Sweet Creature [Harry Styles]

By nakedstylinson

45.9K 4.5K 332

COMPLETED!!!! Pertemuan konyol seorang Carol dengan Harry akan kah Carol terus terikat kerjasama dengan seora... More

1. Negative thinking
2. Still don't know my job
3.What did you say?
4. Dillema
5. tears
6. act like i'm his girl
7. i'm scared
8. Heartbeat
9. The end
10. Drunk
11. No!
12. moment
13. I always think about it
14. A nightmare with Styles
15. Moaning
16. Carol Chane & Harry Styles
17. fuck
18. what's wrong with me?
19. surprise
20. Who just calls you?
21. Like a stranger
22. Regret
23. I can't hate on you
24. She's died
25. Help me
26. Killer
27. Meet him
28. Miss you
29. You are here
PROMOTION
PROMOTION 2

30. EPILOGUE

1.6K 126 13
By nakedstylinson

"Harry?" Abby terkejut melihat keberadaan Harry "Kau jangan mendekati Kakakku sialan!" Abby mendorong Harry dan aku menahan Abby "Abby, Oliver akan jatuh"

"Tapi kau tahu? Dia pembunuh" Ucap Abby geram. Harry hanya terdiam tak berkutik saat ia harus dimaki oleh Abby. "Dan aku tak sudi pembunuh sepertinya tinggal disini"

"Abby, Gail pembunuhnya" Ucapku mantap, Abby melebarkan matanya "Jadi bukan Harry?" aku menggeleng disertai Harry yang tersenyum sombong.

***

Aku menatap pantulan diriku dicermin, diriku maaih labil untuk menerima Harry kembali bersamaku. Harry sedang tertidur dengan Oliver diatas dadanya, aku tak tahu apa yang menyebabkan Oliver akrab seperti itu, okay aku bodoh. Jelas saja Harry Ayahnya tapi mereka baru pertama kali bertemu. Contohnya tadi, pada saat Harry berniat untuk pergi kerumah keluarganya Oliver menangis membuat Harry terpaksa tidak jadi pergi.

Tapi, jika denganku itu berbeda, Oliver akan senang jika aku pergi. Aku mendengus kesal. Bangkit dari dudukku, memindahkan Oliver kesamping Harry. Namun, itu membuat Oliver tersadar dan terbangun "Shhh" desisku mengusap punggung Oliver.

Aku keluar dari kamarku namun seseorang memanggilku "Carol," aku berbalik melihatnya yang sudah terbangun namun masih tertidur "aku ingin bicara denganmu" aku menghela nafas dan kembali berjalan kearahnya "Apa yang kau ingin bicarakan?" ucapku sedatar mungkin "Aku hanya ingin berkata aku mencintaimu" aku memutar bola mataku "Hanya itu?" ucapku kesal.

Ia terkekeh pelan, dan bangkit dari tidurnya "Semua yang telah terjadi, aku ingin kita melupakan itu semua.
Aku..."

"Itu semudah apa yang kau bicarakan" aku menyergah ucapannya "Percayalah setelah ini hidup kita aman." aku menggigit bibirku "Aku ingin bertemu dengan Gail" Ucapku tiba - tiba, membuat dirinya membelalakkan matanya dan tertawa hambar "Kenapa? Dia pembunuh! Kenapa kau ingin menemui pria sialan itu?"

"Aku hanya ingin mengunjunginya saja itu saja" ucapku.

"Kau ingin menemuinya karena kau menyukainya?" aku tergelak "apa yang kau bicarakan Harold?" ucapku kesal "lalu untuk apa? Mendengar sebuah penjelasan kenapa ia melakukan semua ini? Aku bisa menceritakannya" Ucapnya, "Kumohon. Jangan pernah kau temui lagi pria itu!" geramnya.

Flashback

"Mr. Styles, kau dinyatakan bebas," Harry membulatkan matanya "kau serius?" polisi itu bergeming "ikuti aku" Harry mengikuti polisi bernama Waston ini keluar sel tahanan. Ia bingung karena diluar sangat ramai "ada apa?"

