Love That Can't Be Erased (Ta...

By Dianna_Layyaa

58.7K 6.2K 416

Sudah 7 tahun dan aku masih disini dengan perasaan yang sama meski jarak memisahkan hati ini tetap tak bisa b... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 16
17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Sekilas Info
Part 37
Part 38
Part 39
Info
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Promosi

Part 15

1K 120 10
By Dianna_Layyaa

Al menelusuri sekitar taman yang tidak jauh dari klinik ia mencari cari keberadaan prilli setelah tiba tiba gadis itu pergi meninggalkan klinik karena melihat yuki dan ali berpelukan al jadi yakin bahwa prilli menyukai ali dari sorot matanya yang sedih dan terluka. Apa ali mengetahui tentang hal ini entahlah tapi yang jelas prilli menyukainya sama seperti dia yang menyukai yuki. Saat tiba di sebuah danau al melihat prilli yang tengah duduk manis di tepian danau sesekali ia melemparkan batu kerikil di sampingnya. Dengan perlahan al mencoba menghampirinya.

" Ehem " Al berdeham menyentak prilli dari lamunannya.

" Al.. Ngapain lo disini " Tanyanya heran. Mendudukkan dirinya di samping prilli al menyahut.

" Seharusnya gue yang nanya ngapain lo disini. Kalo ada buaya gimana " Jawabnya dengan sedikit bercanda. Prilli terkekeh mendengarnya.

" Apaan sih lo danau disini tu udah aman kali kalo ada buayanya ya palingan juga buaya darat kayak lo " Ujar prilli membuat al menaikan alisnya.

" Hemm.. Emangnya tampang gue kaya buaya darat " Al bertanya dengan nada polos.

" Gak kok bercanda " sahut prilli yang kembali menatap danau di hadapannya.

" Lo kenapa tiba tiba lari " Tanya al setelah cukup lama ia terdiam.

" Tadi gue ngeliat ondel ondel makanya gue lari " Jawabnya asal membuat al berdecak sebal.

" Ck gue serius "

" Gue gak apa apa al. Cuma tiba tiba perasaan gue gak enak aja "

" Soal tadi? " Tanya al memastikan yang di jawab anggukan kepala oleh prilli

" Hemm "

" Lo cemburu? " Prilli tersenyum miring mendengarnya.

" Apaan sih enggaklah. Ngapain juga gue cemburu " Kilahnya enggan menatap pemuda di sampingnya. Al memalingkan wajahnya dan menatap danau yang terlihat tenang.

" Jangan bohong. Gue udah tahu kok " Ucap al menghadirkan senyuman miring gadis di sampingnya.

" Kalo udah tahu kenapa nanya? " Al meletakan kedua tangannya di belakang punggungnya seolah olah ia menyadar tak lupa iapun menjulurkan kedua kakinya menyamankan posisinya.

" Yah karena gue pengen denger langsung dari mulut lo " Ucap al melirik kearah prilli

" Yah gimana ya, gue cinta tapi gengsi akhirnya begini deh " Prilli menyahut dengan nada candaan yang terdengar miris.

" Kalo lo gak mau dia di rebut cewek lain. Ya lo harus bertindak " Ucap al dengan santai.

" Bertindak gimana? Orang yang gue sukai juga sukanya sama orang lain "
Mendengarnya al tersenyum tipis

" Lo yakin ali suka sama yuki? " Tanyanya membuat prilli merasa tak nyaman.

" Gue.. Gak tahu tapi ngeliat mereka deket banget ya mungkin emang benar ali emang suka sama yuki " Lirihnya pelan.

" Kadang kadang apa yang kita lihat belum tentu yang terjadi sebenarnya. Seperti halnya mereka kelihatannya mereka dekat kaya pasangan kekasih. Tapi coba lo perhatiin lagi. Sikap ali begitu sama yuki itu karena dia sayang layaknya kakak sama adiknya " Tutur al yang mengudang tawa renyah gadis di sampingnya.

" Kenapa lo ketawa? "

" Ini pertama kalinya seorang al ngomong panjang lebar sama gue. Luar biasa " Jawab prilli dengan senyuman yang tak dapat di tahan.

" Haha yah gue bisa ngomong kaya gini karena gue nyaman sama lo. "

" Nyaman? "

" Huum lo tahu kenapa gue bisa cerewet dan bawel kalo sama yuki? " Prilli menggelengkan kepalanya.

" Itu karena gue nyaman sama dia. Dan lo orang pertama selain yuki yang bisa bikin gue bawel dan cerewet kayak sekarang " Jelas al. Mereka terdiam cukup lama hingga prilli kembali bersuara.

