45

10.3K 1.3K 151
                                    

Lisa sekarang sudah berada dikamar inap tapi komdisi Lisa masih dalam keadaan koma bahkan sekarang Lisa dipasangkan oksigen dan alat pemdeteksi jantung.

" Mark ?" Panggil Yuta saat melihat Mark yang lemas disofa.

Mark hanya melirik Yuta dengan tatapan lemas. Jujur Mark lega karena Lisa masih bernafas walaupun dia belum sadar.

" Ten ? Woy lo masih idup kan ? Jangan diem aja dong " kata Jaehyun sambil menyolek-nyolek badan Ten.

" udah jangan pada diganggu meraka masih shock " kata Taeil yang berdiri disamping Lisa.

Dddrrttrtt.....Ddrrttt......

Nyonya calling

" ya Nyonya "

" Taeil saya dengar Lisa berusaha bunuh diri !"

" iya nyonya "

" kenapa bisa ?"

" Lisa dapat ancaman dari seseorang dan itu membuat mentalnya down "

" Mark gimana ? Dia nggak apa-apa ?"
" dia sempet panik tadi tapi sekarang sudah lebih baik "

" keadaan Lisa ?"

" dia selamat dari keadaan kritis tapi masih belum sadar dan lagi..."

" kenapa ?"

" dokter bilang kalau obat yang Lisa minum masih belum tahu berpengaruh pada organ dalam apa tidak "

" apa ?!"

" Lisa terlalu banyak minum obat sampai dia kritis "

" kamu tau siapa yang ngancam Lisa sampai kayak gini "

" saya rasa Winwin sudah memberi tahu sekertaris anda "

" yasudah saya akan bicara dengan sekertaris park langsung dan saya tidak akan memaafkan bahkan kalo perlu saya bakal bikin dia lebih menderita dari pada Lisa "

" b...baik nyonya "

End Calling

Makin hari dia makin nyeremin gue bingung kenapa Mark bisa punya nyokap kayak dia - Taeil

Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dan Taeyonh dan Yunbi masuk , Mark langsung membuang muka sedangkan Ten hanya menghelang nafas lelah.

" Mark " panggil Yunbi sambil berjalan mendekat.

Mark hanya melihat Yunbi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

" g..gue minta maaf atas apa yang Taeyong lakuin , jujur gue nggak tau kalo Taeyong sampe kayak gini " kata Yunbi dengan wajah menyesal.

" terserah lo aja gue lagi nggak mau berantem " kata Mark lelah.

" sorry bro gue nyesel bahkan gue nggak tau kalo Lisa orangnya nekat " kata Taeyong menyesal.

" lo liat sendirikan dia kayak gimana sekarang !" Kata Ten menatap Taeyong tajam.

" sumpah gue minta maaf " kata Taeyong menyesal.

" simpan Maaf lo ke Lisa sampe dia sadar " Ten menatap Taeyong marah.

Taeyong hanya diam saat suasana berubah menjadi canggung tiba-tiba saja dokter masuk dengan dua suster yang menemani.

" saya bisa bicara dengan keluarganya " kata dokter sambil melihat sekeliling.

" saya keluarganya dok " kata Ten berdiri.

Ten mengikuti dokter tersebut keluar kamar. Setelah diluar kamar dokter menyuruh kedua susternya pergi.

" Kenapa dok ?" Tanya Ten cemas.

" obat yang dia minum itu dosisnya sangat tinggi ditambah dia minum sebotol penuh " kata Dokter sambil membenarkan kacamatanya.

" lalu kenapa dok ?" Tanya Ten sambil menahan kecemasannya.

" saya takut mengatakannya " kata Dokter tersebut menatap Ten.

" nggak apa-apa dok " kata Ten berusaha kuat.

" Jantung dan paru-parunya mengalami komplikasi yang serius dan jika tidak ditanganin lebih lanjut nyawanya bisa melayang " kata dokter tersebut menatap Ten.

Seketika tubuh Ten menjadi limbung kebelakang tapi dia kembali menstabilkan dirinya lagi.

" Apa.....dia bisa sembuh ?" Tanya Ten menahan air matanya.

Dokter tersebut hanya menggelengkan kepala.

Ten memegang kepalanya karena tidak percaya apa yang baru saja dokternya katakan.

" apa ? Dia nggak bisa sembuh ?" Suara seseorang membuat Ten melihat kearahnya.

Mark berdiri didepan pintu kamar Lisa sambil menatap Ten dan dokternya dengan tatapan kaget.

" Maaf tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin " kata Dokter menyesal.

" apa nggak ada cara buat sembuh ?" Tanya Ten yang berusaha tenang.

" ada " kata dokter itu menatap Ten.

" apa dok ?" Tanya Ten berharap.

" dia harus ketergantungan dengan obat " kata dokter itu pelan.

Ten dan Mark benar-benar terpukul dengan keadaan Lisa , Lisa belum sadar tapi kalau dia tahu keadaan dirinya bagaimana.

" dan saya takut obat itu mengenai sistem saraf otaknya " kata Dokter menghelang nafas.

" maksudnya dok ?" Tanya Mark sambil berjalan mendekat.

" Saat oprasi sistem saraf yang berfungsi ke bagian kaki mengalami komplikasi juga saya takut kemungkinan dia tidak bisa berjalan lagi " Kata dokter dengan wajah menyesal.

Mark dan Ten baru saja mendapat tamparan keras dari perkataan dokter tersebut.

" ini baru kemungkinan dia tidak bisa jalan , kita tidak tahu sampai dia sadar kembali " kata dokter menatap kedua orang dihadapannya yang mematung.

" kalau begitu saya tinggal dulu " dokter tersebut pergi meninggalkan Mark dan Ten.

Mark dan Ten masih berdiri bersandar didinding depan kamar Lisa.

" nggak bisa jalan " kata Mark pada dirinya sendiri.

" Lisa " kata Ten menunduk.

" Lisa gue yang ceria bakal duduk dikursi roda " kata Mark tiba-tiba air matanya jatuh lagi.

" dia bakal marah berat kalo nggak bisa jalan , dia suka banget dance " kata Ten juga ikut menangis.

" dia nggak bakal bisa lari-lari sambil teriak lagi dirumah gue " kata Mark meringis.

" jantung sama paru-parunya rusak Mark , dia bakal berjuang keras demi hidupnya. Lisa yang nyebelin bakal hilang Mark , Lisa yang bawel bakal Hilang Mark , Lisa gue nggak bakal sama lagi Mark!" Teriak Ten sambil menangis.

Mark dan Ten sibuk dengan tangisannya sendiri dan rasa sakit serta kenyataan pahit yang harus mereka terima. Kenyataan yang mengatakan bahwa Lisa yang mereka kenal berubah , berubah karena mereka tidak bisa melindungi Lisa.

Lisa gue nggak bakal sama lagi , gue kehilangan dia yang ceria. Gimana kalo dia sadar gimana reaksinya dia kalo dia harus hidup tergantung sama obat - Ten

Dia nggak akan bisa sama lagi , gue kehilangan dia. Gue nggak bakal ngeliat dia yang hiperaktif lagi , yang teriak-teriak lagi. Please balikin Lisa gue !!" - Mark

Move On - Mark Lee (  complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang