Sweet Creature [Harry Styles]

By nakedstylinson

45.9K 4.5K 332

COMPLETED!!!! Pertemuan konyol seorang Carol dengan Harry akan kah Carol terus terikat kerjasama dengan seora... More

1. Negative thinking
2. Still don't know my job
3.What did you say?
4. Dillema
5. tears
6. act like i'm his girl
7. i'm scared
8. Heartbeat
9. The end
10. Drunk
11. No!
12. moment
13. I always think about it
14. A nightmare with Styles
15. Moaning
16. Carol Chane & Harry Styles
17. fuck
18. what's wrong with me?
19. surprise
20. Who just calls you?
21. Like a stranger
22. Regret
23. I can't hate on you
25. Help me
26. Killer
27. Meet him
28. Miss you
29. You are here
30. EPILOGUE
PROMOTION
PROMOTION 2

24. She's died

1.1K 135 18
By nakedstylinson

Harry's pov

5 months later...

Ini sudah bulan ke 6 Carol hamil, dan aku selalu bersabar dengan tingkah Carol yang kelewat menjengkelkan, manja, jika keinginannya tidak dituruti ia akan marah dan menangis bahkan membanting barang yang ada didekatnya.

Kadang aku ingin marah dan berteriak kepadanya, tapi aku mampu menahan diriku, ia sedang tertidur didekapanku, aku mengelus rambutnya.

"Harry...?" Aku terkejut saat ia tiba - tiba saja bangun dan menangis "Ada apa sayang?" Aku bangkit dan bersandar di headboard "Perutku sakit" Ia menangis mencengkram tanganku erat, aku membelalakkan mataku "Apa?! Astaga! Aku akan memanggil dokter," Aku hampir bangkit namun ia menahan tanganku "Tidak! Aku lapar, aku ingin makan!" Aku menghela nafasku "Kau yakin?"

Ia hanya mengangguk "perutmu sakit karena kau lapar?" Ia lagi - lagi mengangguk dengan tatapan sedihnya.

"Baiklah, aku akan membuatkanmu makanan" Ia lagi - lagi terisak "Aku tidak mau, aku ingin memakan makanan Indonesia!"

"Apa itu? Aku tak tahu Indonesia apa!" Suaraku sedikit meninggi dan ia mendorongku "Kau tak mau membelikannya?"

"Aku bahkan tak tahu apa itu Indonesia" Aku mencoba setenang mungkin "Astaga Harry! Negara itu dipenuhi oleh pemandangan alam dan pulau - pulau yang indah dan banyak. Intinya aku ingin makanan Indonesia!" Ia bersikeras ingin makanan Indonesia itu, aku bahkan baru tahu jika Indonesia sebuah negara, kemana saja aku selama ini? Baiklah bisa kusimpulkan negara itu dikawasan Asia jadi aku tak mengetahuinya.

"Aku tak tahu dimana restoran yang menjualnya" aku menggeleng "Kau harus mencarinya!"

"Sayang, dengar. Ini sudah tengah malam. Besok aku mencarinya yaa?" Ia menggeleng dan memukul dadaku kencang membuatku meringis "Aku tidak mau! Aku ingin sekarang!" Lama - lama kesabaranku habis. Aku menggebrak nakas disebelahku.

"Carol! Kau tidak boleh bertindak egois! Ini sudah larut malam! Aku janji besok akan mencarinya! Aku tak pernah menolak keinginanku tapi kali ini aku sedang lelah dan aku tak tahu dimana restoran Indonesia itu berada!" Nafasku memburu dan dia menangis sejadi - jadinya, Ia memukulku terus - terusan "Kau jahat! Kau tak mencintaiku! Kau berteriak kepadaku! Kau tak menyayangiku!" Ia turun dari ranjang dan berlari membuatku khawatir dengan dirinya dan kandungannya "Sayang, bukan begitu... Aku mencintaimu sayang..." Aku mengikutinya dari belakang, Namun Ia terus berlari hingga membuka pintu apartment "Sayang, Hey!" aku mengejarnya dan Ia kalah cepat denganku.

Aku menariknya kasar membawanya kedalam dekapanku "Maafkan aku, mengertilah, aku lelah seharian ini" Aku mencium kelanya dan ia mendorong kepalaku "Kau lelah karena aku! Aku membuatmu lelah, Harry! Oleh karena itu kau marah padaku!" Aku menggeleng cepat "Tidak... Tidak begitu sayang. Kita masuk kedalam yaa, kau sedang hamil"

"Kau tidak perduli padaku!" Aku menghela nafas menuntunnya masuk kedalam dan kembali menutup pintunya "Aku perduli padamu, sayang."

"Aku lapar dan ingin makanan Indonesia tapi kau tak membelikannya, buat apa ada ponsel canggih jika kau tak menggunakannya?"