" Al "

" Hn "

" Ada sesuatu yang ngusik gue. Dan gue pengen lo jawab dengan jujur "

" Apa "

" Lo.. Cinta yah sama yuki? " Tanya prilli takut takut.

" Kenapa lo nanya gitu? "

" Ya karena gue pengen tahu. Terus kok lo biasa aja waktu ali perhatian gitu sama yuki " Al tersenyum menanggapinya. Ia tahu prilli gadis yang sama dengan yuki bedanya yuki terlalu polos dan naif sehingga tidak menyadari perasaannya lain halnya dengan prilli gadis itu terlalu peka dan juga perasa hanya saja prilli cenderung menyembunyikan isi hatinya. Dan menolak cinta yang tumbuh dihatinya. Bukan apa al dapat mengetahui bahwa prilli mencintai ali karena ia merasa ia berkaca dan melihat bayangan dirinya di dalam diri prilli. Mereka jatuh cinta pada sahabat dan terpaksa harus menyembunyikan perasaannya agar tak menyakiti satu sama lainnya.

" Awalnya gue emang sempat mikir kalo ali itu suka sama yuki tapi ya setelah gue pikir lagi. Gue kekanak kanakan karena biar gimanapun ali itu dekat sama yuki cukup lama jadi ya. Gue mencoba untuk biasa aja yah walaupun gue sebel sama dia " Ujar al dengan bijak. Prilli tersenyum menatapnya.

" Ternyata bukan otak lo aja yang jenius, tapi lo juga dewasa. Makasih ya al lo udah mau berbagi rahasia sama gue. Gue lega sekarang " Kata prilli dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Al mengubah posisinya dan mencoba berdiri.

" Lain kali kalo lo sedih lo bisa hubungin gue. Karena cuma lo yang tahu perasaan gue ke yuki " Ucap al yang kemudian membantu prilli berdiri.

" Iyah. Pokoknya mulai sekarang kita hanya akan menjadi pengagum rahasia mereka " Sahut prilli menepuk nepuk pantatnya yang kotor.

" Pengagum rahasia? " Ulang al

" Iyah kenapa? " Tanya prilli. Mengedikan bahunya al menyahut.

" Boleh juga "

***

" Hito bangun nak? Apa yang sebenarnya terjadi sama kamu kenapa kamu babak belur begini? " Ucap tante twina dengan tangisan yang tak dapat di hentikan. Bagaimana tidak setelah beberapa tahun terakhir hito anak sulung pertamanya tidak pernah pulang dan mengijakan kaki di rumahnya. Sekalinya ia pulang malah dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Betapa terkejutnya ia menemukan putranya jatuh pingsan setelah sebelumnya memencet bel di depan rumahnya.

" Mah udah mah jangan nangis terus "
Pak ari mencoba menenangkan.

" Gimana mamah gak nangis pah dia baru pulang setelah cukup lama dia ninggalin kita demi pendidikan dan karirnya. Sekarang dia pulang dalam keadaan kaya begini " Balasnya menatap putranya sedih.

" Iya mah papah mengerti. Sudahlah lebih baik mamah obati dulu lukanya. Supaya gak infeksi "

" Iya pah "

***

Al tengah memakaikan helm pada yuki dalam diam. Ia menaiki motornya tanpa menyadari yuki tengah menatapnya heran. Tidak biasanya lelaki di hadapannya ini terdiam meskipun pada dasarnya al memang pendiam. Tapi itu hanya jika al bersama dengan seseorang yang tak di kenalnya. Jika bersama dengannya al cenderung lebih cerewet. Penasaran yukipun mencoba memanggilnya.

" Al "

" Hn "

" Kok lo diem aja sih "

" Emangnya lo mau gue kaya gimana? " Tanya al acuh.

" Biasanya lo ngajakin gue ngobrol atau bercanda apa ke gitu? " Jawab yuki dengan raut bingung.

" Gue lagi males " Singkat dan padat jawaban lelaki di hadapannya membuatnya geram.

" Iihh aall lo kenapa sih? " Yuki berdecak sebal.

" Udah sore. Kita pulang yah gue capek " Ucapnya yang kemudian menghidupkan mesin motornya. Dengan ogah ogahan yukipun menurut dan menaiki motor.

" Ck. Yaudah deh "

" Kenapa belum jalan? " Yuki bertanya dengan raut bingung. lagi lagi al bertingkah aneh.

" Tangan lo " Yuki mengernyit tak mengerti.

