48

10.4K 1.3K 71
                                    

Keadaan Lisa sekarang sudah mulai membaik dalam artian mentalnya , dia sekarang bisa sedikit demi sedikit bisa menerima keadaannya karena Mark selalu menyemangatinya.

" Kamu mau buah ? Kamu belum makan loh , nih Liat makin kurus aja " kata Mark melihat kearah Lisa sambil mencubit gemas pipi Lisa.

" kamu juga belum makan , malah kamu belum sarapan tadi pagi kan ?" Kata Lisa mencubit tangan Mark.

" Lisa " panggil Mark pelan dan Lembut.

" kenapa ?" tanya Lisa menatap Mark dengan wajah tidak berdosa.

Mark menatap Lisa sebentar lalu mengenggam tangan Lisa erat bahkan Mark sempat beberapa kali menghembuskan nafas berat.

" ada apa ?" tanya Lisa menatap Mark bingung.

" jangan bunuh diri lagi " kata Mark meringis sambil menatap Lisa.

Lisa tersenyum lalu menggelengkan kepala.

" janji ?" tanya Mark menatap Lisa serius.

" janji " kata Lisa sambil mencubit pipi Mark.

Mark mengambil tangan Lisa yang sedang mencubit pipinya lalu mencium tangan Lisa sambil memejamkan mata.

jebal jangan kasih rasa sakit yang lebih berat lagi pada Lisa tuhan , kalau dia harus ngerasain sakit tolong biarkan rasa sakit itu aku yang merasakannya. aku nggak mau dia menahan sakitnya sendirian kalau perlu jangan biarkan dia merasakannya biarkan aku saja yang merasakan rasa sakitnya - Mark

Lisa menatap Mark sambil tersenyum , tersenyum karena bersyukur punya orang yang sangat sayang padanya walaupun kini keadaan telah berubah sangat jauh , Lisa hanya berharap bisa bersama Mark selamanya.

" Lisa ada yang aku mau bilang sama kamu ?" kata Mark membuka matanya tapi masih menempelkan tangan Lisa dibibirnya.

" apa ?" tanya Lisa membelai lembut pipi Mark.

" kamu.......kamu nggak apa-apa kalo harus ketergantuan sama obat ?" tanya Mark lembut dengan sangat hati-hati.

" emang kenapa aku harus ketergantuan sama obat , kaki aku udah nggak berfungsi buat apa lagi minum obat ?" tanya Lisa sambil terus membelai pipi Mark lembut.

Mark menatap Lisa sebentar lalu menarik nafas lagi.

seandainya dia nggak bisa terima lagi , aku haru gimana  ?- Mark

" bukan buat kaki kamu sayang , tapi buat jantung sama paru-paru kamu " kata Mark menatap khawatir Lisa.

wajah Lisa yang tadi ceria kini berubah menjadi murung , senyum yang tadi sempat ada diwajah Lisa menghilang berubah menjadi wajah marah , kesal , dan kecewa.

" Lisa ?" panggil Mark pelan.

" kenapa nggak sekalian aja aku mati " kata Lisa dengan nada marah.

" jangan ngomong gitu " kata Mark menatap Lisa lembut.

" kaki aku udah nggak berfungsi Mark , sekarang jatung sama paru-paru aku juga kalo nggak minum obat ? buat apa aku hidup kalo cuma jadi beban doang " kata Lisa menatap MArk marah.

" sejak kapan kamu jadi beban aku ?" tanya Mark menatap Lisa serius.

" aku tau kamu pasti mikir aku nyusahin kamu , nggak guna , nggak bisa apa-apa kan ?" kata Lisa menatap Mark kesal.

" asal kamu tau , kamu nggak pernah jadi beban aku dan aku nggak pernah sekalipun mikir kalo kamu itu beban aku " kata Mark menatap Lisa sambil mengenggam tanga Lisa.

" jangan boong " kata Lisa menatap Mark.

" aku nggak boong dan asal kamu tau aja aku udah janji sama diri aku buat jadi teman hidup kamu mulai sekarang. aku bakal nemenin kamu dimanapun dan kapanpun sampai nafas aku berenti dan kamu juga tau kalo aku udah janji aku nggak bakal ngingkarin janji itu " kata Mark menatap Lisa serius.

" kenapa kamu janji kayak gitu ?" kata Lisa menatap Mark dengan air mata yang turun ke pipinya.

" jangan nangis aku nggak kuat ngeliat kamu nangis " kata Mark menghapus air mata Lisa.

" kenapa kamu janji kayak gitu kediri kamu sendiri ?" tanya Lisa sambil menatap Mark yang sangat dekat dengannya.

" karena aku mau hidup sama kamu " kat Mark lembut sambil mencium kening Lisa.

curang , kenapa kamu selalu bisa bikin aku jatuh cinta sama kamu padahal keadaan aku kayak gini , kenapa kamu tetep disini disaat kamu bisa pergi ninggalin aku buat cewek yang normal - Lisa

" kenapa kamu mau hidup sama aku ?" kata Lisa sambil menaruh kepalanya dibahu Mark.

" aku nggak mau hidup sama cewek lain yang nggak bawel , yang nggak ngeselin kayak cewek yang ada didepan aku sekarang. aku cuma mau dia karena nggak akan ada yang bisa sama kaya dia walaupun dia kini udah berubah " kata Mark sambil mencium kepala Lisa yang ada dibahunya.

" pabo " kata Lisa menangis tapi sambil tersenyum dibahu Mark.

" aku terlalu bodoh Lis karena nggak bisa pergi dari kamu , aku terlalu bodoh karena udah ngebiarin kamu milikin aku tapi kebodohan aku ini ngebuat aku bahagia bisa milikin kamu " kata Mark sambil tersenyum.

" kalo aku harus minum obat setiap hari selama hidup aku gimana kamu bakal kuat sama aku , pasti capek ngeliat aku minum obat terus " kata Lisa sambil memejamkan mata dipundak Mark.

" aku nggak akan pernah capek karena apapun yang kamu lakuin adalah hal indah yang bisa aku liat saat mata aku masih terbuka " kata Mark lembut sambil mengelus kepala Lisa.

" kalo aku lupa minum obat maafin aku ya " kata Lisa terseyum.

" aku yang bakal selalu ingetin kamu " kata Mark lembut.

" kenapa kamu mau ingetin aku ?" tanya Lisa sambil mengangkat kepalanya lalu menatap Mark.

" karena aku mau selalu ngeliat jantung kamu berdetak dan nafas kamu selalu berhembus untuk aku , untuk selalu nemenin aku dihidup aku mulia dari sekarang " kata Mark menatap Lisa lembut.

" jangan nyesel ya karena udah tetep milih aku yang nggak sempurna ini " kata Lisa tersenyum.

" aku jauh lebih nggak sempurnah dari kamu sayang , mangkanya aku dateng ke kamu dan tetep sama kamu karena aku mau kamu dan aku jadi satu hal yang sempurna dan sangat indah " kata MArk mengenggam tangan Lisa.

" kamu harus tanggung jawab karena aku bakal mau minum obat itu " kata Lisa pura-pura ngambek.

" aku bakal selalu tanggung jawab jika itu berhubungan dengan kamu " Mark mencium tangan  Lisa lagi.

Lisa hanya tersenyum melihat Mark dan tidak lama kemudian mereka berdua saling tertawa karena mereka diam dalam waktu yang lumayan lama sambil saling menatap.

Move On - Mark Lee (  complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang