ITSUKI

By AkiraYuuki3

216K 18.5K 982

Original story 2015 Juli 7 tidak diterima ayahnya karena terlalu jenius membuatnya hanya bisa mengandalkan ke... More

BAGIAN 1...
Bagian... 2
Bagian.... 3
bagian... 4
bagian....5
Bagian...... 6
Bagian..... 7
bagian.... 8
Bagian..... 9
Bagian...... 10
Bagian..... 11
Bagian...... 12
Bagian.......... 13
Bagian...... 14
Bagian...... 15
Bagian......... 16
Bagian......... 17
Bagian......... 18
Bagian..........19
Bagian.......20
bagian....... 21
Bagian.............. 22
Bagian........... 23
bagian................ 24
Bagian......... 25
Bagian...........26
bagian..... 28
Bagian.......... 29
bagian........30
Bagian............31
Bagian........... 32
Bagian.............33
Bagian.......... 34
Bagian...... 35
Bagian........... 36
Bagian............37
Bagian............38
Bagian........39
Bagian ........40
30 tahun lalu [part 1]
30 tahun lalu [part 2]
Bagian....... 41
Bagian .......42
Bagian ......43
Bagian........44
Bagian.......45
Bagian......... 46
Bagian....... 47
Bagian........48
Bagian ..... 49
Bagian ......... 50
Bagian .........51
Bagian........52
Bagian............53
Bagian .... 54
Bagian....55
Bagian.....56
Bagian....... 57
Bagian...58
Bagian..........59
Bagian ...........60
Bagian........61
Bagian ......62
Bagian ............... 63
Bagian...........64
Bagian .............65
Bagian ..........66
Bagian................67
Exstra..... Princess Eden
Exstra.... Princess Eden. Part 2
Bagian..... 68.

Bagian...........27

2.8K 284 17
By AkiraYuuki3

Itsuki : aku lelah ...

Agusta : sebaiknya kita kembali

Itsuki : hem ...

[Agusta mendekati Itsuki danmengendongnya bagai putri. Itsuki terkejut dan berontak tapi bibirnya dicium dengan lembut ]

Itsuki: em...??

[ itsuki tertegun dan mendorong kuat agusta, hingga dia hampir terjatuh dari gendongan. menutup rapat bibirnya lalu menatap tajam agusta yang berwajah tak bersalah]

Itsuki: jangan lakukan itu... Agusta. turunkan aku sekarang.

[ itsuki membentak, Berusaha turun dari gendongan Agusta. tapi agusta tetap mempertahankan gendongannya]

Agusta: berhenti berontak

Itsuki: lepaskan... jangan buat aku menghajarmu dan menjauhimu... Agusta... aku menganggapmu sebagai temanku.

[ agusta berhenti. dia melepaskan Itsuki. dan itsuki turun dari gendongan Agusta. entah ada perasaan aneh yang bersarang tapi ini sangat menyesakkan Agusta. agusta pun pergi meninggalkan itsuki begitu saja. itsuki menatap kepergian agusta dengan rasa menyesal karena perkataannya]

Itsuki : aaaah... bodoh... baka... aho.... capek..

harendia:............

Itsuki: aku tidak bisa mencintai agusta...

Harendia: ..........

Itsuki: aku menyukainya ... tapi bukan mencintainya...

harendia: .........

[ itsuki bersandar pada pohon dan menatap kearah laut yang mulai gelap.]

Itsuki: ( cepat jemput aku ... Ax-ruam.)

[ beberapa hari berlalu sejak kejadian di tebing hera. dan lagi seolah ingatan mereka dihapus saat bertemu dengan versius. dan hanya itsuki yang mengingatnya.

mengenai itsuki, dia menghindari agusta dalam beberapa kesempatan. lebih mengurung diri dikamarnya, meski sudah dibujuk akan melihat-lihat. itsuki sekarang merasa seperti tawanan sekarang.]

Tarum: dia murung terus,,, dan melamun.

harum: andai ada tuan peramal. itsuki pasti akan di buat ceria lagi.

harendia: apa ini gara-gara waktu itu.

[sikembar menatap harendia tajam. mereka masih tidak suka dan tidak percaya pada harendia, karena masalah racun.]

artemis : ......

[ sikembar dan harendia salah menilai tingkah itsuki akan kemurung atau sedih yang bagaimana. dia sedih karena handphonenya mati sejak tiga hari lalu, karena itu itsuki uring-uringan mencari solusi agar bisa menghidupkan kembali handphonenya. karena itu terlihat melamun tapi bukan melamun, melainkan berpikir agar bisa membuat pembangkit listrik mini.]

Itsuki: aaaaahaaaaa.....

[ teriaknya berdiri dari duduknya mengejutkan ketiga perempuan yang sedang berunding, mendongah pada itsuki. senyum nakal mengembang dibibirnya.]

itsuki : artemis...

[ panggilnya pada bocah yang ditolong saat area heros.]

artemis: ya put- maksud hamba kak itsuki.

[ itsuki tersenyum, memanggil artemis mendekat. dia tidak mau ketiga gadis itu tahu apa yang akan dilakukannya jika tidak bisa, tahu sendiri.]

itsuki : kemari...

[artemis mendekat, itsuki membisikkan sesuatu padanya dan merahasiannya. artemis hanya mengangguk saja dan kadang mengekrutkan wajahnya, lalu tertawa geli. dan mengangguk lagi.]

itsuki: lakukan dengan benar. oke.

artemis: baik...

[artemis pergi dengan wajah yang berbinar, membuat tiga gadis itu penasaran. itsuki mendekati mereka dengan wajah ceria, seolah akan membuat masalah berikutnya.]

tarum : itsuki... apa yang anda bisikkan pada artemis.

itsuki : tidak ada... oh ya aku mau kalian membantu.

[ ketiga gadis itu saling pandang.]

Itsuki: hanya sesuatu yang perlu ingin kumakan... ya...

harum: itsuki ingin makan apa?

itsuki: buah... bukan sekedar buah, bentuknya panjang dan berwarna kuning keemasan. dalamnya kuning susu. rasanya manis asam. dan banyak.

harendia : haaah... buah pury ya...

itsuki: pury?... ( masa pisang disebut buah pury? ah... sudahlah...) ya... jika itu buah yang kumaksudkan... tolong bawakan. aku hanya ingin makan buah itu.

[itsuki tersenyum manis, dia sudah uring-uringan sejak tiga hari lalu akibat ponselnya mati dan perlu dihidupkan kembali. tapi bukan itu saja alasannya.]

harendia: kita kekebun istana.

itsuki: kalian saja... aku ingin dikamar...

tarum: ........... anda yakin..

[ dengan nada curiga, itsuki mengangguk sekali lalu dengan mata puppy eyes andalannya. sebenarnya dia tak ingin keluar karena akan bisa bertemu agusta. dan dia sedang menghindari agusta saat ini.

mereka pergi, itsuki tersenyum dan menuju balkon, dibawah dia melihat artemis sudah menunggunya. artemis membawa satu set pakain pria, karena yang dikenakan itsuki adalah gaun, meski tak bisa dipungkiri itsuki begitu cantik apa lagi dengan perhiasan yang tersemat disisi kepalanya. itsuki melompat turun dari balkon dan menghampri artemis.]

artemis: ini kak itsuki...

itsuki: terimakasih.

[ itsuki mengambil pakaian itu dan melepaskan pakainnya secara langsung dan mengenakannya dengan cepat lalu artemis yang berbalik kini memandang merah merona saat melihat kulit mulus halus itsuki sekilas. ]

itsuki: sudah... nah ayo pergi... kita kepasar. melihat-lihat. tenang aku bawa uang.

artemis: putri... seba-baiknya... itu.. kepala...

[gugup artemis, itsuki melirik kepalanya dan meraba. lalu menepuk kepalanya, meski menyamar jika ada perhiasan dikepalanya tentunya semua penyamaran akan terbongkar karena semua tahu siapa dia. titisan dewi athena.]

itsuki : bodohnya aku... untung kau ingatkan ... em... ah benar juga...

[ meraih selendang gaunnya lalu mengikatnya kekepala menutupi bagian perhiasan pusaka keramat dewa. memasukkan kalung kedalam pakaian dan melilit tangan dengan kain untuk menutupi kedua gelang di tangannya. dia terlihat seperti anak perempuan tomboy, jika benar-benar perempuan.]

itsuki: sip... ayo pergi.

[ artemis hanya mengangguk dan berjalan lebih dulu.]

artemis: semoga saja tidak terjadi apa-apa.

[gumamnya cemas.]

[ sementara itu diatas kapal. Ax-ruam, menatap laut lepas, warna biru laut mengingatkanya pada itsuki yang suka sekali dengan air.]

karum: yang mulia, sebentar lagi kita akan tiba di kerajan evasica moras.

ax-ruam: aku tidak sabar membawa itsuki pulang

karum: tentu yang mulia...

[ kuil dewi keberuntungan. harry masih sibuk meneliti buku yang diberikan oleh har-rom padanya, matanya dibuat tercengang dan kerutan tak lepas dari bibir dan keningnya.]

harry: itsuuki... jika kau kembali satuhal yang pasti aku akan memarahimu, ceroboh, polos, kau menipu. pencuri. apa lagi aaaah... hampir mati... kau pikir aku bisa tahan... sikaf arogan dan egosimu harus dihilangkan.

[omelnya pada buku, tanpa menyadari seseorang mengawasinya dari tadi dan melihat tingkahnya yang lucu, sampai ingin tertawa namun ditahannya.]

kira: dia tidak berubah

[gumamnya dengan senyum, namun sedetik kemudian wajahnya murung sedih, dia ingin sekali berdiri dihadap harry, ya sejak harry datang dan melihatnya lagi kira ingin sekali memeluknya dengan rasa rindu yang tak tertahankan. tapi dia sudah dianggap mati... dan kematiannya membuat sahabatnya menutup dirinya hingga kedasar hatinya. hanya perjalan yang di lakukan itsuki lah yang mampu mengobati luka terdalam itsuki sendiri]

kira: aku mencintaimu...

[ ucapnya lirih pada harry yang masih mengerutu disana.]

[ sementara itu di pasar pusat perbelanjaan bagi rakyat, sangat ramai dengan berbagai dagangan dari makanan dan minuman, kedai - kedai. pakaian, bahkan alat-alat senjata, seperti pedang, trisula, kapak, gada, pisau, bahkan prisai. itsuki tidak tertarik dengan itu yang dia pikirkan adalah seorang pengrajin besi, saat ini. dia butuh besi dan juga beberapa bahan bangunan lainnya tentunya seorang pengrajin seni lah yang diperlukannya saat ini dan artemis tahu siapa pengrajin yang dia maksudkan.

artemis membawanya kesurut dari banguan besar. disana terdengan bunyi benturan perpaduan besi dengan besi yang dipanaskan. orang menyebutnya bengkel pandai besi. disanalah besi-besi ditempa dan dijadi kan berbagai alat senjata.]

artemis: kita sampai... putri

[tuk]

itsuki: itsuki... kak itsuki... kau identitasku terbongkar.

artemis: maaf.. saya akan memanggil pandai besinya kemari.

itsuki: tidak... perlu tunjukan saja, aku sekalian ingin melihat-lihat.

artemis: em... jika itu mau kak... itsuki.

itsuki: haah... artemis-chan... kepanjangan ar-chan. saja... angap saja aku ini kakakmu... jadi jangan canggung begitu. paham.

[artemis hanya tertegun lalu mengangguk senang.]

seroos: hei anak-anak dilarang kemari pergi sana.

itsuki: em... kami kemari hanya mencari pandai besi... aku memerlukannya.

seroos: diam kau bo-

[ bentakan orang yang bernama seroos terhenti ketika seseorang menepuknya dari belakang]

seroos: gordyes...

gordyes: kau mengusir mereka ... mungkin saja mereka pelangan, atau budak yang disuruh tuannya.

seroos: ta-

gordyes: ya... biar aku yang menanganinya. kau kerjakan saja pekerjaanmu.

seroos: hah... baik lah...

[ orang itu pun pergi. dan pria bernama gordyes ini mendekati itsuki dan artemis.]

gordyes: nah bocah-bocah kalian ada perlu apa.

itsuki: aku memerlukan pandai besi. untuk membuatkanku sesuatu yang ku perlukan.

[gordyes menaikkan alisnya melihat sikap lantang itsuki. dia meneliti, itsuki dan tersenyum mendapati betapa cantiknya itsuki]

gordyes: apa kau disuruh oleh tuanmu.

itsuki: tidak... aku sudah bilang aku memerlukan pandai besi.

gordyes: kenapa kau memerlukan pandai besi hem bocah.

itsuki: aku tidak hanya memerlukan pandai besi, aku juga memerlukan keahliannya dalam seni memahat dan juga membangun. karena kau perlu membuat sesuatu dalam ukuran mini. sesuatu yang bisa menghasilkan petir.

gordyes: hahahahahaha.... yang benar saja hanya dewa zeus yang bisa menghasilkan petir.

itsuki : kau benar... tapi aku juga bisa menghasilkan petir, dengan ini.

[ menunjukkan otaknya lalu tersenyum, artemis yang melihatnya hanya gugup tidak percaya, begitu juga dengan pria besar dihadapan itsuki ini.]

gordyes: jangan bercanda nak ... kau bukan dewa.

itsuki: memang aku bukan dewa.

gordyes: begini saja kau pulang dan beritahu tuanmu ... lalu kekamar mu dan tidur, jangan bermimpi nak.

[ itsuki memutar bola mata mendengus kesal.]

itsuki: heeeh... ar-chan belikan aku papitus dan alat untuk menulis atau mengambar. beli yang banyak dan kembali kemari.

artemis: tapi...

itsuki: aku akan menunggu disini. sungguh aku takkan kemana-mana. ah... aku tunggu dibawah pohon itu.

artemis: baik lah... saya akan cepat kembali.

[ artemis pun pergi membawa kantong uang yang disimpannya hati-hati dibalik bajunya. lalu berlari.]

gordyes: untuk apa kau menyuruhnya membeli papirus dan alat tulis.

itsuki: bukan urusanmu. karena kau tak menunjukkan padaku pandai besinya jadi untuk apa aku memberi tahumu apa yang akan kulakukan nantinya dengan papirus dan alat tulis.

gordyes : hahaha... kau bocah menyebalkan.

itsuki: heh.... aku tanya yang lain saja

[ ketus itsuki. belum sempat beberapa langkah pundaknya dihentikan oleh pria besar itu]

gordyes: untuk apa kau mencari yang lain jika, yang kau cari ada dihadapanmu.

itsuki: oh jadi kau ini si pandai besi yang kucari.

gordyes: sepertinya kau bukan budak, dilihat dari penampilanmu kau anak bangsawan. wajahmu cantik tapi aku yakin kau sebenarnya anak laki-laki.

itsuki : baru kali ini ada yang bisa mengenaliku dengan benar, mereka semua tidak pernah tahu bisa membedakanku.

gordyes: hahaha... jujur aku pikir kau anak gadis. tapi aku cukup teliti membedakan mana anak laki-laki dan anak perempuan.

itsuki: ya.. baguslah...

gordyes: tapi kau terlalu kurus untuk anak seusiamu.

itsuki:..... aku benci pertumbuhan orang eropa.

artemis: kak... ini...

itsuki: terimakasih...

gordyes: mengenai itu. kau bilang akan membuat petirkan.

itsuki: tertarik.

gordyes: kenapa tidak...

[ itsuki tersenyum . tapi senyumnya lenyap karena suara ribut para prajurit yang kelihatannya sedang mencari boronan penjahat. salah satu prajurit menghampiri mereka. itsuki langsung menyembunyikan artemis di balik tubuhnya.]

gordyes: ada apa ribut-ribut.

prajurit: gordyes... putri athena menghilang dikamarnya. lebih tepatnya kabur dari istana. sekarang semua sangat sibuk mencarinya. takutnya diculik.

gordyes: bagaimana itu bisa terjadi. kudengar putri sangat hebat.

prajurit: entah lah... saat ini semua dikerahkan untuk mencarinya. gordyes. kenapa kau tidak kembali keistana. raja sangat menyukai pahatanmu.

gordyes: itu suatu kehormatan. tapi kau tahu aku tidak bisa menjadi pemahat kerajaan.

prajurit: ya sudah. aku pergi... kapan-kapan kita minum-minum.

gordyes: ya.

artemis: bagaimana ini mereka mencari anda, saya bisa dihukum.

itsuki: kau takkan dihukum, lagi pula aku tidak lari. aku hanya pergi sebentar mencari sesuatu. mereka saja yang berlebihan.

gordyes: kalian sedang berbisik tentang apa?

itsuki: tidak ada... apa kau bisa memberiku tempat, meja misalnya dengan kursinya tentunya. oh ya... apa kau mau membantu. tuan pandai besi. ada upahnya tenang saja.

gordyes: baik lah sepakat.

itsuki: tunggu aku buat desainnya dulu.

gordyes: ...........



Continue Reading

You'll Also Like

77.5K 9.5K 44
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
80.3K 8.5K 54
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
106K 801 7
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...