Memory Glass

By yulianawiddi

4.5K 869 118

Tak semua cerita berakhir bahagia. Sepasang merpati yang ditakdirkan bersama pun bisa berpisah. Mungkin akiba... More

prolog
MEMORY GLASS -1
MEMORY GLASS -2
MEMORY GLASS -3
MEMORY GLASS -4
MEMORY GLASS -5
MEMORY GLASS -6
MEMORY GLASS -7
MEMORY GLASS -8
MEMORY GLASS-9
MEMORY GLASS -10
MEMORY GLASS -12
MEMORY GLASS -13
MEMORY GLASS -14
MEMORY GLASS -15
MEMORY GLASS -16
MEMORY GLASS -17
MEMORY GLASS -18
MEMORY GLASS -19
MEMORY GLASS -20
MEMORY GLASS -21
MEMORY GLASS -22
MEMORY GLASS -23
MEMORY GLASS -24
MEMORY GLASS -25
MEMORY GLASS -26
MEMORY GLASS -27
MEMORY GLASS -28
MEMORY GLASS -29
MEMORY GLASS -30
MEMORY GLASS -31
MEMORY GLASS -32
MEMORY GLASS -33
MEMORY GLASS -34
MEMORY GLASS -35

MEMORY GLASS -11

124 31 3
By yulianawiddi

Kamu yang menciptakan pelangi. Tapi, kamu juga yang menciptakan mendung. Jujur aku bingung.
(Audy Kirana)


"Kuliah di Paris?" Kataku mengulangi jawabannya barusan.

"Cuma sebentar" Jawabnya dengan nada tenang

"Tapi kenapa gak kuliah disini aja Zee? Kenapa harus jauh banget, aku-"

"Gue pengen buktiin Ran, sama Papa dan Mama kalau gue bisa jadi orang sukses karena usaha sendiri, dan gue juga gak mau kalau sampai mereka pisah. Dengan cara ini, gue bisa merubah semuanya. Mama gak perlu lagi kerja buat bayar sekolah gue, dan Papa gak akan marah-marah lagi" Zee menatapku lekat. Matanya, seperti dunia mimpi yang penuh ketenangan, "Gue kuliah pakai hasil sendiri kok, lo gak usah khawatir"

"Tapi, kenapa cepat banget Zee? Kita baru dekat dan semuanya akan hilang"

"Masih ada 5 bulan lagi gue disekolah, jadi ada yang sedih gue pergi nih.." Ia tertawa sambil mengejekku

"Apansi mulai geer"

"Bilang aja, kalau Audy Kirana gakmau pisah jauh jauh dari Alzee Gardana" ia terus saja mengejekku.

Aku terdiam dengan kalimatnya barusan.

"Tenang aja Ran, nanti kalau diparis gue gak akan melirik cewek lain kok "

"Kenapa?"

"Karena udah ada seorang Audy Kirana disini" Ia mengambil tanganku, lalu diletakan tepat di dadanya.

Sungguh, saat ini aku butuh cermin untuk melihat seberapa banyak rona wajah dipipiku. Jika aku boleh meminta, adakah manusia selain Zee didunia ini yang dapat menggantikannya saat ia pergi nanti?

Benar. Aku adalah salah satu diantara manusia yang paling bodoh ketika, mengetahui seorang yang sangat dicintainya ingin pergi jauh namun, ia tak bisa berbuat apa apa. Itu aku, manusia paling bodoh yang pernah kalian kenal.

Aku bertanya tanya; Apakah Tuhan sedang bahagia waktu menciptakan manusia sepertinya? Seseorang yang selalu bisa memunculkan bulan sabit di wajah ku. Seseorang yang dapat menciptakan kedamaian hati dengan kehadirannya. Yang mampu menyulap nafas menjadi butiran kebahagiaan. Zee.. Seandainya kamu dengar dewi hati ku, sungguh. Aku tidak ingin kamu pergi.

"Ran, gue mau nunjukin sesuatu sama lo " ia menarik tanganku dan aku hanya bisa mengikuti dari belakang

"Ini sepatu yang gue desain seminggu lalu, rencana si mau di taruh buat koleksi baru di toko Glass Papa, tapi gak jadi"

"Loh kenapa Zee ini 'kan bagus banget, pasti banyak peminatnya deh misalnya untuk sovenir wo" Aku menyentuh sepatu kaca yang sangat indah didepan mataku ini. Sayang, ia hanya sebuah benda ukiran yang tak bisa digunakan, ia hanya dapat dinikmati dengan penglihatan.

Aku sempat melongok sebentar saat tangannya menyodorkan sepatu kaca mini itu kepada ku. Dan pikiran ku memang benar.

"Karena ini untuk lo"

Aku diam sebentar, ketika tanganya melambai tepat di wajah ku. Ternyata aku memang tidak sedang bermimpi.
"Buat aku ?"
Kataku sedikit terbata bata, "Tapi Zee, untuk apa? Aku gak --"

"Gue mau lo simpan ini baik baik. Jangan sampai hancur ataupun retak, jika semua itu terjadi maka, kemungkinan semuanya hilang"

Hilang? Apa yang hilang? Aku tidak mengerti sumpah. Apa kalian tahu maksudnya barusan? Percuma, dia tidak memberiku kesempatan bicara. Zee memang pandai membuat teka teki.

Langit sore berganti dengan gumpalan awan mendung yang menutupi senja. Aku sempat kecewa, karena senja tidak hadir menghiasi langit hari ini. Namun, kekecewaan itu telah tergantikan oleh kehadiran seseorang istimewa disamping ku. Tetes demi tetes air hujan mulai berjatuhan ke bumi, ditambah lagi angin yang berhembus kencang, menciptakan biru biru dijariku semakin banyak.

"Pakai jaket gue ya" tanpa mendengar jawaban ku, ia langsung memakainya.

"Eh tapi -"
Memotong saat orang sedang bicara mungkin sudah hobi seorang Alzee Gardana.

"Siniin tangannya "
Sekarang apa lagi? Ia menggenggam kedua tanganku, lalu menggosokkan bersamaan dengan tangannya, bermaksud membagi biru biru dingin ini.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Empat detik

Lima detik

Kesunyian di antara kami, akhirnya
aku pecahkan dengan bertanya padanya.

Aku berdehem pelan, "Zee, kamu tahu hal paling romantis dari hujan?"

"Enggak"

"Hujan sangat tangguh"

"Kenapa?"

"Karena ia tahu, perjuangan untuk menciptakan sebuah pelangi meski harus jatuh terlebih dahulu"

"Sama dong kayak gue"

"Hah, maksudnya?"

"Gue harus berjuang buat mendapatkan seorang Audy Kirana, sama kek hujan, harus jatuh dulu"

Aku sempat terdiam sebentar mendengar perkataannya barusan. Benarkah semua itu?

Aku tidak bisa berada lebih lama dengannya disini, bisa bisa oksigen ku habis hanya karena mendengar kalimatnya barusan, "Zee, kalau kita nunggu ujannya reda bisa-bisa sampai malam "

"Maksudnya, kita harus pulang ujan ujanan gitu?"

"Gakada pilihan lain, kamu takut?"

"Enggak, tapi nanti lo sakit gimana?"

"Aku gak bakal sakit, udah kebal"

"Sejenis Master Limbad ?"

"Udah deh, yok pulang keburu hujanya tambah deras"
Ia mengangguk. Walau sedang hujan tapi tidak apa main hujan-hujanan sesekali.

Dalam derainya air hujan, dibelakang punggung Alzee Gardana. Aku bicara dengan rintik yang membasahi tubuh ini.
Hujan, boleh aku minta sesuatu padamu? Jangan berhenti, teruslah tumpah ke bumi. Karena saat ini, aku tidak ingin berpisah dengan seorang yang secara ajaib telah mengubah perasaan kaku menjadi butiran cinta penuh pilu. Jangan berhenti hujan, biarkan kami berdua disini, dibawah langit sore yang senjanya telah engkau renggut sebelumnya, aku tidak mau engkau renggut juga seseorang dihadapkan ku ini. Biarkan tangis langit membasahi aku dan dirinya sekarang, sampai sebelum langit menghadirkan senyumannya kembali.

