The One And Only [END]

נכתב על ידי TriaPutri-

134K 11.3K 1.3K

Nabila mengira, selama ini ia hanya mengagumi pria itu, tapi lambat laun ia menyadari kalau kekaguman itu tel... עוד

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
THR UNTUK KIDZZZ (19)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40[END]

18

2.7K 292 55
נכתב על ידי TriaPutri-

Let’s Go Party!!!

Anggis datang sambil berseru, malam ini dia sangat bersemangat karena hadir di acara ulang tahunnya Syarla. Tapi ada yang aneh. Kok rame banget? Kata Nabila yang di undang cuma mereka-mereka saja. Nabila bohongi dia ya?

Anggis celingukan mencari keberadaan Nabila, dia berjalan menyusuri tepi kolam, banyak lampu-lampu kecil menghiasi tepi kolam, dan banyak juga balon-balon yang mengambang di kolam renang. Sangat cantik dan meriah! Anggis manggut-manggut karna suka.

"Kak Anggis!"

Anggis menoleh, ternyata Syarla yang memanggilnya. Anggis menghampiri Syarla dan langsung memeluk gadis itu

"Syarlaa, happy birthday!! Doa yang terbaik untuk kamu yaa" mereka cipika-cipiki, Syarla tersenyum senang "terimakasih kak Anggis, doa yang terbaik juga buat kak Anggis"

"Oh iya ini" Anggis memberikan hadiahnya "bukanya nanti aja ya, hehe"

Syarla ngangguk "siaap, makasih ya kak"

"Eh iya, Nabila belum datang?" Tanya Anggis karna dia masih belum melihat kehadiran Nabila

"Belum, tadi kak Paul barusan pergi jemput kak Nabila sih"

Syarla menarik Anggis untuk duduk di salah satu bangku yang ada di tepi kolam renang, mereka berbincang-bincang hingga Anggis teringat sesuatu

"Syarla, kok rame banget? Kata Nabila kamu ngundangnya kita-kita aja"

Syarla mengangguk mengiyakan "memang awalnya aku cuma mau ngumpul bareng orang kak Nabila dan kak Anggis doang kok, paling sama kak Rony juga. Tapi aku mikir lagi, dan memberanikan buat ngundang teman sekelas aku, dan ternyata mereka mau dateng. Aku seneng banget Alhamdulillah"

Anggis mengangguk mengerti, dia jadi ikutan happy "gitu dong. Kamu harus percaya diri, aku seneng banget kalau kamu udah mulai membuka diri"

Syarla setuju, awalnya dia tidak yakin teman sekelasnya akan datang, tapi siapa sangka setelah dia mencoba, ternyata tidak seperti yang di takutinya. mereka semua datang, dan ini adalah ulang tahun yang berkesan untuknya, karna selama ini dia merayakannya hanya bersama keluarganya saja

Alvin datang bergabung bersama mereka, dia berdiri tepat di depan Syarla. Syarla yang masih berbincang-bincang dengan Anggis mendongak, cahaya bulan seperti menyinari Alvin yang berdiri di depannya. Alvin tersenyum, senyuman yang membuat Syarla juga ikutan tersenyum

"Selamat ulang tahun, Syarla"

Syarla berdehem, dia berdiri dan menerima ulurang tangan Alvin, mereka berjabat tangan. "Terimakasih yaa Vin"

Alvin memberikan hadiahnya, dan Syarla menggabungkannya bersama hadiah pemberian Anggis

"Eh, itu siapa Syar?"

Anggis salah fokus, dia melihat wanita yang berdiri di tepi kolam dengan pakaian yang sangat mewah. Sebenarnya, yang ulang tahun Syarla atau wanita itu?

Syarla melihat wanita yang ditunjuk Anggis, dia langsung memutar matanya malas. "Anak temen mama, temen kecilnya kak Paul juga"

"Temen kecil Paul?"

Syarla mengangguk sebagai jawaban "udah ah yuk, gausah di peduliin" Syarla membawa Anggis dan Alvin menuju meja prasmanan, banyak kue-kue dan makanan ringan yang membuat Anggis berseru senang

Tidak lama, Nabila dan Paul juga datang. Nabila terkejut saat melihat banyak orang-orang yang hadir, Nabila buru-buru melepaskan genggaman Paul

"Ih, kenapa?" Protes Paul tidak terima genggamannya di lepas sama Nabila

Nabila mendelik, Paul masih tanya kenapa? Nabila mendekat "ramai orang" bisiknya

"Loh, emang kenapa?"

"Entar aku di serang fans kamu, gimana?"

"Coba aja kalau mereka berani"

Uuuu, Nabila melirik Paul dengan tatapan yang membuat Paul tertawa "ih kenapa? Kamu gak percaya?"

"Nabilaa!!"

Anggis melambaikan tangannya saat Nabila melihat kearahnya. Nabila tersenyum dan buru-buru berjalan menghampiri Anggis

"Pelan-pelan Nabila" peringati Paul, dia langsung siap siaga menjaga Nabila di belakang.

"Kalian sudah dari tadi?" Tanya Nabila, Anggis dan Alvin menggeleng serempak "barusan kok" jawab mereka hampir bersamaan

Syahnas yang sedari tadi mencari keberadaan Paul, dan saat melihat pria itu bersama Nabila dia merasa tidak puas, dia menghampiri mereka dan langsung memeluk lengan Paul

"Ih?" Desissan Anggis membuat Nabila menoleh, dia melihat Syahnas sedang bergelayut manja dengan Paul

"Kamu dari mana aja sih? Aku nungguin kamu dari tadi"

Paul berusaha melepaskan tangan Syahnas "aku pergi jemput Nabila"

"Emang dia gak bisa pergi sendiri? Manja banget" ucapnya sambil melirik Nabila dengan sinis. Nabila santai saja, dia tersenyum menanggapi ucapan Syahnas

"Ih, ngaca!" Sarkas Anggis, enak aja ngatain sahabatnya manja! Gak sadar diri banget "lo tuh udah kayak monyet gelantungan, masih aja ngatain orang!"

"Pfftt" Alvin menutup mulutnya sambil berbalik menahan tawa

"Temen kamu kok rendahan semua sih Paul?"

"APA LO BILANG?" Anggis ingin maju untuk berkelahi, tapi di tahan oleh Nabila dan Alvin

"Syahnas, jangan gitu" Paul melepesakan tangan Syahnas dan mendekati Nabila. Nabila tidak melihat Paul, dia hanya menatap Syahnas dengan smirk yang tidak pernah di tunjukkannya ke siapapun

Syarla menghela nafasnya lelah, dia menarik tangan Syahnas untuk menjauh. "Apa-apansih Syar! Lepasin!"

Syarla menghempas tangan Syahnas, dia menatap Syahnas dengan sangat dingin "lo bisa gak sih jangan bikin masalah? Lo juga gak di undang, mending lo masuk kamar deh sana! Packing-packing, besok lo pulang kan?"

***

"Kenapa lo?" Rony barusan datang, dia heran melihat Anggis yang cemberut sedang di tenangkan oleh Nabila

"Bukan urusan lo" jawab Anggis

"Widihh, sial banget baru datang kenak semprot"

Alvin melirik Rony, memberi kode untuk diam jika tidak ingin kena semprot lebih lagi. "Ada apa?" Tanya Rony tanpa suara "nanti di ceritain" jawab Alvin juga tanpa suara.

Nabila duduk di samping Anggis dan mengelus pundak wanita itu "udah Gis, gak usah di pikirin. Biarin aja"

Nabila juga tidak senang, tapi dia masih bisa mengendalikan emosinya, dia melihat Paul yang pergi meninggalkan mereka.

Tak lama acara ulang tahun sudah dimulai, sesi bernyanyi dan penghembusan kue berjalan dengan lancar. Sekarang tamu-tamu sudah mencar kembali menikmati pesta ini. Nabila melihat ke ujung dekat dengan pintu kaca. Di sana ada Paul dan Syahnas, serta mama dan papanya Paul. Mereka terlihat menikmati berbincang bersama.

Nabila mengedip dan berbalik, Alvin menghampirinya dan mereka berbincang-bincang. Suasana hatinya yang sedari tadi tidak bersahabat sekarang sudah mulai membaik, dia tertawa lepas karna Alvin banyak melakukan lelucon.

Di sisi lain, ternyata ada Paul yang melihat semua interaksi antara Nabila dan Alvin. Sekarang Nabila dan Alvin berjalan ke sisi kolam yang lain, mereka duduk sambil memakan beberapa cemilan

Syahnas juga memperhatikan itu, dia pamit ke orang tuanya Paul dan memutari kolam untuk menemui Nabila.

"Ada apa?" Tanya Nabila

"Cardigan yang lo pake sekarang, mirip punya gue ya?" Syahnas memamerkan Cardigan yang di bawanya. Nabila mendelik sesaat karna terkejut

"Itu yang beli Paul kan?" Nabila diam saja "gue juga di beliin Paul, males banget kalau tau couplean bareng lo"

Pernyataan Syahnas membuat Nabila jadi sangat malu di dalam hatinya. Dia menunduk, tidak ingin melihat siapa-siapa. Paul datang dan langsung menarik Syahnas pergi menjauh.

Nabila menatap kepergian mereka, Alvin juga tidak lagi berbicara, dia hanya menatap Nabila "kak Nabila oke?"

Nabila tersenyum lembut, dia mengangguk sebagai jawaban. Lalu Syarla, Anggis dan juga Rony datang bergabung bersama mereka.

"Ada apa nih?" Tanya Anggis, Anggis melihat kalau wajah Nabila tampak sedih, Nabila tidak menjawab. Jadi Anggis melirik Alvin. Alvin ngedip-ngedip, lagi-lagi dia mengodekan untuk diam.

Rony menghela nafas berat, suasan yang hening tiba-tiba di cairkan oleh Rony "Heyy!!!" Rony bertepuk tangan "kita lagi di pesta ni!! Ayo dong semua jangan sedih-sedih!"

Ucapan Rony menyadarkan Nabila, dia menatap Syarla yang ternyata juga melihatnya. Tiba-tiba saja Nabila merasa bersalah, seharusnya pesta Syarla di adakan dengan meriah, dengan bahagia. Nabila tidak boleh seperti ini, Nabila menarik nafasnya, dia tersenyum.

"Yuk! Kita nyanyi-nyanyi!!"

Syarla tersenyum "yuk!!"

***

Malam ini Paul jarang terlihat, sekali terlihat juga ada Syahnas yang mengikutinya. Nabila sudah berusaha menahan emosinya, dia tidak memperdulikan Paul. Tapi, sekuat apapun Nabila menahannya, selalu ada Syahnas yang menarik kembali emosinya.

Kali ini, Syahnas sengaja mendekatinya. Dia mengambil minuman yang ada di samping Nabila berdiri. Saat ini Nabila sedang sendirian, Anggis dan yang lainnya sedang berada di depan untuk berfoto-foto.

Nabila diam saja, dia tidak memperdulikan Syahnas, tapi matanya tidak sengaja melihat sesuatu yang kali ini benar-benar menyakiti perasaanya.

Gelang Paul! Gelang couple mereka berdua ada di tangan Syahnas. Nabila menarik tangan Syahnas dan melihat gelang itu lebih jelas.

"Ini gelang Paul kan?"
"Iya" jawab Syahnas santai.

"Kok bisa di kamu?"
"Emang barang Paul mana yang gak bisa aku milikin?"

Nabila sudah merasakan matanya memanas. Dari masalah cardigan, Nabila masih bisa terima kalau ternyata Paul memberikannya barang yang sama dengan Syahnas. Tapi kalau gelang? Nabila tidak bisa toleransi lagi!

"Buka gak?"
"Enggak! Emang lo siapa nyuruh-nyuruh gue?"

"Gue bilang buka!" Nabila berusaha membuka gelang yang ada di tangan Syahnas. Syahnas menghindar

"Gue gak mau!"

Tingkah mereka tertangkap mata Paul saat pria itu baru datang, Syahnas melihatnya, dia mundur selangkah agar lebih dekat dengan kolam.

"Jangan Nabila, Ahh!!"

Byurrr..

"Syahnas!" Paul menjerit, dia berlari dan menyebur untuk menyelamatkan Syahnas yang jatuh ke kolam renang. Nabila menutup mulutnya tidak percaya. Dia tidak mendorong Syahnas, bahkan dia bingung kenapa Syahnas tiba-tiba menjerit dan menjatuhkan tubuhnya sendiri ke belakang

Kebisingan itu menarik perhatian tamu yang lain, mereka berkumpul melihat apa yang terjadi. Syarla, Anggis, Rony dan Alvin berlari menghampiri Nabila yang berdiri sendirian.

Paul membawa Syahnas keatas dengan memeluk lengan wanita itu.
"Ada apa?" Tanya Syarla heran

Paul menatap Nabila sesaat dan membawa Syahnas masuk ke dalam rumah. Nabila tidak menjawab apapun. Hatinya sakit saat melihat tatapan dingin Paul.

Dia mengambil tasnya dan pergi dari sana. Tapi sebelumnya, dia membuka cardigannya dan memberikannya ke Syarla.

"Tolong kasih ke Paul. Syarla maaf, kak Nabila pulang duluan ya"

Anggis dan Syarla ingin mengejar Nabila, tapi langsung di tahan oleh Rony dan Alvin. "Biarin Nabila sendiri dulu" ucap Rony

Alvin menarik tangan Syarla dan membawanya ke tempat yang sunyi. Di sana Alvin menceritakan semua yang terjadi ke Nabila, bagaimana Syahnas mendatangi Nabila dan memprovokasi wanita itu.

"Aku gak ngerti kenapa Syahnas tiba-tiba ngomong begitu. Dan aku lebih gak ngerti lagi kenapa kak Paul tega ngasih kak Nabila barang yang sama dengan orang lain"

Syarla melihat cardigan Nabila yang ada di tangannya. Dia mengerti sekarang kenapa Nabila mengembalikan cardigan ini. Syahnas! Lo udah kelewatan batas!

***

Semuaa, maaffff hari ini update nya kesorean. Lagi bantuin acara masak-masak keluarga soalnya😭🙏 Aku baru sempat nulis dan buru-buru update, semoga kali inipun gak ngeboseni ya, dan kalian suka. Sekali lagi maaf yaa kidzz😭🙏

*Edit. Seru bgt bacain komentar kalian yang emosi di part ini HAHAHAH😭🤣🤣

המשך קריאה

You'll Also Like

3.8M 231K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
592K 23.2K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
526K 57.2K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...
5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...