Sweet Creature [Harry Styles]

By nakedstylinson

45.9K 4.5K 332

COMPLETED!!!! Pertemuan konyol seorang Carol dengan Harry akan kah Carol terus terikat kerjasama dengan seora... More

1. Negative thinking
2. Still don't know my job
3.What did you say?
4. Dillema
6. act like i'm his girl
7. i'm scared
8. Heartbeat
9. The end
10. Drunk
11. No!
12. moment
13. I always think about it
14. A nightmare with Styles
15. Moaning
16. Carol Chane & Harry Styles
17. fuck
18. what's wrong with me?
19. surprise
20. Who just calls you?
21. Like a stranger
22. Regret
23. I can't hate on you
24. She's died
25. Help me
26. Killer
27. Meet him
28. Miss you
29. You are here
30. EPILOGUE
PROMOTION
PROMOTION 2

5. tears

1.5K 171 8
By nakedstylinson

Aku melangkah terbirit - birit keluar dari rumah menuju rumah sakit Ibu menghubungiku jika jantung Ayah berhenti, itu membuatku kalut.

"Abs, cepatlah" teriakku gelisah dari teras rumah "Ayo Carol" dia berlari kearahku dengan matanya yang sudah memerah. ya Tuhan selamatkan Ayah, aku tidak ingin kehilangannya. Aku membutuhkannya, merindukannya berkumpul bersama kami.

"Carol... Ak--aku tidak ingin kehilangan Ayah hikss..hikss" Abby menangis disebelahku saat sedang menunggu bis lewat "Shh... Tenangkan dirimu Abs, Ayah tidak apa - apa" kataku dengan suara bergetar.

"apa yang kau katakan? Jelas jantung Ayah berhenti Carol! Kau tidak bisa menenangkan aku dengan cara seperti itu" katanya semakin menangis "sudahlah... Itu ada bis, hapus air matamu" kataku kepadanya dan kita segera menaiki bis nya.

***

Kami berlari masuk kerumah sakit menuju ruang ICU. Tubuhku semakin bergetar saat terlihat Ibu sedang berdebat dengan seorang dokter "ya Tuhan. Ada apa ini?" gumamku dengan mengusap air mataku. "Ibu..." Abby berlari langsung memeluk Ibu.

"Help my Dad, please! " Abby berbicara pada dokter itu dengan air mata yang sudah mengalir deras, aku hanya bisa menangis tanpa mengucapkan apa - apa. Aku bingung. "kumohon tolong Ayahku, aku janji setelah itu aku segera melunasinya" kataku dengan suara bergetar.

"Tetap tidak bisa, kami hanya melakukan bantuan dengan alat - alat yang bisa membantu nafas buatannya" aku mendesah berat  "Kalian hanya mementingkan prosedur!  Kalian tidak perduli nyawa pasien kalian sendiri!! Lantas, untuk apa kalian jadi dokter?!!" teriakku kepadanya dan menangis.

"sudah Carol" kata Ibu "tidak bisa bu, lihat kondisi Ayah sekarang" kataku menutup wajahku dengan kedua tanganku
"Lakukan sesuatu kumohon! Kali ini saja" ujarku kepada dokter itu "tapi, kami---"

"SHUT UP! Biar aku saja yang menolong Ayahku" aku menerobos masuk keruang ICU "Ms. Chane! Jangan lakukan itu! Kami bisa dituntut" aku tak memerdulikan perkataanya.

"Jika kau tidak ingin dituntut! Bantulah Ayahku!!" teriakku. Aku mulai menekan tombol - tombol yang ada dimonitor ini, aku sudah tak tahu apa yang harus aku lakukan "Ayah... Bangunlah"

"Carol! Kau jangan bertindak ceroboh" kata Abby.

"Ms. Chane kau keluar sekarang, kami akan melakukan yang terbaik" dua orang perawat menyeretku dari sini "lepas!!" teriakku "kami akan menolong Mr. Chane!" kata dokter itu, dan kemudian setelah aku diseret keluar, pintu ICU segera ditutup.

Aku duduk dikursi tunggu dan menenggelamkan wajahku dilipatan tanganku yang aku taruh dipahaku. Aku terisak, sama halnya dengan Ibu dan Abby. Aku tak ingin kehilangan Ayah. Aku sangat menyayanginya.

Jantungku berdebar kencang, tubuhku bergetar hebat "Kalian harus yakin Ayah akan sembuh, Tuhan memberkati Ayah" kata Ibu.

Tiba - tiba aku dengar suara ponselku membuatku mengerang kesal.

Curlyhead is calling

Aku tak mengangkatnya, dan aku kembali memasukkan ponselku kesaku celanaku "kenapa tak kau angkat?" tanya Ibu, aku hanya menggeleng dengan air mata yang selalu keluar.

Lagi - lagi ponselku berbunyi "angkat Carol" kata Ibu.

"Shit!" umpatku dan segera mengangkatnya.

"datanglah ke kantorku sekarang, ini urgent" katanya "dan aku tidak bisa, aku lebih darurat dari apa yang akan kau sampaikan" kataku dengan menghapus kasar air mataku dan ingusku.

"fuck! Kau harus datang! Kau telah menandatangi kontrak itu!"

"aku tidak bisa, tolol! Ayahku sekarat dirumah sakit!!" teriakku kemudian menangis lagi, tak ada jawaban darinya "jangan mengataiku tolol, bedebah! Setelah itu kau harus datang" aku mendengus kesal, jika dia ada dihadapanku, tak segan aku untuk menamparnya "mengertilah situasi, Ayahku sekarat. Dan ketahuilah, aku sedang berpikir untuk mendapatkan uang untuk Ayahku" kataku dengan suara serak. "Fine! Tapi, jika kau datang sekarang. Aku akan melunasi biaya rumah sakit Ayahmu. Itu impas" aku berpikir sejenak.

"baiklah, aku akan kesana" aku segera mematikan sambungannya "Ibu, aku harus segera pergi. Bos ku menghubungiku" kataku "kau bekerja dimana Carol? Kau belum menjawab pertanyaanku tempo hari, dan... Kenapa kau mengatai bosmu tolol?" aku terdiam sesaat.

"it--itu sebenarnya temanku yang menghubungiku" aku tersenyum bodoh.

"Bu, aku harus segera pergi" kataku sudah ingin pergi "tunggu, dimana kau sebenarnya bekerja Carol?" kata Ibu, aku terdiam sesaat dan berusaha bersikap santai "di Styles co" ibu membelalakkan matanya "kau serius? Itu perusahaan besar Carol, cabangnya tersebarluar di New York dan Inggris." kata Ibu terlihat antusias.

"y--ya" sebenarnya aku baru tahu perusahaan itu "Kalau bisa, kau pinjam uang dari perusahaanmu Carol, aku yakin orang keuangan akan meminjamkanmu. Walaupun setengahnya" kata Ibu, aku tersenyum "akan aku usahakan"

***

Aku sampai di Styles co. dan langsung berjalan memasuki elevator setelahnya mengetuk pintu ruangan Harry beberapa kali, "masuk" teriaknya dari dalam.

Aku menaikkan kedua alisku saat melihat ada wanita yang kuperkirakan adalah Alexa, wanita pengumbar dada.

Aku tersenyum kearahnya lalu mengulurkan tanganku tapi bukannya membalas uluran tanganku dan senyumku doa memandangku tak suka, dan menjauh dariku. Aku memutar mataku. Masa bodoh, aku tidak perduli.

"boleh aku duduk?" tanyaku kepada Harry "duduklah"

Aku menatap Harry dan Harry menatapku "kau habis menangis?" ia berjalan kearahku sambil memegang kacamata berkaca beningnya itu "kenapa?"

"pakai kacamataku, matamu tidak enak dipandang" aku menggeleng menolak "tidak usah" aku mendorong tangannya "pakai" aku tetap menggeleng "Biarlah Harry, dia tidak mau jangan dipaksa" katanya "oh yeah ini Alexa, dan Alexa ia Carol"

"aku tahu" jawabku dan Alexa bersamaan "okey"

"jadi, buat apa kau menyuruhku kesini? Kau tahu aku menunggu Ayahku dirumah sakit" kataku dengan suara bergetar mengingat kembali bagaimana kondisi Ayah. "kau tenang saja, aku sudah melunasi semua biaya rumah sakit Ayahmu. Dan sekarang kau bantu aku" kata Harry dengan memberiku  dua paper bag, aku mengernyit bingung.

"bantu apa?"

"kau sudah terikat kontrak denganku" aku mendengus kesal "aku tahu, Styles"

"Kau akan aku ajak ke rumah orang tuaku, mereka sudah menunggu, jadi cwpat ganti pakaianmu dan flat shoes jelekmu itu lalu benarkan make up mu" sebegitukah dia meremehkan aku? "ekhem... Aku peringatkan kepada kalian berdua, ini hanya makan - makan saja jika sampai melebihi itu kau tahu akibatnya Wanita sangar" kata Alexa membuatku geram

"aku sangar juga karena ada yang memulai" aku membela diriku "Sejak awal aku tak suka padamu" kata Alexa sarkas "kau pikir aku suka padamu? Aku bersyukur kau tak menyukai aku, itu artinya you are straight" aku tertawa karena ucapanku sendiri "AP---"

Harry memotong perkataan  Alexa "cukup! Lebih baik kau pulang Alexa, karena aku dan Carol akan segera pergi" kata Harry membuat Alexa mengernyit tak terima "kau mengusirku Harry?"

"aku sama sekali tidak mengusirmu, karena percuma saja jika kau disini, aku tak ada disini" kata Harry "aku tidak mau, aku ingin ikut hanya untuk memastikan kau dan dia tidak melakukan apapun selain ma---" aku menyela omongannya.

"kau taruh otakmu dimana? Jika kau ikut, itu sama saja kau merusak semua ini, dan lagipula apa yang akan aku lakukan?" tanyaku kesal "yeah... You might wanna fuck Harry, or anything you want from Harry" ia tersenyum miring dan aku melototinya.

"jaga ucapanmu Alexa!" kataku "kau harusnya menyebutku Nyonya karena kau bekerja padaku dan juga Harry!" ketusnya "cukup Alexa! Kau pulang sekarang, dan kau cepat ganti bajumu"

"ugh baiklah" Alexa berjalan dengan menghentakan kakinya kearah Harry, entah apa yang ia bisikan pada Harry membuat Harry menyeringai. Dan...

BAAM

Pemandangan menjijikkan muncul lagi, mereka make out dihadapanku, astaga! Kenapa mereka tak menyadari ada orang selain mereka? Yaitu aku! Mereka pikir aku apa? Aku segera mengalihkan pandanganku kearah lain.

"E--enough, kau pulang sendiri atau aku antar?" kata Harry aku yang tak ingin melihat adegan menjijikkan mereka hanya mendengar apa yang mereka bicarakan "Uhh... Kurasa tak perlu, aku mencintaimu. Jangan macam - macam" Alexa tertawa diakhir kalimatnya, memang dasar jalang itu. Aku bahkan sudah lebih dulu tidak menyukainya, entah apa sebabnya.

Alexa berjalan dihadapanku dan berbisik "jika kau berani menggoda Harry, kau berurusan denganku," katanya sarkas, aku hanya tertawa menanggapinya. Aku sangat yakin wanita sepertinya memiliki kekasih banyak.

Buktikan ucapanku!

Anjir!! Ini harusnya ada 1600+ words, cuman karena error dan gue harus revisi ulang. Ada beberapa yang tulisannya jadi pisah - pisah. Akhirnya gue edit lagi dari awal. Di chapter 5 ini.

Lots of love. M

Continue Reading

You'll Also Like

15.5M 874K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...
152K 14K 26
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...
1.4M 19.2K 48
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.6M 5.1K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.