Trust Me

By Dania_Zu1

169K 7.2K 489

Alisha Corinna Myesha yang tengah mencoba memantapkan hati untuk bertahan dengan penampilan Nerd Girl harus d... More

Pengenalan Tokoh
Prolog
1- Pindah Sekolah
2 - Cowok Aneh
3 - Tantangan Terburuk
5 - Alisha Vs Lardo
6 - Alisha Vs Carissa
7 - Jadian
8 - Alisha Terpuruk
9 - Khawatir
10 - Bahagia
11 - Hobi Kita adalah Bertengkar
12 - Jatuh Hati
13 - Cemburu
14 - Kepastian
15 - Alisha's Birthday
16 - Comsos 4
17 - BragajulSquad & BraSquad
18 - Usaha
19 - Surprise
20 - Alisha dan Lardo
21 - Dinner
22 - Salah Paham
23 - Percayalah
24 - Emosi Memuncak
25 - Lardo Masuk Rumah Sakit
26 - Alisha Tak ada Kabar
27 - I Wuf You Qory
28 - I Wuf You Lardo
29 - Good Bye Mark
30 - Quality Time
Author's Story
31 - Terpukau
32 - Sayap Pelindung
33 - Takut Kehilangan
34 - Saling Mencintai
35 - Sejenak
36 - Chat's Grup
37 - Magic Hour
38 - Masa Lalu
39 - Sebuah Rencana
40 - Alisha dan Adsila
Warning
41 - Tegar
42 - Kenyataan Terpahit
43 - Kecewa
44 - Putus
45 - Dia kembali
46 - Maaf Qory
47 - Aku Di Sini
48 - Lardo's Birthday
49 - Jarak Pemisah
50 - Hambar
51- Terungkap
52 - Terlambat
53 - Surat Cinta Untuk Ma Petit
54 - Kembalilah Mi Amor
Epilog
...Author...
Extra Chapter '1'
Extra Chapter '2'
Trust Me 2
.Maafkan Author ya.

4 - Putri Qory

4.7K 216 3
By Dania_Zu1

Kecantikan bukan hanya di pandang sekilas rupa namun bagaimana aura dalam orang tersebut terpancar indah.

Author Pov

Pagi ini Alisha tampak gelisah, ia berlalu lalang di depan cermin kamarnya. Dia bingung mengubah penampilannya seperti apa. Sebenarnya itu perkara yang mudah untuk Alisha karena dia bukanlah Nerd Girl. Namun kondisinya yang sekarang menuntut Alisha untuk terus berpenampilan seperti ini.

"Emh, gini aja kali ya." Alisha berbicara sendiri di depan cermin sambil memutar tubuhnya ke depan dan ke belakang.

"Gue ga mau make up yang berlebihan. Natural aja and harus banget ya gue bawa mobil!" Alisha menggerutu sambil memoles asal wajahnya dan tak lupa lipgloss untuk pelembab bibir.

---

"Pih aku sarapan di sekolah ya udah telat." Alisha berpamitan pada papinya sambil mencium punggung tangannya.

Hidayat memandang aneh putri bungsunya. "Sayang kamu-"

"Iya pih ceritanya panjang. Intinya aku kayak gini karena mau jalanin Dare aku pih. Tahu kan pih TOD? Cuma sehari aja kok." Ucap Alisha dengan sekali tarikan napas.

Hidayat mengusap puncak kepala Alisha lembut dan sesekalli menciumnya.
"Sayang harus berapa kali papi bilang kamu itu nggak perlu kayak gini. Toh emang aslinya kayak gini kan? Sayang papi mohon jangan salahin diri kamu sendiri terus. Ini sudah takdir dan kak Retta nggak mau lihat kamu kayak gini." Hidayat membawa tubuh mungil Alisha ke dalam dekapannya.

Tanpa sadar air mata Alisha menetes ke wajah cantiknya. Ya, dia merasakan apa yang papinya rasakan. Alisha tak ingin membuat papinya sedih tapi memang seperti ini cara agar Alisha bisa sejenak melupakan rasa bersalahnya.

