Part 20

1.6K 77 2
                                    

Jodha dipersilahkan masuk kedalam apartemen yang berukuran luas itu. Jodha pikir apartemen ini lebih tepat disebut dengan penthouse karena ukurannya yang dua kali lebih luas dari apartemen milik Jalal. Kesan girly yang terlihat pada penthouse ini seperti menunjukkan bahwa penghuninya adalah seorang perempuan. Seira Ayudhya Bheesma. Dialah pemilik penthouse yang saat ini sedang dikunjungi oleh Jodha. Sebelum Jodha tahu yang sebenarnya, pantang baginya untuk mengambil kesimpulan tentang Jalal, walau kebohongan Jalal yang menutupi jati dirinya tetap belum bisa Jodha maafkan.

"Duduklah dulu, Jo. Aku akan mengambilkanmu minuman," ucapnya sambil melangkah ke pantry dan kembali dengan dua gelas orange juice diatas nampan.

"Terima kasih, Seir," ucap Jodha.

"Ada apa, Jo? Mengapa penampilanmu sedikit berantakan? Matamu sembap? Apa kau bertengkar dengan Jalal?" Ucap Seira memberondong Jodha dengan pertanyaan yang bertubi tubi.

"Ceritanya panjang, Seir. Dan aku kemari ingin mencari kebenarannya," ucap Jodha membuat Seira mulai menangkap maksud dari perkataan Jodha.

"Ap...apa ini tentang Jalal?" Tanya Seira hati hati.

"Iya, Seir. Aku sudah tahu kalau dia adalah putra dari Humayun Bheesma," sahut Jodha.

"Berarti ia sudah menceritakannya padamu," timpal Seira.

"Belum,"

"What??? Lalu.... bagaimana..... bagaimana kau tahu kalau....,"

"Tadi aku mendengar perdebatan antara tuan Humayun dan Jalal saat kami menghadiri acara XTV Awards. Disana mereka berdebat soal Jalal yang tak mau pulang kerumah. Bisa kau jelaskan padaku tentang semua ini, Seir? Karena aku tahu bahwa kau juga memiliki nama belakang Bheesma. Kau pasti bukan hanya sahabat Jalal. Kau pasti kerabatnya, kan? Tolong jelaskan padaku, Seir. Kumohon," ucap Jodha sambil terisak karena kini ia mulai menangis.

"Baiklah, Jo. Akan aku jelaskan kepadamu. Tadinya kupikir Jalal sudah bicara padamu karena ia berjanji setelah kalian menikah, ia akan menjelaskan ini semua. Tapi kurasa pria bodoh itu terlalu lambat bergerak hingga membuat kau menjadi salah paham padanya," ucap Seira merutuki kebodohan Jalal.

"Salah paham? Ouh! Tidak! Cepat jelaskan padaku, Seir. Ada apa sebenarnya," pinta Jodha semakin tak sabar.

"Ini memang menyakitkan buat Jalal. Trauma yang ia alami membuat hatinya membeku untuk sang ayah. Saat Jalal berusia 14tahun, paman Humayun memutuskan menikah lagi dengan wanita yang bernama Stella. Janda cantik beranak satu yang dengan sengaja menggaet hati paman Humayun dan memporakporandakan kehidupan harmonis keluarga Jalal. Entah memiliki daya tarik seperti apa wanita itu hingga paman tega mengkhianati cinta sang istri. Bibi Hamida, ibunya Jalal menjadi shock dan stress memikirkan bahwa paman Humayun dengan nekat menikahi wanita yang waktu itu bekerja sebagai sekretarisnya. Jalal yang sangat menyayangi ibunya sangat sedih melihat keadaan sang ibu yang sejak saat itu sering sakit sakitan. Keadaan bibi semakin parah saat Stella dan anak laki lakinya diajak paman untuk tinggal serumah dengan mereka. Sejak saat itu kebencian dan kemarahan mulai tertanam dalam diri Jalal. Dulu Jalal lebih kami kenal dengan panggilan Kafhka. Panggilan kesayangan bibi Hamida dan paman Humayun. Nama panjang Jalal adalah Nakafhka Jallaluddin Bheesma. Tapi semenjak bibi meninggal karena sakit yang ia derita yang sebenarnya lebih kepada tekanan batin yang ia alami, Jalal tak ingin kami memanggilnya dengan panggilan Kafhka. Ia bilang waktu itu bahwa Kafhka sudah mati bersama sang ibu. Yang berdiri dihadapan kami saat ini adalah Jalal. Jalal yang pendiam, cuek, dan melakukan hal apapun sesuai maunya sendiri. Termasuk ketertarikannya pada dunia akting. Setelah kematian bibi Hamida, Jalal memilih pergi dari rumah dan tinggal bersama kami. Aku, ayah dan ibuku. Aku adalah sepupu Jalal, Jo. Ibuku adalah adik kandung dari paman Humayun. Sejak ia tinggal bersama kami, sikapnya baik baik saja. Hanya saja, jangan pernah sekali sekali menyinggung soal ayahnya didepan dirinya. Ia akan sangat marah dan tidak akan mau keluar kamar selama berhari hari lamanya," Seira mengambil jeda untuk melihat ekspresi Jodha yang sepertinya sangat terkejut mendengar cerita Seira.

The Princess ActTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang