49

10.4K 1.2K 97
                                    

Hari ini Mark dan Lisa kedatangan tamu , tamu yang sebenarnya tidak ingin Mark temui.

" Gimana kabar lo Lis ?" Tanya Taeyong sambil melihat kearah Lisa.

" hhhmm baik tapi nggak bisa dibilang baik juga " kata Lisa sambil tersenyum.

" mau ngapain lo kesini ?" Tanya Mark menatapa Mark dan Yunbi dingin.

Lisa langsung mengengam tangan Mark , Mark langsung melihat kearah Lisa yang sedang tersenyum sambil menggelengkan kepala. Maksud Lisa Mark tidak perlu kasar seperti itu pada mereka.

" gue kesini cuma mau bilang kalo besok itu hari pernikahan gue sama Taeyong , gue harapa lo mau dateng " kata Yunbi menatap Mark.

" Kayaknya nggak bisa deh " kata Mark mengengam tanga Lisa erat.

" kenapa ?" Tanya Yunbi kecewa.

" lo liat sendirikan orang yang gue sayang lagi kayak gimana , gue nggak mungkin ninggalin dia sedetikpun " kata Mark sambil mengacak-acak rambut Lisa.

Lisa hanya memegang kepalanya sambil cemberut.

" lagi-lagi lo bikin gue iri Lis " kata Yunbi sambil melihat Lisa.

" kenapa ? Taeyong itu baik kok " kata Lisa tersenyum sama Taeyong.

" tapi kan gue udah bikin lo...." Kata Taeyong menatap Lisa sedih.

" gue tau maksud lo , lo ngelakuin itu bukan karena lo benci sama gue tapi karena lo nggak mau kehilangan Yunbi kan ? " kata Lisa tersenyum.

Mark semakin mengegam erat tangan Lisa tanpa berhenti , sedangkan Taeyong hanya diam begitu pula dengan Yunbi.

" kalo bukan karena lo ngelakuin ini gue nggak bakal tau kalo orang yang sayang gue emang bener-bener sayang sama gue " kata Lisa sambil menatap Mark lalu menjulurkan lidahnya.

Mark hanya tersenyum lalu menarik lembut hidung Lisa karena gemas.

" yaudah gue harap lo cepet sembuh lis " kata Taeyong tersenyum.

" iya " kata Lisa sambil tersenyum.

Tapi sayangnya nggak bisa - Lisa

Yunbi dan Taeyong pergi meninggalkan Mark dan Lisa yang masih duduk dikamar seperti tadi mereka masuk.

" kenapa kamu nggak mau pergi ? Kan aku bisa disini sendirian " kata Lisa sambil menatap Mark yang lagi mengupas apel lalu memotongnya.

" nggak akan dan nggak akan pernah , aku nggak mau ninggalin kamu sedetikpun " kata Mark menatap Lisa galak lalu memberikan satu potong apel pada Lisa.

" kan bisa gantian sama Taeil Oppa " kata Lisa lalu memakan apel tersebut.

" nggak ah lagi pula aku mau ikutin rencana kamu dulu pergi kepernikahan dia sama cewek lain kayaknya itu seru " kata Mark sambil tersenyum.

" ohh jadi sekarang setuju sama rencana yang udah nggak tau kemana itu " kata Lisa sambil menatap Mark dengan tatapan tidak percaya.

" kenapa ? Aku serius tau " kata Mark melihat kearah Lisa.

" nggak " kata Lisa lalu memakan satu potong apel lagi.

Mark berjalan menuju laci yang ada dibawah televisi dan mengambil sesuatu. Mark kembali berjalan kearah Lisa lalu duduk berhadapan dengan Lisa.

" ada yang sakit ?" Tanya Mark sambil mengelus pelan pipi Lisa.

Lisa hanya memandang Mark bingung lalu menggelengkan kepala sambil tersenyum.

" kalo aku minta satu hal sama kamu , kamu bakal ngabulin nggak ?" Kata Mark sambil mendekatkan wajahnya kewajah Lisa.

Seketika nafas Mark dan Lisa menjadi berat dabmn bibir Mark berhenti beberapa centi didepan bibir Lisa.

" permintaan apa ?" Tanya Lisa sambil menatap mata Mark yang begitu dekat.

" for now please let me kiss you " kata Mark lembut sambil memegang pipi Lisa.

Lisa hanya menganggukan kepala sambil perlahan menutup matanya. Mark menempelkan bibirnya pada bibir Lisa , sambil kedua tangannya memegang pipi Lisa dan mengelus pelan sambil terus mencium bibir Lisa.

Untuk sementara waktu kamar Lisa menjadi sunyi karena kejadian ini , Mark menghentikan ciumannya dan membuka mata secara perlahan begitu pula dengan Lisa.

" kamu makin cantik Lis " kata Mark sambil mengusap pelan bibir Lisa.

Lisa hanya menatap Mata Mark karena jujur jantung Lisa seperti mau meledak.

" makasih udah mau ngabulin permintaan aku " kata Mark kembali mendekatkan wajahnya.

Lisa hanya menutup mata sejenak lalu kembali melihat kearah Mark. Mark menempelkan keningnya pada kening Lisa.

" aku mau minta satu hal sama kamu lagi , boleh ?" Tanya Mark pelan sambil mengelus pipi Lisa.

" apa ?" Kata Lisa dengan nafas yang berat.

" aku mau kamu jadi pendamping hidup aku mulai sekarang " kata Mark lembut sambil memejamkan matanya.

Lisa langsung menarik kepalanya untuk menjauh tapi dia tidak bisa karena sudah ditahan oleh Mark sehingga keningnya tetap bersentuhan dengan kening Mark.

" kenapa kamu minta kayak gitu ?" Tanya Lisa sambil menatap Mark.

" karena cuma aku yang bisa ngelindungin kamu " kata Mark lembut sambil kembali mengelus pelan pipi Lisa.

" tapi aku nggak...." Kata Lisa tapi keburu dipotong oleh Mark.

" apa ? Nggak bisa jalan ? Nggak bisa hidup tanpa obat ? Aku nggak perlu itu yang aku perlu kamu ada dihidup aku buat selamanya " kata Mark sambil menjauhkan keningnya lalu menatap Lisa.

" kamu bisa nyari yang lebih sempurna " kata Lisa pelan sambil menunduk.

" udah cukup aku bukan jadi orang yang pertama kali milikin kamu sekarang giliran aku buat jadi orang yang terakhir milikin kamu supaya kamu nggak diganggu sama siapapu lagi supaya kamu nggak disentuh sama siapapun lagi karena aku cuma mau kalo aku yang nyentuh kamu " kata Mark menatap Lisa serius.

Lisa hanya menatap Mark dengan tatapan bingung.

" Lisa , aku mohon hidup lah sama aku. Aku janji bakal selalu ngejaga kamu dan aku janji aku yang bakal ngejamin kalo setelah ini hidup kamu akan lebih berwarna " kata Mark mengengam tangan Lisa.

Lisa hanya diam sambil melihat gengaman tangan Mark.

" aku mohon Lisa kasih kesempatan aku buat nunjukin ke kamu seberapa besar aku sayang sama kamu " kata Mark menatap Lisa.

Lisa hanya menatap Mark.

" Lisa will you marry me ?" Tanya Mark lembut sambil menatap Lisa.

Lisa hanya diam lalu tersenyum sambil menganggukan kepala.

" serius ?" Tanya Mark senang.

" serius " kata Lisa sambil tersenyum.

Mark mengeluarkan kotak kecil biru dari sakunya lalu membukanya yang berisi cincin berwarna silver bercampur gold yang kini sudah berada dijari manis Lisa

Move On - Mark Lee (  complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang