" Apa nggak ada cara lain buat nolingin Lisa ?" Mark bertanya pada Ten sambil mencoba meredakan tangisannya.
Ten hanya menggelengkan kepala.
" Donor ?" Kata Mark sambil melihat kearah Ten.
" Itu komplikasi dan lo tau itu buka dijantung sama paru-parunya doang tapi itu disaluran yang menunju organ tersebut " kata Ten menatap Mark.
" maksud lo ?" Tanya Mark bingung.
" jangan ngambil resiko , obat yang Lisa minum itu obat yang pernah dia minum juga waktu diThailand buat coba bunuh diri " kata Ten sambil berjalan menuju kursi dan duduk.
" jadi maksud lo dia masih nyimpen itu obat ?" Tanya Mark sambil berjalan mengikuti Ten lalu duduk.
" iya kayaknya " kata Ten menghelang nafas lelah.
" terus kita harus gimana ?" Tanya Mark frustasi.
" pertama jangan pernah nunjukin wajah sedih lo didepan dia karena lo bakal bikin dia makin nggak guna hidup " kata Ten menatap Mark.
Mark hanya menatap Ten dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang baru dia katakan.
" kedua Lisa bakal nerima keadaannya jika lo bilang ke dia pelan-pelan " kata Ten menghelang nafas lagi.
" tapi gimana cara bilangnya ?" Tanya Mark menatap Ten bingung.
Ten hanya mengangkat bahunya.
Tiba-tiba saja pintu kamar Lisa terbukan dan Doyoung keluar sambil melihat kearah Ten dan Mark dengan wajah penuh harapan.
" Lisa udah bangun " kata Doyoung menatap Mark dan Ten.
Mark dan Ten langsung berlari masuk kedalam kamar dan mengambil tempat disamping Lisa.
" Lis ?" Panggil Ten pelan.
" Lisa " Mark juga memanggil Lisa sambil mengenggam tangan Lisa.
" Mark...Ten " Lisa melihat mereka berdua bergantian.
" ada yang sakit ?" Tanya Mark menatap Lisa khawatir.
" Kenapa matanya pada bengkak ?" Tanya Lisa dengan suara lemas.
" nggak kenapa-napa kok " kata Ten sambil berusaha tersenyum.
" boong " kata Lisa menatap Ten.
" panggil dokter " kata Taeil sambil melihat teman-temannya.
Doyoung langsung berlari keluar untuk mencari dokter. Tidak lama kemudian Doyoung masuk dengan seorang dokter dan suster.
Mark dan Ten langsung menjauh ketika dokter mulai memeriksa keadaan Lisa.
" Kamu ngerasa ada yang aneh dibadan kamu ?" Tanya Dokter tersebut sambil melihat Lisa.
" kepala saya sedikit pusing dok " kata Lisa sambil memegang kepalanya.
" saya tau ini terlalu cepat tapi apa kamu bisa berdiri ?" Tanya dokter sedikit dengan nada ragu.
" bisa " kata Lisa yang turun dari tenpat tidur.
Bruukk...
Saat Lisa turun dari temap tidur tiba-tiba saja kakinya tidak mau berdiri seperti apa yang dia inginkan , Mark dan Ten langsung berusaha mendekat tapi Lisa hanya tersenyum lalu menggelengkan kepala. Lisa berusaha lagi untuk berdiri tapi sia-sia kakinya tidak mau bergerak.
" Lisa cukup , biar kamu kembali lagi ke tempat tidur saja " kata dokter mencoba membantu Lisa.
" nggak !" Teriak Lisa.
Dokter tersebut melepaskan tangannya dari Lisa secara perlahan.
" dok kaki saya kenapa ? " tanya Lisa sambil menatap dokter tersebut.
" Lisa " panggil Mark sambil meringis.
Ten hanya memalingkan wajahnya yang kini sudah penuh dengan air mata , harapannya Lisa agar tetap bisa berjalan normal kini telah sirna.
" Kenapa kaki saya nggak mau bergerak dok !" Teriak Lisa sambil menangis.
" Lisa udah ya sini aku gendong kamu " Kata Mark berjongkok sambil mantap Lisa.
" Nggak !" Teriak Lisa sambil menatap Mark.
" Lisa kamu lebih baik istirahat dulu " kata Dokter tersebut perlahan.
" Nggak aku nggak butuh istirahat aku cuma butuh kaki aku bisa jalan , bisa berdiri ! " kata Lisa sambil berteriak.
" kamu pasti masih shock setelah koma " kata dokter tersebut manatap Lisa.
" aku minta dokter keluar , Keluar !" Teriak Lisa sambil menangis.
Dokter dan suster tersebut langsung keluar ketika melihat Taeil menganggukan kepala untuk mengikuti kemauan Lisa.
" Lisa ayo ketempat tidur jangan dibawah gini " kata Mark sambil berusaha menahan air matanya.
" Kenapa kamu maksa aku " kata Lisa menatap Mark.
Mark hanya diam sambil menggigit bibir bawahnya menahan air mata dan rasa sakit dihatinya karena tahu Lisa kehilangan kakinya yang biasa dia gunakan untuk berjalan.
" Kamu kasian sama aku ! Kamu kasian ngeliat aku nggak bisa jalan ?" Teriak Lisa sambil menangis pada Mark.
Mark hanya menggelengkan kepala sambil menunduk karena air matanya sudah membasahi pipinya.
Semua anak NCT dan Yunbi hanya diam menatap Lisa yang menangis didepan Mark , sedangkan Ten dia sama sekali tidak berani melihat Lisa hatinya terlalu hancur tahu bahwa sepupunya harus hidup dikursi roda.
" Aku mau bisa jalan lagi Mark , apa salah aku ? Kenapa ini semua terjadi sama aku " kata Lisa sambil menangis kencang.
" Lisa udah cukup " kata Mark menataap Lisa dengan penuh air mata.
" apa lagi abis ini , aku kehilangan keperawanan aku , kaki aku abis ini apa kamu ninggalin aku gara-gara aku cacat sekarang " kata Lisa menatap Mark dengan mata yang basah.
" aku nggak akan pernah ninggalin kamu , nggak peduli kamu nggak perawan , kamu nggak bisa jalan , atau kamu harus hidup dengan keterbatasan fisik. Aku nggak peduli semua itu Lis asal kamu tau aku mencintai kamu tulus " kata Mark menatap Lisa.
Lisa hanya menangis semakin keras karena tidak percaya dengan semua ini , Mark memeluk Lisa erat sehingga Lisa menangis didalam pelukan Mark.
Semua anak NCT dan Yunbi diminta keluar oleh Taeil , begitu pula dengannya menurutnya biarkan Lisa dan Mark yang menyelesaikan masalah diantara mereka.
Jujur Taeil juga shock bukan main ketika tahu bahwa Lisa tidak bisa jalan lagi. Setelah anak NCT dan Yunbi keluar Mark memeluk Lisa semakin erat.
" aku takut Mark " kata Lisa dalam pelukan Mark.
" apa yang kamu takutin ? Aku nggak akan pernah ninggalin kamu apaapun yang terjadi , gimanapun keadaan kamu " kata Mark memeluk Lisa lalu mencium keningnya.
" Kenapa aku nggak mati aja " kata Lisa lemah.
" kalo kamu mati aku juga bakal mati Lis tolong tetep hidup kalo kamu mau liat aku hidup juga " kata Mark memeluk Lisa.
" tapi aku cuma jadi beban kamu sekarang " kata Lisa sambil memeluk Mark.
" kamu nggak pernah jadi beban buat aku , kamu hadiah terindah yang tuhan kirim buat aku Lis dan aku nggak akan pernah biarin hadiah itu hilang atau rusak " kata Mark menatap Lisa yang ada dipelukannya.
" aku harap ini bukan mimpi karena kamu benar-benar sayang sama aku " kata Lisa sambil menatap Mark balik.
" kamu nggak mimpi kok , aku nyata. Nyata menyayangi kamu " kata Mark " berusaha tersenyum.
Lisa balas senyum dan entah kenapa senyuman itu membuat hati Mark jauh lebih baik.
" yaudah kamu naik ketempat tidur aja ya " kata Mark sambil mantap Lisa.
Lisa hanya mengangguk , Mark langsung mengendong Lisa dan menaruhnya secara lembuh diatas kasur. Setelah ngobrol lama akhirnya Lisa tertidur mungkin benar ini terlalu mebuatnya terkejut.
Jangan takut sayang , aku bakal selalu ada buat kamu. Kalo kamu ragu maka biarkan aku nunjukin kalo aku akan memiliki dan menamani hidup kamu selamanya - Mark
Hai semua makasih ya udah bertahan baca cerita aku ini , jujur aku sempet buat nggak ngelanjutin cerita ini karena males tapi gara-gara kalian nyemangatin jadi aku mau ngelanjutinya lagi. Makasih banyak ya
Nah karena besok udah muali masuk kuliah lagi jadi aku mau minta maaf kalo jarang update soalnya bakal sibuk lagi sam kegiatan kamlus jadi harap maklum ya....