Part 2

1.5K 84 2
                                    

Kabar gembira itu disambut dengan suka cita oleh Jalal. Impiannya masuk dalam dunia industri film yang sebenarnya akan segera terwujud. Dengan tekad dan keseriusannya, ia akan mencoba sekuat tenaganya untuk mempersembahkan yang terbaik dalam debut perdananya ini.

"Pak Vikram! Saya tidak setuju kalau lawan mainku tidak sepadan aktingnya denganku," protes Jodha pada Vikram sang sutradara.

"Sudahlah Jo, kita tidak punya banyak waktu. Aku sudah lihat aksi Jalal dalam beberapa film walau ia belum pernah berdialog sama sekali, dan hasilnya tidak mengecewakan," sahut Vikram yang pusing dengan ketidaksetujuan Jodha disandingkan dengan Jalal.

"Tapi aku minta, kalau memang nanti aktingnya sangat buruk, aku tidak akan meneruskan syuting ini lagi," ucap Jodha ketus.

"Baiklah, kita coba dulu," sahut Vikram menyerah.

Semua set sudah disiapkan. Kali ini adegan menceburkan diri di sungai akan diulangi lagi karena sang sutradara ingin mengambil gambar Jalal secara keseluruhan beserta wajahnya.

"Berarti aku akan berakting bersama pemeran pengganti itu ya?" Tanya Jalal pada sang sutradara.

"Ya, kau benar Jalal," jawab Vikram yang dengan fokus menatap ke arah layar yang menampilkan hasil rekaman gambar proses take scene mereka.

"Hufth, sayang sekali ya. Padahal sebagai aktris profesional, adegan seperti ini saja tidak perlu menggunakan pemeran pengganti," sindir Jalal sambil melirik kearah Jodha yang sedang duduk mengamati jalannya proses pengambilan gambar sambil tetap berada dibawah naungan payung yang dengan setia dipegang oleh Hana, asistennya.

"Jo, sepertinya ia sedang menyindirmu," bisik Hana pada Jodha.

"Aku tahu itu, Hana. Kau tak perlu mengingatkanku. Akan kudamprat dia sekarang!" Sahut Jodha ketus dan langsung bangkit dari duduknya.

"Tapi Jo....,"

"Hei anak baru! Kau tak perlu menyindirku seperti itu ya! Siapa yang kau maksud tidak profesional? Aku? Bahkan kau saja belum pernah bermain film, bagaimana bisa kau mengukur tingkat keprofesionalan seseorang?" Jodha menghampiri Jalal dengan wajah yang sengit.

"Oh, maaf kalau kau tersinggung nona. Aku hanya menyayangkan bahwa adegan seperti ini saja harus menggunakan pemeran pengganti. Sebenarnya akan terlihat lebih total lagi saat pemain aslinya melakukannya sendiri. Itu saja! Kalau kau tersinggung, ya... aku minta maaf," jawab Jalal sambil tersenyum dan mengendikkan bahunya.

"Kau.....!!! Baiklah!! Pak Vikram, aku akan melakukan adegan ini tanpa pemeran pengganti!" Ucap Jodha pada sutradara mereka. Sontak Vikram menjadi terkejut mendengarnya.

"Kau yakin, Jo?" Tanya Vikram yang nampak ragu.

"Iya! Aku yakin! Aku akan memperlihatkan pada anak kemarin sore ini apa itu namanya sebuah keprofesionalan kerja!" Ucap Jodha sambil melirik kearah Jalal dengan tatapan sengit.

Sang sutradara pun akhirnya menyetujui keinginan Jodha dan mulai menyiapkan segala persiapan Jodha untuk ikut menceburkan diri kedalam sungai. Sebenarnya Jodha juga kurang yakin pada dirinya sendiri mengingat ia tidak bisa berenang sama sekali. Tapi gengsi dan harga dirinya yang begitu tinggi membuatnya harus bisa membuktikan pada si stuntmant tersebut agar mulut usilnya tidak lagi menyindirnya seperti tadi.

"Girls! Lihatlah si Lucky, ia akan menceburkan diri bersama si tampan," ucap Amisha pada Rukaiya dan Ankita.

"Memang dia bisa? Bukannya dia itu artis manja?" Jawab Rukaiya sambil membenarkan tatanan make up-nya.

"Kita lihat saja dari sini, mumpung pengambilan gambar kita belum dimulai, lumayan ada tontonan gratis," sahut Ankita yang tersenyum misterius.

"Hmmh, ide bagus," sahut Rukaiya bangkit dan ikut melihat aksi Jodha dari kejauhan.

The Princess ActTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang