Love That Can't Be Erased (Ta...

By Dianna_Layyaa

58.7K 6.2K 416

Sudah 7 tahun dan aku masih disini dengan perasaan yang sama meski jarak memisahkan hati ini tetap tak bisa b... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
17
Part 18
Part 19
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Sekilas Info
Part 37
Part 38
Part 39
Info
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Promosi

Part 20

1K 109 6
By Dianna_Layyaa

Sesampainya di kamar al. Yuki mendudukkan pantatnya di kasur empuk al. Sementara al ia tengah membuka lemarinya dan mengambil selimut untuk yuki pakai.

" Nih selimut lo " Al menyodorkan selimut pada yuki.

" Makasih ya al " Al mengangguk dan tersenyum menatapnya.

" Kalo gitu gue ke kamar tamu dulu yah " Pamitnya.

" Iyah "

" Eh al " Panggil yuki menghentikan langkahnya.

" Apa "

" Kak hito mana? "

" Ada di depan. Mau gue panggilin "

" Enggak enggak enggak usah " Tolak yuki membuat al tersenyum menatapnya.

" Yaudah lo tidur yang nyenyak yah " Ucap al mengusap kepala yuki sayang.

" Huum " Dengan itu al pun melangkah keluar kamarnya dan tak lupa menutup pintunya.

" Tidur dimana kita " Tanya hito mengekor di belakangnya.

" Kamar tamu lah "

" Ohh "

" Eh eh mau kemana kamarnya disini " Al menghentikan hito yang hendak meraih handel pintu kamar kakaknya.

" Ck. Kayaknya lebih bagusan disini deh " Ucap hito yang kemudian membuka pintu kamar dan hendak memasuki kamar kakaknya.

" Berhenti " Hito menghentikan langkahnya.

" Itu kamar almarhum kakak gue. Gak ada yang boleh masuk kedalam kamar itu kecuali anggota keluarga. "

" Ya elah al bentar aja gue cuma mau liat " Dengan itu hito memasuki kamar rafi tanpa bisa di cegah oleh al.

" Eh " Al menggaruk kepalanya yang tak gatal menghela nafasnya iapun mencoba memanggilnya.

" Kak "

" Ya ampun kasurnya empuk banget hah rafi emang jago milih kasur yah " Ucap hito sambil tiduran di kasur rafi seperti seorang anak kecil.

" Kak turun "

" Cuma bentar al. Gue gak tahu kenapa tapi rasanya gue kangen banget sama kamar ini. Jadi biarin gue disini sebentar " Sahut hito sambil tiduran dengan posisi kedua tangannya yang ia jadikan bantal tak lupa kaki nya pun saling menyilang. Melihatnya al mengerutkan keningnya

' Aneh gue perhatiin dia kenapa makin mirip kakak ya ' Iner al heran.

" Eh al sini lo baringan di samping gue " Hito menepuk kasur di sebelahnya

" Ogah "

" Eh al mendingan kita tidur disini aja deh. Soalnya gue udah nyaman nih tiduran disini "

" Gak bisa. Ayo pindah sekarang " Tolak al sambil mencoba menarik tangannya

" Kalo gue gak mau gimana? " Hito menahannya.

" Ck kak "

" Eh gue perhatiin hidung lo makin mancung yah " Perkataan hito sukses membuat al terdiam. Dalam penglihatannya al melihat rafi yang tengah memencet hidungnya dan tersenyum kepadanya.

" Kak rafi " Ucap al tanpa sadar.

" Hah "

" Kak rafi gue kangen banget sama lo kak " Al memeluk hito dengan erat membuat hito kelabakan.

" Eh eh al ini gue hito bukan rafi ih lepasin. Lo maho yah " Kata hito mencoba melepaskan pelukannya.

' Astagaa apa yang gue lakuin sih. Entah kenapa gue kayak ngeliat kak rafi tadi ' Iner al gusar.

" Eh al mendingan kita pindah yuk. Gue ngeri deh ngeliat lo natap gue begitu " Hito berkata dengan raut takut. Seketika perempatan muncul di kening al.

" Maksud lo apa "

" Ya gue ngeri aja. Jangan jangan lo naksir gue lagi. Secara gue kan ganteng " Mendengarnya al berdecih

" Cihh mustahil "

" Mustahil apanya jelas jelas tadi gue ngeliat lo natap gue dengan tampang mupeng. Pake meluk meluk segala lagi hih " Tuturnya membuat al kesal.

" Keluar "

" Apa "

" Keluar dari kamar ini atau gue usir lo dari sini " Jelas al menatapnya tajam.

" Ck iya iyah. Galak amat sih " Hito beranjak dari tempat tidurnya dan hendak keluar namun terhenti saat tak sengaja melihat sesuatu di balik lemari hitam di sudut kamar tersebut.

" Eh itu apa yah. Kaya pernah liat gue " Hito melangkah menuju lemari itu seketika al terbelalak.

' Gawat '

Hito hendak meraih benda itu namun suara al menghentikannya.

" Jangan sentuh barang barang disini. Atau lo akan tahu akibatnya "

" Napa sih lo. Aneh banget gue mau liat bentar " Ucap hito penasaran.

" Gak boleh. Keluar lo dari sini " Sahut al dengan dingin ia bahkan menatap tajam hito. Mengangkat bahunya acuh hito pun menjauhi lemari itu.

" Iya iya iya. Pelit banget sih. Ini gak boleh itu gak boleh " Katanya yang kemudian melangkah keluar kamar. Melihatnya al tersenyum lega.

" Fiuh hampir aja " Ucapnya sambil mengelap keringat di keningnya.

***

Yuki menangis di dalam kamar al ia benar benar tidak bisa begitu saja melupakan kejadian tadi sore yang membuatnya sedih. Mengapa semua ini harus terjadi padanya mengapa ia salah mencintai orang lain. Cinta yang ia anggap sempurna nyatanya menimbulkan luka yang dalam. Tidak maxime memang bukan cinta pertamanya tapi max adalah seseorang yang hadir di hatinya saat ali pergi meninggalkannya. Yah yuki sempat mencintai ali sahabatnya teman pertamanya yang memberikan sebuah sapu tangan padanya disaat ia bersedih dulu sejak saat itu yuki mulai menyukainya ia bahkan mencintainya dan hanya dia yang tahu bagaimana perasaannya betapa bahagianya dulu saat ali mengatakan akan menikahi nya suatu saat nanti. Meskipun begitu ali tidak mengetahui perasaannya dan ia pun tidak ingin ali tahu sampai max hadir dalam hidupnya dan merubah segalanya. Cintanya pada sahabatnya ali tergantikan oleh kehadiran max dengan mudahnya yuki bisa berpaling karena kebaikan dan ketampanan max yang membuatnya tergila gila meski al selalu melarangnya untuk mendekati max namun yuki selalu menolaknya ia tak pernah mendengarkan perkataan al dan sekarang ia menyesal karena telah mencintai orang yang salah.

" Hiks.. Hiks kenapa ini semua terjadi.. Kenapa lo jahat max hiks.. Gue pikir lo baik tapi ternyata hiks.. Gue nyesel banget kenapa gue gak dengerin omongan al hiks "

Sementara itu di dalam kamarnya al bergerak gelisah dalam pembaringan nya. Sudah beberapa menit berlalu namun matanya tak juga menujukan tanda tanda mengantuk sementara hito di sampingnya ia sudah tertidur beberapa menit saat ia berbaring di kasurnya hito terlihat nyenyak dalam tidurnya al menggelengkan kepalanya bagaimana bisa lelaki itu tertidur dengan sangat nyenyak di rumah orang lain. Hal yang biasanya tidak mudah untuk seseorang jika menginap di rumah orang lain.

" Ck kenapa nih mata gak mau merem sih. Gue bener bener gak bisa tidur "

" Kenapa tiba tiba perasaan gue gak enak yah gue sedih tapi gak tahu kenapa "

" Yuki.. Dia udah tidur belum ya. Gue cek dulu deh " Al hendak bangun dari tidurnya sampai sebuah suara menghentikannya.

" Eh mau kemana? " Hito menarik lengan al dan memeluknya.

" Jangan tinggalkan aku sini peluk peluk " Ucap hito yang al pikir hito sedang mengigau.

" Astaga gak lagi sadar gak lagi tidur ngeselin banget nih orang " Kata al merasa kesusahan melepaskan tangannya.

" Kak hito.. Lepas kak.. Woyy bangun lepasin tangan gue " Ucapnya sambil berusaha melepaskan diri

" Ck gue harus cari cara nih " Al melihat sekitar seketika matanya tertuju pada guling di hadapannya dengan segera al meraihnya dan menggantikan guling tersebut dengan lengannya.

" Nih peluk tuh guling sampai puas " Ucap al yang kemudian beranjak pergi.

Sesampainya di kamarnya al mendengar suara isak tangis dari dalam.

' Gak salah lagi dia pasti lagi nangis sekarang '

Dengan perlahan al membuka handel pintu yang tidak di kunci itu. Seperti biasa yuki memang tidak pernah mengunci kamarnya jika ia menginap di rumahnya.

Sesampainya di dalam kamarnya al melihat keadaan sekitar kamarnya yang terlihat gelap dengan segera ia berjalan menuju stop kontak hendak menyalakan lampunya.

" Jangan di nyalain. Biarin aja gelap gue gak mau lo liat gue lagi nangis " Ucap yuki menginterupsi tindakannya.

" Tapi gue udah liat lo nangis tadi " Al berjalan pelan kearah yuki

" Ck. Resek lo pokoknya jangan di nyalain "

" Yaudah " Sahut al acuh.

" Al lo dimana "

" Di depan lo " Ucap al yang kini berada tepat di hadapannya dengan wajahnya yang sangat dekat dengan yuki. Yuki menelan ludahnya entah kenapa ia menjadi gugup.

" Jangan nangis. Lo jelek kalo nangis " Al menghapus jejak air matanya. Meski dalam penerangan yang minim ia melihat yuki tersenyum menatapnya.

" Gue tahu kok "

" Terus kenapa masih nangis "

" Gue gak tahu air mata gue gak mau berhenti keluar " Al mengangguk paham.

" Gue punya cara supaya lo berenti nangis "

" Apa " Tanpa aba aba al menarik yuki ke dalam pelukannya.

" Begini " Ucap al membuat yuki terkejut.

" Dengan begini gue yakin lo akan berhenti menangis " Lanjutnya mengusap kepala yuki sayang. Yuki tersenyum dan mulai memejamkan matanya.

" Jangan sedih lagi. Jangan menangisi cowok itu lagi. Karena dia gak pantes di tangisin sama lo "

" Kenapa " Tanya yuki yang terlihat mulai mengantuk

" Karena air mata lo terlalu berharga "

" Berapa harganya " Yuki menguap menahan kantuknya.

" Gue serius " Ucap al. Sementara itu dalam pelukannya yuki sudah tertidur pulas.

" Jangan nangis karena itu bikin gue sedih. Gue gak bisa liat lo nangis "

" Lain kali kalo lo naksir cowok lo harus kasih tahu gue dan.. " Al menarik nafasnya dalam dalam.

" Dan gue akan pastiin dia pantes atau gak buat lo. Baru setelah itu lo boleh melanjutkan pendekatan sama dia " Lanjutnya merasa tak ada sahutan al mencoba memanggilnya.

" Yuk.. Yuki " Penasaran al pun menundukkan kepalanya melihat wajah yuki.

" Yah dia tidur " Al tersenyum melihat betapa cantiknya gadis yang tengah berada dalam pelukannya itu meskipun dalam penerangan yang minim.

" Yuki seandainya saja lo tahu apa yang gue rasain sekarang apa lo akan bisa membuka hati lo buat gue. Satu aja kesempatan lo kasih ke gue. Gue janji gak akan menyianyiakan kesempatan itu. Karena gue punya cinta yang tak terbatas buat lo dan hanya gue lah yang mencintai lo dengan tulus gak seperti laki laki itu gue akan selalu ada buat lo menjaga dan melindungi lo " Tutur al yang kemudian melepaskan pelukannya dan membaringkan tubuh yuki tak lupa ia menyelimuti tubuhnya.

" Selamat tidur my princes mimpi indah ya lupakan semua kejadian yang menyakitkan hari ini. Kamu harus bangkit agar kamu bisa menemukan pangeran kodok yang kamu cari " Ucapnya yang kemudian mencium kening yuki.

***

Keesokan harinya yuki terduduk di kursi taman sekolahan pandangannya menatap lurus ke arah murid murid yang tengah berlatih sepak bola di hadapannya. Tiba tiba seseorang datang dan meniup terompet di sampingnya membuatnya tersentak.

" Aakkhh " Ali tertawa dengan keras melihat ekspresi lucu yuki.

" Iihh ali. Ngagetin aja deh "

" Ya abis pagi pagi lo udah ngelamun gue kagetin aja deh sekalian " Ucap ali. Bukannya menyahut yuki malah memperhatikan terompet kecil di tangan ali

' Terompet itu.. Apa ali yah pangeran kodok yang selalu hibur gue '

" Woyy ngelamun aja " Lagi lagi ali mengejutkannya. Yuki menatapnya sebal.

' Enggak enggak enggak mungkin itu ali. Lagian juga pangeran kodok itu ada dari gue masih kecil dan badannya tinggi gede. Dan sudah di pastiin kalo pangeran kodok itu orang dewasa jadi gak mungkin itu ali. Cuma kebetulan aja terompetnya mirip '

" Lo kenapa sih? " Ali bertanya dengan raut bingung.

" Gak apa apa "

" Jangan bohong sama gue. Karena itu percuma. Gue tahu lo lagi sedih "

" Sotoy lo "

" Ck. Gue gak sotoy. Mendingan lo ikut gue sekarang " Yuki menatapnya heran.

" kemana "

" Udah ikut aja " Dengan itu ali menarik tangannya.

" Eh ali bentar lagi bel masuk " Ucap yuki mencoba melepaskan tangannya. Tanpa menoleh ali terus menariknya menuju tempat jajanan yang berada di pinggir jalan di depan sekolahnya.

" Sebentar doang " Ucapnya yang kemudian menghentikan langkahnya saat sampai di depan gerobak yang berisikan aneka mainan. Yuki semakin bingung melihat tindakan ali yang tengah mencabut sebuah botol kecil di depannya.

" Bang beli gelembungan nya dua ya. Berapa harganya? " Ali bertanya sambil mengeluarkan uang sakunya.

" 5000 den "

" Nih bang ambil aja kembaliannya " Ucapnya yang kemudian menarik yuki ke sebuah tempat.

" Eh eh mau kemana "

" Ck bisa gak sih lo diem terus ikutin gue "

" Ya tapi kan bentar lagi masuk "

" Cuma sebentar. Gue gak mau lo masuk kelas dengan muka kusut kaya kaset rusak. Bukannya belajar tar lo malah ngelamun kaya tadi " Mendengarnya yuki mengerut lucu. Ali menariknya mengabaikan tatapan heran siswa dan siswi yang di lewatinya.

" Si ali mau bawa yuki kemana. Bentar lagi kan bel masuk " Ucap keyna dengan raut heran. Merasa tak ada jawaban keyna menyikut prilli yang tengah terdiam.

" Eh pril lo denger gak sih "

" Y.. Ya gue gak tahu " Ucap prilli mencoba untuk tetap tenang meski dirinya di landa rasa penasaran.

Ali menarik yuki menuju atap sekolah dan sesampainya di atap ali membuka botol kecil yang sempat ia beli lalu memasukan gagang berukuran kecil ke dalamnya.

" Ali lo ngapain sih "

" Udah lo diem aja. Ikutin gue buka botol ini dan celupin gagangnya " Yuki menurut dan mulai membuka botol kecil itu dan mencelupkan gagangnya.

" Kaya gini "

" Iya angkat gagangnya " Yuki menuruti perkataan ali.

" Sekarang kita tiup sama sama " Yuki mengangguk dan mereka pun menuip gelembungnya bersama sama.

" Ya ampun ali. Ali ini bagus banget "

" Suka "

" Huum lucu banget gelembungnya "

" Yaudah tiup lagi kali ini kita tiupnya yang banyak " Yuki tertawa lepas melihat gelembung gelembung yang berterbangan di sekitarnya. Melihatnya ali tersenyum puas kali ini ia berhasil menghiburnya.

" Ternyata sebesar apapun usaha gue buat hibur lo. Tetap aja ali yang paling bisa membuat lo bahagia sampai ketawa lepas gitu yuk. Dan di bandingkan dengan dia gue gak ada apa apanya " Kata al menatap yuki sedih. Ali yang tak sengaja menoleh kearah kelas yuki melihat al yang tengah menatap yuki.

' Itu kan al. Jadi dia merhatiin gue sama yuki dari tadi. Haduh cowok baper itu pasti lagi cemburu sekarang. Nasib nasib bisa bisa tu anak makin benci deh sama gue. Eh tapi apa urusannya sama gue bodo deh mendingan gue fokus aja hibur yuki '

" Ali.. Ali " Yuki memanggilnya sambil mengibaskan tangannya di depan wajahnya.

" Eh hah apa? "

" Udahan yuk kita ke kelas udah bel soalnya "

" Oh Yaudah ayo "

" Ali makasih yah lo udah hibur gue. Gue seneng banget " Ucap yuki saat sampai di depan kelasnya.

" Iyah sama sama lain kali kalo lo sedih lo tiup gelembungnya yah "

" Iyah "

" Yaudah lo masuk gih sana "

" Iyah " Dengan itu yuki pun memasuki kelasnya.

***

A/N : Eng ing eng apa nih gaje banget ya. Tapi mau gimana akoh kehabisan ide nih feel nya tiba tiba ngilang dan jadilah story ini terbengkalai

Oke seperti biasa aku tunggu vote sma komentarnya supaya tambah semangat ngetiknya. Dan aku juga bisa tambah semangat nerusin storynya 😊

Continue Reading

You'll Also Like

93K 9.7K 30
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
756K 46.6K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
55.5K 3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
55.8K 5.2K 67
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...