Part 10

1.5K 78 4
                                    

"Sujamal!" Ucap Jodha.

"Dan.....siapa dia Jo?" Sambung Jalal yang terkejut melihat dari kejauhan Sujamal memeluk seorang wanita kemudian mengantar wanita itu menaiki sebuah taksi.

"Entahlah. Wajahnya terlihat samar karena mereka membelakangi kita," sahut Jodha sambil masih mengamati.

"Sebaiknya kau masuklah dulu sebelum Sujamal melihat kita. Kau bisa tanyakan padanya nanti," ucap Jalal yang langsung dijawab Jodha dengan anggukan kepalanya.

"Sampai jumpa besok, Jalal," ucap Jodha.

"Sampai Jumpa, i love you," sahut Jalal menatap Jodha penuh cinta.

"I love you too," balas Jodha sempat mengecup pipi Jalal singkat kemudian langsung berbalik melangkah masuk menuju area lokasi syuting mereka.

Setelah melihat sosok Jodha mulai menghilang, Jalal pun langsung melajukan mobilnya menuju suatu tempat yang sudah direncanakannya.

***********************

"Sujamal, boleh aku bertanya?" Ucap Jodha. Saat ini mereka sedang menuju perjalanan pulang kerumah Jodha.

"Tentu saja, sayang," sahut Sujamal sambil membelai rambut Jodha dengan sebelah tangannya.

"Tadi aku sempat melihatmu datang bersama dengan seorang wanita lalu wanita itu menaiki sebuah taksi setelahnya. Apa dia temanmu?" Tanya Jodha dengan hati hati.

"Oh...i... itu... dia adalah salah satu kenalanku di stasiun tv. Kebetulan tadi ia tidak membawa mobil dan ia menumpang mobilku sampai di lokasi syuting, setelah itu ia memilih melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan taksi," jelas Sujamal nampak terbata bata.

"Kalian terlihat akrab, ya. Bahkan tadi kau terlihat memeluknya," sindir Jodha ingin melihat reaksi yang ditunjukkan Sujamal padanya.

"Oh ya? Ehm... aku... itu hanya pelukan biasa, Jo. Kau kan tahu kalau kita berada diantara pergaulan para public relation. Hal seperti itu biasa saja kan kita lakukan," sahut Sujamal beralasan.

"Oh... oke," jawab Jodha yang sebenarnya malas menananggapi jawaban Sujamal. Sepertinya semenjak menjalin hubungan dengan Jalal, hatinya telah menjadi mati rasa kepada Sujamal.

*****************

Seira Boutique

"Ada apa, Jalal? Kau terlihat seperti orang yang sedang galau," tanya Seira sambil merapikan beberapa koleksi terbarunya. Ia benar benar penasaran melihat Jalal yang duduk bersandar diatas sofa dengan ekspresi wajah yang ditekuk sempurna.

"Aku bingung, Seir," sahut Jalal. Saat ini hanya Seira lah satu satunya orang yang bisa diajak bicara.

"Soal apa?" Tanya Seira sambil mengambil tempat duduk disebelah Jalal.

"Soal Jodha dan mereka yang selalu berada di sekelilingku," jawab Jalal membuat Seira mengerutkan keningnya heran.

"Soal Jodha? Maksudnya?" Tanya Seira kurang paham arah pembicaraan Jalal.

"Aku menjalin hubungan dengan Jodha secara diam diam tanpa diketahui oleh tunangannya. Dan kami serius. Tekadku sudah bulat untuk mengumumkan hubungan kami dan mengakuinya pada tunangan Jodha sebelum mereka benar benar akan menikah tapi kau tahu kan masalahku yang lain yang membuatku berat untuk melakukannya," jelas Jalal membuat Seira langsung menutup mulutnya karena terkejut.

"Astaga Jalal! Kau bermain api! Too dangerous, bro!" Hanya kata itu yang keluar dari mulut Seira.

"Aku bingung, Seir. Kami saling mencintai dan tekad kami sudah bulat. Tapi masalahnya.....,"

The Princess ActTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang