Pacar sewaan? (✔)

Por HumanMarch

75.4K 9K 528

Gara-gara dituntut untuk segera memiliki suami, seorang aktris muda keturunan Jepang harus menyewa seseorang... Más

Part 1 : About Yuki
Part 2 : Ide Gila
Part 3 : Salah orang
Part 4 : Kontrak
Pert 5 : Terpesona
Part 6 : About Al
Part 7 : AlKi moment
Part 8 : Merajuk
Part 9: New Project
Part 10 : First kiss
Part 11 : Can't stop thinking about the kiss
Part 12 : Kita Impas
Part 13 : Musuh dalam selimut
Part 14 : Penculikan
Part 15 : Al Menghilang
Part 16 : Kecelakaan
Part 17 : Kabur
Part 18 : Terungkap
Part 19 : Terungkap 2
Part 20 : Terungkap 3
Part 21 : Kemana lagi Al?
Part 22 : Penyesalan
Part 23 : Wanita Jalang
Part 24 : Bangunlah, Aku Mencintaimu
Part 25 : Yuki dilamar
Part 26 : Orang dari masalalu
Part 27 : Ngedate singkat
Part 28 : Bukan tentang uang, tapi Impian
Info
Part 29 : Liburan
Part 30 : Ciuman yang Gagal
Part 31 : Alyssa
Part 32 : Bohong, lagi.
Part 33 : Tak menyangka
Part 34 : Kecewa
Part 35 : Cemburu
Part 37 : Kejutan besar
Part 38 : Baikan
Part 39 : Fakta sebenarnya
Part 40 : Yuki menghilang
Part 41: Double Shock
Part 42: Jangan sakiti Yuki, please !
Part 43: Rencana Pembebasan
Part 44: Luka dan Bahagia (end)

Part 36 : Secercah Harapan

1.1K 171 15
Por HumanMarch

Pesta masih berlanjut. Beberapa orang masih berdiri dengan minuman di tangan.
Hingga waktunya sesi foto-foto,  beberapa kenalan mengajak keduanya berdiri di satu frame yang sama. Namun, mengingat hubungan yang belum juga membaik, Yuki memilih berfoto terpisah dengan Al.
Bahkan pertanyaan "kenapa" dari teman-teman mereka, tidak membuat Yuki bersedia melakukan permintaan sebagian besar rekannya itu.

AL Masih dibakar api cemburu, ia berusaha keras berpaling dan membiarkan Yuki melakukan apa saja yang dikehendaki. Ungkapan kekesalannya sudah keluar saat di toilet tadi. Tentang cinta dan kepercayaan. Jika memang Yuki mencintainya, Yuki tidak akan meragukan dirinya.

Vebby datang tiba-tiba, tersenyum pada Al lalu menepuk bahunya.

" Lo sabar ya,  " ucapnya tiba-tiba.

Al hanya tersenyum menanggapi ucapan Vebby.

" Kakak gue itu cuma nggak suka ada orang yang meremehkan impian orang lain. Dia nggak bener-bener marah kok sama lo. Dia cuma pengen lo minta maaf sama Alyssa karena di matanya, lo udah ngerendahin impiannya Alyssa. "

" Kalo gue minta maaf, berarti gue ngaku kalo gue salah! " ucap Al tak terima.

Vebby menggeleng. " Orang licik itu harus dilawan dengan cara licik juga,  Al.  " Al menautkan kedua alisnya bingung.  Licik?

" Lo tau sesuatu? " tanya Al penasaran. Vebby mengangguk dan tersenyum kembali.

Flashback on

" Hallo, Vebb. Gue nggak tau harus cerita apa nggak. Tapi ini menyangkut Yuki. "

" Apa sih lo Ly? Nelpon gue tengah malem. Cerita yang bener. Gue nggak ngerti " jawab Vebby dengan suara parau khas orang baru bangun tidur.

