Welcome Home Syasa

By dhinces

559K 48.9K 3.9K

Baca Accident dulu ya biar paham hihi😽😽 Jangan lupa Follow aku🖤💗 ••••• Ini cerita tentang kehidupan kelua... More

Prolog
Austin
Dizon
Benjy
Pertemuan
Senyuman pertama Austin
Syasa
Perempuan pertama
Hari pertama Syasa
Rumah Syasa
Austin jatuh cinta
Suami Vanka
Misi pertama Austin
Misi kedua Austin
Cerita Vanka
Acara perusahaan
Masih Acara Perusahaan
Pacar?
Menyatakan semuanya
Austin bawa pacar kerumah
Erlan
Masih tentang Erlan
Sudah siap menikah?
Untuk menantu Hamilton
Masalah Erlan belum kelar
Erlan di Sidang
Teman Syasa
Austin, Pacar Syasa
Ayah
Kapan?
Holiday
Kecoakk
Sunset
Caca Hilang
Happy Birthday Mama
Rumah Sakit
Pindah rumah sakit
Ngambek
Restu
Hari operasi
SAH!!
Duka
Kehilangan untuk kedua kalinya
Mencoba tersenyum kembali
Rumah
Welcome Home, Syasa
Bos Genit
Ajaran sesat Lord Benjy
Ajaran sesat Lord Benjy (2)
Sekali lagi ya...😭
See you later, Erlan🖐🏻
Gara Gara Pabboya
Girls Time
200 juta😭😭
Honeymoon cuy🤤
I love you Aleisya+😭🙏🏻🫵🏻
Menghabiskan waktu bersama

Masih honeymoon ++🤤

3.1K 186 38
By dhinces

Sebelum baca jangan lupa Vote nya 🤩🙏🏻

Welcome Home Syasa
-HF-

Met baca😆✋🏻

Merogoh tas kecil miliknya, Austin tibatiba terdiam saat merasakan sesuatu yang sangat asing ditangannya, dengan cepat ia mengeluarkan benda seperti botol dari dalam tasnya. Matanya terbelalak melihat nama dari botol ditangannya ini, 'Obat Kuat tahan lebih lama, Suami Puas Istri Lebih Puas'

"BENJYYYY!!!" pekik Austin karna tahu sekali ini ulah dari siapa!!

*Flashback 2 hari sebelum honeymoon*

"Bang" panggil Benjy yang duduk tepat disebelah Austin

"Hmm" jawabnya yang fokus dengan tab ditangannya

"Mau honeymoon udah persiapan belum?"

"Persiapan apa? Baju? Kayaknya udah sama Syasa" jawabnya masih santai

"Bukan lah bang, itu loh obatt..."

Tangan yang sedari tadi mengscroll layar, langsung terhenti mendengar ucapan sang adik, ia segera menoleh ke arah Benjy yang sudah tersenyum jail bahkan membuat Austin merasakan sesuatu yang tidak enak.

"Obat? P3K? Kayaknya Syasa bawa"

"Ih bukan obat ituu, tapi obat kuat"

Kedua alis Austin terangkat mendengaranya, "obat kuat? Buat apa?"

"Yailah bangggg, namanya honeymoon tuh menghabiskan waktu berdua lebih mesra karna gak memikirkan pekerjaan atau masalah apapun selain hubungan suami istri"

"Huft, Benjy udah yakin banget bang Austin pasti gak menyiapkan itu semua. Beruntunglah bang Austin punya adik yang peka seperti Benjy...", tangan Benjy perlahan merogoh saku celananya, ia mengeluarkan sesuatu dari dalam saku yang baru saja ia beli di apotek depan rumah sakit.

"Nih, obat kuat & tahan lama, Suami puas Istri lebih puas!"

Mata Austin membulat mendengarnya, bahkan botol tersebut terdapat tulisan yang sama dengan yang diucapkan Benjy.

"Dijamin ampuhhh!!! Kak Syasa pasti klepek klepek deh"

"Gak usah, gak perlu" ujar Austin mengembalikan barang tersebut kepada Benjy

"Ih bang, ini lebih ampuh daripada tissue magic. Sumpah, bang Austin harus minum ini biar semaleman gaspol terus" ujar Benjy memberikan lagi botol itu kepada Austin bahkan kedua alisnya sudah ia naik turunkan dengan cepat

"Kamu nih, gak usah aneh aneh" kesal Austin menaruh kasar botol itu diatas meja didepannya

"Abang, Ini udah teruji oleh Benjy dan Dizon loh. Bahkan Dizon selalu minta dibeliin lagi kalau Benjy pulang kerja. Untuk kali ini bang Austin gak usah bayar, anggap aja hadiah Benjy untuk bang Austin yang akan honeymoon"

"Stress" ujar Austin yang langsung bangun dari duduknya meninggalkan Austin sendirian

"Yahh, di kasih tau sama yang berpengalaman malah gak mau. Payah wuhhh" teriak Benjy

•Flashback off•

Tak peduli dengan obat yang diberikan Benjy, Austin memasukan kembali obat tersebut kedalam tas mini nya. Ia mengambil barang lain yang sedari awal ingin ia ambil. Setelahnya Austin berjalan ke arah kamar mandi tepat didepan westafel ia berdiri didepan kaca.

Setelah menaruh krim dibawah dagunya yang sudah mulai tumbuh beberapa bulu halus, Austin segera menyalakan alat pencukur jenggot dan kumis ditangannya.

"Austin..."

Belum sempat alat tersebut menyentuh wajahnya, ia mendengar jelas suara wanita memanggilnya dengan cukup kencang.

"Kenapa Sya? Aku di kamar mandi" jawabnya juga cukup kencang

Kreakk... pintu kamar mandi yang tak terkunci tibatiba terbuka dan langsung menampakan seorang perempuan yang hanya menggunakan tanktop tanpa bra dan juga CD!

"Kamu kenapa gak bangunin akuu!!" kesal Syasa yang sudah bertolak pinggang menatap laki laki yang setengah wajahnya penuh krim putih

"Aku gak mau ganggu kamu yang lagi tidur nyenyak"

"Tapi kan jadwal kita jam 8, sekarang udah jam 7, kalau telat masa mau diundur kayak kemarin kemarin?"

"Ya gapapa, aku bisa bilang tour guide buat undur jadwal lagi"

"Ah terserah lah", Syasa yang sudah jengkel pun berjalan memasuki kamar mandi dan menyalakan air shower yang berada di pojok kamar mandi.

Tanpa memperdulikan Austin, Ia membuka baju nya dan juga CD yang dipakainya tadi. Syasa berjalan ke arah shower yang sudah menyala deras hingga kini membasahi atas rambutnya.

Austin pun melanjutkan mencukur jenggot dan kumis tipis nya yang sempat tertunda karna Syasa yang memanggilnya. Dengan perlahan ia mengarahkan pisau cukur tersebut di dagunya.

"Kamu nih bangun paling duluan tidur juga paling duluan, abis ngapa ngapain bukannya istrinya disayang sayang malah langsung tidur. Nyebelin"

Srrkk... awhh... Austin merintih saat dagunya yang sedang dicukur terkena mata pisau cukur, ia benar benar terkejut mendengar ucapan Syasa sampai membuat pisau cukur itu mengenai kulitnya.

"Namanya juga liburan ya harus siap kalau dibangunin mendadak walau keliatan capek, daripada undur waktu kan kasihan tourguide nya. Walaupun dia dibayar, setidaknya kita harus hargain waktu yang dijadwalkan, kalau kita telat mulu kan sama aja kita gak hargain waktu dan gak hargain tourguide yang juga manusia"

Austin melirikan matanya melihat Syasa yang sedang keramas sembari berbicara menggerutu kesal kepada dirinya. Terlihat sekali wajah Syasa seperti merajuk dengannya, bukan merajuk lagi tapi marah hanya karna dirinya tidak membangunkan Syasa lebih dulu selama dua hari belakangan ini.

"Iya, maafin aku ya gak bangunin kamu tepat waktu" ujar Austin meminta maaf

"Huh, salah aku juga yang gak denger alarm hp" ujarnya menghela kasar nafasnya karna merasa dirinya juga salah

"Besok udah pulang, aku gak mau hari ini undur waktu lagi. Jadi kamu lebih baik mandi cepet" ujar Syasa lagi

"Iya Syaa" pasrah Austin yang kembali melanjutkan mencukur bulu halus di dagunya.

•••••

Hari kelima di Raja Ampat, Syasa sudah mengelilingi beberapa pulau yang masuk kedalam tujuan wisata dari tour nya. Hari ini hanya berkunjung ke dua tempat dan salah satunya untuk belanja oleh oleh. Walau tadi pagi sempat berdebat dengan Austin, tapi kini mereka sudah kembali seperti tidak ada permasalahan.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah goa, dan disana Syasa bersama Austin memasuki goa dipandu tourguide lalu banyak memotret didepan goa dan bahkan didalam goa tersebut. Setelah puas berada disana, lalu Syasa berada di tempat oleh oleh Raja Ampat.

Sebenarnya tak ada yang harus ia beli, paling ia ingin membeli beberapa baju untuk kedua ponakannya yang menggemaskan dan juga adik perempuannya. Sisanya entahlah apa yang menurutnya bagus pasti akan ia beli. Syasa juga membeli makanan tapi bukan untuk orang rumah, melainkan untuk dirinya, karna Syasa masih ada waktu seminggu di bali nanti.

Kemarin juga Syasa sempat mengunjungi salah satu kampung di Raja Ampat, ia bertemu anak anak kecil asli sini yang lucu dan menggemaskan, Syasa juga melihat tarian asli kota ini yang sangat seru sekali. Ia benar benar sangat senang beberapa hari di Raja Ampat bisa mengenal tentang ragam budaya dan merasakan makanan khas di provinsi Papua Barat ini terkhusus Raja Ampat.

"Gak berasa ya besok udah pulang, huft" ujar Syasa yang sudah berada di speedboat perjalanan kembali ke resort, ia menyenderkan kepalanya diatas bahu Austin sembari menatap laut luas didepannya.

"Kalau belum puas, nanti lain waktu kita kesini lagi"

"Iya nanti kalau udah punya anak hehe"

"Kalau belum aku pasti ajak kamu kesini lagi kalau kamu mau, asal waktu nya pas aja"

"Gak ah, ini aku cuti 2 minggu kalau bos nya bukan orang dalem pasti gak akan bisa haha"

Austin ikut tertawa mendengarnya, karna ucapan Syasa sangat benar sekali.

"Huh, masuk kantor kerjaan numpuk kali ya"

"Ya, mungkin haha. Roni aja udah chat aku terus, kasian dia jadi ngurusin pekerjaan aku"

"Harus dikasih libur si Roni, kalau gak ada dia kamu gak akan bisa nyusun ini semua kan hehe"

Kepala Austin mengangguk masih dengan tertawa, ya mungkin benar kata Syasa kalau Roni harus ia beri kan waktu libur beberapa hari karna sudah membantunya.

"Sampai resort aku mau makan mie deh, udah lama gak makan mie. Kirakira ada gak ya menu mie di resto homestay"

"Ada mungkin, nanti aku coba hubungi"

Kepala Syasa hanya mengangguk, tangannya masih menggenggam Austin dan melihat pemandangan air laut dibawah kapal yang terombang ambing.

"Sya"

"Ya?" jawabnya menoleh dengan senyumannya

"Ucapan kamu tadi pagi... aku minta maaf ya"

Dahi Syasa mengerut, "yang mana? Yang kamu gak bangunin aku?" jawabnya bingung

Kepala Austin menggeleng, "yang... kalau malam aku selalu tidur duluan" jawabnya ragu

Kedua mata Syasa membulat mendengarnya, ah, Syasa lupa dengan ucapannya itu karna terlanjur kesal pagi pagi ia sampai mengucapkan kata yang sedikit menyinggung Austin, yah walaupun Syasa memang kesal sih Austin selalu tidur duluan.

"Ah, itu... aku cuma kebawa kesel aja jadi gak usah dipikirin" gugupnya dengan kepala menunduk malu

"Tapi Sya..."

"Udah ah gak usah dibahas, besok kan kita udah mau pulang jadi lebih baik habisin waktu kita buat seneng-seneng aja" ujar Syasa lagi mencoba menghentikan percakapan yang tidak ingin ia bahas karna maluuuu

•••••

Besok pagi sudah checkout dan penerbangan pun pagi, jadi mau tidak mau Syasa dan Austin menghabiskan waktu malam terakhir di raja ampat hanya di kamar saja sekalian untuk packing agar esok pagi tidak keteteran. Mereka juga makan malam di kamar karna Syasa tidak ingin keluar kamar, dan tenty Austin menuruti permintaannya.

Kini, Austin sedang berada di kamar mandi dengan tangan memegang botol yang bahkan tadi pagi Austin sangat membenci botol ini. Tapi, setelah mendengar ucapan Syasa yang sedang kesal dengannya, pikiran Austin jadi kemana-mana apalagi mengingat ucapan Benjy minggu lalu.

Austin benar benar ragu untuk meminum obat yang di berikan Benjy, karna Austin tahu Benjy adalah salah satu adiknya yang paling iseng dan sering bercanda!

"Austin..." teriak Syasa dari luar kamar mandi

"I—iya Sya" jawab Austin sedikit gugup

"Kamu masih lama gosok giginya?"

"Iya, sebentar lagi aku keluar"

Ah, persetan dengan keisengan Benjy. Austin pun dengan terpaksa meminum obat yang di berikan oleh adik laknat nya itu😭🙏🏻. Setelah meminumnya, Austin menaruh kembali botol tersebut kedalam tas kecil miliknya yang berisi alat cukur dan krim nya.

Kreak... Austin membuka pintu kayu kamar mandi, sayangnya belum sempat ia melangkah keluar kamar mandi, pandangannya langsung tertuju ke arah wanita yang menggunakan kemeja putih... miliknya!

"Sya?" terkejut Austin dengan mata sedikit terbelalak

Perempuan yang dipanggil pun menoleh ke arah suara laki laki yang berada di pintu kamar mandi. Mata Austin tak berkedip sama sekali melihat perempuan dengan tinggi 168cm itu sedang mengancingkan baju yang dipakainya.

"Kamu... kok..."

"Ah ini, aku pinjam kemeja kamu yaa. Baju ku kotor semua, sisa buat besok pulang. Kayaknya nanti pas sampai bali aku mau cari laun..."

Srrkk... belum selesai Syasa bicara, Austin tibatiba saja mengangkat tubuh Syasa membuat tubuhnya lebih tinggi daripada kepala Austin.

"A—Austin..." kaget Syasa yang tangannya kini di atas kedua pundak Austin

Brukk... kaki Austin yang sudah berada di atas kasur, langsung menjatuhkan tubuh Syasa hingga kepalanya tepat berada diatas bantalnya.

"Tunggu! A—aku belum gosok gigi" ujar Syasa menahan pundak Austin yang ingin menciumnya

"Gapapa"

"Ta—tapi..." Cupp... menghentikan ucapan Syasa, Austin segera mencium bibir perempuan didepannya. Salah satu tangannya membuka kembali dua kancing atas yang baru beberapa menit lalu terpasang,

"Sya..." ujar Austin yang kini kepalanya berpindah kearah sebelah Syasa dan bibirnya mengecup leher putih itu

"Mmh?" jawabnya

"Apa kamu gak tau..." ujarnya berhenti dengan tangan kanannya kini sudah menyentuh kaki kiri Syasa dan merabanya perlahan demi perlahan sentuhan lembut itu semakin turun, "perempuan akan terlihat sangat sexy saat..."

"... Memakai kemeja pasangan nya.", Nggghh... pinggul Syasa sedikit terangkat saat merasakan sentuhan yang berada diantara kedua pahanya.

"Kemeja putih tipis..."

Semakin lama, kepala Austin semakin menurun. Hembusan nafas Austin sangat terasa di sekitar kulit Syasa, temperatur tubuh Syasa pun seperti meningkat beberapa derajat saat kepala Austin berada tepat diatas dada nya.

"... yang membuat tubuh sang perempuan menerawang sangat jelas"

Tangan Syasa yang mencoba meraih kepala Austin kini tertahan karna Austin menahan tangan tersebut dan membiarkannya terlentang diatas kasur. Austin menggenggam tangan kecil itu, yang langsung dibalas genggaman erat dari sang perempuan.

"Mmhh... A—Austin..." ujar pelan Syasa yang matanya sesekali terpejam

"Sya" kepala yang berada diantara kedua dadanya kini sedikit mendongak menatap perempuan yang bibir bawahnya sedikit di gigit, "mulai malam ini, jangan panggil aku Austin..."

Mata Syasa pun mendelik tak mengerti maksud ucapan Austin. "Te—terus apa??" gugupnya

"Sayang. Panggil aku, Sayang"

"Dan malam ini, aku pastikan..." kepala Austin kembali naik dan berada tepat disebelah telinga Syasa, menggigit pelan daun telinga tersebut sebelum ia kembali bicara, "... kamu yang akan tidur lebih dulu" sambungnya

NGGHHHHH...

*lagi lagi sebagian text menghilang*
😭🤣🫵🏻

•••••

EUYYY...
PEPET TERUS BANG OSTINNN🫣🤤



@dhinces @storybydhinces

Continue Reading

You'll Also Like

482K 45.9K 28
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
2.2M 18.9K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
200K 1.1K 24
[21+] Diadopsi oleh keluarga kaya raya bukan bagian dari rencana hidup Angel. Namun, ia anggap semua itu sebagai bonus. Tapi, apa jadinya jika bonus...
237K 16.8K 29
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...