Love That Can't Be Erased (Ta...

By Dianna_Layyaa

58.7K 6.2K 416

Sudah 7 tahun dan aku masih disini dengan perasaan yang sama meski jarak memisahkan hati ini tetap tak bisa b... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Sekilas Info
Part 37
Part 38
Part 39
Info
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Promosi

Part 7

1.3K 162 7
By Dianna_Layyaa


Yuki tengah mengobati luka al namun tiba tiba kegiatannya terhenti karena al menyentuh pergelangan tangannya. Yuki menatap al dengan raut heran karena wajah al semakin mendekat kearahnya hingga hidungnya dan hidung al bersentuhan dan beberapa detik kemudian al mengecup bibirnya dengan lembut dan seakan tak ada penolakan al meneruskan aksinya sampai tiba tiba suara yuki menyentaknya.

" Al " Yuki mengibaskan tangannya di depan wajahnya.

" Eh "

" Lo kenapa diem sih? "

' Astaga kenapa gue ngebayangin itu sih? Hampir aja '

" Al.. Woyy "

" Eh iya kenapa? "

" Lukanya udah selesai gue obatin. Sekarang lo mau apa? Mau makan gak? Biar gue ambilin? Atau lo mau gue masakin aja kaya biasa " Tanyanya beruntun sambil membereskan kamar al tanpa menyadari al terus menatapnya intens sampai tiba tiba yuki tersentak saat al menarik tangannya membuat yuki menjatuhkan selimut yang sudah ia lipat di tangannya. Yuki meringis saat al menyentuh sikunya.

" Aw sstt.. Lu apa apaan sih sakit tahu "

" Udah tahu sakit tapi gak di obatin. Kenapa bisa luka kaya gini " Tanya al sambil mengambil kotak obat yang yuki gunakan tadi saat mengobatinya. Masih menyeret yuki al mendudukkan nya di sofa yang terletak di samping tempat tidurnya.

" Lu mau ngapain? "

" Menurut lo? " Al mengambil kapas dan kemudian menuangkan alkohol ke dalamnya.

" Tapi al beneran deh gue gak apa apa "

" Udah jangan berisik. " Yuki merengut menatapnya sebal.

" Lagian gue heran deh. Bisa bisanya lo obatin luka gue sedangkan lo sendiri luka. kalo lo diemin bisa infeksi tahu gak "

" Apaan sih cuma luka kecil doang " Sahut yuki dengan sengaja al menekan lukanya.

" Aww sstt "

" Sakit kan? Lebih sakit lagi kalo lo sampai di amputasi mau lo " Seketika yuki menarik tangannya kembali.

" Iiihh al kok nakutin gitu sih "

" Gue gak nakutin. Itulah yang akan terjadi kalo luka yang lo anggap sepele ini dibiarin gitu aja " Al meraih tangannya dan kembali mengobatinya.

" Ya tapikan tadi gue lupa karena gue buru buru harus kerumah lo " Menghela nafasnya al menaruh kapas di nampan dan memegang kedua punggung tangan yuki.

" Yuki dengerin gue. kalo lo mau obatin luka gue lo harus sembuhin dulu luka lo. Kalo lo mau perhatian sama gue lo perhatiin diri lo sendiri dulu dan kalo lo mau melindungi seseorang lo harus menyelamatkan diri lo sendiri dulu. Itu baru aturan yang tepat. Jangan di bolak balik. Bodoh " Mendengarnya sontak yuki melepaskan pegangan al.

" Ck apaan sih al. Gue mana bisa kaya gitu. Lebih mentingin diri sendiri kalo sampai terjadi sesuatu sama lo gimana? Gue kan khawatir "

" kalo lo khawatir kenapa lo pulang sama dia? "

" aduh al masa harus gue jelasin lagi sih " Decaknya sebal.

" Kalo lo pulang sama gue lo gak akan terluka kaya gini "

" Kalo gue pulang sama lo lo gak akan babak belur kaya sekarang " Seketika al tersentak mendengarnya. Rasa bersalah menyelimuti hatinya.

" Maaf gue gak bermaksud nyalahin lo " Yuki meraih tangan al. Ia tahu lelaki di hadapannya ini tengah merasa bersalah padanya.

" Gak apa apa. Lagian kan sekarang kita impas lo babak belur gue jatoh dari sepeda. Kualat kali yah gue gak dengerin lo "

" Jadi lo luka kaya gini gara gara jatoh dari sepeda? " Tanya al memastikan.

" Huum. Ya tapi jangan salahin ali yah soalnya dia juga gak tahu bakalan terjadi kaya gini. "

" Masih aja belain dia " Sungut al dengan tampang sebal.

" Aalll " Yuki merengek menatapnya dengan pandangan memohon.

" Ck iya iya " Al lalu memberikan plaster pada luka yuki namun seketika matanya tertuju pada luka yang berada di lutut yuki.

" Ini.. Kaki lo juga luka sampai besut begini "

" Ya namanya juga jatoh dari sepeda "

" Ck si ali tuh gak bisa apa jagain lo seumur umur belum pernah gue jatohin lo dari sepeda tapi dia baru juga boncengin lo sekali udah bikin lo jatoh sampai luka lagi. Awas aja kalo ketemu " Yuki tersenyum mendengarnya. Al yang hanya menjadi al yang cerewet jika di hadapannya.

" Al udah dong jangan marah yah please "

" Iyah "

" Yeay " Al tersenyum melihat tingkah kekanakan yuki seperti anak kecil yang mendapatkan hadiahnya.

" Abis ini kita makan yah "

" Iyah lo mau gue masakin apa? " Al merapikan kotak obat dan kemudian menaruhnya di atas meja.

" Gak usah masak. Bi minah tadi udah masak " Ucapnya sambil menaruh kembali selimutnya yang tergeletak di lantai akibat ulahnya tadi.

" Ya tapikan biasanya juga lo maunya masakan gue walaupun bi minah udah masak " Kata yuki sambil mengekor di belakangnya.

" Ya tapi itu kalo lo gak lagi sakit. "

" Gak usah lebay deh al kan gue udah sembuh "

" Gak usah ngebantah "

***

Ali terdiam mengingat pembicaraannya dengan bi minah pengasuh sekaligus pembantu di rumah al.

Flashback

" Bi bisa kita bicara sebentar " Ucap ali saat melihat yuki memasuki rumah al.

" Ada apa nak? "

" Bibi inget gak sama saya "

" Kamuu.. "

" Saya ali bi temen kecilnya ikuy eh maksud saya yuki sama al. " Seketika bi minah membelalak.

" Oh iya bibi ingat kamu kan yang sering main dengan yuki " Ali tersenyum mendengarnya.

" Iyah bi "

" Oh ya bi saya mau tanya. Boleh saya duduk di situ bi "

" Oh ya boleh boleh " Dengan segera ali duduk di samping bi minah.

" Ada apa nak ali? "

" Emm jadi gini bi. Emangnya al kenapa sampai bibi nangis " Tanya ali to the poin. Entah mengapa perasaannya menjadi tak enak. Bi minah menundukkan kepalanya.

" Cerita aja bi saya janji gak akan kasih tahu ke siapa siapa " Katanya lagi meyakinkan

' Kecuali yuki '

" Kenapa? bibi gak percaya sama saya? " Kembali ali bertanya karena sejak tadi bi minah hanya terdiam dan seolah menimbang nimbang.

" Bukan bibi percaya kok karena bibi juga tahu kamu dari kecil " Sanggahnya cepat. Dengan ragu iapun melanjutkan

" Sebenarnya nak al habis di pukulin. "

" Apa? Siapa yang mukulin dia bi? " Ali bertanya dengan raut terkejut. Ali pun membelalak saat mengingat sesuatu.

" Apa.. " Ucapnya menggantung

" Benar ayah dani lah pelakunya. " Ucap bi minah membenarkan prasangka ali.

" Tapi kenapa bi bukannya pak dani udah gak mukulin al lagi semenjak kak rafi memergokinya " Tanya ali tak percaya. Sungguh karena yang ia ketahui dulu al memang sempat ia pergoki tengah di pukuli oleh ayahnya karena tidak mengerjakan PR namun ayahnya al tidak lagi melakukannya karena ada sosok rafi kakaknya al yang selalu melindunginyanya.

" Ya tapi itu dulu nak sebelum rafi tiada " Mendengarnya sontak ali terdiam. Entah mengapa ia sempat berpikir bahwa kak rafi masih hidup.

" Bibi benar dulu ada ka rafi yang melindunginya sekarang al sendirian. Saya heran emangnya al itu anak kandung atau anak tiri sih disini. Karena yang saya lihat pak dani itu tidak menyayangi al layaknya anak kandung bi dia cenderung kasar dan main tangan sama al berbeda saat saya melihat pak dani pada kak rafi sangat lembut dan penuh kasih. Apa al emang anak tirinya yah " Bi minah terkekeh mendengarnya.

" Kok bibi ketawa sih emang ada yang lucu "

" Tidak nak bibi gak bermaksud menertawakan kamu. Kamu masih seperti dulu banyak omong berbeda sekali dengan nak al yang irit bicara "

" Kata siapa bi al itu cerewet tahu bi "

" Kalo soal yuki " Ucapnya serempak kemudian merekapun tertawa bersama.

" Jadi gimana bi al itu anak kandungnya pak dani atau bukan? " Ali bertanya dengan raut serius.

" Soal itu. Bibi akan cerita tapi nanti kamu kan harus menemui yuki dan al di dalam " Sontak ali menepuk jidatnya kenapa ia bisa melupakan bahwa yuki tengah menunggunya di dalam.

" Oh iya yah nanti kelamaan yah bi "

" Iyah "

" Yaudah saya masuk dulu yah bi " Dengan itu ali pun memasuki rumah al

End Flashback

" Kenapa gue jadi kepikiran yah kalo al itu anak kandung atau anak tiri dari keluarga dani "

" Gue harus cari tahu nih " Gumamnya pelan.

***

" Al udahan dong yah " Yuki merengek meminta al menghentikan hukumannya hal yang selalu ia terima jika membantah perintah al atau membuat al kesal.

" Gak bisa lo harus ngulang lagi tiga kali " Yuki menatap horror lelaki di hadapannya. Bagaimana tidak yang benar saja masa ia harus berjoget ala ala marsha bengek yang tengah buming itu sampai tiga kali. Segera yuki memprotesnya.

" Ih al tapikan gue capek lagian gue kan baru abis makan nanti kalo gue muntah gimana? "

" Ck lebay lo gak akan muntah kalo cuma joget ngik ngik " Sahut al sambil membaca bukunya.

" Tapi kan al "

" Apa? Oh.. Atau hukuman lo mau gue tambah lo juga harus joget tiga beruang ala ala Han jie eun full house. "

" Apa tiga beruang? Enggak enggak enggak terakhir kali gue joget itu bokap lo liat gue tengsin gila malu banget. Gak mau " Protes yuki melipat tanganya di depan dada. Al menyeringai menatapnya puas.

" Yaudah kalo gitu lo harus joget marsha bengek tiga kali " Ucapnya tak terbantahkan.

" Tiga? Tadi kan udah. Dua kali malah "

" Mau gue tambah jadi tiga atau lima? "

" Apa lima? Enggak enggak enggak bisa bengek benaran gue " Mendengarnya al terkekeh pelan. Iapun melirik yuki yang masih terdiam.

" Yaudah. Mulai " Dengan ogah ogahan yuki memulai aksinya berjoget ala ala marsha bengek. Melihatnya al tertawa terpingkal pingkal bagaimana tidak yuki memang menirukan gaya masrha bengek namun ekspresinya sama sekali tidak mirip. Yuki malah terlihat merengut dengan mulut yang komat kamit saat ia merapalkan nyanyain ngik ngik itu.

" Udah puas "

" Hahahaha udah udah cukup "

" Seneng banget ya lo ngetawain gue "
Ucap yuki mengatur nafasnya yag tersenggal senggal.

" Emang.. kalo gak ada lo mungkin gue.. "

" Mungkin apa? "

' Mungkin gue akan sedih dan meratapi nasib gue yuk '

" Ck al mungkin apa? " Tanya yuki tak sabaran.

