Trust Me

By Dania_Zu1

169K 7.2K 489

Alisha Corinna Myesha yang tengah mencoba memantapkan hati untuk bertahan dengan penampilan Nerd Girl harus d... More

Pengenalan Tokoh
Prolog
1- Pindah Sekolah
2 - Cowok Aneh
3 - Tantangan Terburuk
4 - Putri Qory
5 - Alisha Vs Lardo
6 - Alisha Vs Carissa
7 - Jadian
8 - Alisha Terpuruk
9 - Khawatir
10 - Bahagia
11 - Hobi Kita adalah Bertengkar
12 - Jatuh Hati
13 - Cemburu
14 - Kepastian
15 - Alisha's Birthday
16 - Comsos 4
17 - BragajulSquad & BraSquad
18 - Usaha
19 - Surprise
20 - Alisha dan Lardo
21 - Dinner
22 - Salah Paham
23 - Percayalah
24 - Emosi Memuncak
25 - Lardo Masuk Rumah Sakit
26 - Alisha Tak ada Kabar
27 - I Wuf You Qory
28 - I Wuf You Lardo
29 - Good Bye Mark
30 - Quality Time
Author's Story
31 - Terpukau
32 - Sayap Pelindung
33 - Takut Kehilangan
34 - Saling Mencintai
35 - Sejenak
36 - Chat's Grup
37 - Magic Hour
38 - Masa Lalu
39 - Sebuah Rencana
40 - Alisha dan Adsila
Warning
41 - Tegar
43 - Kecewa
44 - Putus
45 - Dia kembali
46 - Maaf Qory
47 - Aku Di Sini
48 - Lardo's Birthday
49 - Jarak Pemisah
50 - Hambar
51- Terungkap
52 - Terlambat
53 - Surat Cinta Untuk Ma Petit
54 - Kembalilah Mi Amor
Epilog
...Author...
Extra Chapter '1'
Extra Chapter '2'
Trust Me 2
.Maafkan Author ya.

42 - Kenyataan Terpahit

1.7K 92 5
By Dania_Zu1

Dikala mata terasa perih sarat akan kesedihan maka hati pun bergejolak menuntut rasa pahit dalam jiwa yang kini terasa sempit untuk bernafas karena cinta.

Alisha Pov

Perasaanku semakin tak menentu karena hal yang menimpa diriku saat kemarin. Satu hal yang kini baru aku ketahui seakan menusuk relung hati perihal kenyataan ini. Seorang ibu yang selalu aku banggakan dengan segala kekurangannya bahkan kian membuatku bersedih karenanya tapi aku tetap mencintainya. Sosok ayah yang selalu bersedia punggungnya untuk menggendongku serta jadi sayang pelindung kala rasa ketakutan menghadang dan selalu mengukir seulas senyum dibibirku. Tapi pada kenyataannya sekarang mereka membuat pertahanan kasih sayangku seakan meluruh bukan karena aku tak lagi menyayangi mereka tapi rasa kecewa yang mencuat dari dasar hatiku mampu menyingkirkan logikaku.

Tak hentinya air mata ini mengalir bebas membasahi wajahku. Kekasihku selalu berkata bahwa menangis adalah kesukaanku dan aku pun mengelaknya tanpa kusadari ucapannya dirasa benar adanya karena hanya dengan menuangkan emosi seperti inilah hatiku sedikit lega.

"Alisha udah ya nangisnya. Dari tadi loh air mata lo ngalir terus. Gue yakin lo kuat Lish." Dania tersenyum memberi semangat untukku sembari mengusap lembut punggungku.

"Tapi ini berat Dan buat gue. Hiks...Gue gak tahu lagi sekarang harus apa selain nangis." Ucapku lirih sembari terisak.

"Iya gue paham Lish. Tapi lo juga jangan nangis terus. Liat tuh mata lo sembab yang ada malah kerasa sedihnya. Udah ya sekarang lo istirahat." Dania menghapus air mataku.

Aku tersenyum tipis. "Makasih Dan, disaat gue kayak gini lo ada buat gue. Gue mau nginep di rumah lo boleh ya." Aku memeluknya.

Dania membalas pelukanku. "Iya lo boleh tinggal di sini semau lo. Asal jangan sedih lagi. Kita tidur yuk udah maam besok kan sekolah."

"Lo emang sahabat terbaik gue Dania Novita pacarnya Albiansyah. Makasih. Makasih."

Aku mengurai pelukan itu seraya kedua sudut bibirku terangkat. "Oke gue gak mau nangis lagi. Lardo juga selalu bilang gak bosen apa lo nangis mulu. Tapi gue boleh kan tinggal
sama lo sampe hati gue tenang."

"Boleh Alisha. Yang penting lo janji gak nangis lagi. Oke!"

"Oke. Yaudah gue mau cuci muka ya bersihin muka gue yang udah kusut gini. Lo bobo duluan aja Dan." Aku beringsut dari ranjang tempat tidur.

"Seandainya lo tahu Lish. Gue yakin lo gak akan mau lagi peluk gue kayak tadi. Gue gak mau lo benci sama gue." Sebulir bening lolos dari mata Dania.

Aku menghampiri Dania yang tengah terlelap. "Makasih ya Dan udah jadi sahabat terbaik gue. Gue sayang banget sama lo dan gue harap gak akan ada masalah ya antara kita." Aku berkata tepat didaun telinganya.

"Gue juga sama kayak lo Lish. Tapi apa lo bakal maafin gue setelah..."

"Lo itu sahabat gue Lish." Air mata Dania kembali menetes karena tekanan dalam hatinya yang kian menuntut akan rasa bersalah.

----

"Hallo. Maaf ini siapa ya?" Tanyaku pada orang di sebrang sana.

"Gue Carissa Alisha." Jawabnya santai.

"Ngapain lo telpon gue?" Tanyaku cuek sembari memakai sepatu sekolah.

"Nanti lo ketemu sama gue di taman sekolah."

"Buat apa? Sorry gue sibuk."

"Terserah lo aja sih. Dan lo pasti bakal nyesel gak ketemu gue." Terdengar suara Carissa yang terkekeh pelan.

"Maksud lo apa? To the point aja. Emang gak bisa lewat telpon aja. Ribet banget." Lagi lagi jawaban yang kuberikan terkesan dingin dan judes.

"Karena banyak hal yang perlu lo tahu tentang Adelardo Radmilio Emery pacar kesayangan lo yang ternyata selama ini nyimpen kebohongan sama lo."

"Gue makin gak ngerti. Sekarang jelasin ke gue apa mau lo sih? Lo mau ngerusak hubungan gue sama Lardo iya? Dan gue gak mau ketemu sama lo kalau niat lo aja gak baik." Aku mematikan sambungan telepon dari Carissa karena rasa kesal melanda.

"Lish muka lo kenapa sih? Kok kayay lagi bete." Dania duduk di sampingku.

"Gue gak habis pikir Dan. Tuh anak ada aja mau bikin gue sama Lardo pisah." Ucapku penuh emosi.

"Carissa maksud lo? Emang dia berulah apa lagi?"

"Dia bilang mau ketemu gue di taman sekolah."

"Terus kenapa lo marah kan dia cuma minta ketemu. Mungkin mau minta maaf."

"Dan lo jadi orang jangan kelewat polos kenapa. Carissa bilang Lardo selama ini bohong. Apa coba maksudnya."

Dania membulatkan matanya sempurna. "Alisha lo jangan percaya sama dia. Sekarang kita ke mobil yuk. Nanti telat." Dania meninggalkanku begitu saja.

"Ishhh aneh dah Dania. Gue cerita udah heboh eh main tinggalin aja. Dasar pacarnya Abi." Alisha menggelengkan kepalanya.

"Dania tunggu. Gue yang nyetir aja ya."

"Engga. Gue aja Lish. Lo duduk manis aja ya."

Aku hanya mengangguk dan menyusul Dania ke mobil.

*

"Lish lo gapapa kan? Kok muka lo kayak marah gitu?" Tanya Dania dengan tatapan fokus ke depan.

Aku hanya bergeming.

"Alisha. Jangan diem gitu. Gue jadi khawatir nih." Dania menoleh ke arahku.

"Alisha lo nangis lagi. Ya ampun kenapa lagi sih. Emang benar nih kata Lardo hobi lo nangis." Dania terkekeh.

Pandanganku tak pernah lepas dari layar ponselku yang menampilkan sebuah gambar. Seketika rasa penasaran memenuhi ruang pikiranku dan membuatku gelisah tak menentu. Tekadku sudah bulat untuk menemui Carissa untuk memperjelas segalanya.

Dania sedari tadi memperhatikan gerik tubuhku.
"Lo gapapa kan?"

"Gue gapapa."

*

"Pagi petit cantik. Pacar kesayangannya Lardo." Lardo menggamit tanganku tapi dengan cepat kutepis dan dia menatapku bingung.

"Kok lo gitu Lish sama gue. Gak biasanya. Dan pacar gue kenapa?"

Dania menaikkan bahunya pertanda tidak tahu.

Aku terduduk dan memandang matanya lekat seakan bertanya.

"Lo liatin gue gitu amat. Kangen bilang aja, yaelah Lish Lish." Lardo mencubit pipiku.

"Do Alisha gue ke toilet bentar ya."

"Oke Dan."

"Yehhh Lish Dania ngomong gak dijawab. Parah segitu mah. Lo kenapa sih masih sedih soal kemarin?"

