Alone.

By afrastuvwx

139K 5.9K 176

(Slow update) Sendirian adalah bukan suatu hal yang tabu buat ku. Mungkin kesendirian sebagian hidupku. Aku s... More

prolog.
Ada, namun tak dipedulikan.
Ingin menerima, namun takut.
tulus? ku harap begitu.
tapi, kenapa?
egois? munafik? iya ku tau.
tanpa kau minta, aku akan tetap disampingmu.
mencoba melindungi.
apa aku?
ku mohon bertahanlah.
canggung?
Perasaan apa ini?
Awal yang baik/buruk?
kejutan kecil.
diciptakan untuk melindungi.
perpisahan.
Kembali.
pengakuan.
awal baru.
Serius?
Siapa dia?
Tak ada kabar.
Menyesal.
Deal.
kecewa, namun rindu.
sumber kekuatan.
Bahagiamu, bahagiaku.
Janji.
Apa lagi sekarang?
spy(?)
jangan sampai Sera tahu.
lanjut atau ?
Mencari tahu.
cukup.
sekarang?
Dampak.
Sakit.
Hal baru.
Aku disini.
melangkah lebih dekat.
Mantap.

dendam masa lalu?

2.6K 117 0
By afrastuvwx

"Ser lu udah ngerjain pr mtk?" Tanya Bintang saat Sera tengah mendudukan tubuhnya di kursi.

"udah, kenapa?" jawab Sera seraya membenarkan dasinya.

"gapapa nanya aja, kalo belumnya bisa nyontek gua" Bintang menyombongkan dirinya.

Sera menatap Bintang sinis. "sombong banget lu"

Bintang tertawa. "hahahaha ga gitu maksudnya"

"iya iya gue ngerti" Sera mengangguk-anggukan kepalnya.

"hmm oiya Ser, Jessica udah gapernah ngebully lu lagi ya?" ucap Bintang tiba-tiba.

"huh, ya gitu deh. tapi tetep aja gue waspada, takut dia tiba-tiba nyerang lagi kan repot haha", "oiya tapi ya Tang, ucapan lu yang waktu itu kelewatan si sebenernya" lanjut Sera.

Bintang mengerutkan alisnya. "kelewatan gimana?"

"yaa harusnya ga usah sampe lu katain dia sampah juga dan ngancem dia. jadi kesannya kita sama aja dong sama dia?" jawab Sera tenang.

"tapi Ser, orang kayak gitu tuh ga bisa didiemin aja. dia bakalan ngelunjak" terdengar sedikit nada kesal di ucapan Bintang.

"iya gue tau, tapi gue takutnya dia sakit hati terus ngelakuin hal yang lebih parah dan itu ga ke gue aja kalo lu juga gimana?"

"ya semoga aja engga" Bintang melihat raut khawatir diwajah Sera. "udah ga usah di pikirin" Bintang mengusap puncuk kepala Sera.

"ih Tang malu! dikelas ini! banyak yang liat!" ucap Sera marah.

"iya iya maaf" Bintang menyengir tanpa dosa.

*************

"gue ga balik bareng lu ya hari ini" ucap Sera saat mereka tengah berjalan menuju parkiran sekolah.

"kenapa? tiba-tiba banget" Bintang bingung.

"gapapa lagi kepengen aja naik bus" Sera senyum meyakinkan.

Bintang terdiam, menimbang-nimbang ucapan Sera. "yaudah deh, gua juga ga bisa maksa. tapi nanti pas sampe di rumah langsung kabarin gua ya? atau kalo ada apa-apa telfon gua ya?"

"iyaaa" Sera mengangguk.

"inget ya Ser" ucap Bintang lagi.

Sera memutar bola matanya malas"iya Bintang"

"yaudah gua pulang ya?" ucap Bintang tak rela.

"iyaaa sanaa cepetaann. hati-hati yaaa" Sera mendorong tubuh Bintang untuk segera naik kemotornya.

ada raut tak rela di wajah Bintang. "hati-hati ya Ser"

"iyaa siapp tenang aja"

Bintang naik kemotornya kemudian mulai menancapkan gas dengan pelan. Menunggu Sera takut-takut ia berubah pikiran. Namun sayangnya tidak. "perasaan gua kok ga enak ya?" Batin Bintang.

"daaaahhhhhhh!!!!!!!" teriak Sera saat melihat Bintang sudah mulai menjauh dari dirinya.

"bentar deh, kayak ada yang lupa." Sera mengingat-ngingat sesuatu. "oiya novel!" Sera langsung berlari menuju kelasnya.

"semoga belum dikunci, semoga belum dikunci" Sera terus mengucapkan kata-kata ini selama berlari.

"syukurlah belum" Sera bernafas lega.

Ia langsung berjalan cepat menuju mejanya. "nah ini dia!" Ia mengambil novel tersebut lalu menaruh kedalam tas pemberian Bintang.  Sera menatap tas itu. "makasih ya Tang" Sera tersenyum.

Namun tak Sera sadari bahwa saat ini ada sepasang mata yang tengah memperhatikanya. "cukup bersenang-senangnya Sera. saatnya lu gua kasih pelajaran. Biar sadar diri lu itu siapa!" ucap perempuan itu.

Sementara itu Bintang, ia belum meninggalkan sekolah. Ia memarkirkan motornya di warung dekat sekolahnya untuk memantau Sera. apakah ia sudah pulang atau belum. dan nyatanya sampai saat ini ia belum melihat Sera keluar dari sekolah. kemana Sera?

Setelah memastikan semua barangnya telah ia taruh ke dalam tas, Sera langsung beranjak pergi meninggalkan kelasnya. Koridor kelasnya sudah sangat sepi. hanya terlihat para karyawan sekolah yang sedang membersihkan kelas.

"duh pake lepas nih tali sepatu" Sera berjongkok untuk mengikat sepatunya. "dah selesai" Ia berdiri. tiba-tiba ada yang menutup hidungnya dengan sapu tangan yang sudah di beri wewangian yang menyengat.

Sera berusaha memberontak. "sttttt diem dong sayang" perlahan namun pasti kesadaran Sera hilang.

"duh udah pinsan aja ngerepotin."

"heh kalian berdua ini bantuin gue, berat ini"

" ayo buruan angkat bawa ke gudang"

Sera terbangun dengan kepala yang sangat pusing. "gue dimana?" batinnya. ia mencoba menggerakan tangannya namun terikat. dan begitu juga kakinya. ia berusaha teriak namun mulunya tertutup rapat dengan lakban. "Bintang gue takut" batinnya.

Tanpa sadar Sera menangis. ia sangat keakutan saat ini. pertama gelap kedua pengap dan ketiga ia diikat.

"eh udah bangun ya?" tiba-tiba terdengar suara perempuan yang familiar bagi Sera.

"hay perempuan ga tau diri" perempuan itu berjongkok di depan Sera kemudian melepas paksa lakban yang ada di mulutnya.

"aw" ringis Sera.

perempuan itu menjambak raambut Sera dengan kasar. "ini pelajaran buat lo karna udah buat Bintang jadi benci sama gue!"

"kenapa lu harus ada di sekolah ini miskin!"

"maaf Jess maaf, salah gue apa sama lu?"

iya tak lain dan tak bukan, dia Jessica. Perempuan yang sangat terkenal di sekolahnya. Perempuan cantik yang punya segalanya. dan perempuan yang sudah membully Sera dari awal sekolah disini.

Dulu Jessica hanya aggota sebuah genk yang terkenal suka membully, namun setelah anggota-anggota seniornya lulus ia yang menggantikan mereka semua.

"karna lu udah ngerebut semua cowok yang gua suka! lu inget Ser?" Jessica mencengkram rahang Sera dengan keras hingga Sera bisa merasakan kuku perempuan itu menusuk di kulit wajahnya.

" pertama Kak Davi! dia cowok pertama yang gue suka di sini, lu ngerebut perhatian dia karna sok-sokan minta dikasihani." ucap Jessica dengan marah yang memuncak.

"kak Davi?" batin Sera.

flashback.

Sera yang notabennya adalah kelas 10 yang cukup erkenal di sekolah ini. Sifat ramah dan cerianya, siapa yang tak suka dengan perempuan itu? namun ada satu genk yang sangat terkenal di Sma ini, beranggotakan para cewek populer yang  sudah sangat terkenal suka membully anak-anak yang mengalahkan kepopuleran mereka. Dan Sera masuk kedalam list mereka.

"kak tau Seraya Aulia kan? cewek yang seangkatan sama aku." ucap Jessica.

"oh yang lagi jadi buah bibir disekolah ini ya? yang katanya dia cantik baik terus pinter?" saut ketua genk yang bernametag Shilla.

"iya kak, aku ga suka deh kak sama dia." ucap Jessica lagi.

"hmm kayaknya kita harus ajak dia main deh, biar tau kalo dia itu bukan siapa-siapa." saut Shilla dengan senyum jahatnya.

Bel sekolah telah berbunyi. Sera langsung merapihkan barang-barangnya. kemudian berjalan meninggalkan kelasnya.

Tinggal satu anak tangga lagi untuk ia lewati, namun tiba-tiba ia terjatuh karna tersandung. "aduh" ringis Sera. kemudian melihat lutunya berdarah.

terlihat ada 3 pasang kaki yang mendekat. "aduhh kasian jatuh, sakit ya? makanya kalo jalan tuh liat-liat dong sayang." ucap salah seorang dari merek yang idak diketahui Sera itu suara siapa. kemudian merek bertiga tertawa.

cewek terdepan mengulurkan tangannya untuk Sera. "ayo bangun gue bantuin" namun ia tarik kembali saat Sera sudah hampir menggapainya. "eh, kepengen banget ya di tolongin?bangunaja sendiri bisa kan?", "yuk ah guys cabut" kemudian mereka meninggalkan Sera degan diiringi tawa.

"sabar Ser sabar, gapapa cuman kesandung kok"  batinnya.

Sera berusaha bangun namun tak berhasil. kakinya terlalu sakit bahkan untuk berdiri. "aduh kok sakit banget ya?" ucapnya pelan.

"kamu gapapa?" tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki yang berjongkok didepannya.

"ah gapapa kak saya" Sera ersenyum meyakinkan.

"coba bangun?" ucap lelaki itu dengan datar.

Sera mencoba untuk berdiri lagi, namun tetap tidak berhasil.

"katanya gapapa, tapi buat bangun aja susah. ayo saya bantu"  lelaki dengan kacamata itu memegang kedua bahu Sera dan memapahnya untuk berdiri.

"makasih kak" ucap Sera dengan kepala tertunduk.

"kamu pulang sama siapa?"  tanyanya dengan datar.

"pake bus kak" jawab Sera pelan.

"kamu berdiri aja susah gimana naik bus, saya antar aja. rumah kamu dimana?"

"di komplek cedrawasih kak"

"yaudah searah sama saya, ayo"

"gausah kak, saya minta jemput aja. saya telfon ibu saya dulu"

lelaki itu terlihat menengok kanan dan kiri sepertti mencari sesuatu. "duduk dulu disitu" Sera di tuntun dengan pelan ke arah kursi.

Sera mengambil ponselnya dari saku rok. Menekan nomor telfon ibunya. "halo mah, mama bisa jemput aku ga?"

"aku tadi kesandung terus kayaknya kaki kau kekilir deh mah"

"yah yaudah deh gapapa, yaudah ya mah"

"gimana?" tanya lelaki itu.

Sera tersenyum kikuk "ga bisa jemput kak"

"oiya kenalin saya Davi, nama kamu siapa?"

"saya Sera kak"

"kamu kelas 11?"

"bukan kak, aku kelas 10"

"pantes saya baru liat kamu, yaudah ayo saya antar pulang"

"gapapa ka? ngerepotin ga?"

"ga, rumah kita searah. ayo makin lama makin sore"

"i-iya kak"

"pegangan ya" ucap Davi saat merek sudah diatas motor.

"i-iya kak" Sera memegang tas Davi.

"kalo kamu pegangan tas saya kamu nanti jatuh makin ribet, pegangan ke pinggang saya"

"hah? pinggang kak?"

"iyaa buruan"

Tanpa mereka sadari ada seapasang mata yang menatap mereka tak suka. "awas ya lu Ser kena lu sama gue, bisa-bisanya lu ambil kak Davi dari gue"

*******************************

et gantung wkwkw.

sengaja.

biar penasaran.

ga seru ya ceritanya?

maaf ya aku cuman seorang amatiran.

kalo emang gasuka sama ceritanya comment aja kritik.

kalo suka vote.

kalo makin ga ada yg ngevot atau ngebaca nanti gua apus ceritanya sans.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 87.8K 55
BOOK 1 > Remake. ๐˜๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌโš ๏ธ โš ๏ธ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ค ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ค๐˜ข ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ต...
1.7M 72.7K 51
"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!" Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak sat...
1.2M 68.1K 34
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
2.1M 97.3K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...