Part 11

1.6K 86 6
                                    

Dua orang yang baru saja disebut namanya nampak berdiri membatu ditempatnya sambil menoleh kearah Jalal juga Jodha. Wajah panik yang ditampilkan Sujamal, ekspresi shock dan kaget yang tersirat dari wajah Jodha dan Ankita serta raut wajah penuh emosi yang terpancar dari Jalal seolah membaur menjadi satu membuat suasana didalam apartemen itu nampak mencekam penuh ketegangan.

"Jo, ini.... ini tidak seperti yang kau bayangkan. Ini....," Sujamal mendekati Jodha namun Jodha melangkah mundur menjauh darinya.

"Jangan sentuh dia!" Cegah Jalal yang menghalangi Sujamal dengan berdiri persis didepan tubuh Jodha yang masih diliputi rasa terkejut yang luar biasa.

"Minggir kau! Ini adalah urusanku dengan calon istriku!" Teriak Sujamal didepan Jalal yang tak bergetar sedikitpun dengan peringatan Sujamal.

"Kau tak pantas menyebutnya sebagai calon istrimu lagi! Lihatlah wanita itu! Wanita itulah yang harusnya kau sebut sebagai calon istri," ucap Jalal sambil menunjuk kearah Ankita yang mulai menangis terisak isak.

"Kau benar benar menguji kesabaranku, bung! Menyingkirlah atau aku akan.....,"

"Akan apa? Akan menghajarku? Seperti ini?"

Bugh!! Bugh!! Bugh!! Jalal menghajar Sujamal dengan membabi buta. Emosi yang meluap luap benar benar telah menguasai dirinya. Tak diam begitu saja, Sujamal pun tak mau kalah. Dengan tenaga yang masih tersisa, ia pun sempat membalas serangan serangan yang diberikan Jalal walau tak sebanyak Jalal yang menghajarnya.

"Sujamal! Jalal! Cukup!!" Teriak Jodha namun tak ada salah satu dari mereka yang mau menghentikan perkelahian mereka.

"Dasar b*j*ng*n kau! Kau pikir aku tak tahu kalau kau mengincar Jodha! Dan pasti sekarang kau menghasut dia untuk meninggalkanku kan?" Teriak Sujamal disela sela perkelahian mereka.

"Kau yang b*j*ng*n! Kau b*n*l*! Kau mengekang Jodha sementara kau bermain dibelakangnya! Pria macam apa kau! Kau lebih pantas bergaul dengan Reshyam!" Ejek Jalal sambil tersenyum mengejek.

"S**l*n kau!" Pekik Sujamal kembali melayangkan tinjunya kearah Jalal.

"Sujamal cukup!! Ahhhhrrrghhhh!!" Jodha nekat berlari ketengah mereka dan tanpa sengaja wajahnya terkena kepalan tangan Sujamal yang sebenarnya ditujukan untuk Jalal.

"Jodha!!" Sujamal dan Jalal sama sama memekik terkejut.

"Apa kau baik baik saja, Jo?" Tanya Jalal yang kini sedang mendekap tubuh Jodha. Setelah terkena pukulan dari Sujamal, tubuh Jodha pun terhuyung kebelakang dan dengan sigap Jalal langsung menangkapnya.

"Lepaskan dia!" Perintah Sujamal berusaha menarik paksa Jodha dari dekapan Jalal.

"Tidak akan! Karena dia MILIKKU!" ucap Jalal membuat Sujamal tertegun.

Jalal pun membantu Jodha untuk bangkit berdiri dan kemudian mengajaknya duduk diatas sofa dan dengan sigap ia pun berjalan kearah dapur untuk mengambil sebaskom air hangat beserta handuk kecil.

"Aaaahhhh...," pekik Jodha membuat Jalal ikut meringis tertahan.

"Maafkan aku," ucap Jalal lirih. Terlihat penyesalan dari raut wajahnya.

"Jodha, kita harus bicara," tiba tiba Sujamal kembali menghampiri mereka.

"Ya, kita harus bicara," jawab Jodha pelan masih menahan perih di pipinya.

"Aku dan Ankita.....," Sujamal nampak berat meneruskan kata katanya. Ankita terlihat melangkah mendekati mereka dan ikut duduk diatas sofa berhadapan dengan mereka.

"Nikahi dia!" Jawab Jodha singkat namun sukses membuat Sujamal langsung mengangkat wajahnya menatap kearah Jodha.

"Tapi ini hanya kesalahan, Jo. Aku... aku janji akan memperbaiki ini dengan......,"

The Princess ActTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang