The Princess Act

Galing kay VhieRheplie

46.9K 2K 92

Kisah Seorang Aktris terkenal yang hidup mewah dan bergelimangan harta namun malah merasa seperti terkungkung... Higit pa

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23

Part 19

1.8K 83 4
Galing kay VhieRheplie

Mata Jalal tak berkedip saat melihat Jodha keluar dari kamar mereka dengan mengenakan gaun putih panjang bermodel tanpa lengan disatu sisi dan disisi lainnya dengan lengan yang mengembang. Gaun rancangan dadakan milik Seira ini nampak sangat pas ditubuh Jodha membuatnya nampak terlihat bak seorang putri yang sedang menunggu sang pangeran menjemputnya. Dengan tatanan rambut yang dibiarkan tergerai dan makeup yang natural, kesan anggun yang terlihat diwajahnya pun kini semakin jelas dan nyata. Begitupun sebaliknya, Jodha yang masih berdiri diambang pintu kamar nampak terpukau dengan ketampanan sang suami yang kali ini bergaya formal dengan setelan jas hitam yang dihiasi dasi kupu kupu dibagian lehernya. Sangat berbeda dengan keseharian Jalal yang berpenampilan santai dan terkesan cuek.

"You look so Gorgeous, love," puji Jalal merengkuh pinggang Jodha dan berbisik di telinganya.

"And you look so handsome, darl," balas Jodha sambil menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh Jalal yang membuatnya hampir mabuk kepayang.

"Apa kau berubah pikiran, sayang?" Tanya Jalal yang melihat Jodha memejamkan matanya seperti meresapi sesuatu. Entah mengapa beberapa hari ini ia menjadi sangat bergairah bila sedang berada didekat Jalal.

"Eh, tidak darl. Kau jangan bercanda. Kita bahkan hampir terlambat sekarang," ucap Jodha dengan wajah yang merona karena malu bahwa Jalal bisa membaca pikirannya.

"Baiklah, tuan putri. Ayo," ajak Jalal dan Jodha pun mengalungkan tangannya ke lengan Jalal bersama melangkah menuju mobil mereka tanpa mereka tahu bahwa sesuatu diluar sana akan segera membuat hubungan cinta mereka diuji untuk kesekian kalinya.

*****************

Acara penganugerahan penghargaan untuk para selebritis dan tokoh tokoh pertelevisian itu digelar dengan mewah dan meriah disalah satu Convention Hall ternama di Jakarta. Jodha dan Jalal yang baru saja turun dari mobil mereka nampak langsung diserbu oleh wartawan yang akan mengambil gambar mereka. Moment ini pun digunakan Jalal dan Jodha untuk memamerkan kemesraan mereka didepan khalayak ramai dengan berpose mesra dan menyapa para pemburu berita dengan sangat ramah. Setelah beberapa menit berdiri diatas red carpet itu, merekapun kembali melangkah masuk kedalam ruangan sambil tetap bergandengan mesra.

"Sepertinya aku jadi ikutan ngetop karena jadi suamimu, sayang," bisik Jalal mencoba menggoda Jodha.

"Kau ini apa apaan sih! Asal kamu tahu ya, namamu itu sedang ramai ramainya dibicarakan di berbagai media sebagai pendatang baru berbakat. Bahkan kita dikenal mereka dengan sebutan hot couple," jelas Jodha.

"Oh ya? Kau tahu darimana? Apa kau selalu updated berita berita infotainment diluar sana?" Tanya Jalal sambil mempersilahkan Jodha duduk dan ia pun mengambil tempat disebelah Jodha.

"Reshyam yang selalu updated berita itu kepadaku," jawab Jodha sambil tertawa membayangkan Reshyam yang selalu bercerita padanya dengan gaya lebaynya.

Sementara beberapa baris dibelakang barisan kursi Jalal dan Jodha......

"Jadi dia istrinya Kafhka," ucap tuan Humayun sambil memperhatikan Jodha dari kejauhan. Sedikit mengagumi kecantikan sang menantu namun Humayun dengan cepat kembali pada tekad awalnya memisahkan Jalal dan juga Jodha.

"Iya paman. Namanya Jodha," sahut Patrice yang duduk bersebelahan dengan Sujamal.

"Setelah acara ini selesai, kita akan bicara pada mereka berdua. Aku tak ingin berlama lama lagi mengundur pertunangan kalian, Pat," sahut Humayun yang dijawab Patrice dengan senyum sumringah dan anggukan kepalanya.

Susunan acara pemberian awards tersebut dimulai dengan pembukaan yang menyuguhkan beberapa sajian penampilan dari penyanyi penyanyi papan atas, grup band hingga tari tarian tradisional ataupun contemporer. Sedikit mendengar cuap cuap dari para host yang membawakan acara, kemudian masuklah pada sesi penyerahan penghargaan pada setiap kategori nominasi.

Dan pada saat kategori penghargaan pasangan terbaik disebut, nama Jalal dan Jodha pun ada disana bersaing dengan empat pasangan lainnya. Jodha terlihat lebih gugup dan penasaran sementara Jalal lebih terlihat santai. Walau mereka telah sama sama memegang satu trophy kemenangan sebagai aktris terbaik dan pendatang baru pria terbaik, tetap saja penghargaan sebagai pasangan terbaik inilah yang sangat diidam idamkan oleh Jodha. Detik detik ketegangan itupun akhirnya berakhir dengan disebutkannya nama Jalal dan Jodha sebagai pemenang penghargaan kategori pasangan terbaik tahun ini. Jodha yang sangat gembira langsung memeluk Jalal dan dibalas dengan Jalal yang memeluk Jodha dengan tak kalah eratnya. Tepuk tangan riuh bergema mengiringi langkah mereka menaiki panggung untuk menerima trophy kemenangan mereka. Setelah menerima trophy tersebut, merekapun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak pihak yang selama ini bersangkutan dengan suksesnya mereka malam ini termasuk sang sutradara dan produser mereka. Setelah selesai, secara mengejutkan Jalalpun mengecup bibir Jodha diatas panggung disaksikan oleh ribuan penonton yang langsung bersorak sorai dan riuh bertepuk tangan menyaksikan adegan romantis mereka ini tanpa mereka sadari bahwa ada tiga orang tanpa hati yang sedang kesal melihat kemesraan mereka.

"Kamu nakal, ikh! Ngapain juga cium cium diatas panggung tadi," ucap Jodha saat mereka kembali ke kursi mereka.

"Biar mereka lihat kalau kita memang romantis luar dalam," sahut Jalal menjawil hidung Jodha gemas.

"Modus!" Ucap Jodha memanyunkan bibirnya.

"Biarin!" Jawab Jalal meledek Jodha namun Jodha malah tertawa melihat tingkah sang suami.

Setelah selesai dengan penyerahan penghargaan,acara gala dinner pun dihelat oleh pihak stasiun tv. Nampak Jodha dan Jalal yang kini telah siap untuk kembali pulang karena mereka telah menyelesaikan makan malam mereka dan kini masih sibuk berfoto dengan para artis lain serta teman teman kru film mereka.

"Darl, aku titip trophy-nya ya. Aku ke toilet dulu," ucap Jodha sambil menyerahkan dua trophy kepada Jalal.

Jodha pun melangkah menuju toilet tanpa ia sadari bahwa seseorang telah membuntuti mereka dari belakang.

"Selamat malam, nak," sapaan Humayun mengagetkan Jalal yang sedang mengobrol dengan salah satu kru film.

"Kau! Bagaimana......???" Ucapan Jalal terhenti kala matanya menangkap sosok Patrice yang berdiri anggun disamping ayahnya.

"Malam, Jalal. Aku dan ayahmu ingin berbicara denganmu sebentar. Apa bisa?" Tanya Patrice yang sebenarnya sedikit takut melihat sorot mata tajam dan menggelap yang dilemparkan Jalal untuknya.

"Kita bicara disana saja," ucap Jalal dengan nada yang dingin lalu melangkah terlebih dahulu meninggalkan mereka.

Sesampainya di area taman yang cukup sepi, Jalapun tanpa basa basi menanyakan perihal kedatangan dua orang yang sangat tidak ingin dijumpainya.

************

"Jodha, maaf. Bisa kita bicara sebentar?" Sapa Sujamal saat Jodha baru saja keluar dari toilet.

"Sujamal? Apa lagi yang mau kau bicarakan? Maaf, aku tidak bisa! Suamiku sudah menungguku," jawab Jodha ketus dan melangkah meninggalkan Sujamal.

"Jodha, tunggu!" Sujamal mencekal lengan Jodha.

"Lepaskan tanganmu itu Sujamal!" Bentak Jodha menghentakkan genggaman tangan Sujamal di lengannya.

"Oke...oke aku minta maaf. Aku hanya ingin memberitahumu siapa sebenarnya suamimu itu. Kau bahkan tak tahu menahu kan tentang asal usul suamimu itu? Dan sebelum kau lebih jauh tertipu olehnya, sebaiknya kau lihatlah dulu kesana. Disana kau akan tahu siapa suamimu yang sebenarnya!" Sujamal menunujuk kearah taman dimana tadi Patrice sudah memberitahunya lewat pesan singkat bahwa mereka sedang berada disana.

"Berhati hatilah dengan kata katamu, Sujamal! Dia adalah suamiku. Dan kau telah menunduhnya yang bukan bukan. Aku takkan percaya!" Sahut Jodha ketus sambil mengacungkan telunjuknya kewajah Sujamal.

"Terserah kau, percaya atau tidak. Tapi aku hanya ingin jangan sampai kau menyesal nantinya," ucap Sujamal.

Jodha pun tak menggubris lagi ucapan Sujamal. Ia lebih memilih pergi dari hadapan Sujamal dan kembali ketempat Jalal berada. Setelah ia sampai disana, keberadaan Jalal tidak terlihat sama sekali. Saat itulah tiba tiba perkataan Sujamal kembali melintas dibenak Jodha dan membuatnya tanpa sadar melangkahkan kakinya kearah taman.

Sementara ditaman.....

"Tinggalkan istrimu dan kembalilah kerumah, Kafhka!" Ucap Humayun dengan nada memerintah.

"Tidak akan! Tidak akan pernah! Sekarang aku adalah Jalal! Aku sudah tidak perduli dengan harta warisan Bheesma! Aku tidak perduli statusku yang sebenarnya, bahwa aku adalah putra tunggal dari Humayun Bheesma! Dan aku juga tidak akan menuruti keinginanmu yang menjodohkan ku dengan wanita s**l*n ini!" Pekik Jalal dengan nada meninggi dan penuh emosi.

"Tapi kau sudah berjanji, Jalal! Diusiamu yang ke 27 nanti, kau akan meninggalkan dunia aktingmu dan kembali kerumah serta bertunangan dengan Patrice!" Ucap sang ayah mengingatkan perjanjian yang pernah dibuat Jalal dengan sang ayah.

"P*rs*t*n dengan perjanjian itu! Aku sudah membatalkannya dan merobek semuanya! Sekarang aku tak butuh harta kekayaanmu! Aku akan hidup diatas kakiku sendiri tanpa nama Bheesma dibelakangnya!" Ucap Jalal penuh ketegasan.

"Kau akan menyesal, Jalal! Kau akan menyesal!" Ucap Humayun menunjuk wajah Jalal dengan jari telunjuknya.

"Terserah!!!" Sahut Jalal dan langsung meninggalkan taman tersebut tanpa ia sadari di kejauhan sana nampak Jodha yang berdiri dengan lutut yang gemetar dan airmata yang berderai setelah mendengar kenyataan yang sebenarnya akan siapa yang telah menikah dengannya. Jodha benar benar shock akan kenyataan ini. Selama ini Jalal tak pernah jujur mengakui bahwa ia adalah putra dari Humayun Bheesma, konglomerat yang masuk dalam jajaran lima besar orang terkaya di negeri mereka.

Sambil menghapus airmatanya, Jodha pun memutuskan pergi dari tempat acara tanpa memberitahu Jalal. Pikiranya sedang tertuju kesuatu tempat dimana ia ingin mencari dan menanyakan kebenaran yang sesungguhnya. Jodha pergi dengan menaiki sebuah taksi tanpa memperdulikan lagi betapa paniknya Jalal yang sedang mencari keberadaannya.

**************

Setelah kembali dari taman, Jalal mencari cari keberadaan Jodha hingga ke toilet tapi ia tak jua menemukannya.

"Jalal, apa kau mencari Jodha?" Tanya salah satu kru film mereka yang kebetulan sempat melihat Jodha berlari keluar dari tempat acara.

"Iya, apa kau melihatnya? Ponselnya mati dan aku sudah mencarinya kemana mana," sahut Jalal dengan ekspresi khawatir.

"Tadi aku melihatnya berlari keluar dan menaiki sebuah taksi. Sepertinya ia sedang buru buru," ucap sang kru tersebut membuat mata Jalal terbelalak seketika.

Firasat Jalal seketika berubah menjadi tidak enak. Jalal berpikir bahwa Jodha menyaksikan pembicaraannya dengan sang ayah tadi saat ditaman. Seketika jantungnya berdegup kencang. Dengan cepat ia pun meninggalkan acara tersebut dan berniat pulang ke apartemen, berharap Jodha juga pulang keapartemen mereka.

"Apa mereka baik baik saja?" Tanya Humayun yang melihat mobil Jalal melesat cepat dari kejauhan.

"Paman tenang saja, cepat atau lambat mereka pasti akan segera berpisah. Rencana kita malam ini sudah berhasil, paman," sahut Patrice dengan senyum liciknya. Sementara Humayun hanya bisa mendesah pelan merasakan pergumulan batin yang sedang terjadi dalam hatinya. Disatu sisi menginginkan Jalal kembali, dan disisi lain ia tak ingin menyakiti hati putra tunggalnya itu.

******************

Jodha melangkah ragu memasuki sebuah apartemen yang ditujunya ini. Sambil melangkah, ia pun memperhatikan jejeran nomor yang tertera didepan pintu ruang apartemen untuk mendapatkan nomor yang ia tuju. Gaun panjangnya pun terpaksa ia angkat agar tidak menyapu diatas lantai. Setelah mendapatkan nomor yang tepat, ia pun mencoba mengetuk pintu secara perlahan. Tak lama berselang, pintupun terbuka dan muncullah sosok yang sedang dicarinya.

"Hai, selamat malam,"

"Jodha!!!!"

Next

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

361K 10.2K 21
Perkenalkan namaku Keyana Queenna, namun aku biasa dipanggil 'Ana' eh kecuali ada beberapa orang terdekatku yang memanggilku 'Key'. Dan disinilah c...
1.5M 138K 72
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
5M 55.9K 6
[Mohon Bijak Dalam Memilih Cerita!] Perjodohan. Siapa orang yang mau dijodohkan? Tidak ada. Mungkin di era sekarang ini tidak ada yang ingin...
151K 18.8K 23
Kisah cinta dari dua latar belakang berbeda. Tentang Darian dan Emilia yang bertemu lalu terpisah hingga 14 tahun kemudian mereka dipertemukan lagi...