51 ( end )

13.9K 1.3K 162
                                    

" ihhh bukan yang itu " kata Lisa kesal sambil cemberut.

" terus yang mana dong sayang ?" kata Mark frustasi.

" itu yang sebelah kiri kamu " kata Lisa menunjuk benda yang ada disamping Mark.

" ini ?" tanya Mark sambil mengangkat benda tersebut.

" iya " kata Lisa sambil tersenyum puas.

Mark menghelang nafas lega karena akhirnya kemauan istri tercintanya ini sudah bisa dia turuti. ya Mark dan Lisa sudah menikah tiga bulan yang lalu diroma sebenarnya sehari setelah Taeyong dan Yunbi menikah , Mark langsung mengirim undangan via online pada teman-temannya sekaligus tiket ke roma untuk datang diacara tersebut.

bahkan eommanya MArk dibuat serangan jantung oleh anak satu-satunya itu karena tiba-tiba minta menikah dan karena eommanya mempunyai anak buah yang banyak pesta itu dapat disiapkan dalam waktu tiga hari dan besoknya acara dilaksanakan disalah satu hotel terkenal milik teman eommanya Mark diroma.

" udah kan ? kamu makan dulu ya kamu belum makan dari tadi pagi " kata Mark berjongkok didepan Lisa.

" nggak ah aku enek " kata Lisa menggelengkan kepala.

" udah cek kedokter ?" tanya MArk khawatir.

" belom " kata Lisa mengingat-ingat.

" kenapa belom ? yaudah abis itu langsung kerumah sakit aja ya " kata Mark mengelus kepala Lisa.

Lisa hanya menganggukkan kepala , MArk pergi meninggalkan Lisa untuk membayar barang yang tadi Lisa minta. setelah itu mereka berdua langsung menuju rumah sakit yang dulu menjadi tempat Lisa dirawat. setelah sampai Mark langsung mendorong kursi roda Lisa menuju lobby rumah sakit dan kemudian dia langsung mengurus segala hal yang diperlukan sedangkan Lisa menunggu sambil mendengarkan musik.

" yakin kamu nggak mau makan atau minum ?" tanya Mark ketika kembali dari meja pendaftaran.

" nggak !" kata Lisa galak.

Mark langsung diam karena melihat Lisa barusan sejujurnya Mark bingung karena entah kenapa Lisa jadi gampang marah padahal dia tidak sedang datang bulan. tiba-tiba saja seorang suster menghampiri Mark da menyuruhnya mengikuti suster tersebut. MArk hanya menagnggukan kepala lalu mendorong kursi roda Lisa.

Mark dan Lisa langsung masuk kesalah satu ruangan yag ditunjuk oleh susuter tersebut dan melihat seorang dokter perempuan yang sudah agak tua dengan kacamata minus yang menyambut mereka dengan senyum.

" Lisa ya ? " kata dokter tersebut sambil melihat Lisa lembut.

Lisa haya menundukan kepala sedangkan Mark memasang wajah khawatir karena takut Lisa kenapa-kenapa.

" keluhannya apa ?" tanya dokter itu ramah.

" saya kurang nafsu makan dok , dan kalo saya makan atau minum itu nggak bisa masuk karena mual dan kalaupun masuk pasti bakal muntah lagi " kata Lisa dengan wajah yang sedikit pucat.

" hhmm " kata dokter tersebut yang mencatat keluhan Lisa sambil menganggukan kepala.

dokter tersebut bangun lalu mendekat kearah Lisa dan melakukan pemeriksaan , Mark hanya memperhatikannya dengan serius lalu dokter tersebut tersenyum sambil kembali duduk dikursinya.

" kenapa dok ?" tanya MArk dengan wajah cemas.

" dia istri kamu ?" dokter tersebut melihat kearah Mark sambil membenarkan letak kacamatanya.

" iya dok " kata Mark masih dengan wajah khawatir.

" apa akhir-akhir ini dia sering marah maksud saya emosinya jadi lebih tinggi ?" tanya dokter tersebut sambil menatap MArk.

" iya dok " kata Mark yakin.

Lisa langsung mencubit tangan MArk keras , secara reflek Mark menarik tangannya dan menatap LIsa dengan kesal dan dibalas pelototan oleh Lisa.

" kalo gitu kamu harus sabar karena istri kamu lagi mengandung " kata dokter itu santai.

" APA ?" kata MArk dan Lisa bersamaan sambil menatap dokter tersebut.

" iya istri kamu lagi hamil bulan pertama jadi kalau dia sedikit pemarah itu wajar kalau awal kehamilan " kata dokter itu santai.

" tapi dok saya nggak pernah ngelakuin itu sama dia " kata MArk masih kaget.

" yakin ?" tanya dokter itu penuh arti.

" ya........KIn " kata MArk sambil mengingat-ingat.

" dia boong dok , dia pernah ngelakuin pas malam pertama " kata Lisa polos.

" emang ?" tanya MArk sambil melihat kearah Lisa tidak percaya.

" iya " kata Lisa yakin.

" yaudah dari pada kalian berantem disini terus saya yang jadi saksi duel maut kalian tapi saya ucapkan selamat untuk anak kalian " kata dokter itu sambil tersenyum.

Mark dan Lisa keluar ruang dokter tersebut itu dengan wajah tidak percaya.

" ini beneran ?" tanya MArk sambil menatap Lisa.

" beneran " kata Lisa sambil menatap MArk.

Mark menatap Lisa dengan wajah yang tidak bisa dijelaskan , dia langsung berjongkok didepan Lisa sambil memegag tangan Lisa lalu menciumnya.

" kamu kenapa ?" tanya Lisa bingung.

" aku seneng , seneng banget. aku bakal jaga kamu sama anak kita baik-baik aku janji " kata MArk sambil mengelus pelan perut Lisa yang masih rata.

" aku laper " kata Lisa tiba-tiba.

" ayo kamu mau makan apa ? aku beliin apapun yang kamu mau " kata MArk langsung berdiri.

" ramyon " kata LIsa sambil menatap MArk.

Mark yang sudah semangat langsung menatap Lisa dengan tatapan tidak percaya karena apa yang baru saja Lisa minta tadi.

" ramyon ?" kata MArk sambil menatap Lisa.

" iya tapi kamu yang masak " kata Lisa dengan wajah tidak bersalah.

ada-ada aja maunya- MArk

" ayo " Lisa mulai merengerk.

" iya-iya ayo sayangku " kata Mark langsung mendorong kursi roda Lisa.

MArk langsung mengarahkan mobilnya kearah rumah.

Move On - Mark Lee (  complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang