47

10.4K 1.3K 37
                                    

Setelah Lisa tenang semua anak NCT dan Yunbi pamit untuk pulang , awalnya Ten tidak ingin pulang tapi karena Taeil berkata bahwa dia juga butuh istirahat dan menenangkan diri jadi mau tidak mau dia ikut pulang.

Mark sama sekali tidak bergerak dari sisi Lisa , dia selalu memperhatikan Lisa yang sedang tertidur. Memperhatikan setiap hembusan nafas Lisa seakan-akan takut nafas itu berhenti.

" kamu kuat Lis kalau orang lain yang ada diposisi kamu mungkin dia bakal teriak-teriak dan nggak terima semuanya bahkan mungkin ada yang ngamuk tapi kamu masih berusaha tenang padahal kamu sempet lepas kendali " Mark menggengam tangan Lisa.

" nggak adil ya , Taeyong sama Yunbi bisa bahagia bahkan Yunbi normal dan dia sama kayak yang lain tapi kenapa harus kamu yang ngalamin ini semua. Mungkin kamu yang ngalamin tapi jujur aku yang belum bisa nerima semua ini " Mark mencium tangan Lisa.

Lisa masih tertidur dengan nafas yang teratur.

" aku bakal kangen kamu yang lari-larian yang nggak bisa diem " kata Mark yang matanya mulai basah.

" aku bakal rela nemenin kamu , jadi temen ngomong kamu dan aku juga bakal rela dorong kursi roda kamu ketempat yang kamu mau , kemanapun itu " kata Mark sambil air matanya jatuh.

" nggak peduli berapa jauhnya itu dan berapa lelahnya itu , aku bakal selalu ada buat nemenin kamu pergi kemanapun kamu mau aku janji aku nggak akan ngeluh sedikit pun " Mark mentap Lisa yang masih tertidur.

" seandainya semua bisa diulang aku bakal jatuh cinta sama kamu bukan sama Yunbi. Dan aku bakal jadiin kamu yang pertama dan terakhir dihidup aku " Mark mengelus kepala Lisa pelan.

" Cinta butuh pengorbanan tapi ini pengorbanan yang kelewat batas " Kata Mark tersenyum pahit.

Mark memendamkan kepalanya di tangan Lisa sambil menangis tapi dia berusaha untuk tidak bersuara karena takut membangunkan Lisa.

Tiba-tiba saja kepala Mark yang sedang tertempel ditangan Lisa ada yang mengelusnya perlahan , Mark langsung melihat kearah Lisa dan mendapatkan Lisa sedang tersenyum sambil satu tangannya yang di infus mengelus pelan kepala Mark.

" aku ngebangun kamu ya ?" Kata Mark lembut sambil menatap Lisa.

" nggak kok , aku aja yang kebangun sendiri " kata Lisa dengan suara lemah karena habis berteriak dan nangis kencang.

" mau minum ?" Tanya Mark sambil tersenyum sambil terus mengengam tangan Lisa.

" mau tapi...." Kata Lisa sambil melihat kakinya.

" aku bakal jadi kaki kamu jadi kalo ada apapun yang kamu mau atau kamu mau pergi kemanapun bilang sama aku , aku bakal ngabulin semuanya " Kata Mark mengengam tangan Lisa sambil mentap Lisa.

" aku cuma mau satu gelas air putih aja " kata Lisa tersenyum manis.

Entah kenapa senyuman Lisa membuat hati Mark perih , perih karena disaat kondisinya seperti ini dia masih bisa tersenyum. Jika menurut kalian tersenyum dalam kondisi sesedih apapun itu adalah orang yang kuat maka bagi Mark itu adalah orang yang paling lemah , lemah karena tidak berani menunjukan rasa perih yang dia rasakan.

" sebentar ya aku ambil dulu " kata Mark mencium kening Lisa sebentar lalu pergi keluar untuk membeli Minum.

Mark membeli Minum dimini market yang ada didalam rumah sakit tersebut , selain membeli air mineral Mark juga membeli beberapa makanan karena dia tahu bahwa Lisa pasti belum makan.

Mark kembali menuju kamar Lisa tapi langkahnya terhenti didepan kamar Lisa ketika dia mendengar seseorang menangis , Mark mengintip dari kaca yang berada dipintu dan melihat Lisa sedang menangis sambil memegang kedua kakinya.

" aku juga mau bisa jalan kayak yang lain , aku mau jalan berdua sama Mark lagi kayak waktu aku sama dia ke kanada bukannya dia dorong aku dikursi roda " Lisa menangis sambil memukul-mukul kakinya.

Mark meringis mendengar perkataan Lisa.

" aku nggak bisa dance kayak biasanya lagi " Lisa menangis makin kencang.

" yang parah aku , aku nggak bisa bikin Mark kesel dengan cara aku lari-lari kayak dulu padahal aku suka ngeliat dia kesel " Lisa tersenyum saat mengingat dulu saat dia membuat Mark kesal.

Mark memegang dadanya karena sakit , sakit melihat Lisa menangis , sakit mendengar semua perkataan Lisa yang menjadi harapannya tapi tidak pernah bisa terwujud lagi.

Setelah menarik nafas beberapa kali Mark membuka pintu kamar Lisa secara perlahan dan pura-pura tidak mendengar apa yang tadi Lisa katakan.

" kamu kenapa nangis lagi ?" Tanya Mark khawatir sambil menaruh apa yang dia bawa dimeja.

" oh nggak tadi aku nguap terus keluar air mata deh " kata Lisa sambil tersenyum padahal dia kaget melihat Mark datang.

" Nih minumnya tuan putri " kata Mark membukakan botol air mineral lalu memberikannya pada Lisa.

" makasih pelayan setia " kata Lisa sambil tertawa lalu minum.

Setelah Lisa minum Lisa memberikan botol itu pada Mark lagi , Mark langsung menaruhnya dimeja. Mark berjalan mendekat lalu memeluk Lisa erat.

" kamu kenapa ?" Tanya Lisa bingung.

" biarin kayak gini dulu aku kangen sama kamu " suara Mark terdengar sedih.

" aku nggak pergi kemana-mana lagi pula emang sekarang aku nggak akan pernah bisa pergi " kata Lisa tersenyum getir.

" kata siapa kamu nggak bisa kemana-mana ? Kamu bisa kok tapi harus sama aku " kata Mark masih sambil memeluk Lisa.

" berarti aku bakal bosen ngeliat muka jelek kamu terus " kata Lisa tertawa sambil membalas pelukan Mark.

" sabar-sabarin aja ya " kata Mark tersenyum sambil memeluk Lisa lebih erat.

Move On - Mark Lee (  complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang