Pagi ini,putri memulai sekolah barunya.dia sekarang memakai atasan putih dengan rok hitam selutut.karena ia akan menjalani orientasi.tapi bukan orientasi yg kek dulu.yg pake bully hingga meninggal.
Tapi sekarang hanya pengenalan lingkungan sekolah,karena MOS sudah di hapus.ya kan?
Putri masuk ke sekolah yg sama dengan bara.alasanya sih simple,bara cuma pengen kontrol keadaan putri.biar gk jadi korban bully,kata mami sich..
Skip.
Di sekolah
"Ok,gue marshal aditya.disini gue sebagai ketua osis.dan sekarang gue pengen kalian ngikutin kakak OSIS di depan kalian.karena mereka yg akan membawa kalian ke kelas untuk materi.
Pasti kalian sudah tau kan kalian ada di kelompok apa? Yg gk tau berarti tidak mengikuti pra-MOS.
Ok,silahkan di mulai dari kelompok 1." Ucap marshal selaku ketos di sini.lalu kelompok 1 mulai berjalan menuju ke kelas lalu di ikuti sampai kelompok ke 7.
"Ok,selamat pagi semua" ucap amar selaku pembimbing kelompok 3.dan putri ada di kelompok 3
"Pagi kak" jawab mereka serempak
"Ok,kita perkenalan dulu"
"Gue amar al hidayah,kalian boleh panggil gue kak amar.trus yg di samping gue evelyn."
"Hai,dek.nama kakak evelyn.salam kenal semua" ucap evelyn sambil melambaikan tanganya
"Hai juga kak"
"Ok,kita mulai materi"
*****
"Permisi" ucap bara sambil mengetuk pintu kelas
"Masuk aja" jawab amar.bara melangkah masuk di susul marshal di belakangnya
"Hai,dek.gimana? Enak materinya?nyaman ama kakak2nya" Tanya marshal sambil tebar2 senyum.
"Lumayan" jawab seseorang
"Wah,,lu gimana sih.harusnya lu ajak adek adek game atau apa gitu supaya mereka gk boring" ucap marshal sambil melirik amar
"Hehehe...bingung gue harus game apa?" Amar malah cengengesan
"Adik-adik mau game apa?"tanya marshal.
Bara hanya diam,ia memperhatikan seluruh anggota kelompok 3 dan ternyata putri termasuk disana.ia hanya tersenyum sebentar lalu memasang muka temboknya lagi.
Saat ditanya marshal semua diam,mereka bingung harus jawab apa.tiba2
Kring...
"Ye!!" Teriak semua anak kelompok 3.karena bel istirahat
"Yah,gk jadi game deh.." ucap amar
"Y udah,silahkan istirahat" ucap marshal.semua langsung berlarian keluar kelas.sedangkan putri terakhiran keluar ia tidak mau berdesakan di kantin
Saat mau keluar,tiba-tiba bara menahan tangan putri.
Putri menoleh
"Kenapa?" Tanya putri
"Jangan pergi dulu,ntar aja.ada yg mau kakak omongin" ucap bara,putri diam sebentar lalu mengangguk
"Itu siapa lo?" Tanya marshal
"Lo mau jaga rahasia gk?" Tanya bara dengan tatapan serius.
Amar dan marshal mengangguk,lalu bara berbisik ke 2 temanya itu tentang pernikahanya dengan putri
"Wah!! Parah!" Teriak amar
"Jaga tuh mulut" ucap bara
"Ye maaf reflek"
"Beneran,lo gk bohongkan?" Tanya marshal
"Ye bener ngapaain boong.gk untung juga"
"Ngomongin apa sih?" Tanya putri setengah berbisik pada bara
"Ngomong tentang hubungan kita"
"Hah!"
"Elah,biasa aja put.heboh amat dah" ucap bara melihat putri berteriak
"Kakak ngapain bilang sih? Kan malu.ntar kalo di sebarin gimana?" Ucap putri dengan heboh
"Lo tenang aja,gk bakal gue sebarin.kalo gue sebarin,hilang dah lidah gue di potong bara" ucap amar dramatis
"Mulai deh dramatisnya" sindir bara
"Y,gk bakal kok.
Oh y,nama lo siapa?"
"Putri adia reynald"
"Bukan.
Putri adia mahesa" ulang bara.ia memasukkan marganya ke nama putri.
Putri langsung menatap bara
"Kenapa? Benerkan.orang udah nikah juga" ucap bara santai seperti orang tk punya dosa
"Panggilanya apa?"
"Putri"
"Oh,putri.salam kenal y" ucap marshal lalu berjabat tangan dengan putri
"Lepas deh..panas gua" ucap bara menyela,hingga tangan putri dan marshal terlepas
"Elah..lu sensi amat sih kek cewek pms aja"
"Ye,wajar dia suaminya" sahut amar
"Like gue ama amar" jawab bara lalu tos ria dengan amar
"Kalo gitu,aku ke kantin dulu kak" ucap putri lalu melepaskan tangan bara
"Ikut" sahut bara lalu menyusul putri
"Gila dah,temen gue udah nikah.gk nyangka gue" ucap marshal
"Ya,betul tuh.gue juga" jawab amar lalu mengajak marshal ke kantin
Setelah dari kantin,bara mengajak putri makan di rooftop sekolah
"Kak" panggil putri memecah keheningan
"Hmm" bara menoleh menatap putri yg ada disampingnya
"Apa hanya kak amar dan kak marshal aja yg tau?" Tanya putri
"Gk,davin juga tau" ucap bara santai hingga membuat putri tersedak
"Siapa...lagi tuh?" Tanya putri dengan terbata karena tenggorokanya sakit
"Sahabat kakak.tapi bukan osis."