" Enggak bukan apa apa. Udah sore lu gak mau pulang? "

" Oh ya ampun al gue harus pulang nih "

" Iyah sana pulang lagian gue udah gak apa apa "

" Iyah jangan kangen yah "

" Cih siapa juga yang bakalan kangen sama lo "

" Oh gitu yaudah "

" Hati hati jangan lari larian kaki lo kan masih sakit " Yuki menghentikan langkahnya dan berbalik menatap al yang masih sibuk dengan bacaannya.

" Oh iyah tahu aja lo kalo gue mau lari " Al menggelengkan kepalanya pelan.

" Kebiasaan "

" Eh tunggu tapi ngomong ngomong lo perhatian banget deh sama gue. Jangan jangan lo naksir lagi sama gue " Goda yuki mencolek dagu al.

" Apaan sih "

" Aahhh ngaku deh hayo ngaku lo naksir kan sama gue " Godanya lagi

" Udah deh mendingan lo pulang sono. Pusing gue "

" Oh gitu ngusir gue nih " Ngambek yuki menatap al sebal.

" Iyah sono pulang "

" Yaudah " Dengan itu yuki pun berbalik pergi meninggalkan al dengan perasaannya yang tidak karuan.

" Haduh gila gue sesak nafas. Hampir aja. Yuki yuki sihir apa sih yang lo kasih ke gue sampai sampai jantung gue berasa mau copot "

***

Yuki sampai di rumahnya tanpa mengetuk pintu ia pun nyelonong masuk mencari keberadaan ibu tercintanya.

" Mah " Panggilnya menelusuri rung tamu.

" Mah yuki pul.. " Ucapnya menggantung saat yuki tidak sengaja mendengarkan percakapan orangtuanya. Dengan segera yuki bersembunyi di balik tembok di samping dapur.

" Aku gak nyangka bisa bisanya kamu tidak membukakan pintu saat ibuku datang " Ucap ayahnya dengan marah. Yuki menatap was was kedua orang tuanya.

" Enggak pah bukan gitu. Tapi mamah emang gak ngedenger ada yang mengetuk atau memencat bel pah "

" Alah alesan bilang aja kamu emang gak suka kalo ibuku datang kesini " Dengan segera ibu twina meraih jemari suaminya

" Pah.. Pah tolong percaya sama mamah pah. Mamah gak mungkin ngelakuin hal itu. Karena ibu papah adalah ibuku juga pah "

" Cukup. Aku gak mau mendengarkan penjelasan kamu lagi. Mendingan aku bawa pulang ibuku. Karena percuma saja kedatangan dia tidak di hargai olehmu " Yuki menatap nanar pemandangan di hadapannya bagaimana tidak ayah yang sangat di sayanginya membentak ibunya dengan nada kasar hal yang selalu yuki takutkan kini terjadi kembali. Entah mengapa yuki merasa heran karena setiap kali salah satu keluarga dari ayahnya datang berkunjung kerumahnya selalu saja ada pertengkaran yang terjadi. Seperti sekarang yuki kembali menyaksikan pertengkaran hebat kedua orang tuanya.

" Pah pah tolong pah. Maafin mamah pah. Mamah gak salah " Mohon bu twina. Sementara pak ari mengabaikannya dan berlalu pergi meninggalkannya. Segera yuki bersembunyi saat ayahnya hendak melewati pintu dapur.

' Ya allah apalagi ini? Kenapa jadi begini. Baru saja aku merasakan bahagia karena aku bertemu dengan sahabat ku namun kau merengut kebahagiaan itu dari ku dengan membuat kedua orang tuaku bertengkar.. Hiks kenapa kau lakukain ini padaku ya allah ' Batin yuki menangis sedih.

***

A/N : oke jangan lupa vote n komennya yah supaya aku bisa tambah semangat 😊

Continue Reading

You'll Also Like

57.1K 5.3K 68
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
322K 5.9K 13
DON'T BE PLAGIARISM! Jangan lupa krisar, vote, dan follow ya Isinya one shoot atau two shoot jorok dengan pair jaeyong. (anal, boypussy, genderswitch...
158K 16.1K 63
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
191K 16.3K 86
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...