Alisha mengurai pelukannya dan menangkup pipi Hidayat dengan kedua tangannya. "Pih aku tahu papi nggak mau lihat aku kayak gini. Tapi please cuma kayak gini aku bisa sejenak lupa dengan rasa bersalah aku. Pih kak Retta meninggal karena aku kan? Mami kayak gini karena aku juga. Aku pantes kayak gini pih. Satu hal yang papi harus tahu, dengan aku berpenampilan Nerd Girl aku bisa lihat sosok kak Retta dalam diri aku. Aku mohon pih, aku sayang papi." Alisha berlalu keluar rumah setelah mencium kening Hidayat sekilas.

"Maafin papi sayang, papi akan buat kamu jadi seperti dulu. Qory papi yang selalu ketawa, ceria, bawel dan selalu manja sama papi bukan jadi jauh kayak gini sayang." Hidayat mengusap gusar wajahnya.

---

Alisha turun dari mobil, dia berjalan menuju kelas dengan langkah ragu. Tampak di sekelilingnya banyak pasang mata yang menatapnya aneh, ada tatapan menghina, kagum, dan bingung dengan penampilan Alisha hari ini.

"Tuh kan pada liatin gue. Mampus gue bisa di cap cari sensasi nih apalagi kalau ketemu Carissa. Tapi bener juga sih kata teman gue, sekali-kali boleh juga gue pancarkan pesona gue biar pada nggak jugje gue." Alisha menggerutu kesal sepanjang jalan.

---

"Car itu bukannya si cupu yang lo ceritain itu kan? Gila badai banget, cantik, imut, manis, dan pastinya modis kayak kita." Elva berbicara pada Carissa tanpa menoleh ke arahnya.

"What si cupu udah mulai beraninya tebar pesona. Ya masih kalah cantik lah sama gue. Ihhhh, awas aja ya lo." Carissa menatap tajam ke arah Alisha.

"Cantikan gue kan girls? Iya kan?" Carissa bertanya pada kedua temannya dengan mata yang melotot seakan memaksa.

"Iya Car emang lo doang. Nggak usah dengerin si Elva." Ucap Aski.

Padahal emang cantikan Alisha. Gila tuh anak auranya keluar bat. Gue aja yang cewe terpesona apalagi cowo coba  Beuh... Batin Aski sambil terus memandang Alisha dari kejauhan.

---

"Ehh bray kita ke kantin yuk. Bt gue tai." Adlan memukul kepala Alva.

"Ngapa lo bego toyor kepala gue. Udah di fitrahin nih. Yeah..."

"Apaan si kalian. Tiap hari kek nya berantem mulu. Nggak baik tahu. Kata mama gue kita nggak boleh toyor kepala" Ucap Abi dramatis.

"Apaan si lo Bi. Enggak tahu-tahu nya nih bocah." Adlan kembali bicara.

"Bodo amat kuy lah." Alva menarik tangan kedua temannya keluar kelas.

---

"Itu bukannya si Alisha ya? Eh bener ga sih." Adlan mengerjapkan matanya.

"Ehh iya kayaknya. Samperin yuk." Alva menarik temannya menghampiri Alisha.

"Ha hai, lo Alisha kan?" Adlan tak henti menatap wajah cantik Alisha.

"Iya kenapa?" Jawab Alisha singkat lalu berjalan kembali.

"Ehh tunggu, kita ke kantin yuk. Tenang gue traktir." Adlan menarik paksa tangan Alisha.

"Dasar si kunyuk hatu liat yang bening dikit ampe kita di lupain bray. Sakit hati gue." Alva dengan wajah yang sok imut.

"Lebay lo ah. Ayo ikut si Adlan ke kantin." Abi berjalan ke kantin di ikuti oleh Alva.

---

"Woy Lardo!" Adlan menepuk bahu Lardo secara tiba-tiba.

"Apaan si lo Adlan. Kaget bego gue." Lardo melanjutkan makannya tanpa menoleh ke arah Adlan.

"Do lo nengok deh ke belakang." Azka berbicara setengah berbisik.

Lardo menatap bingung Azka. Ia menoleh dan melihat Alisha yang sangat berbeda hari ini.
Lardo tersedak melihat Alisha yang cantiknya seperti putri kerajaan menurutnya. Terdengar berlebihan, tapi ini kenyataannya yang dirasakan oleh Lardo.

"Ngapa lo bego, ngeliat Alisha langsung salting gitu." Adlan menepuk-nepuk punggung Lardo.