" Hubungan Yuki dan Al dalam bahaya Vebb. Kalo gue bilang Alyssa itu jahat, lo percaya nggak? " jelas Ily langsung dengan serius.

" Alyssa?" tanya Vebby meyakinkan. Kini kedua matanya sudah terbuka sempurna.

" Coba jelasin. Jahat gimana? "  tanya Vebby penasaran.

" Gue belum yakin kedatangan Alyssa itu masih ada sangkut pautnya sama kak Sharine atau nggak. Tapi setelah Al jelasin tentang Alyssa di masalalu, itu semua jadi masuk akal. " jelas Ily.

" Sharine?  Orang yang udah manfaatin lo dan nyelakain Papa gue itu? " tanya Vebby penasaran. Topik berubah menjadi menarik saat nama yang ia benci masuk dalam perbincangan. Nama yang sudah membuat penderitaan Papanya yang beberapa waktu lalu harus dirawat karena koma dan lumpuh setelah sadar.

" Iya,! "

Flashback off

" Ily udah ceritain semuanya sama gue. Dan gue percaya sih. Karena kebetulan, feeling gue ke tu cewek agak aneh dari awal. "

" Aneh gimana? " tanya Al bingung.

" Kita ngobrol di tempat lain. " ajak Vebby.

***

Kini mereka sudah berada di halaman gedung yang kebetulan sedang sepi. Duduk pada kursi besi berwarna putih yang panjangnya bisa menampung empat orang untuk duduk.

" Kita ketemu di Puncak, dia sendirian dengan alasan ditinggal sama bis cuma gara-gara ambil boneka kesayangannya yang ketinggalan di Villa.  Terus pas liat muka lo pertama ketemu dia, gue udah ngerasa aneh. " ucap Vebby memulai obrolan.

" Ah ya, satu lagi. Kalo emang boneka itu penting, kenapa harus ketinggalan di tas kakak gue, kecuali dia emang pengen ada pertemuan selanjutnya sama kakak gue.  " jelas Vebby lagi.
Al mengangguk dengan pemikiran yang Vebby tuturkan.
Penjelasan sederhana, namun, masuk akal.

" Gue seneng masih ada yang percaya sama gue. Tapi kenapa Yuki nggak percaya sama gue ya Vebb? " keluh Al menunduk dengan raut muka kecewa.

" Posisi gue sama Yuki itu beda. Dia ngerasa jadi korban kebohongan lo. Dan status kalian itu lebih dari temen. Lo aja marah waktu tau kalo Kak Ryu pernah dijodohin sama kakak gue dulu! " jelas Vebby sambil mencebikkan bibirnya mengejek tingkah Al saat ini. Kembali, Al terkejut.

" Lo tau juga tentang itu.? "

" Hufthh,,,  gue itu tau semua.  Bahkan apa yang kalian lakuin di toilet tadi   " Vebby semakin tertawa melihat reaksi Al.
Mata Al yang membulat terkejut sekaligus terlihat malu.

" Udah, nggak usah lebay gitu. Yang ngetok pintu toilet juga gue. Masa' iya lo kepergok ada di toilet cewek sama Yuki. Ya kali,  kalo kalian bukan artis, bodo amat gue " jelas Vebby panjang lebar.

Al merasa sangat malu saat ini. Tidak pernah terbayangkan jika aksinya diketahui seseorang, terlebih seseorang itu adalah adik kekasihnya sendiri.
Kini Al kembali teringat akan ciuman ketiga mereka. Sensasinya masih sama, hangat dan menenangkan.

" Terus, apa yang harus gue lakuin sekarang? "

" Yang pertama, lo harus ambil kepercayaan Yuki lagi. Turutin permintaan dia. Masalah bukti, lo bisa andalin gue dan Ily. "

[••••]

Al melihat jam di pergelangan tangannya. Sudah setengah jam berlalu sejak dirinya memutuskan untuk bertemu Yuki disuatu tempat dan untungnya, Yuki setuju . Ide dari Vebby cukup membuat dirinya membuang ego demi mempertahankan Yuki.

Al muak saat membayangkan jika nanti Alyssa akan tertawa merasa menang karena pada akhirnya dia harus mengalah dan meminta maaf. Terutama harus mengikhlaskan dan menerima Alyssa untuk bermain dalam satu film nanti. Jika saja bukan karena rasa cintanya terhadap Yuki, dia dengan tegas mengharamkan kata maaf terucap dari mulutnya itu untuk Alyssa.

Sebuah pesan masuk dalam ponselnya. Pesan dari Yuki yang mengatakan jika dirinya tengah terjebak macet karena ada sebuah kecelakaan.
Dirinya  harus puas untuk kembali menunggu. Berharap insiden kecelakaan di jalan itu tidak menyusahkan Yuki dan membuatnya harus membatalkan pertemuan pentingnya kali ini.
Al mondar mandir dengan gelisah kala setengah jam sudah terlewat begitu saja, dan hingga sekarang Yuki tidak memberi kabar sedikitpun.
Takut terjadi sesuatu, Al akhirnya memilih untuk menghibungi Yuki via telepon, semoga saja keberadaan Yuki sudah dekat dan kegelisahan hatinya menghilang.

" Hallo, Yuki. Kamu ada di mana sekarang?  Kamu baik-baik aja kan? " tanya Al setelah panggilannya terjawab.

" Al, aku minta maaf. Tapi kayaknya kita nggak bisa ketemu sekarang " jawab Yuki terdengar panik.

" Kenapa? Apa terjadi sesuatu sama kamu? " tanya Al kembali

" Al, aku lagi di jalan mau ke rumah sakit. Aku bawa korban kecelakaan itu karena nggak ada yang nolong. Aku kabarin kamu lagi nanti "

Tut tut tut...

Sambungan terputus.  Al menimang ponselnya lalu langsung berlari menuju mobil.
Apa yang Yuki pikirkan dengan membawa korban kecelakaan?
Tidakkah dia berpikir akan akibat yang terjadi jika wartawan mengetahui?
Bagaimana jika media memberitakan bahwa dirinya menabrak seseorang bukan menolong korban tabrak lari?

Al dengan cepat membawa kendaraan beroda empat itu membelah jalanan. Dengan kecepatan tinggi, dirinya meluncur menuju rumah sakit tempat Yuki membawa korban tabrakan. Bahkan dirinya tidak berpikir keselamatan sendiri karena membawa mobil dengan cepat, tidak seperti biasanya.

Tak sampai sepuluh menit, Al sudah tiba di area Rumah sakit dan segera memarkirkan mobil miliknya. Dia menelpon Yuki kembali dan bertanya sedang berada di mana.

Di sana, Yuki terlihat khawatir. Duduk dengan muka pucat pasi dan sesekali meremas ujung bajunya. Al berlari menghampiri Yuki dan menanyakan keadaannya.

" Yuki, kamu baik-baik aja kan? " tanya Al setelah melihat Yuki di hadapannya. Al terengah-engah karena letih berlari.

Yuki mengangguk,

" Kenapa kamu sendiri yang bawa korban itu? " tanya Al khawatir lalu duduk di sebelahnya.

" Kamu pikir aku tega ninggalin bapak itu dengan keadaan luka parah?  "

" Aku cuma ngebayangin kalo korban itu anggota keluarga aku dan nggak ada yang peduli karena takut. " sambungnya

" Tapi gimana kalo ada media yang ngeliput dan beritain yang nggak-nggak?  " ucap Al menasehati.

" Terserah Al. Lagian kenapa kamu peduli?  " tanya Yuki ketus dan membuang muka.

" Karena aku sayang sama kamu. Jadi aku peduli, " jawab Al

Yuki menggeleng " Peduli?  Kamu cuma peduli sama hidup kamu Al. Kamu nggak peduli sama orang lain. " ucap Yuki dengan menekankan kata peduli.

" Yuki, kalo menurut kamu kepedulian aku cuma pura-pura, lalu untuk apa aku dateng ke sini?  " tanya Al sedikit kesal karena tersinggung akan ucapan yang Yuki lontarkan
Yuki bergeming,

" Ak mau ketemu kamu karena aku mau minta maaf. Aku ngaku kalo aku salah udah menghalangi Alyssa mewujudkan impiannya. Dan aku juga minta maaf sama kamu kalo sejak awal aku nutupin tentang Alyssa. "

" Kamu tulus bilang ini?  Atau ada sesuatu yang kamu tutupi lagi dari aku?  " tanya Yuki menyelidik.

Al menarik napas kesal, sepertinya kali ini Yuki sulit untuk dikelabui.

" Buat apa aku bohong? Please Yuki. Aku nggak mau kita ribut karena masalah ini. Kalo perlu, besok kita temui Alyssa dan aku akan minta maaf sama dia di depan kamu. Dan soal project itu, aku akan bilang sama Bunda kalo aku setuju! "

" Oke,  Aku pegang omongan kamu! "

Tak lama, dokter keluar dari ruangan tempat korban yang Yuki bawa dan mengatakan bahwa korban kehilangan banyak darah. Korban membutuhkan darah saat ini agar nyawanya terselamatkan.

" Saya siap donorin darah saya Dok. Test darah saya sekarang juga " ucap Yuki

" Yuki, kamu yakin? "  tanya Al

" Nggak Dok, saya saja. Yuki sedang tidak sehat. " celanya kemudian.

****

" Maaf Al, aku nyakitin kamu lagi. Aku bilang kepedulian kamu pura-pura, tapi nyatanya sekarang aku liat sendiri kamu rela donorin darah buat orang yang nggak kamu kenal! " batin Yuki melihat kekasihnya tertidur pada ranjang dengan selang yang mengalirkan darahnya untuk segera didonorkan. Penyesalan itu keluat begitu saja setelah sadar akan ucapan yang terlontar tanpa sadar beberapa waktu yang lalu saat mereka adu mulut.

Al keluar dari ruang tempat pendonoran darah, ia terlihat lemas dikarenakan hal ini adalah  pengalaman pertamanya.
Yuki memegang lengan Al dan menyuruhnya untuk duduk.

" Al, aku minta maaf sama kamu. Maaf atas semua perkataan aku. " ucap Yuki menyesal, lalu memeluk tubuh kekasihnya itu dan menangis terisak.

Hari ini sangat melelahkan. Terlebih pikiran Yuki sering tertuju pada hubungannya yang akhir-akhir ini terjalin tidak baik dengan Al.  Lalu harus bertemu dengan korban kecelakaan dan membawanya ke rumah sakit.
Terakhir, harus bertengkar dengan Al kembali. Sungguh, tangisan kali ini membuat Yuki sedikit merasa lega. Bebannya seolah terangkat. Terlebih Al saat ini berada di sampingnya.
Bisa kembali memeluk tubuh yang membuatnya kembali nyaman.


Tbc

Hai, lama bertapa dan muncul lagi untuk update. Udah hampir 7 bln deh kayaknya ni story blm tamat2 juga. Hahah,,, 😂😂😂

Betewe,, author udah buat fb khusus bhas cerita2 yang di publish di sini.😊  Jadi, yang mau fbnya di add, bisa tulis nm fb nya di komentar ya. Ntar author add.
Kalian jg bisa add  Author. Di bio ada ya. Tinggal klik.
Di sana kalian bisa kasih saran, kritik dan nanya apa aja tentang cerita.

Udah, segitu aja dulu.

See U guys 👋👋👋

Seguir leyendo

También te gustarán

335K 35.8K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
81.5K 12K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
672K 32.4K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
219K 20.3K 73
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...