Hari ini Yuki dan Al akan membicarakan mengenai kontrak film mereka.
Sejujurnya Yuki merasa sedikit aneh karena saat pertama kali membicarakan tawaran kepada Al tentang project film yang banyak diinginkan fans, Al terang-terangan menolak dengan alasan " Bagaimana jika ketahuan? "
Tapi setelah Yuki membawa seseorang yang memang bertanggung jawab pada film yang akan mereka mainkan untuk membujuk Al, tiba-tiba ia terlihat antusias.
Tapi bukankah ini keuntungan baginya jika Al bersedia ikut dalam project ini, dan film yang akan mereka mainkan meledak di pasaran ,maka dampaknya akan membuat ketenarannnya semakin menanjak.
Jika sudah begitu, berarti ia sudah membuktikan kepada kedua orangtuanya bahwa ia bisa menjadi anak yang mandiri dan bisa membanggakan mereka dengan menuai prestasi.
Semoga saja, do'a Yuki penuh harap.
Rumah Produksi yang mengontrak mereka terbilang baru, karena terhitung sampai saat ini baru berdiri dua tahun, namun judul-judul yang sudah di publish, lumayan menjadi acara-acara favorite dikalangan anak muda.
Yuki sempat mendengar bahwa pemilik Rumah Produksi ini adalah seorang wanita yang terkenal dengan sifat lemah lembutnya, namun dibalik sifatnya itu ia adalah orang yang tegas.
Akhir-akhir ini yang meng-handle segala keperluan untuk mengambil keputusan apapun diserahkan pada wakilnya yang tidak lain adalah adiknya sendiri.
Sedangkan sang pemilik PH itu, sedang ada di luar Negri untuk menyelesaikan satu project yang syutingnya sudah cukup lama berlangsung karena ada sedikit kendala.
AlMa Productions sendiri dibangun oleh seorang yang sebelumnya sudah berpengalaman dalam bidang rumah produksi, namun dengan alasan pengalaman yang cukup mumpuni, pada akhirnya ia mengambil keputusan dengan mencoba membuat rumah produksi sendiri.
Dengan modal seadanya, ia berusaha sebaik mungkin.
Usahanya tidak sia-sia saat ada beberapa teman yang ia kenal di tempat ia bekerja sebelumnya memutuskan untuk bekerja sama.
Keuntungan baginya adalah ia tidak perlu memberikan pengarahan berarti karena pengalaman yang dimiliki sudah cukup membuat pekerjaannya berjalan dengan baik.
Sutradaranya sendiri adalah suami dari adiknya yang memang sangat berpengalaman dan beberapa kali menelurkan sinetron-sinetron yang sering menaikkan ratting Tv nasional, kepribadian yang membuat banyak artis nyaman saat melaksanakan syuting dan pengarahan-pengarahan yang ia berikan cukup membuat para artis mengerti dan mempermudah jalannya syuting.
[•••]
" Yuki, schedule lo hari ini lumayan padat lagi, kayaknya lo harus jaga kesehatan juga deh buat project lo sama Al minggu depan. Kan syutingnya juga nggak di Indo. "
Ily, Sang Manager selalu mewanti-wanti Yuki agar terus menjaga kesehatannya yang ia lihat akhir-akhir ini artisnya itu seolah lupa jika tubuhnya juga perlu istirahat.
Sejak para fans yang menobatkan diri mereka sebagai AlKivers itu, job yang didapat Yuki lebih banyak bahkan naik dua sampai tiga kali lipat dari sebelumnya, dikarenakan disegala sosial media, para fans selalu meminta pada pihak televisi untuk sering mengundang mereka dalam acaranya, jadi sudah dipastikan jika tenaga yang juga Yuki keluarkan harus lebih extra.
Al? Dia bahkan sudah dua kali menjalani perawatan di apartemennya dikarenakan tubuhnya yang tidak bisa diajak kompromi.
Lelaki itu terlihat letih mungkin dikarenakan hal seperti ini baru saja ia alami. Jadi butuh beradaptasi terlebih dahulu.
" Keadaan Al gimana? "
Yuki bertanya seakan keadaannya lebih baik dibandingkan kekasihnya itu.
Garis hitam dibawah mata yang sering kita kenal dengan mata panda, bibir pucat, suara parau dan tubuh yang terlihat lesu itu adalah keadaan Yuki sekarang,
Terlalu memforsir tubuh yang seharusnya mendapat jatah tidur delapan jam perhari, kini malah tidak dapat setengahnya.
Empat jam mungkin waktu terlamanya tidur, sisa nya ia lakukan untuk bekerja.
Bahkan sang Manager meminta bantuan seseorang untuk menjadi wakilnya dan bergantian untuk mengurus Yuki saat dirinya butuh istirahat.
Sebenarnya Ily tak pernah bosan mengingatkan Yuki, hanya saja Yuki yang tidak mau mendengarkannya, jadilah Ily hanya membiarkan artisnya itu melakukan hal apapun yang baik menurutnya sendiri.
" Al udah istirahat, lo juga istirahat dulu gih. Jangan lupa suplemen lo nggak boleh kelewat. Lo harus rajin minum itu biar badan lo nggak nge-drop. "
Yuki mengangguk lesu dan mulai memejamkan matanya untuk tidur, mengisi daya tubuhnya untuk persiapan beberapa jam ke depan untuk melakukan pekerjaannya.
[•••]
" Selamat siang pemirsa, episode kali ini kita membahas tentang hubungan baru artis yang akhir-akhir ini mencuri perhatian public dengan hubungan yang mereka jalani.
Siapakah mereka? "
" Yups,, siapa yang tidak kenal Yuki Kato, artis cantik yang lahir di Malang, Dua April seribu sembilan ratus sembilan puluh lima ini dikabarkan tengah menjalin asmara dengan seorang pemuda yang diketahui bernama Ali. Walau baru, dikabarkan hubungan mereka terjalin serius karena ada beberapa foto yang menunjukkan jika sang kekasih sudah pernah bahkan sering terlihat menghampiri kediaman orang tua sang artis. Foto yang diambil secara diam-diam itu menunjukkan jika Ali terlihat sangat hapal dengan keadaan rumah dan itu menimbulkan spekulasi bahwa Ali lumayan sering menyambanginya.
Saat ditanya, Ali hanya tersenyum tanpa banyak berkomentar "
" Yuki yang dihubungi via Telepon hanya minta yang terbaik untuk hubungan mereka ke depan "
" Iya, mohon do'anya aja ya semua. Aku sama Ali memang lagi ada hubungan, mudah-mudahan diberi kelancaran aja kedepannya "
" Itulah yang Yuki katakan saat kami menghubunginya lewat telepon. Yuki saat ini sedang menjalani syuting film barunya bersama sang kekasih yang dilangsungkan di negara dengan Menara yang menjadi iconnya. Paris "
Tv dimatikan, seseorang yang dengan ekspressi kesal menekan Handphone di telinga kanannya dan marah-marah dengan lawan bicaranya.
" Kamu kakak suruh jatohin dia, bukan malah buat dia sukses gini. Dan kamu nggak bilang kalo kamu ada di Paris sekarang. Kamu masih ingat misi kamu kan? "
" Iya kak, aku nggak mungkin lupa. Lagian ini emang udah direncanain dari awal, dia akan jatuh sejatuh-jatuhnya, dan aku pastiin kalo dia sama keluarganya nggak akan sanggup nunjukkin muka di depan orang. Sama kayak kita dulu "
Senyum licik penuh dendam terlukis di wajah manisnya, membayangkan orang yang selama ini menjadi target untuk ia hancurkan.
Masa lalu yang pahit membuatnya merubah diri menjadi orang tak berbelas kasih. Dendam yang mendarah daging dalam dirinya menguasai hati dan pikirannya untuk segera menghancurkan orang yang sebenarnya sama sekali tidak bersalah, tapi dengan jatuhnya ia, maka akan berdampak pula untuk keluarganya. Target sebenarnya.
[•••]
Syuting berjalan lancar walau Al sering melakukan kesalahan karena acting adalah bidang baru baginya.
Al sempat pesimis saat membaca script dan menghapal bagiannya, baginya ia lebih tertarik jika tulisan di dalam kertas itu adalah chord gitar, karena itu lebih mudah ia hapal.
Tapi naskah ini hanya berisikan tulisan,dan gerakan serta expressi harus sesuai dengan jalan cerita yang tertulis di sana.
" Cut! " teriak sutradara menghentikan jalannya syuting siang ini.
Kru beristirahat setelah mendapat izin dari pemimpin mereka, tak terkecuali Yuki dan Al.
Sebenarnya pada project film kali ini, artis yang dibawa bukan hanya mereka berdua serta beberapa pemain figuran, namun akan ada satu aktor lagi yang sering terlihat main dalam sebuah sinetron, yang juga pernah menjadi lawan main Yuki. Stefan William.
Actor keturunan Amerika itu memang diminta untuk ikut andil dalam project ini agar lebih meningkatkan peminat, terlebih para fans yang memang tidak sedikit mengidolakannya pasti akan menonton film itu.
Actor tampan yang diberitakan sedang menjalin hubungan dengan sesama artis yanv menjadi lawan mainnya dalam satu judul itu juga pernah dekat dengan Yuki, bahkan mereka sempat diisukan menjalin hubungan, namun langsung dibantah Yuki karena pada kenyataannya memang mereka tidak menjalin hubungan spesial apapun. Hanya teman.
" Stefan "
Actor tampan yang baru beberapa jam mendarat di lokasi syuting itu menjulurkan tangannya di depan Al tanda perkenalan. Dengan senyum manis dan keramahan yang ia tunjukkan, tak heran jika ia banyak memiliki penggemar.
" Ali, "
Al meraih uluran tangan Stefan, membalas senyumnya dan kembali fokus pada naskah yang ia pegang untuk dihapal pada scene berikutnya.
" Ada kesulitan? "
Stefan kembali bertanya mencoba membantu Al yang sibuk dengan tumpukan kertas berisi naskah karena melihat lelaki di depannya itu sibuk menggumam sambil menutup mata. Layaknya menghapal.
Al membuka matanya dan terlihat sedikit gugup ditanya seperti itu, ia malu jika ada lagi orang yang tahu bahwa ia sulit menghapal, membaca berulang-ulang namun selalu lupa saat di depan kamera.
" Eee, nggak papa kok. Santai aja. Gue emang nggak ahli masalah hapal menghapal " jawabnya sedikit malu.
" Emang nggak mudah sih, apa lagi buat pemula. yang lo butuhin cuma ketenangan. Saat lo baca script nya lo harus tau inti dari adegannya kayak apa. Setelah itu expressi dan gerakan tubuh lo akan ngikutin dengan sendirinya. Lo harus konsen, jangan tegang hanya karena banyak orang disekeliling lo. Anggap aja mereka nggak ada "
Masukan yang diberikan Stefan pada Al membuatnya mengerti, jika script itu bukan dihapal dalam tulisannya saja, tapi harus dimengerti isi dari ceritanya.
" Gue coba, thanks "
Al kembali memfokuskan dirinya dan mempraktekkan apa yang teman barunya katakan tadi.
" Kodokk "
Teriakan kencang itu membuyarkan konsentrasi yang baru saja dibangun Al. Al terkaget saat Yuki datang menghampirinya.
Al salah, Yuki bukan datang padanya, tapi pada Stefan, lelaki yang baru saja mengajarinya cara menghapal script.
" Keong, lo apa kabar? "
Mereka berdua berpelukan, pelukan rindu yang disebabkan sudah lama tidak bertemu.
Al membuang muka seolah tidak ingin melihat kejadian di depannya.
Kembali ia memejamkan mata namun pikirannya bukan pada script, tapi pada Yuki.
Tidakkah ia memikirkan perasaan kekasihnya?
Berpelukan dengan lelaki lain di depan matanya sendiri, bagaimana jika orang yang melihat adegan ini dan berpikiran yang tidak-tidak?
Ah, tapi kenapa Al memikirkan hal itu, bukankah hubungannya palsu?
Tapi mengapa melihat itu seolah membuat hatinya tidak nyaman?
" Tambah ganteng aja lo! Wilo nggak lo ajak? "
" Nggak, dia juga sibuk syuting kan di sana. Lo juga tambah cantik kok. Lo apa kabar? "
" Kabar gue baik, eh ini kenalin, Ali "
Yuki memperkenalkan Al pada Stefan karena mereka baru saja bertemu, dan sudah pasti mereka belum saling mengenal, pikirnya.
" Kita udah kenalan kok, iya kan? "
Al menoleh saat Stefan bertanya pada dirinya.
Ia hanya mengangguk membenarkan pernyataan Stefan.
" Ohh,, iya sayang, kamu dipanggil Om Findo tuh, ada yang mau diomongin katanya "
Sayang?
Tidakkah Al salah dengar saat Yuki memanggilnya dengan sebutan sayang?
" Dih, kok bengong? cepetan! "
Yuki menyadarkan Al dari lamunannya dengan menyentuh tangan Al yang digunakan untuk memegang kertas script itu.
" Ah,, iya. Hmm Stef gue kesana dulu "
Al meminta ijin agar terlihat lebih sopan.
[•••]
" Maaf om, om manggil saya? "
Al bertanya setelah pintu yang ia ketuk mendapat respon dari seorang lelaki yang tak lain adalah Sutradara film yang sedang ia mainkan menoleh ke arahnya.
" Silakan masuk! " perintahnya, Al maju ke depan menghampiri sutradaranya dan duduk di depan kursi yang tersedia.
" Ada apa om? "
" Begini Li, saya tahu kalo ini adalah project perdana kamu sebagai pemain professional, tapi bisakah kamu mempermudah pekerjaan kami dengan keseriusan kamu? "
"Maksud om? "
Al bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan sutradaranya itu,
" Saya lihat kamu tidak menikmati acting kamu, kamu kaku walau yang jadi lawan main kamu pacar kamu sendiri. Saya hanya minta lakukan ini layaknya kamu kekasih yang amat sangat mencintai pasangan kamu Li, cara kamu sentuh tangan dia, peluk dan cium kening dia, kamu nggak santai. Nikmati acting ini seolah hanya ada kalian berdua. "
" Tatapan mata kamu kosong, sentuhan kamu kaku, pelukan kamu terasa nggak ada feel Li. Kamu harus bisa kuasain itu semua "
" Maaf om,saya akan berusaha. Beri saya kesempatan. "
" Baiklah, saya akan kasih kesempatan buat kamu karena project ini sangat mempengaruhi kelangsungan PH kita. Budget yang kita keluarkan cukup besar, saya minta kamu tidak mengecewakan saya lagi. Silakan kembali dan berusahalah. "
Al mengangguk lalu keluar. Perasaannya sungguh tidak enak, apa lagi sutradaranya itu terlihat kecewa.
" Gue harus bisa, gue nggak mau bikin PH ini bangkrut gara-gara project ini gagal. Gue nggak akan maafin diri gue sendiri kalo itu sampai terjadi! "
Monolognya.
TBC.