Aku menepuk jidatku "Sekarang jangan menangis yaa,aku akan mencarinya" Ia mengangguk dan tersenyum lebar, Aku membuka Google di ponselku mencari restoran Indonesia di Kota London, dan aku terkejut saat tahu jika hanya di daerah Manchester restoran Indonesia ada. Bukanya pun setaip jam 8am hingga 9pm.

"Restorannya didaerah Manchester, dan itu memakan waktu lama,sayang" Ia terlihat kecewa dan menunduk "Hey... Aku janji akan membelikannya"

Ia menggeleng malas "tidak perlu, aku tak ingin merepotkanmu"

"Sayang, jangan bersedih seperti itu" Aku menangkup wajahnya yang murung "Aku tak boleh bertindak egois" Dan aku merutuki diriku yang berbicara seperti itu ketika aku sedang marah "Bukan seperti itu..."

"Cukup Harry! Aku ngantuk! Aku ingin tidur sendiri" Ia berjalan dengan menghentakkan kakinya masuk kedalam kamar, aku menjambak rambutku frustasi.

Sabar Harry, tinggal 3 bulan lagi.

***

Aku terbangun karena seseorang mengguncang tubuhku, aku menggeliat dan menurubkan kakiku dari sofa "apartemen ini memiliki 2 kamar. Kenapa kau tidak tidur dikamar lain?" Ujarnya datar "Percuma ranjangnya besar jika aku hanya tidur seorang diri" naik kepangkuanku dengan cepat, Wajahnya tersenyum lebar.

Aku menelan ludahku dengan susah payah, tak tahukah dia jika dia memancing libidoku atau dia memang sengaja?

Tangannya mengelus pipiku, dan turun keleherku, aku sedikit kecewa karena tubuhku tak bisa merapat denganku karena terhalang oleh perut besarnya.

Aku mengerang saat ia mencoba mendekatkan tubuhny kearahku tapi ia kembali mundur "Aku lupa jika aku sedang hamil" Ia terkekeh dan aku memejamkan mataku.

"Apa kau berpikir aku menggodamu?" Ia menaikkan satu alisnya dan aku mengangguk "yes!"

"Aku ingin melakukannya untukmu Harry, tapi aku tak ingin mengambil resiko" Aku tersenyum menenangkannya yang terlihat bersalah.

"Aku mengerti, tak apa"

"Aku merasa bersalah karena tidak memenuhi kebutuhanmu selama berbulan - bulan" Ia menggigit bibir bawahnya dengan mata yang berkaca kaca "Tidak apa - apa, aku mengerti, aku juga tak ingin mengambil resiko. Kau tak perlu merasa bersalah" aku menyelipkan rambutnya dibalik telinganya.

"Kau tak bosan 'kan, padaku?" Aku terdiam sesaat, apa yang dia bicarakan? Well, bosan itu manusiawi, aku tak ingin munafik, aku pernah merasa bosan dengannya, tapi mau bagaimana lagi? Aku harus menjalaninya.

"tentu saja tidak, tapi... Setelah melahirkan kau harus 24/7 memenuhi kebutuhanku setiap waktu" candaku dan dia mencubit pipiku "kau gila!" ia mendorong kepalaku dengan telunjuknya. Tidak sopan.

Tapi aku lebih suka Carol yang menjengkelkannya seperti dulu kami belum dekat.

"Aku ingin menamparmu, Harry!" ujarnya antusias aku tergelak, namun sebelum aku tergelak Ia menampar pipiku sangat keras.

"Ahg! Shit!" aku mengusap pipiku yang terasa memanas "Carol" erangku "Maaf" Ia tersenyum tanpa dosa.

"Aku mencintaimu" Ia menyatukan bibir kami dan beberapa menit berlalu kami saling melumat bibir satu sama lain, beradu lidah dan menelan ludah satu sama lain.

Ia melingkarkan tangannya di leherku, ciumanku berpindah kerahangnya dan turun ke lehernya, menghisapnya kuat "Ahh..." erangnya.

Aku menyeringai, hendak aku memasukkan tanganku kebalik gaun mlam yang ia kenakan, Ia lebih dulu mendorong kepalaku dan tanganku "Buatkan aku makanan!"

Jadi itu hanya untuk merayuku agar aku membuatkan makanan untuknya, aku memutar bola mataku "Baik sayang"

Ponselku berdering beberapa kali, aku menyerah dan mengangkatnya "Halo!" Ujarku.

"Harry, kenapa kau tak mengngkat teleponku sedari tadi sih?! Ini gawat! Dan ini penting!" suara Louis dengan nada kerasnya "Ada apa?!" Aku memberhentikan aktivitasku didapur "Sial! Kau melakukan apa pada Alexa?! Ia mati sialan!" mataku terbelalak, tidak mungkin, aku tak berniat menghabisi nyawanya, aku berniat menghabisi janin didalam perutnya.

"ada saksi mata ditempat kejadian itu! Saat kau menyakiti Alexa dan kau meninggalkannya. Ia mati setelah dibawa kerumah sakit, dan polisi sedang memburumu!" aku mengusap wajahku dengan satu tanganku.

"Darimana kau tahu soal ini?!" pekikku sambil sedikit berbisik, aku tak mau Carol mendengarnya "salah satu polisi adalah kawanku, ia memberitahuku karena ia mengetahuimu. Kau dituduh sebagai pembunuh Alexa, kau akan masuk penjara, Styles! Kau terlalu bodoh menghabisi nyawa orang ditempat seramai itu!"

"Aku tidak tahu! Aku pikir gang itu sepi!" Aku berjalan - jalan dan mengacak rambutku, astaga! Jqngan sampai aku masuk penjara disaat Carol sedang hamil.

"Begini, aku akan meminta pertolongan pada Adam, agar kau tidak dapat hukuman banyak" aku mengangguk walau aku sadar ia tak akan melihatnya.

"Lou, tolong aku. Carol sedang hamil, bagaimana kondisinya jika ia mendengar kabar ini?" erangku.

"Kita ketemu di rumahku, aku akan mengundang yang lainnya, tapi berhati - hatilah Harry. Kau sudah jadi buronan" aku mengangguk dengan cepat.

Setelah masakanku untuk Carol beres aku cepat - cepat bersiap - siap.

"Harry kau mau kemana?" tanyanya "Aku ada sedikit urusan, hanya sebentar"

"Tidak! Kau tidak boleh pergi, bagaimana bisa kau meninggalkanku disaat aku sudah hamil besar seperti ini?!" ia merengek dan aku memeluknya singkat "Hanya sebentar sayang, aku janji."

"Kalau begitu aku ikut!" Aku membelalakkan mataku "tidak...tidak! Kau tetap disini, apa yang kau inginkan setelah aku pulang?" Aku menangkup wajahnya "Aku ingin kau tak meninggalkanku Harry! Jangan pergi hari ini"

"Sayang, mengertilah. Ini urusan penting" Ia mendengus kesal dan mendorongku "Pergilah sesuka hatimu! Kau tak mencintaiku! Kqu jahat!" Ia masuk kedalam kamar dan aku mengikutinya, aku harus menahan emosiku, kalau tidak ia akan semakin menangis dan sakit hati "Sayang, kau tak boleh berbicara seperti itu---"

"Pergi sialan!" aku menghela nafas panjang "Aku akan membawakan sesuatu untukmu" Aku mengecup pipinya singkat dan dia menghapus bekasnya dipipinya "Menjijikkan"Aku hanya terkekeh geli dan keluar dari apartemen ini.

"Aku tak akan membukakan pintu untukmu!" Teriaknya, aku menggelengkan kepalaku.

Carol's POV

Suara bel terdengar berkali - kali, jika itu Harry ia akan berteriak memintaku membukakan pintunya, aku dengan cepat berjalan kearah pintu dan melihat siapa yang datang "Bukan Harry" gumamku, aku cepat membukakan pintunya.

"Selamat siang Nyonya Styles" Aku mengangguk, kenapa ada banyak polisi datang keapartemenku "Masuklah" ujarku.

"Tidak, kami tak punya banyak waktu, kami mencari Mr. Harry Styles. Apa dia ada?" aku membelalakkan mataku "ada apa kau mencarinya?" Mereka saling menukar pandangan lalu kembali melihatku "Tidak ada, kami hanya akan sedikit berbincang - bincang dengannya"

"Hanya itu?" aku menatap mereka curiga "Ia tak membuat masalah 'kan?"

Mereka menggeleng dan tersenyum "tidak, umph... Apa ada?"

"Ia sedang keluar, tak tahu kemana. Ia bilang ada urusan penting" mereka semua mengangguk dengan kompak, pasti mereka juga melatih diri untuk mengangguk dan menggeleng secara kompak "Kalau begitu kenapa kalian tak pergi saja?" Tanyaku kepada mereka.

Oh Carol, kau kurang ajar sekali mengusir para polisi ini "Sampai jumpa Nyonya"

"Well, aku tak ingin bertemu kalian lagi, jadi selamat tinggal!" Aku langsung menutupi pintu apartemen. Ada urusan apa Harry dengan para polisi itu? Aku tak yakin jika mereka hanya ingin mengajak Harry berbincang - bincang.

Hayoloh! Carol kalau tau gimana? Tapikan Harry ngga ngebunuh Alexa secara berencana.:((

Beberapa chapter lagi cerita ini tamat guys!! Seneng dehh 😁😁 makannya gue fast update
40+votes
Next

Vomments!

Continue Reading

You'll Also Like

2M 326K 66
Angel's Secret S2⚠️ "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Angel's Secret- •BACK TO GAME•...
30.2M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
333K 28.3K 54
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
199K 21.7K 25
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...