" Tangan lo pegangan sini. " Ucapnya lagi. Seketika yuki terperangah ide jahil pun melintas di otaknya.

" Ohh. Kalo gue gak mau gimana? " Tanyanya menggoda. Ia yakin al pasti tidak akan membiarkannya.

" Terserah kalo lo mau jatuh silahkan. Soalnya gue mau ngebut " Mendengarnya yuki merengut ia tidak habis pikir dengan sikap al yang terlihat aneh. Biasanya pemuda itu akan ketakutan jika ia tidak berpegangan padanya tapi sekarang al malah mengacuhkannya.

' Kok al jadi cuek gini siihh. Emangnya gue salah apa? ' Inernya bingung.

Merasa tak ada pergerakan dari yuki al pun dengan cepat menarik kedua tangannya membuat yuki tersentak.

" Eh eh al "

" Gue gak mau di sangka tukang ojek " Katanya yang mengundang senyuman di bibir yuki.

***

Prilli duduk dengan gelisah di dalam angkutan umum sesekali ia melirik sekitar penumpang entah kenapa ia merasa ada yang memperhatikan dirinya.

' Aduh kok dari tadi kaya ada yang merhatiin gue sih ' Inernya menatap sekitar. Merasa tak ada yang mencurigakan prilli pun bernafas lega.

' Perasaan gue aja kali ' Ucapnya lagi yang tak di ketahui siapapun.

Saat melihat kearah depan tak sengaja prilli melihat kaca spion. Seketika matanya membelalak kala mengingat sesuatu.

' Eh tunggu tunggu. Tu cowok pakean serba item item kaya gue kenal. Haaa itu kan yang tadi pagi duuhh jangan jangan dia nguntit gue lagi '

' Siapa yah kira kira? Penggemar berat fans gitu atau teroris hih sereemm '

' Tapi kayaknya gak mungkin deh. Tapi siapa sih dia mukanya di tutupin pake topi lagi. Akkhh tau akh gue ngantuk tidur bentar gak apa apa kali yah lagian juga masih jauh perjalanannya. ' Batinnya. Perlahan tapi pasti prilli pun memejamkan matanya.

' Dasar cewek dodol di angkot malah tidur lagi. ' Batin ali berdecak sebal. Tiba tiba matanya melotot kala melihat seorang bapak bapak yang duduk di sebelah prilli merapatkan duduknya.

' Eh eh tu bapak bapak mau ngapain nempel nempel lagi. Si prilli juga pake nyender segala lagi ' Batinnya kesal. Dengan segera ali pun menghampirinya dan menyentuh bahunya.

" Pak misi pak geser sedikit " Yang di tanya malah menatap ali tak suka.

" Loh emangnya kenapa? " Mendengar perkataannya ali menatap bapak bapak tua itu tak suka.

" Dia pacar saya pak. Kasian dia tidur gitu nyender lagi. Nanti bahu bapak PATAH lagi " Ucapnya dengan menekan kata patah. Sambil menatap tajam bapak bapak yang sudah terlihat bau tanah itu.

" I..iya deh silahkan pindah "
Mendengarnya ali tersenyum puas ia pun menggantikan posisi bapak bapak tua itu dengan menyandarkan kepala prilli di dadanya. Tak lupa ali memeluk prilli agar tidurnya nyaman. Merasa gerah ali pun melepas topinya membuat siswi siswi yang seumuran dengannya menatap genit kearahnya. Ada juga yang menatapnya cemburu.

" Ya ampun ganteng banget sih tu cowok " Ucap salah seorang di antara mereka.

" Bener. Perhatian lagi " Sahut temannya dengan raut mupeng.

" Maauuu " Teriaknya kompak membuat ali menatapnya tajam

" Husstt berisik " Bentaknya pada gadis gadis centil itu.

" Iyah maaf kak " Ali menggelengkan kepalanya sambil menutup kedua telinga prilli takut takut ia terusik dan terbangun dari tidurnya.

***

Setibanya yuki di depan rumahnya dengan segera ia turun dari motor dan memberikan helmnya pada al.

" Buat lo aja " Ucap al membuat yuki tersenyum senang.

" Beneran? " Tanyanya memastikan.

" Iyahh. "

" Makasih yah.  "

" Hn "

" Al mau mampir gak? " Tawar yuki. Menatap sekilas al menyahut

" Gak usah deh gue mau langsung pulang aja. "

" Owh Yaudah. Sekali lagi makasih ya "

" Hn " Dengan itu al pun menjalankan kembali motornya dan memasuki rumahnya. Yukipun memutuskan untuk memasuki rumahnya.

" Assalamualaikum mah yuki pulang "
Teriak yuki memasuki rumahnya.

" Waalaikummsalam kamu udah pulang? Al nya mana? " Yuki tersenyum selalu saja ibunya ini menanyakan keberadaan pemuda itu.

" Al langsung pulang mah tadi. Katanya capek banget " Jawabnya sambil berjalan dan menaruh sepatu serta tasnya di dalam kamarnya. Tante twina mengekor di belakangnya.

" Oh gitu "

" Iya.. Eh mata mamah kenapa? Kok bengkak? Habis nangis yah? " Yuki bertanya sambil memperhatikan wajah ibunya yang terlihat sehabis menangis.

" Mah kok diem terus kenapa jadi sedih gitu sih? "

" Kamu ikut mamah yah " Pintanya dengan ragu yuki pun mengangguk mengiyakan.

" I..iya mah "

" Mah inikan kamar kakak mah kenapa kita kesini " Tanya yuki dengan raut bingung.

" Kamu masuk aja yah " mengabaikan perasaan aneh sekaligus takutnya yuki pun memutar kenop pintu kamar kakaknya. Seketika matanya membelalak saat melihat kakaknya yang tengah terbaring lemah di tempat tidurnya.

" Kakak "

" Mah kakak kenapa mah kok babak belur begini sih? " Tanya yuki dengan raut khawatir ia meringis melihat wajah kakaknya yang di penuhi luka lebam.

" Mamah nemuin kakak kamu pingsan di depan rumah. Dan dalam keadaan babak belur sayang " Jelasnya.

" Ya ampun maahhh? Siapa yang tega ngelakuin ini ke kakak? "

" Mamah juga gak tahu.. Kita hanya bisa tahu kalo kakak kamu udah sadar. Soalnya dari tadi dia belum sadar dari pingsannya. "

" Mah kita bawa kerumah sakit aja mah.. Takut ada luka dalam "

" Mamah juga pengennya gitu tapi papamu bilang kita harus tunggu dulu sampai kakak kamu siuman. Baru kita bisa ambil tindakan " Mendengarnya yuki berhambur memeluk kakaknya yang sudah lama tak bertemu. Ia sangat merindukan kakaknya dan sangat sedih melihat kakaknya terbaring lemah seperti sekarang ini.

" Kaaakk.. Kakak bangun kak ini yuki kak.. Kakak kangen kan sama yuki buka matanya kak hiks jangan bikin yuki takuut " Ucap yuki dengan terisak. Tiba tiba sentuhan lembut di kepalanya menyentaknya menghentikan tangisannya.

" Dasar cengeng " Lirihnya pelan membuat yuki mendongak menatapnya.

" kakak "

" Kakak gak apa apa? Mana yang sakit? Kita.. Kita ke dokter yah sekarang iya kan mah " Yuki melirik kearah ibunya.

" Eh eh gak usah kakak gak apa apa. Cuma luka kecil doang " Tolak hito halus. Jangankan kerumah sakit membayangkan nya saja ia tidak ingin. Apalagi di masa lalunya yang sering mengunjungi rumah sakit membuatnya sedikit trauma. Ia tidak ingin kembali kesana.

" Tapi kak muka kakak itu lebam semua dan badan kakak juga pasti pada sakit. Ayolah kak kita kerumah sakit yah takut ada luka dalam " Bujuk yuki dengan sabar. Melihat yuki yang kehabisan kata sang ibunda pun turut membujuknya

" Yuki benar nak ayo kita kerumah sakit sekarang yah. Mamah mohon " Melihat wajah ibunya yang terlihat sedih dengan terpaksa hito mengangguk mengiyakan.

" Yaudah deh iya mah.. Kita kerumah sakit sekarang " Katanya setuju. Senyum lebar menghiasi wajah ibunya dengan segera tante twina meraih ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.

" Biar mamah telpon papah kamu dulu yah.. "

" Iya mah "

A/N : Udah tahu kan siapa hito.. Oke seperti biasa aku tunggu vote n komentarnya yah

Continue Reading

You'll Also Like

219K 23.5K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
718K 70.3K 41
𝑫𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏 J. Alexander Jaehyun Aleron, seorang Jenderal muda usia 24 tahun, kelahiran 1914. Jenderal angkatan darat yang jatuh cinta ke...
778K 48.1K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
135K 9K 40
KIM TAEHYUNG narenda, yaitu mafia yg terkenal dengn kekejamannya JEON KOOKIE liviendra, yaitu seorang namja cantik yg ditinggal mati kedua orang tua...