"Styles! Kau bukan pembunuhnya" Itu Brandon, polisi yang sangat baik kepada Harry "apa?!"

"Dia, dia pelakunya" Brandon menunjuk lelaki pirang yang sedang duduk disebuah kursi dengan penjagaan para polisi disetiap sisi tubuhnya "Siapa dia?"

***

"Mr. Avan. Ceritakan kronologi pembunuhan itu" Ujar seorang polisi, Harry hanya terdiam dengan amarah yang hampir meluap "dendam" Ucapnya singkat "Tolong lebih detail lagi"

"Aku dendam kepada pria keparat itu" Harry mengernyitkan dahinya saat ia ditunjuk "Saya melakukan semua ini, karena ia selalu mengambil apa yang aku punya! Ia mengambil kekasihku saat aku baru Junior High School. Ia membuat kekasihku membenciku dan memutuskanku..." Harry tertegun, ia bahkan tak mengingat siapa yang ada dihadapannya ini, "Dan sekarang, ia merebut kembali apa yang aku inginkan! Ia menang banyak. Menikah dengan wanita yang seharusnya jadi milikku. Oleh karena itu aku melakukan semua ini...

"Apa urusannya dengan korban berinisial A?"
"Jelas ada hubungannya" ucapnya menatap tajam  Harry.

"Ceritakan lagi lebih detail!"

"Awalnya aku melihatnya bertemu dengan wanita yang aku bunuh... Disebuah Cafe, beberapa saat aku akan meninggalkan Cafe,  not really.Karena aku harus mengantar pulang Carol, pujaan hatiku. Tapi aku tak tahu jika itu adalah suami Carol hingga Carol memperlihatkan wajah suaminya. " Ia tertawa menyeramkan "Brengsek!" geram Harry, ia ingin sekali meninju wajah pria itu.

"Setelah mengantar Carol, aku kembali lagi ke Cafe itu. Dan tepat saat itu ia sedang mencekik wanita itu disebuah gang dekat Cafe itu berada! Ia memberontak, dan aku terus memperhatikan apa yang dia perbuat,aku tersadar darah mengalir dari selangkangan wanita itu dan pria keparat itu meninggalkannya begitu saja..."

"...aku lalu menghampirinya, dan aku pikir itu adalah kesempatanku membalaskan dendamku. Aku memukul dan menginjaknya dan menyumpahinya, karena ia juga sempat menyakiti Carol. Setelah benar - benar ia tak berdaya aku lalu meninggalkannya, mengjilangkan seluruh jejakku. Dan kembali ke Frat milikku. Aku benci kepada pria keparat itu! Ia menyakiti pujaan hatiku disaat ia sedang mengandung."

"haha, tapi itu masih tak seberapa. Tadinya aku juga ingin membunuhnya" Gail menunjuk kearah Harry "Namun semua terlambat karena hey! Sekarang aku menggantikan posisinya dalam penjara!" ia berteriak kencang "phsyco!" geram Harry.

Flashback off

Aku hanya bisa mendengarkan semua ucapan Harry "aku mencintaimu" Ucapku dan mencium bibirnya, bibir yang sudah lama tidak aku rasai. Bibir yang kering saat aku merasakannya lagi, aku merindukan ciumannya, aku merindukan sentuhannya yang membuatku seperti tersengat aliran listrik.

Ciuman kami semakin dalam, ia menjatuhkanku keranjang dan menindih tubuhku "I wanna taste you" Desisnya Aku memejamkan mataku, saat bibirnya menjamah sekitaran leherku. Aku mencengkram kausnya erat.

Disaat sedang nikmat seperti ini, aku tersadar jika aku tak boleh melakukannya disaat Oliver sedang tidur diranjangku. "Harry, stop it!" Aku menggeram,namun ia tak mengindahkannya "Harry, Oliver sedang tidur!" ia melepaskannya, dan merubah posisinya. Ia terkekeh kecil.

"Aku tak menyangka saat aku kembali aku sudah memiliki seorang anak yang bertumbuh menjadi gadis kecil yang sangat lucu dan cantik" Ucapnya melihat Oliver.

***

Hubungan kami kembali harmonis tak ada lagi permasalahan yang menimpa kami, "Sayang, ayolah. Itu giliranku, sisakan untukku" aku menatap Harry kesal "Harry! Kau kurabg ajar sekali. Oliver sebentar lagi akan melepas asi. Dan diganti dengan susu formula."

"Tapi kau tak pernah membaginya padaku." ia mengerucutkan bibirnya itu membuat Abby yang tidak sengaja lewat tertawa terbahak - bahak "Oh my God! Carol beri saja dia susu sapi!" aku ikut tertawa dengannya dan Harry tambah memperlihatkan wajah kesalnya "Kau tahu? Jika payudaramu itu sekarang tampak jauh lebih besar, dulu payudaramu hanya sebesar bola golf" Aku memukul kepalanya.

"Kenapa aku harus menikah dengan pria mesum sepertimu sih? Kau itu sudah tua, okay?"

"Hey! Umurku baru 25!" aku memutar bola mataku, tetap saja!

"Jika kau tak memenuhi hasratku aku bisa mati sayang" aku menggeram "kau berlebihan! Kau sudah aku puaskan kemarin! Kenapa kau minta lagi?" Oliver tertawa disela ia sedang menyusu padaku.

"Lihat! Oliver pintar! Oliver memang anak yang baik. Ia melepaskan payudaramu karena ia tahu jika sekarang giliranku" Aku memberikan Oliver padanya, dan membenarkan baju yang aku pakai.

"Aku mau istirahat Harold!" Aku bangkit dari sofa dan berjalan kearah kamarku.

"Ahh Carol! Dadaku... Ahh" Aku dengan cepat berbalik kearahnya masih terdiam ditempatku "Carol... Sakit... Argh!" Aku dengan cepat kembali lagi kearahnya. Aku twrkejut saat ia sudah tergeletak dilantai "Harry! Jangan bercanda"

"Argh! Carol... Ak--aku" yang paling mengejutkan saat ia menutup matanya. Oh astaga! Apa dia berpura - pura?

Oliver menangis didadanya, aku memindahkan Oliver dan menepuk - nepuk pipi Harry "Harry jangan bercanda! Aku bersumpah jika kau bercanda aku akan memotong penismu!" Dan tidak ada reaksi darinya. Biasanya ia akan tertawa.

"Harry! Sialan! Kau harus bangun! Jangan bercanda" aku khawatir jika ia benar - benar pingsan atau apalah itu.

Aku memanggil Abby "Abby! Harry pingsan!" Abby dengan cepat melqngkah kearahku sambil entahlah apa yang dia lakukan menempelkan telinganya didada Harry.  ia menatap Harry lekat dan menatapku "Harry..."

"Dia kenapa idiot?!"

"Harry telah tiada" aku membelalakkan mataku tak percaya "Bohong!" aku menggeram "Kau pikir aku bercanda?!" Ia menatapku marah.

Detik itu juga duniaku serasa hancur "Aku menitipkan Oliver padamu" ucapku pada Abby sambil menahan air mataku.

"Harry! Kau tak boleh meninggalkanku! Kumohon!" aku mencengkram erat pundak Harry.

"Harry bangunlah! Aku janji akan melakukan apapun yang kau mau, aku janji akan memuaskanmu kapanpun kau mau. Tapi, kumohon jangan tinggalkan aku" aku menangis sejadi jadinya.

"Carol kau harus tenang, kau harus melepaskannya" aku menatap abby kesal "aku kehilangan suamiku, aku harus tenang?! Siapa yang akan mendampingiku nanti sialan!" aku menangis sejadi - jadinya.

"Harry, ayo bangun"

Aku mencium bibir Harry lama. Ini tak nyata, aku belum siap kehilangan Harry.

Aku tersadar saat ada sedikit angin menghembus, aku mendongak "Harry, kau membohongiku kan?" pundaknya bergetar disertai mulutnya yang bergetar "Sayang, aku masih hidup!" SIALAN!

"Kau menipuku! Brengsek!" aku memukul dadanya dan ia tertawa "Abby kau sekongkol dengan pria tidak waras ini?!" teriakku "Maaf, aku dibayar" sialan!

"Kau berjanji melakukan apa saja untukku kan, dan kau berjanji memuaskanku! Aku menang!"

"aku mencabut ucapanku Harold!" geramku "tidak untukku. Aku ingin membuat anak lagi denganmu" Aku terkejut saat Harry bangkit dan mengangkat tubuhku seperti mengangkat karung kentang. Aku memukul punggungnya kencang sambil berteriak.

"HARRY! AKU JANJI AKAN MEMBENCIMU SEUMUR HIDUPKU!"

Begitulah, tak ada yang sempurna dalam hidup ini, Tuhan memiliki banyak teka - teki untuk kita. Percayalah, ini bukan akhir. Masih banyak teka - teki di hari esok, minggu esok, bulan esok, bahkan tahun esok.

The End

Bonus:


"Selesai!" ucapku, Harry tertawa pelan.

Aku menutup jurnalku, sejak dulu aku berbakat menjadi seorang penulis. Ini mungkin cerita yang ke ratusan aku catat, dan aku menceritakan dengan nama asliku dan nama asli Harry, karena Harry yang menantangku. Aku akan menceritakan semua ceritaku pada cucu - cucuku.

"Carol, kau tahu? Sebelum akhir hayatku ini, maukah kau menemaniku tidur diranjang sempit ini?" Ucap Harry, aku mencium kepalanya dan menangis menuruti apa katanya.

"Aku bahagia memiliki Oliver dan cucu - cucu kecilku. Aku sangat bahagia" ucapnya, ia memelukku erat "dan juga yang paling aku bahagiakan adalah memilikimu seutuhnya. Aku mencintaimu, tetaplah menjadi cinta sejatiku"

"Selamat tinggal" lanjutnya, ia menutup matanya perlahan setelah mencium bibirku. Aku menangis dalam diam, merasakan sakit yang sangat dalam saat Harry menghembuskan nafas terakhirnya, aku menggenggam tangan Harry erat. "Aku mencintaimu Harry, tetaplah menjadi cinta sejatiku"

The points :

1. Jadi kisah cinta Carol dan Harry itu hanyalah fiksi yang ditulis oleh Carol yang asli a.k.a Carol yang beda a.k.a dia udah nenek - nenek 😂 jadi Harry dan Carol di real life nya cerita ini, bukan Harry Styles dan Barbara Palvin :v

2. Ia ditantang Harry untuk bikin cerita dengan pemerannya mereka berdua.

3. Ceritanya Oliver itu kalau di real life nya mereka itu anak angkat, cause mereka gak bisa punya anak

4. Setelah nulis cerita itu, dia kan diminta Harry untuk tiduran disampingnya. Dan setelah beberapa saat Harry meninggal, Dia juga nyusul Harry.

5. Intinya cerita ini terinspirasi dari film menakjubkan bagi gue,  The Notebook. Tapi gak sama amat 'kan? Banyak perbedaanya 'kan? Iya dong. Karena gue terinspirasi endingnya doang wkwkwk.

-•-

Alhamdulillah akhirnya tamat cerita ini:)) gk akan buat sequel.
Maaf yaa endingnya gk ada istimewanya sama sekali:(
See you in another book:))

Makasih yang udah selalu votes dan komen cerita ini:)) makasih udah support acu. Acu sayang kalian semua 😘😘😘😘😘😘

CATCH YOU LATER, BAE 💙

Continue Reading

You'll Also Like

175K 15.2K 83
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
202K 21.9K 25
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
676K 42.4K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
6M 476K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...