"Oh,y kakak kok dari tadi ngikut kak marshal mulu"
"Kakak kan wakil ketua osis.mangkanya ngikut trus kek anjing peliharaan marshal" ucap bara
"Berarti kakak anjing dong?" Tanya putri lalu ia tertawa
Ckckckck...
"Kamu bilang apa tadi? Anjing?" Ulang bara.putri mengangguk
"Jangan sebutin itu lagi.itu tuh umpatan,gk baik ngumpatin suaminya sendiri"
"Emang kakak suami aku?" Tanya putri sambil terkekeh
"Kamu lupa ingatan apa alzeimer sih,put?" Tanya bara dengan kesal
"Becanda kali,serius amat nanggepinya" ucap putri.
"Ih,kamu itu ya.awas aja kalo kamu bilang kakak 'anjing' kakak hukum kamu"
"Hukum apa?"
"Satu kata,dua kiss" lalu bara menunjukkan senyum jailnya
Wajah putri langsung memerah
"Apaan sih kak,gk jelas deh," ucap putri lalu mengalihkan perhatianya
"Kenapa? Gk terima? Atau minta sekarang?" Tanya bara masih dengan smirk devilnya
"Minta apa?" Tanya putri polos
"Ini nih,kalo punya istri masih kelas 10.gk peka banget" gumam bara sambil memalingkan wajahnya
"Aku denger loh kak" ucap putri dengan nada menyindir
"Berarti?"
"Berarti apa?" Putri malah balik nanya
"Mau sekarang dong"
"Lah kenapa sekarang,kan aku gk bilang kalo kakak itu anjing" ucap putri lalu menutup mulutnya setelah tersadar apa yg di katakanya
"Lah itu tadi kan bilang" ucap bara.
Putri buru2 berdiri untuk melarikan diri tapi secepat kilat bara menyambar tangan putri dan menariknya hingga membentur dadanya.putri mendongak,tapi bara malah menunjukkan smirk devilnya.putri menelan lidahnya pelan,sungguh ia takut sekarang.
Bara mendekatkan wajahnya ke putri,putri diam.dia takut,gugup tk tau harus apa.akhirnya yg dilakukanya hanya menutup mata.
"Beneran mau sekarang?" Tanya bara lagi,putri hanya diam
"Diam berarti iya" lanjut bara lalu..
"Aw!!" Pekik putri.hidungnya terasa sakit karena bara menariknya sebentar lalu tertawa karena hidung putri memerah.
Dan bara memang tidak benar benar mencium putri,ia hanya mengerjai putri.karena melihat pipi putri yg memerah karena malu membuatnya senang dan ingin menjahili putri trus
"Kakak apa apaan sih? Sakit tau" ucap putri sambil mengelus hidungnya yg di tarik bara lalu mengeluarkan hpnya dan melihat kalau hidungnya memerah
"Loh! Sekolah kok bawa ponsel sih?" Ucap bara lalu menyambar hp putri
"Kakak itu kan ponsel ku" putri berusaha mengambil ponselnya tapi bara malah menaikkan tanganya yg membuat putri kesusahan.
Karena jengkel putri menginjak kaki bara,karena kesakitan bara terhuyung ke belakang.putri memegang ponselnya lalu ikut terjatuh dan ia berada di atas bara.
Mereka pun saling menatap.karena shock,tak ada yg bergeming atau merubah posisinya.
Hening...
"Ternyata lo cantik walaupun tanpa make up"
Batin bara,tanpa sadar ia tersenyum
"Kakak apaan sih,senyum senyum.gila ya?" Tanya putri.lalu ia mencoba bangun,tapi bara menahanya.dan malah memeluknya.ingat,posisinya putri masih ada di atas dada bara.
"Bentar aja" ucap bara pelan.putri malah bingung,
Maksutnya apa coba? Batin putri
Kring.....
"Kak udah bel,aku mau ke kelas.ntar aku dimarahin,ini juga disekolah kak.kalo ada yg liat bisa gawat,kak" oceh putri.
ia memang takut jika ada yg salah paham dengan mereka.posisi yg tidak nyaman membuat putri tidak betah jika berlama lama dengan bara.
"Kalo ada yg liat,kakak bisa buat mereka tutup mulut kok" ucap bara,lagi lagi ia mengeluarkan senyum jahilnya
"Udah deh kak,jangan bercanda napa" putri mulai kesal pada bara.
"Gk percaya? Kakak kan waketos.hak kakak banyak loh.."
"Sombong" gumam putri
"Kamu ngumpatin kakak.berarti harus kakak kiss kamu"
Putri langsung melotot pada bara
"Aku gk ngumpat kok" bela putri.ia mencoba membela dirinya sendiri