambuknya membabi buta.

" Aakhh sakit yah ampun yah " Mendengar al berteriak yuki menatap nanar pintu yang tertutup di hadapannya.

" Ya allah.. Aaall "

***

Yuki berlarian kearah rumahnya dengan raut ketakutan

" Kak.. " Teriaknya sambil memasuki rumahnya

" Kaaakk.. Kak hito dimana "

" Kakak "

" Yuki ada apa sayang kenapa teriak teriak " Mama twina menghampirinya dengan raut cemas. Dengan tak sabaran yuki bertanya

" Mah mah mah kak hito mana mah "

" Ada di kamarnya " Dengan segera yuki berlari menuju kamar kakaknya. Tanpa babibu yuki menggedor gedor pintu kamar kakaknya dengan keras.

" Kak kak buka pintunya kak.. Tolongin yukiii "

" Aduh apaan sih "

Ceklek

Seketika hito membelalak melihat keadaan adiknya. Terlihat sekali yuki ketakutan dengan tubuhnya yang gemetaran.

" Kak tolongin yuki kak "

" Tolongin apa "

" Ikut yuki sekarang " Yuki menarik hito membuat hito kelabakan.

" Yuki e..eeehh kakak cuma pake kolor doang loh "

Skip

Di rumah al terlihat dani masih mencambuk bahkan menonjok al dengan membabi buta. Terlihat sekali amarah menguasai dirinya hingga ia melupakan al adalah anak kandungnya.

" Aduh ampun yah "

" Tuan udah tuan udah kasian den al. Nyonya gimana ini "

" Ayah udah yah "

" Diam bun dia harus di kasih pelajaran biar gak ngelunjak "

" Awww.. Ampun yah al gak akan ngulangin lagi "

" Berani kamu menjawab omongan ayah " Hendak memukul namun terhenti karena seseorang memegang pergelangan tangannya. Dengan marah dani melirik dan melihat siapa pelaku yang tengah mencoba menghentikannya.

" Cukup om.. Om keterlaluan biar bagaimanapun al adalah anak kandung om darah daging om sendiri! Bisa bisanya om memukul al seperti ini " Bentak hito marah. Seketika dani melunak ia bahkan menatap al sesaat sebelum ia memutuskan pergi.

" Al al lo gak apa apa kan? " Yuki bertanya dengan raut khawatir.

" Kamu gak apa apa kan sayang "

" Gak apa apa bun "

" Gak apa apa gimana sini gue lihat " Hito manarik wajah al dan memperhatikan seluruh tubuhnya.

" Om dani benar benar keterlaluan. Sebaiknya kita bawa al kerumah sakit sekarang "

" Enggak enggak gue gak mau.. " Tolak al yang kemudian melirik bunda maya.

" Bunda aku udah gak apa apa kok bunda "

" Gak apa apa gimana sayang kamu terluka parah "

" Udah deh al mendingan lo nurut. Atau lo mau lihat adek kesayangan gue ini nangis semalaman " Mendengarnya la menoleh kearah yuki yang terlihat tengah menangis sedu

" Yu..ki "

" Hiks hiks al.. Hiks " Dengan perlahan al menghampirinya mengusap air matanya lalu berujar.

" Tolong jangan nangis. Maaf lo harus ngeliat semua ini " Yuki menggelengkan kepalanya dan tersenyum menatapnya.

" Bunda kak hito al mau kerumah sakit "

" Yaudah ayo "

" Eh tapi nanti dulu gue harus ganti celana. Masa iya gue harus ke RS pake kolor gak keren dong " Seketika yuki tertawa mendengarnya.

" Hahaha Kakak "

" Nah gitu dong kamu ketawa kan cantik "

" Yaudah yuk "

***

Huhu part ini mengecewakan banget ya berasa feel nya gak dapet tapi ya gimana akoh udah mencoba nulis lagi walaupun moodnya lagi jelek banget nih akhir akhir ini akoh kehilangan semangat nulis 😥

Oke readers yang baik hatinya akoh minta kasih vote dan komentarnya yah supaya akoh bisa semangat kembali 😊

Continue Reading

You'll Also Like

397K 14.6K 85
Katanya, tidak ada persahabatan yang abadi antara laki-laki dan perempuan. Lalu bagaimana jika keduanya menemukan seseorang yang berhasil meraih temp...
770K 47.1K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
909K 75.6K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
718K 70.3K 41
𝑫𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏 J. Alexander Jaehyun Aleron, seorang Jenderal muda usia 24 tahun, kelahiran 1914. Jenderal angkatan darat yang jatuh cinta ke...