"Nih minum!"Azka memberi minuman.

"Alisha kamu kok diri aja ntar jangkung loh kayak tiang sutet. Sini duduk samping aa Adlan." Adlan tersenyum miring pada Alisha dengan tatapan genit. Dia menarik tangan Alisha hingga duduk di samping Lardo.

Ihhh apaan bat dah ni orang. Nggak jelay dasar. Batin Alisha menggerutu kesal dengan perlakuan Adlan.

Lardo menelan ludah kasar sambil menatap wajah cantik Alisha.

Ya Allah bidadari dari mana ini. Ahk gila lo Lish udah bikin jantung gue nggak karuan gini. Lo harus tanggung jawab.  Batin Lardo dan tak henti menatap  Alisha.

"Woyyy bengong aja lo kayak sapi ompong!" Alva membuyarkan lamunan Lardo.

"Ehh gue pesen nasgor dulu ya. Lo mau gue pesenin nggak Lan, Va?" Abi hendak berdiri.

"Oke." Jawab mereka bersamaan.

Abi berjalan menuju tempat penjual nasi goreng dan memesannya.

"Gue mau ke kelas." Alisha hendak berdiri namun tangannya di tahan oleh Lardo. Ya, Lardo refleks.

Alisha menatap Lardo heran. "So sorry." Lardo melepas genggamannya. Dia salah tingkah di dekat Alisha.

"Kamu mau kemana Alisha? Kan belum makan. Sans aja kali sama The Cogans mah!" Adlan tersenyum manis.

"Ewh apaan sih lo. Pertama, lo ngapain paksa gue ke kantin, dua, sejak kapan lo aku kamu ke gue, ketiga, gue nggak mau gabung sama orang rese kayak kalian." Alisha menghela nafas panjang lalu duduk kembali.

"Dan lo Adelardo Radmilio Emery. Cowok aneh yang selalu bikin gue naik darah, cowok rese, gak jelas. Lo inget dua hari yang lalu lo bilang ke penghuni kantin kalau kita resmi jadian. Udah gue bilang nggak usah ngarep sama gue. Gue mau di sini juga lo ralat oke." Alisha menatap Lardo tajam dengan mencebikan bibirnya yang mungil.

"Kalau gue nggak mau gimana! B aja kali tuh bibir, minta di cium apa sama gue. Sorry bibir gue nggak murahan." Ucap Lardo santai.

"Ish nyebelin banget si lo jadi orang." Alisha memukuli lengan Lardo.

"Aw aw. Sakit kali, galak banget lo jadi cewek, cerewet lagi."

"Bodo. Lo bilang nggak sekarang ke penghuni kantin atau-"

"Atau apa mau cium gue."

"Kepedean gila lo. Mau gue pukul lagi." Alisha mengancam dan berpura-pura ingin memukulnya lagi.

"Oke oke. Asal lo tahu gue juga ogah jadian sama lo. Kemarin mah cuma Dare doang dari si kunyuk Adlan pea. Jan kepedean sama gue."

"Oyah? Yakin nggak mau jadian sama gue?" Alisha tertawa hambar.

Alisha mendekati Lardo, ia ingin mengerjai Lardo, perlahan dia maju selangkah hingga jarak di antara mereka hanya beberapa senti.

Terbukti Lardo merasa jantungnya berdegub kencang. Faktanya ini pertama kalinya ada seorang gadis yang mampu membuatnya merasa getaran hebat dalam hatinya. Entahlah, dia belum siap jatuh cinta dengan siapa pun setelah kejadian kemarin. Akankah dia bisa menghindar dari sengatan pesona yang kerap Alisha berikan hingga mampu menyihir Lardo dalam hitungan detik.

---

"Nih nasgornya." Abi membawa nasi goreng pesanan Adlan dan Alva.

"Patah hati gue man.  Alisha kagak mau dekat gue eh sama si Lardo mah." Ucap Adlan dramatis sambil menggigit tomat.

"Nyadar diri nyet, Lardo yang gantengnya maksimal kalau kata ciwi-ciwi aja si Alisha galak apalagi sama lo pea." Alva menceramahi Adlan.

"Pokoknya gue harus berjuang demi cinta gue sama dia."

"Alay lo Lan. Kemarin aja lo bilang si Alisha cupu ehh sekarang kecantol juga lo." Azka geleng-geleng kepala.

"Ngomongin apaan sih lo pada. Gue kemarin kan gak masuk sekolah abis pulkam." Tanya Abi.

"Ntar kite ceritain. Panjang bat kek rel kereta." Jawab Adlan.

---

"Lo yakin nggak bakal tertarik sama gue." Tangannya menyentuh dada Lardo yang bidang.

Alisha tertawa lepas." Baru di giniin aja jantung lo berdegung kencang banget. Gimana gue cium lo." Alisha kembali mendekatkan wajahnya. Ia menangkup pipi Lardo dengan tangannya.

"Gue harap lo gentleman ya. Lo ralat kata-kata lo yang dua hari lalu. Bye. Alisha berlalu pergi dari kantin.

Lardo masih menatap punggung Alisha yang perlahan hilang dari Kantin.

---

"Eh Car itu si cupu kan? Samperin yuk nggak cemburu apa lo? Ucap Aski.", "Yahhh dia udah pergi Car." Sambungnya.

"Tenang aja gue bakal kasih dia pelajaran." Carissa cs pergi dari kantin.

---

Sial malu anjir gue. Tuh cewek tahu kelemahan gue, pake acara pegang dada gue lagi. Kalau di cium dia pingsan kali gue ya. Lebay amat si gue. Batin Lardo terus menggerutu dan penasaran dengan Alisha.

"Enak bat ya lo di pegang-pegang sama si Alisha. Nikung ceritanya nih. Eh Do, lo ga suka kan sama dia. Soalnya gue mau berjuang nih buat dia." Adlan berbicara serius.

Lardo diam sejenak.
"Ya enggak lah, cewek aneh kayak dia." Lardo meminum jus jeruk.

"Cakep! Gue suka gaya lo bro. Gue pegang omongan lo."

"Oh jadi kemarin lo bilang kalau lo sama Alisha jadian.
Adlan, Adlan, ada aja ide lo ya. Ya iyalah Alisha marah.
" Ucap Abi.

"Apaan si Bi." Azka menimpali.

"Eh ngemeng-ngemeng si Alisha kok kayak punya kepribadian ganda tahu nggak. Inget nggak lo pas dia masuk kelas, diem aja kan kek sapi ompong tapi pas kemarin si Lardo bilang mereka jadian dia galak bat, bawel, dan gue bingung kenapa sekarang dia berubah penamplilan, gue akuin dia cewe paling cantik di sekolah ini. Iya ga guys." Adlan bicara panjang lebar.

"Lo mah Lan sama cewe cantik nggak bisa nahan lo. Semua cewe di php-in termasuk si Adel. Cocok lo sama dia ge. Sama-sama gesrek." Ucap Abi yang mengundang gelak tawa teman-temannya.

"Oh macem-macem lo sama gue. Gue bilang si Dania nih kalau lo itu suka sama dia." Adlan mengancam.

"Bodo amat ah."

"Cepet makannya? Dikit lagi bel nih." Alva melirik jam tangannya.

---

"Alisha. Maaf ya kita bukannya nggak mau jagain lo. Tapi emang tapi di jalanan macet jadi kita telat. Sorry ya Please. Jangan marah ya sama kita." Dania meminta maaf pada Alisha.

"Lo ga di bully kan?" Tanya Nunu.

"Engga kok." Jawab Alisha singkat lalu duduk.

"Lo cantik bat sumpah Lish. Pangling gue." Adel tersenyum.

"Iya Lish kita aja yang cewe kagum apalagi cowok ya." Aulia menanggapi dan Alisha hanya tersenyum simpul.

Continue Reading

You'll Also Like

Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 72.5K 35
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
5M 203K 52
📌SEBAGIAN PART DI HAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!!📌 Mana yang katanya selalu ada?!. Kata orang keluarga adalah tempat kita meminta perlindungan...
888K 6.3K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
6.1M 208K 114
WARNING! INI REAL DARI IMAJINASI AKU SENDIRI, BUKAN HASIL JIPLAKAN, SO SAY GOOD BYE FOR HATERS 🤣 ----------------------- !!! BELUM DI REVISI !!! In...