"Engga."

"Ya terus? Makanya temui papi lo dan minta penjelasan ke dia. Lish asal lo tahu ya gue bisa ngerasain kalau papi lo itu sayanggg banget sama lo." Lardo kini berhadapan denganku.

"Do!"

"Iya Alisha Ma Petit. Why?"

"Lo gak pernah nutupin apapun kan dari gue?"

"Kenapa lo nanya gitu." Kini pandangan Lardo beralih dariku.

"Ya gue mau lo jujur sama gue sebelum gue tahu dari orang lain."

"Lo ngomong apa sih Lish. Gak jelas banget." Lardo sedikit membentakku membuatku semakin yakin ada sesuatu.

"Ya kalau gak bohong sama gue ya biasa aja bisa kan Do. Gak perlu sanpe bentak gue gitu." Mataku berkaca-kaca.

"Lish gue gak bermaksud kok. Maaf ya."

Aku beranjak dari kursi dan berdiri begitu pun Lardo yang kini tengah berdiri menghadapku.

"Lo jujur sama gue. Ada hubungan apa lo sama Axel dan kakak gue?"

Deg. Lardo tampak terkejut dengan ucapanku.
"Lo makin ngaco tahu gak Lish."

"Ya lo tinggal bilang aja. Apa salahnya sih. Lo jujur sama gue Do!"

"Terserah Lish. Gue kecewa karena lo gak percaya lagi sama gue." Lardo meninggalkanku seorang diri di kelas.

*

"Sekarang lo jelasin ke gue apa maksud lo kirim foto ini Carissa?" Tanyaku langsung sembari menyodorkan ponselku padanya.

Carissa tersenyum sinis. "Gue bilang juga apa Lish. Lo bakal datang juga kan kalau lihat itu. Kasian ya lo selama ini udah dibohongi sama Lardo.

"Bisa gak sih gak usah berbelit. Lo bilang ke gue kenapa ada foto Lardo sama kakak gue. Dan dia juga foto sama Axel?" Aku semakin emosi.

"Sabar dong Alisha. Ya ampun, kenapa lo gak tanya aja sama Lardo?

Aku menghembuskan nafas kasar. "Carissa gue mohon kasih tahu gue sekarang!"

"Oke!"

Carissa membelakangiku dan menceritakan semuanya padaku. Betapa terkejutnya diriku mendapati kenyataan terpahit ini dalam hidupku.

Aku menutup mulutku tak percaya dengan pernyataan Carissa. Sungguh aku tak pernah menyangka Lardo tega melakukan itu padaku dan membohongiku selama ini. Aku tak dapat lagi menahan sesak didada hingga air mataku mengalir deras.

Carissa kembali menghadapku.
"Lo udah tahu kan? Jadi saran gue lo putus aja sama Lardo. Buat apa punya pacar pembohong kayak dia." Carissa tersenyum licik.

Aku tak mengindahkan ucapannya dan berlalu meninggalkannya di atas gedung sekolah karena tadi Carissa membatalkan niatnya bertemu di taman sekolah.

"Lardo lo itu cuma miiik Carissa Anastasya. Bye Alisha! Gue bakal dapetin lo sekarang Do. Satu kosong Lardoku sayang." Carissa tertawa bahagia di atas penderitaanku.

Yahhhhh bakal ada perang nih antara Alisha Ma Petit dan Lardo Mi Amor...:( Kira-kira apa ya yang membuat Alisha sampai terkejut dan pastinya kebohongan apa yang telah dilakukan Lardo. Emh kalian rela gak mereka putus. Author sih gak akan, secara mereka couple sweet walaupun banyak masalah tetap bersama. Tapi apakan kali ini mereka bakal melewatinya ya atau jalan terbaik berpisah.
Kalau mau dilanjut jangan lupa Vote dan pastinya komen. Kasian nih aku gak pernah ada yang komen. Banyak Siders. Makasih ya udah mau luangin waktu kalian Voment setidaknya aku bahagia walaupun cape disela tugas yang menumpuk. Cobalah hargai karya seseorang kawan, apresiai kalian sangat membantu aku jadi semangat. Merci semuanya. Love you all pembaca setia Trust Me...

TBC
Dania_Zu1

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 75.2K 56
fredella smite seorang gadis yg dulunya murah senyum dan murah hati. sekarang gadis yg kejam, cuek, dingin, dan tak punya hati. karena masalalunya yg...
5M 508K 42
"Gue, Maurel Callista. Gak akan lagi ngemis perhatian dari mereka" ⚠️REVISI BERJALAN ⚠️ INI ADALAH CERITA FIKSI! APAPUN BISA TERJADI DI SINI, TIDAK C...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 334K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1M 50.5K 46
[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target...