Percuma kurasa, bicara dengan derai hujan. Ia hanya memberi kesenangan sementara, lalu pergi tanpa mengembalikan senja.
Jalan raya sudah hampir dipenuhi kemerlap lampu-lampu ibu kota. Dan akhirnya aku sampai didepan gerbang rumah, saat ini aku harus menyaksikan kepergiannya mungkin untuk sementara, tapi tetap saja rindu akan menjadi teman akrab nantinya. Zee pergi dengan memberikan seulas senyum kepadaku, senyuman yang sangat indah di muka bumi ini, lalu ia melaju dengan kecepatan kencang dan menghilang diujung jalan.

Aku mengetuk pintu rumah dengan hati-hati, berharap bukan Mama yang membukakan pintu, bisa bisa dimarahi habis-habisan aku.

"Astaga Kirana kenapa baru pulang? Sudah jam 8 dan kamu masih pakai baju sekolah ckck" dugaanku salah, ternyata Mama memang menunggu aku pulang.

"Marahin aja Ma, kebiasaan ntar tuh anak, udah berani pulang malam " Abang Galih menyahut asal dan aku hanya melirik kesal.

"Ma, tadi aku kerumahnya Tara ada tugas, terus kejebak hujan akhirnya kita nonton dulu dirumahnya sampai kelupaan waktu "
Akhirnya aku berbohong. Tidak mungkin aku menceritakan semuanya tentang Zee pada Mama. Aku belum siap dengan reaksi Mama nantinya. Jadi anak durhaka sesekali tidak apa 'kan?

"Yudah sana masuk, mandi, pakai baju hangat terus turun, Mama buatin susu anget buat kamu "

"Makasih Mama cantik"
Aku berlari melewati Abang galih dan menjulurkan lidah untuk membalas akibat perkataanya tadi.

Seperti yang Mama perintahkan. Aku memakai Sweater dan kaos kaki kelinci untuk menghindari suhu dingin akibat habis hujan. Sebelum menuju ke bawah untuk minum susu hangat, aku sempatkan menengok kearah dua cermin kecil yang diberikan Zee waktu lalu, kupandangi sebentar lalu bergumam pelan, seandainya dia seperti glass yang dapat aku pandangi setiap saat.

Aku turun dan membuka lemari es, "Ma, yogurt rasa strawberry Rana mana kok gakada?" Reaksi ku saat membuka lemari es dan mengetahui yogurt strawberry hilang. Siapa lagi pelaku kalau bukan bang Galih!

"Dingin-dingin malah cari yogurt, udah Mama buatin susu diatas meja minum gih keburu dingin "

"Pasti abang 'kan? Dimana dia Ma?" rengekku memanggil nama bang Galih "Sengaja bener deh nyisain rasa anggur, aku 'kan gak suka !"

"Audy Kirana, minum susunya nanti kamu sakit " kata Mama sekali lagi memperingatkan

"Tapi Ma, ini tidak bisa dibiarkan, Abang harus dipenjara karena telah mengambil yogurt milik Rana "

"Mana ada hukuman tentang begituan, ada ada aja kamu " Abang Dana muncul dan mengacak rambutku.

"Ada 'lah bang, ini Rana yang buat "

Aku pergi ke kamar bang Galih,b berniat ingin memarahinya. Tapi tidak sebelum aku mendengar suara orang disebrang sana, suara bang Galih yang sedang berbicara.

"Bang Galih" kataku sambil mendorong pintu kamarnya

"Rana, ketuk dulu bisa 'kan? Jawabannya sambil menyimpan ponsel

"Gak sempat, Abang ngomong sama siapa?"

"Kepo"

"Ish serius bang, tadi aku denger abang lagi ngomong sama seseorang"

"Bukan siapa siapa, cuma teman kampus"

"Cewek atau cowok?"

"Bawel" jawabnya acuh sambil berbaring diatas tempat tidur.

Aku menghela nafas panjang, " Yudah, enggak penting juga buat Rana. Besok pokoknya yougurt strawberry harus ada di kulkas! Tanggung jawab abang yang udah ngabisin! " Kataku melongo ke pintu kamarnya sebelum pergi.

"Hm" aku pergi ke kamar ku, merasa keanehan dengan sifat bang Galih. Biasanya kalau aku pergi ke kamarnya pasti ada saja tingkahnya untuk menjahili ku. Namun berbeda kali ini, sangat lemas seperti habis lari maraton.

Continue Reading

You'll Also Like

481K 17.8K 32
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
5.4M 393K 55
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
3.4M 276K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
248K 11.4K 17
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓵𝓲𝓼𝓪𝓷�...